Ada banyak kemajuan dalam perkembangan bayi 3 bulan yang bisa Bunda lihat dari segala hal. Di usia ini kemampuan otak dan motoriknya kian berkembang, ikatan batin yang Bunda miliki dengan si Kecil pun rasanya semakin erat terbangun.
Menariknya lagi, berat badan si Kecil umumnya di usia ini bertambah jadi lebih berisi dan si Kecil pun semakin menggemaskan.
Seperti apa perkembangan bayi 3 bulan lainnya? Simak penjelasan berikut ini, yuk!
Panjang dan Berat Badan Bayi Usia 3 Bulan
Memperhatikan pertambahan panjang dan berat badan bayi merupakan hal yang penting, Bun. Kenapa demikian?
Sebab, ini menandakan perkembangannya sudah ideal dan sesuai grafik pertumbuhan WHO, serta sebagai salah satu acuan untuk memantau kondisi kesehatan serta status gizi bayi.
Nah tahukah, Bunda? Sekarang panjang dan berat badan bayi 3 bulan sudah bertambah banyak dibandingkan saat ia lahir, lho.
Mengacu pada Standar Antropometri Anak yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI, panjang dan berat badan bayi 3 bulan yang ideal adalah sebagai berikut:
-
Berat badan bayi laki-laki usia 3 bulan sekitar 5-7,2 kg dengan panjang tubuh mencapai 57,3-63,5 cm.
-
Berat badan bayi perempuan usia 3 bulan sekitar 4,5-6,6 kg dengan panjang tubuh mencapai 55,6-61,9 cm.
Pertambahan tersebut terjadi karena bayi Bunda sedang mengalami lonjakan pertumbuhan alias growth spurt, sehingga ia mungkin akan lebih sering merasa lapar dan makin lahap menyusu. Ini sangat normal, kok, Bun.
Jangan lupa juga periksakan berat dan panjang badan anak Bunda ke Posyandu, Puskesmas atau rumah sakit secara berkala untuk memantau panjang dan berat badan bayi 3 bulan.
Jika berat badan bayi 3 bulan kurang dari rata-rata di atas, Bunda bisa langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan pemeriksaan dan saran yang tepat.
Baca Juga: Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak
Bayi 3 Bulan Sudah Bisa Apa Saja?
Memantau apa saja yang sudah bisa dilakukan bayi pada usia 3 bulan penting untuk mengetahui apakah tumbuh kembangnya sudah berjalan optimal atau belum.
Berikut adalah berbagai kemampuan yang biasanya dikuasai oleh bayi usia 3 bulan.
1. Mengangkat dan Menegakkan Kepala
Memasuki usia 3 bulan, bayi Bunda sudah mulai bisa menegakkan kepalanya sejajar dengan tubuh dan menggunakan tangannya untuk menopang badan ketika dalam posisi tengkurap.
Selain itu, si Kecil juga sudah bisa mengangkat kepala karena otot-otot lehernya sudah makin kuat. Ketika Bunda menggendong bayi dalam posisi tegak pun, kepalanya sudah tidak lagi bergetar seperti di bulan-bulan sebelumnya.
Tubuh bagian bawahnya juga sudah cukup kuat untuk meregangkan kaki dan bahkan menendang, Bun.
2. Meraih dan Menggenggam Benda
Perkembangan bayi usia 3 bulan sekarang sudah bisa menggerakkan tangan, termasuk membuka dan menutup kepalan tangannya. Menggemaskan ya?
Ia juga mulai meraih, menggenggam, dan menggoyangkan benda-benda di dekatnya yang menarik perhatian. Sering kali benda yang berhasil digenggamnya tersebut akan dimasukkan ke dalam mulut.
Di fase ini, penting bagi Bunda untuk menjauhi si Kecil dari barang-barang yang berpotensi membahayakan dirinya. Misalnya, benda-benda berujung runcing atau tajam, bersuhu panas, hingga berukuran kecil.
3. Tersenyum dan Tertawa
Pada tahap perkembangan ini, bayi umur 3 bulan umumnya semakin sering tersenyum ketika melihat Bunda dan Ayahnya, juga anggota keluarga lain yang sering berinteraksi dengannya. Ini merupakan tanda kalau ia mulai mengenali orang-orang di dekatnya, Bun.
Si Kecil mungkin juga akan tersenyum senang apabila namanya dipanggil, serta melihat sesuatu yang menarik perhatiannya.
Selain itu, ia akan tertawa geli ketika orang tuanya sedang mengajaknya bercanda.
4. Merespon dan Mengajak Bicara
Seberapa cepat perkembangan bayi di 3 bulan ini juga bisa dilihat dari keterampilan bahasa dan komunikasinya, Bun.
