Facebook Pixel Code Apa itu Growth Spurt pada Bayi, Ciri, dan Cara Mengatasinya

Apa itu Growth Spurt pada Bayi, Ciri, dan Cara Mengatasinya

Apa itu Growth Spurt pada Bayi, Ciri, dan Cara Mengatasinya

 

Pada bulan-bulan tertentu, berat badan bayi akan lebih cepat bertambah dan ia lebih mudah rewel karena sedang melewati masa growth spurt. Apakah ini wajar dan apa penyebab serta bagaimana mengatasinya?

Apa Itu Growth Spurt

Growth spurt atau lonjakan pertumbuhan adalah masa pertumbuhan fisik bayi yang sangat pesat dalam kurun waktu 12 bulan pertama kelahirannya.

Fase ini disebut juga sebagai fase pacu tumbuh. Satu kali periode fase pacu tumbuh biasanya berlangsung 2–3 hari, atau mungkin bisa sampai seminggu.

Growth spurt bisa terjadi beberapa kali, umumnya di usia 7–10 hari, 1-3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan terakhir di 9 bulan.

Apa Ciri-Ciri Growth Spurt pada Bayi?

Selama fase ini si Kecil biasanya ingin selalu dipeluk dan digendong Bunda, sehingga bisa menangis saat dibaringkan. Ciri lainnya adalah:

1. Selalu Ingin Menyusu

Proses pertumbuhan yang pesat membutuhkan lebih banyak cadangan energi sehingga akan membuat bayi ingin lebih sering menyusu. 

Jika biasanya si Kecil menyusu 8 kali sehari, di fase ini bayi bisa menyusu hingga sekitar 12-18 kali sehari dengan jumlah volume yang mungkin juga lebih banyak.

Namun, tetap perhatikan juga tanda bayi kenyang menyusu untuk mencegah bayi gumoh atau muntah setelah menyusu.

2. Lebih Rewel

Bayi umumnya akan lebih sering menangis dan terutama rewel di malam hari karena selama fase ini ia jadi lebih cepat lapar.

Namun, Bunda tak perlu khawatir. Rewelnya bayi tak akan berlangsung lama dan berangsur hilang dengan sendirinya setelah fase ini berakhir.

3. Tidur Terus

Tepat sebelum dan selama fase pacu tumbuh, bayi mungkin tidur lebih lama dari biasanya. Hal ini justru bagus, karena tubuh akan memproduksi hormon pertumbuhan lebih banyak saat tidur.

Bayi tidur terus juga menjadi pertanda tubuhnya sedang berusaha menghemat energi agar bisa dipakai maksimal untuk mengoptimalkan pertumbuhannya.

Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa selama fase lonjakan pertumbuhan bayi bisa tidur hingga 4,5 lebih lama dari biasanya selama satu atau dua hari.

Si Kecil jadi lebih jarang terbangun di malam hari atau mungkin justru waktu tidur siangnya yang jadi lebih lama. Tapi, beberapa bayi mungkin jadi lebih susah tidur karena merasa lapar terus.

4. Badannya Tambah Besar

Selama periode ini, berat badan bayi biasanya bertambah sekitar 5-8 ons (140-230gr) dalam seminggu dan diperkirakan BB-nya akan bertambah 2-3 kali lipat dari berat lahirnya pada usia sekitar 5 bulan.

Panjang badan bayi juga cenderung bertambah pesat. Tapi perlu diingat, pertambahan berat dan panjang tubuh masing-masing bayi berbeda.

Baca Juga: Tabel Berat Badan Ideal Bayi 0-12 Bulan Menurut WHO

Midbanner growth spurt

Apakah Growth Spurt itu Normal?

Ini adalah fase yang normal terjadi dalam 12 bulan pertama perkembangan bayi. Beberapa faktor yang memengaruhinya adalah genetik serta kebutuhan dan asupan nutrisi.

Namun yang juga perlu diingat, setiap bayi tumbuh dan berkembang pada kecepatan berbeda-beda.

Selama bayi rutin menyusu, popoknya selalu basah (tanda asupan makanan cukup), serta berat dan panjang badan sesuai grafik WHO, si Kecil sudah dapat dikatakan tumbuh dengan baik.

Untuk memastikan si Kecil tumbuh sesuai harapan, rutinlah periksa BB dan PB bayi ke posyandu setiap bulan. Bunda juga bisa pantau secara gratis di Grafik Pertumbuhan Anak, lho!

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Bayi Growth Spurt?

Menghadapi bayi di masa pacu tumbuh memang cukup menantang. Berikut tips menghadapi fase pacu tumbuh pada bayi yang bisa Bunda lakukan:

1. Susui Lebih Sering

Selama fase ini, bayi bisa menyusu per 30 menit sekali atau hingga 18 kali sehari. Jadi, penting agar Bunda memenuhi kebutuhan menyusui si Kecil selagi mampu.

Agar gizi yang didapatkannya optimal, pastikan cara menyusu dan pelekatan bayi sudah tepat sehingga ASI masuk dengan maksimal dan si Kecil pun cepat merasa kenyang. 

Baca Juga: 10 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu dan Cara Mengatasinya

2. Menidurkan Hingga Lelap

Setelah menyusui, usahakan segera menidurkan bayi hingga lelap. Bukan hanya agar si Kecil tidak rewel, tapi juga memberi waktu bagi tubuhnya memulai proses percepatan tumbuh dan memberi Bunda waktu beristirahat. 

