Wajar jika Bunda masih kebingungan saat akan menyusui bayi. Terlebih jika si Kecil adalah bayi pertama. Yuk, ketahui cara menyusui bayi yang benar supaya Bunda sukses memberikan ASI eksklusif!
Cara Menyusui Bayi yang Benar
Kesulitan menyusui umumnya disebabkan masalah perlekatan. Hal ini tak jarang membuat puting lecet, hingga enggan menyusui. Bunda bisa ikuti panduan ini agar bisa lancar menyusui:
1. Pastikan Bunda Sudah dalam Posisi Nyaman
Saat akan menyusui, pastikan Bunda dalam keadaan rileks dan posisinya nyaman. Jika ingin menyusui sambil duduk, kaki Bunda harus menapak pada lantai sepenuhnya.
Kaki tidak boleh menggantung karena akan membuat posisi duduk Bunda tidak seimbang dan mudah pegal. Pilih juga kursi yang memiliki pegangan tangan.
2. Pahami Posisi Menggendong Bayi
Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah posisi menggendong bayi. Berikut adalah posisi menggendong bayi yang tepat:
- Pegang bayi dengan satu lengan.
- Letakkan kepala bayi dekat lengkungan siku Bunda.
- Tahan pantat bayi dengan telapak tangan Bunda.
- Pastikan perut bayi menempel ke tubuh Bunda.
- Posisikan mulut bayi di depan puting Bunda.
- Pastikan tangan bayi yang berada di bawah merangkul pinggang Bunda.
- Jangan sampai tangan bayi yang di bawah terjepit antara tubuhnya dan tubuh Bunda.
- Tangan bayi yang di atas boleh dipegang Bunda atau diletakkan di atas dada Bunda.
- Pastikan posisi telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
3. Ketahui Cara Memasukkan Puting ke Mulut Bayi
Supaya nantinya perlekatan tepat, Bunda dapat mengikuti langkah ini untuk memasukkan puting ke mulut si Kecil:
- Keluarkan sedikit ASI, oles ke puting dan areola. Manfaatnya sebagai disenfektan dan menjaga kelembapan puting susu.
- Bawa mulut bayi dari bawah ke arah puting Bunda.
- Sentuhkan bibir atas bayi atau hidung bayi pada puting supaya mulutnya membuka lebar.
- Saat sudah membuka lebar, dengan gerakan cepat masukkan puting hingga areola ke mulut bayi.
- Di dalam mulut bayi, arahkan puting ke langit-langit mulut bayi.
- Susuri langit-langit mulut bayi hingga mencapai area belakang yang teraba tidak ada tulangnya (diantara tekak dan pangkal lidah).
4. Cek Perlekatan Mulut pada Puting
Jika puting sudah masuk, Bunda perlu memperhatikan perlekatan mulut bayi (latch on) supaya ia dapat menghisap ASI secara efektif. Perlekatan menyusui yang benar seharusnya seperti ini:
- Dagu menempel ke payudara Bunda.
- Mulut terbuka lebar.
- Sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi.
- Bibir atas dan bawah bayi terlipat keluar.
5. Jangan Menekan Areola
Bunda mungkin ingin membantu si Kecil agar lebih nyaman dan lebih mudah bernapas saat menyusu dengan menekan area areola menggunakan jari.
Namun, sebaiknya hindari hal ini ya, Bun. Menekan area areola justru akan menarik puting dari mulut si Kecil sehingga perlekatan jadi kurang tepat.
Bunda tidak perlu khawatir bayi kesulitan bernapas karena hidung bayi sudah dirancang untuk menempel pada payudara saat menyusu.
6. Kosongkan Satu Payudara Dulu
Cara menyusui bayi yang benar selanjutnya adalah memastikan bayi menyusu pada satu payudara dulu sampai selesai, sebelum berpindah ke payudara satunya.
Dengan demikian, si Kecil mendapatkan asupan foremilk (ASI awal yang kaya protein dan laktosa) serta hindmilk (ASI kental yang keluar di akhir sesi menyusui dan kaya lemak).
Selain itu, pengosongan payudara juga akan membuat produksi ASI lebih lancar dan menghindari pembengkakan payudara (engorgement).
7. Perhatikan Durasi Menyusui
Untuk memastikan asupan ASI bayi cukup, Bunda juga perlu memperhatikan durasi menyusui si Kecil. Berikut detailnya:
- Baru lahir sampai usia 2 minggu: 8-12 kali sehari per 10-15 menit.
- Usia 2 minggu hingga 2 bulan: 7-9 kali sehari, sebanyak 118–150 ml setiap 3–4 jam.
- Usia 2 bulan sampai 4 bulan: Setiap 3–4 jam. Bayi biasanya mampu minum susu sekitar 118–177 ml setiap kali menyusu.
- Usia 4 bulan sampai 6 bulan: 5-8 kali sehari atau setiap 4–5 jam sekali.
- Usia 6-9 bulan: 4-6 kali sehari.
- Usia 9-12 bulan: 3-5 kali sehari.
- Usia 12 bulan-2 tahun: 3 kali menyusu dengan 3 kali MPASI dalam sehari.
8. Pahami Cara Melepas Payudara
Sebenarnya sebagian besar bayi akan dengan sendirinya melepas payudara Bunda ketika ia telah kenyang menyusu. Jika ditawari menyusu lagi pun ia akan memalingkan wajah.
Namun, pada beberapa kasus bayi akan tetap menempel pada payudara Bunda. Jika langsung ditarik, mungkin si Kecil akan kaget atau puting Bunda lecet.
Maka sebaiknya Bunda memasukkan jari di antara sudut mulut dan gusi bayi untuk menghentikan hisapan. Lalu, gerakkan jari memutari puting sambil menarik bayi perlahan.
Baca Juga: Tips Aman dan Nyaman Menyusui di Tempat Umum
Rekomendasi 4 Teknik Posisi Menyusui
Nah, untuk memudahkan proses menyusui, Bunda juga bisa mencoba 4 teknik posisi menyusui berikut, yaitu:
1. Cradle Position
Posisi menyusui ini dapat dikatakan yang paling mudah dan nyaman untuk dilakukan. Berikut cara menyusui bayi yang benar dengan posisi ini:
- Bunda perlu menggendong bayi dengan posisi tummy to tummy (perut bayi menempel dengan perut Bunda).
- Pastikan kepalanya bersandar di lekukan siku lengan Bunda, lalu gunakan juga lengan yang sama untuk menopang tubuh bayi.
- Arahkan payudara dengan tangan Bunda yang lain ke arah mulut si Kecil saat akan mulai menyusui.
- Jika perlekatan sudah benar, awasi hidung bayi agar tidak tertutup payudara Bunda.
- Terus dekap si Kecil selama menyusui, agar bonding antara Bunda dan bayi semakin terbangun.
2. Football hold
Kalau ingin menyusui dengan posisi football hold, Bunda disarankan menopang tubuh bayi dengan bantal khusus menyusui. Setelah itu:
- Posisikan kepala bayi menghadap payudara, sementara tubuhnya dan kakinya dibaringkan ke arah punggung Bunda.
- Football hold direkomendasikan untuk menyusui anak kembar dan bayi prematur, karena payudara akan lebih mudah digapai dengan posisi tersebut.
- Selain itu, posisi menyusui ini juga efektif untuk mencegah agar bayi tidak gumoh.
3. Side lying
Posisi menyusui ini sangat nyaman dilakukan, terutama bagi Bunda yang masih dalam pemulihan pasca operasi caesar karena bisa dilakukan sambil berbaring. Berikut caranya:
- Cukup miringkan sedikit tubuh Bunda ke arah di mana si Kecil berbaring.
- Jika bayi ada di sisi kiri, arahkan payudara kiri Bunda ke mulutnya sembari merangkul kepala bayi dengan lengan kiri Bunda.
- Pastikan hidung bayi tidak tertutup payudara selama menyusui dengan posisi ini ya, Bun.
4. Laid back position
Terakhir, ada posisi menyusui dengan teknik laid back. Bunda mungkin akan menyukai posisi ini sebab dapat dilakukan sambil bersandar pada tembok, kursi, atau sandaran tempat tidur.
Cara menyusui bayi yang benar dengan posisi ini adalah meletakkan perut bayi di bawah dada Bunda dan kepala si Kecil harus sejajar dengan dada.
Jika bayi sudah melekat pada puting dan berhasil mengisap ASI, mulailah menyusui seperti biasa.
Baca Juga: Pentingnya Peran Ayah untuk Dampingi Bunda Selama Masa Menyusui
Tanda Bayi Sudah Menyusu dengan Benar
Ketika posisi menyusui dan perlekatan sudah tepat, bayi akan menyusu dengan benar. Berikut ini adalah tanda-tanda bayi sudah menyusu dengan benar:
- Pipi si Kecil terlihat menggembung.
- Tidak terdengar bunyi berdecak.
- Bunda merasakan bayi menghisap ASI dengan pelan, berirama, dan tidak tergesa-gesa.
- Terdengar suara bayi menelan dengan teratur.
- Bayi terlihat tenang.
- Bunda tidak merasa kesakitan.
- Bayi tidak menyusu terlalu lama (lebih dari 30 menit) maupun terlalu sebentar (kurang dari 5 menit).
Sekarang Bunda sudah mengetahui cara menyusui bayi yang benar. Jika setelah mengikuti langkah di atas Bunda masih merasa kesulitan, jangan ragu untuk berkonsultasi pada ahli laktasi, ya.
Untuk mengetahui informasi lainnya seputar menyusui, Bunda bisa menggunakan tools Panduan Menyusui secara gratis.
Di sana, Bunda bisa temukan panduan lengkap menyusui serta beragam makanan sehat untuk ibu menyusui agar produksi ASI lebih lancar.
Untuk mendapatkan informasi lain seputar menyusui dan pola asuh bayi, Bunda bisa bergabung dengan Klub Generasi Maju!
Referensi:
- IDAI (2019). Posisi dan Perlekatan Menyusui dan Menyusu yang Benar. Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/posisi-dan-perlekatan-menyusui-dan-menyusu-yang-benar
- IDAI(2019).| Manajemen Laktasi. Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/manajemen-laktasi
- IDAI (2019). Bagaimana menyusui dengan benar?. Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/bagaimana-menyusui-dengan-benar
- IDAI (2019). ASI Sebagai Pencegah Malnutrisi pada Bayi. Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-sebagai-pencegah-malnutrisi-pada-bayi
- Editorial Team (2024). Your Baby and Breastfeeding. Stanfordchildrens.org. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=your-baby-and-breastfeeding-90-P02865
- Editorial Team (2024). Breastfeeding | Breastfeeding Latching Tips | Corewell Health. Beaumont.org. https://www.beaumont.org/conditions/breastfeeding-latching-tips
- Editorial Team (2021). Feeding Your Newborn (for Parents). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/feednewborn.html
- Hindawi - International Journal of Pediatrics. https://www.hindawi.com/journals/ijpedi/2019/8969432/.
- Editorial Team. Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/breastfeeding-positions/.
- Editorial Team. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). https://www.cdc.gov/nutrition/InfantandToddlerNutrition/breastfeeding/how-much-and-how-often.html.
- Editorial Team. What to Expect. https://www.whattoexpect.com/first-year/feeding-baby/how-to-get-baby-on-feeding-schedule/