Umumnya, pada usia 3 bulan menangis bukan lagi satu-satunya bentuk komunikasi yang bayi gunakan untuk menyampaikan keinginannya.
Sebagai contoh, ketika lapar mungkin ia tidak akan langsung menangis tapi merengek atau berusaha mencari Bunda. Bila ia melihat Bunda membawa botol ASI, ia mungkin akan merespon dengan mengatakan “ooh” sambil menunjuk-nunjuk benda yang dibawa Bunda.
Tak jarang juga ia akan bisa merespon ucapan Bunda dengan mengoceh “aah”, “muh-muh”, atau “bah-bah” seolah memahami apa yang Bunda sampaikan.
Bahkan, ia akan mencoba meniru suara atau mimik mulut Bunda saat Bunda mengajaknya bicara.
5. Bisa Mengikuti Arah Gerak Benda
Indra penglihatan bayi usia 3 bulan juga menarik untuk diperhatikan sebagai bagian dari tumbuh kembangnya, Bun. Karena di usia ini, si Kecil sudah bisa mengenali objek hingga jarak 38 cm, serta mengikuti benda dengan matanya.
Coba Bunda gerakkan wajah atau mainan di depan wajah bayi. Kemudian, lihatlah mata bayi yang akan mengikuti gerakan wajah Bunda atau mainan yang digerakkan. Bila Bunda tiba-tiba menghilang dari hadapannya, ia pun sudah bisa mengikuti gerakan ke mana Bunda pergi.
Tak hanya senang dengan benda-benda berwarna terang, perkembangan bayi usia 3 bulan juga ditandai dengan senang melihat wajah orang tuanya.
Jadi, cobalah Bunda memperkuat kemampuan ini dengan sering-sering menatapnya saat menyusui. Biarkan jemarinya meraih dan menyentuh wajah Bunda.
6. Menoleh ke Sumber Suara Terdekat
Selain penglihatan, indra pendengaran bayi juga sudah berkembang lebih baik di usia 3 bulan ini. Ia mulai mengenali suara orang-orang di dekatnya, dan langsung menoleh ke sumber suara bila mendengar suara-suara tertentu.
Bunda dan Ayah bisa mengajak bayi bicara dengan suara yang lembut. Coba usahakan untuk menghindarinya dari suara-suara keras yang membuatnya terkejut atau gampang menangis, ya.
Baca Juga: Kenali Perkembangan Bayi 2 Bulan dan Stimulasi yang Tepat
Cara Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Bayi 3 Bulan
Agar tumbuh kembang bayi 3 bulan makin optimal, ada berbagai cara yang bisa Bunda lakukan kepadanya.
Stimulasi yang dilakukan ini bukan hanya dilakukan untuk bersenang-senang. Selain dapat mengeratkan hubungan antara Bunda dan si Kecil, kegiatan-kegiatan tertentu bisa memberikan si Kecil dorongan untuk meraih tanda perkembangan bayi 3 bulan pada umumnya.
Lalu, apa saja tips dan aktivitas yang bisa Bunda lakukan? Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Melatih Bayi Tengkurap (Tummy Time)
Melatih bayi tengkurap atau tummy time bisa menjadi salah satu cara stimulasi bayi 3 bulan yang bisa Bunda terus lanjutkan di rumah.
Tummy time dapat membantu bayi untuk belajar menggerakkan lengan dan kaki mereka dalam posisi yang berbeda. Selain itu, tummy time juga membantu mengasah indra penglihatan bayi untuk melihat dalam sudut pandang yang berbeda.
Caranya, cukup biarkan bayi tengkurap di permukaan datar dan bersih, seperti lantai beralaskan selimut. Dengan begitu, perlahan ia otomatis akan mencoba mengangkat leher dan kepalanya.
Coba letakkan berbagai mainan yang menarik di dekatnya, agar ia terpancing untuk meraih dan memegangnya. Pilihlah mainan yang lembut, aman, dan berwarna menarik guna menarik perhatian si Kecil. Pastikan Bunda tetap mengawasi bayi saat ia belajar tengkurap, ya!
Ibu juga bisa memberikan mainan untuk menstimulasi bayi agar mampu memegang benda.
2. Sering Ajak Bayi Ngobrol dan Bercanda
Di perkembangan bayi 3 bulan ini, Bunda jangan bosan-bosan untuk mengajaknya mengobrol atau bercanda, ya!
Bunda bisa sering mengajaknya ngobrol atau bercanda saat melakukan kegiatan sehari-hari seperti saat menyusui, mengganti popok, mandi, atau memakaikan pakaian bayi.
Sebagai contoh, “Ayo, nak, kita mandi sekarang. Airnya hangat ‘kan? Habis mandi kita jalan-jalan di depan rumah, yuk! Lihat kucing.”
Selain meningkatkan bonding dengan si Kecil, langkah ini ternyata dapat membantu mengembangkan keterampilan komunikasi dan mendorongnya untuk mengekspresikan diri.
Tak ada salahnya Bunda menyanyikan lagu, serta meniru suara bayi yang dilakukan seekspresif mungkin saat ia membuat suara. Bunda juga dapat mengajaknya bermain cilukba.
3. Membacakan Buku
Salah satu cara mengoptimalkan perkembangan bayi 3 bulan berikutnya adalah dengan membacakan si Kecil buku cerita bergambar. Langkah ini ternyata berguna untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan penglihatannya, lho.
Bunda bisa memilih buku ukuran besar yang berwarna-warni, buku dengan gambar yang timbul, atau buku dengan gambar ilustrasi yang bertekstur.
Kemudian, coba buat intonasi, suara, dan mimik wajah yang berbeda-beda agar ia merasa tertarik dengan cerita yang Bunda bacakan. Tunjukkan nama benda atau binatang yang mungkin terdapat pada buku tersebut. Misalnya, “Ini jerapah, gajah, harimau!”
Jika bukunya memiliki gambar ilustrasi bertekstur, minta ia untuk menyentuhnya. Walaupun bayi belum bisa membolak-balikkan halaman buku, serta duduk tenang mendengarkan dan memahami Bunda bercerita, ini bisa jadi momen yang tepat untuk bonding dengan si Kecil, Bun.
4. Sering Berikan Sentuhan
Bayi ternyata sangat senang bila Bunda sering memberinya sentuhan, lho! Stimulasi ini dapat membuatnya merasa sangat nyaman, tenang, dan dicintai.
Jadi, cobalah berikan bayi sentuhan langsung dengan kulit Bunda, seperti menggendong, memeluk, mencium, mengelus, atau memberinya pijatan lembut.
5. Tetapkan Rutinitas Harian
Membuat rutinitas harian bahkan sejak bayi bisa membantu anak hidup lebih teratur dan disiplin, Bun. Misalnya, dengan menentukan kapan waktu untuk tidur dan kapan waktu untuk makan.
Jadwal tidur bayi pun mulai terlihat lebih stabil dan rutin selama 6-7 jam lamanya di malam hari. Biasanya bayi akan memiliki waktu tidur siang sebanyak 3 kali.
Baca Juga: Normalkah Bayi Baru Lahir Tidur Terus? Ini Jawabannya
6. Lanjutkan Pemberian ASI
Di usia 3 bulan ini, pemberian ASI eksklusif saja masih mencukupi semua kebutuhan gizi yang penting untuk bayi hingga ia setidaknya berusia 6 bulan, Bun. Bahkan, WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI dapat dilanjutkan dan dikombinasikan dengan MPASI sampai si Kecil berusia 2 tahun.
Banyak bukti ilmiah yang memperlihatkan bahwa ASI yang diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dapat mencukupi kebutuhan nutrisi bayi untuk tumbuh dan berkembang. Bayi yang mendapat ASI umumnya tumbuh dengan cepat pada 2-3 bulan pertama kehidupannya.
Terlebih bayi pada usia ini mengalami lonjakan pertumbuhan yang cukup pesat sehingga membuat si Kecil membutuhkan lebih banyak nutrisi dan energi. Oleh karena itu, kondisi ini akan membuatnya lebih sering menyusu.
Salah satu tanda-tanda growth spurt pada bayi ini bisa diamati lewat frekuensi menyusui bayi yang sebelumnya mungkin hanya sebanyak 8 kali sehari, kemudian berubah menjadi 12-14 kali sehari.
7. Rutin Kontrol ke Dokter
Sampai setidaknya bayi berusia 24 bulan nanti, Bunda dan Ayah idealnya perlu rutin membawa si Kecil kontrol ke dokter.
Namun, perlu diingat, Bun. Kontrol dokter ini berbeda dengan kunjungan ke dokter ketika bayi memang sakit, cedera, atau terluka, ya. Ini tujuannya adalah untuk memastikan apakah si Kecil bertumbuh ke arah yang positif sesuai usianya atau tidak.
Umumnya, dokter akan memeriksa seperti apa pertumbuhan berat, tinggi atau panjang badannya, serta lingkar kepalanya. Pemeriksaan lain mungkin juga diperlukan sesuai kebutuhan.
Jadwal kontrol setiap anak bisa sedikit berbeda, tetapi American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bayi mendapatkan pemeriksaan fisik pertama pada saat lahir dan 3 hingga 5 hari setelah lahir. Kemudian, kontrol lanjutan diperlukan secara rutin pada usia 1, 2, 4, 6, 9, 12, 15, 18, dan 24 bulan.
Lalu, apa saja pemeriksaan fisik yang akan dilakukan oleh dokter di bulan ini?
-
Perut, dokter akan menekan lembut perut si Kecil untuk merasakan sesuatu yang tidak biasa.
-
Detak jantung dan pernapasan dengan stetoskop.
-
Pinggul, kaki, lengan, punggung, dan tulang belakang untuk memastikan bayi bergerak, tumbuh, dan berkembang secara normal.
-
Mata, kondisi fisik, dan fungsi penglihatannya.
-
Telinga dan hidung, dengan otoskop.
-
Mulut dan tenggorokan.
-
Leher dan ketiak, dengan lembut menekan kelenjar getah bening yang terletak di sana.
-
Lingkar kepala.
-
Fontanelles (titik lunak di kepala).
-
Alat kelamin untuk memeriksa hernia atau testis yang tidak turun. Dokter juga dapat memeriksa denyut nadi femoralis di selangkangan untuk mengetahui denyut yang kuat dan stabil.
-
Warna dan nada kulit untuk mengecek ruam atau tanda lahir.
-
Refleks pada bayi baru lahir.
Pada kunjungan rutin ini, dokter juga akan mengecek sampai mana kelengkapan vaksin si Kecil. Jika ada imunisasi yang perlu didapat di bulan ini, dokter biasanya akan menyertakannya di akhir sesi kontrol dan akan menjadwalkan imunisasi selanjutnya.
Tanda Keterlambatan Perkembangan yang Perlu Bunda Waspadai
Perlu diingat, Bunda, proses tumbuh kembang setiap bayi bisa berbeda-beda. Ada yang lebih cepat belajar, ada yang mungkin butuh waktu dan berproses. Perbedaan ini sangatlah wajar, jadi Bunda tidak perlu terlalu khawatir, ya!
Meski demikian, Bunda tetap perlu waspada apabila si Kecil menunjukkan tanda-tanda di bawah ini.
-
Bayi belum bisa menyusui 8 minggu.
-
Bayi rewel terus-menerus walaupun orang tua sudah coba menenangkannya.
-
Salah satu atau sebagian tubuhnya tampak lebih kuat dari yang lain.
-
Bayi masih mengepalkan tangan.
-
Bayi tidak terkejut saat mendengarkan suara kencang dan keras.
-
Bayi tidak menyusu secara maksimal.
Sebab, hal-hal tersebut bisa saja menandakan bahwa perkembangan bayi 3 bulan mengalami gangguan atau masalah. Segera konsultasikan ke dokter apabila si Kecil memperlihatkan salah satu atau berbagai tanda tersebut. Tujuannya adalah agar Bunda dapat memastikan perkembangan si Kecil berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan.
Lalu selanjutnya, seperti apa perkembangan bayi di usia 4 bulan nanti? Bunda juga bisa ketahui lebih banyak tentang perkembangan bayi dari bulan ke bulan melalui fitur Catatan Perkembangan Anak, lho! Yuk, coba sekarang!
Semoga si Kecil melalui setiap fase tumbuh kembangnya dengan optimal ya, Bun!
Referensi tambahan:
- Watson, S. (2009, October 19). Baby Development: Your 3-month-old. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-3-months
- 3-month-old baby: Development, Milestones & Growth. (2021). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/month-by-month/3-month-old-baby-milestones-and-development_718
- Help Me Grow MN. (2023). Helpmegrowmn.org. https://helpmegrowmn.org/HMG/HelpfulRes/EncourageHealthDev/4Months/index.html
- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf.
- Your baby’s growth and development - 3 months old. (2023, April 3). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/babys-growth-and-development-3-months-old
- Verywell. (2018). Your 3-Month-Old Baby’s Milestones & Development. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/your-3-month-old-baby-development-and-milestones-4172049
- Masters, M. (2018, December 27). 3-Month-Old Baby. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/month-by-month/month-3.aspx#section-tips
- IDAI | Mengapa ASI Eksklusif Sangat Dianjurkan pada Usia di Bawah 6 Bulan. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/mengapa-asi-eksklusif-sangat-dianjurkan-pada-usia-di-bawah-6-bulan
- IDAI | ASI Eksklusif pada Ibu yang Bekerja. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-eksklusif-pada-ibu-yang-bekerja#:~:text=Mengapa%20harus%20ASI%3F,pernafasan%2C%20dan%20infeksi%20pada%20telinga.
- IDAI | Air Susu Ibu dan Tumbuh Kembang Anak. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-tumbuh-kembang-anak
- Hirshlag, J. (2018, April 4). Your Guide to Well-Baby Visits. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/health-and-safety/well-baby-visits-guide/
- Signs that your baby is having a growth spurt: photos. (2015). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/l25014779/signs-that-your-baby-is-having-a-growth-spurt-photos