Buat si Kecil nyaman dengan menggendong dan mengayunnya sampai tertidur. Jangan lupa, berikan suasana tidur yang nyaman untuk menghindari ia terbangun dan rewel berkepanjangan.

Misalnya buat suhu ruangan menjadi lebih sejuk, redupkan lampu, dan meminimalisir kebisingan agar si Kecil bisa tidur dengan nyenyak.

3. Atasi Rewel dengan Tenang

Tenang adalah kunci utama menghadapi bayi yang mengalami fase growth spurt. Hal ini karena si Kecil memiliki ikatan batin yang kuat dengan Bunda. 

Jika Bunda panik, bayi bisa semakin rewel. Namun jika Bunda tenang, si Kecil pun ikut merasakan hal yang sama. 

4. Bergantian Menenangkan si Kecil

Tak dapat dipungkiri, fase pacu tumbuh yang terjadi pada sebagian besar bayi membuat orang tua cukup kewalahan menghadapinya. 

Terutama Bunda yang harus menyusui si Kecil lebih sering. Bahkan pada dini hari. 

Jika Bunda kelelahan, tak ada salahnya meminta Ayah atau orang lain di sekitar Bunda untuk  bergantian menenangkan si Kecil. Dengan begitu, Bunda dapat beristirahat sejenak.

5. Maksimalkan Waktu Tidur Bunda

Memenuhi kebutuhan si Kecil saat fase pacu tumbuh memang penting, tapi Bunda juga perlu beristirahat agar kesehatan fisik dan mental tetap terjaga dengan baik.

Maka itu, cobalah ‘mencuri’ waktu untuk diri sendiri ketika si Kecil tidur. Bunda bisa makan, mandi, dan tidur selama waktu tersebut. 

Bunda yang bahagia, pastinya turut membuat si Kecil merasa bahagia!

6. Cukupi Kebutuhan Nutrisi Selama Menyusui

Berhubung fase percepatan tumbuh membuat si Kecil menyusu lebih sering, artinya Bunda perlu mencukupi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi makanan bergizi setiap hari.

Cara ini dilakukan agar ASI Bunda semakin berkualitas, sehingga bayi pun mendapat asupan yang baik untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya di masa ini. 

Nutrisi yang terpenuhi dengan baik saat menyusui akan menghasilkan ASI tinggi lemak dan kalori. Asupan ekstra ini bisa membuat si Kecil lebih cepat kenyang dan berat badannya naik.

Baca Juga: 6 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi Secara Sehat

7. Pengukuran Rutin

Untuk menghadapi fase pacu tumbuh dan memastikan bayi bertumbuh sesuai dengan usia, Bunda harus mengajaknya ke pusat kesehatan secara rutin untuk pengukuran. Berikut jadwalnya: 

  • Usia 0-12 bulan     : 1 bulan sekali. 

  • Usia 12-36 bulan    : 3 bulan sekali.

  • Usia 36-72 bulan     : 6 bulan sekali

  • Usia 72 bulan ke atas    : 1 tahun sekali. 

Sekarang Bunda tidak perlu khawatir berlebihan ketika si Kecil tiba-tiba lebih rewel dan minta ASI lebih banyak, sebab Bunda tahu ia sedang berada dalam fase pacu tumbuh. 

Perbedaan Kolik dan Growth Spurt

Kolik dan pacu tumbuh sama-sama membuat bayi lebih rewel dan menangis. Namun, pemicu kedua kondisi ini jelas berbeda.

Tapi, tangisan bayi selama fase pacu tumbuh dipicu rasa lapar dan keinginan untuk menyusu. Jika bayi sudah kenyang, ia akan kembali tenang.

Tangisan kolik dipicu oleh gangguan pencernaan atau overstimulasi. Tangisan kolik umumnya berdurasi lebih panjang, lebih sering, dan lebih sulit ditenangkan bahkan dengan disusui.

Baca Juga: Kenali Penyebab Kolik pada Bayi dan Cara Ampuh Mengatasinya

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tumbuh kembang bayi sesuai kelompok usianya, Bunda dapat memanfaatkan tools Panduan Tumbuh Kembang

Dalam tools ini Bunda dapat mengakses e-book eksklusif, cara stimulasi, cara menghadapi setiap fase tumbuh-kembang, resep MPASI, hingga grafik-tumbuh kembang interaktif. 

Seluruhnya dapat Bunda akses secara gratis!

Referensi:

  1. Clinic, C. (2021). Growth Spurts & Baby Growth Spurts — What They Are & What To Do. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22070-growth-spurts
  2. IDAI | Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Bagian 1). (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-1
  3. McTigue, S. (2019, December 16). Understanding Baby Growth Spurts. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/baby-growth-spurts
  4. Clinic, C. (2021). Growth Spurts & Baby Growth Spurts — What They Are & What To Do. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22070-growth-spurts
  5. Baby growth spurts: 3 signs your baby is actually going through one - Today’s Parent. (2019, April). Today’s Parent. https://www.todaysparent.com/baby/signs-your-baby-going-through-a-growth-spurt/
  6. Does my baby need more milk during a growth spurt? (2022). BabyCenter. https://www.babycentre.co.uk/a25012755/does-my-baby-need-more-milk-during-a-growth-spurt
  7. Overview and Importance of Hindmilk for Infants. Verywell Family. (2016) https://www.verywellfamily.com/hindmilk-431992

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut