Facebook Pixel Code Umur Berapa Bayi Bisa Tengkurap?

Umur Berapa Bayi Bisa Tengkurap?

Umur Berapa Bayi Bisa Tengkurap?

Tengkurap menjadi salah satu milestone yang penting untuk bayi sebelum ia menguasai keterampilan motorik kasar lainnya, seperti duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan. Bayi sebenarnya sudah bisa ditengkurapkan sejak baru lahir, tapi tentu masih perlu bantuan orang tua. Lalu, di umur berapa bayi bisa tengkurap sendiri? 

Sebelum bisa tengkurap sendiri, bayi perlu melewati beberapa tahapan seiring usianya bertambah. Nah yang perlu Bunda pahami, bayi akan memperlihatkan beberapa tanda atau gerak-gerak khusus untuk menunjukkan ia siap belajar tengkurap.

Yuk, cari tahu kapan bayi siap tengkurap dan hal-hal lain yang perlu Bunda waspadai di ​​tahapan perkembangan ini.

Umur Ideal Bayi Bisa Tengkurap Sendiri

Untuk bisa tengkurap, idealnya bayi harus lebih dulu bisa mengangkat dan menahan kepalanya sendiri saat digendong dalam posisi tegak atau didudukkan di pangkuan Bunda. Kemampuan ini biasanya akan bayi pelajari secara bertahap dalam 3 bulan pertama usianya bersamaan dengan mulainya kemampuan kontrol leher yang lebih baik. 

Kemudian setelah bisa menopang kepala, bayi akan belajar berguling memasuki bulan ke-4. Di usia 4 bulan, otot-otot leher, tubuh bagian atas, dan kedua lengan si Kecil akan sudah cukup kuat untuk memutar badannya ke salah satu sisi dengan bertumpu pada lengannya dan mencoba berguling dari posisi telentang ke tengkurap. 

Di usia ini, bayi juga sudah mampu mengangkat dadanya dari lantai sambil menjaga kepalanya tetap tegak dan menahan tubuhnya terangkat dengan siku. Ada juga sebagian bayi yang sudah mulai menendang kakinya dan melengkungkan punggungnya di usia ini. 

Setelah menginjak usia 6 bulan bayi biasanya akan sudah bisa berguling ke dua sisi, dari telentang ke tengkurap dan dari tengkurap kembali telentang.

​​Kemampuan mengangkat kepala dan berguling adalah fondasi utama yang bayi harus miliki lebih dulu untuk bisa tengkurap. Maka, umumnya bayi sudah mulai bisa belajar tengkurap sendiri di umur 4 bulan.

Baca Juga: Perkembangan Bayi 5 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa Saja?

Ciri-Ciri Bayi Mau Tengkurap

Sebelum bisa tengkurap sendiri, bayi biasanya akan menunjukkan tanda-tanda tertentu untuk memberi tahu Bunda ia sudah siap belajar tengkurap.

Ciri-ciri bayi mau tengkurap antara lain:

  • Sering mengangkat kepala dan bahu tidak goyah, sambil menahan perut.

  • Bisa menoleh dari satu sisi ke sisi lain.

  • Berguling ke depan atau samping.

  • Bisa memutar badannya saat di posisi telentang.

  • Menggoyangkan pinggul dari satu sisi ke sisi lain.

  • Mengendang kaki dan melayangkannya ke atas untuk mengangkat pinggul saat telentang.

  • Beberapa di antaranya sudah mampu mengangkat kepala dan, si Kecil mampu menggerakkan leher. 

  • Mendorong dadanya sedikit ke atas.

Tanda-tanda lain yang menunjukkan bayi siap tengkurap adalah mampu mengarahkan tangannya ke depan untuk meraih benda di sekitarnya dan membuat sikunya jadi lebih lurus.

Cara Melatih Bayi Tengkurap

Tengkurap bukan hanya menjadi keterampilan motorik kasar yang mendasari kemampuan bayi untuk bergerak lebih luwes. Tengkurap juga bermanfaat untuk melatih keterampilan sensorik bayi karena saat ia tengkurap, ia akan menggunakan indera perabanya untuk mengeksplorasi dunia sekitarnya.

Supaya bayi bisa belajar tengkurap sendiri, ia perlu lebih familiar dengan posisi ini. Jadi, cobalah sering-sering telungkupkan bayi di atas permukaan yang beralas empuk. Sesi latihan tengkurap ini juga sering disebut dengan tummy time.

Pancing si Kecil untuk mendongak dan mengangkat leher serta kepalanya dalam posisi tengkurap dengan memanggil namanya, atau menggoyang-goyangkan mainan favoritnya beberapa langka di depan si Kecil.

Selain untuk membiasakan si Kecil tengkurap, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan tummy time untuk mengurangi risiko plagiocephaly (belakang kepala datar atau yang biasa juga disebut kepala peyang).

Baca Juga: Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk Anak

Mengenai kapan dan harus seberapa sering boleh tummy time, para ahli tumbuh kembang anak di seluruh dunia berpendapat bayi sudah boleh ditengkurapkan sejak hari pertama kepulangannya dari rumah sakit sampai seterusnya. Pada awalnya, Bunda cukup biasakan melatih bayi tengkurap cukup selama 3-5 menit sebanyak 2-3 kali sehari. 

Selama membiarkan bayi latihan berguling dan tengkurap sendiri, sebisa mungkin hindari menggunakan alat bantu seperti bouncer atau guling khusus tummy time, ya. Peralatan ini justru dapat membatasi ruang gerak bayi jika terlalu sering digunakan. Si Kecil pun dapat memiliki ketergantungan karena terbiasa dibantu, sehingga tidak berani untuk lebih bergerak sendiri.

Biarkan si Kecil mengasah kemampuan barunya ini secara alami untuk menanamkan keinginan mulai bergerak secara mandiri.

Cara lain yang bisa Bunda terapkan selama tummy time adalah:

  • Posisikan bayi tengkurap di atas dada atau perut Bunda. Kemudian, bernyanyi atau berbicara untuk menarik perhatian si Kecil. Bayi pun akan berusaha melihat wajah Bunda dengan mengangkat kepalanya dan menahan tubuhnya dengan lengan. 

  • Bayi suka sekali melihat wajah mereka sendiri di cermin lho, Bun, jadi coba tempatkan cermin kecil beberapa langkah di depan bayi saat sedang tengkurap agar ia terpancing untuk menghampiri dirinya sendiri. 

  • Bunda bisa memposisikan bayi tengkurap sambil memperlihatkannya isi buku-buku bergambar dan berwarna. Selain bisa menarik perhatiannya agar mau lama ada di posisi tengkurap, kegiatan ini juga mengembangkan kekuatan matanya untuk fokus melihat sesuatu.

Baca Juga: Umur Berapa Bayi Bisa Duduk dan Bagaimana Cara Stimulasinya?

Tips Melatih Bayi Tengkurap agar Tetap Aman

Saat ingin melatih bayi tengkurap, Bunda perlu menciptakan lingkungan yang aman untuknya berlatih.

Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga si Kecil tetap aman selama belajar tengkurap:

  • Pastikan bayi berada tempat yang posisinya rata, rendah, aman, dan kokoh. Hindari melakukannya di tempat tidur atau sofa untuk mencegahnya jatuh terguling.  

  • Pastikan suhu ruangan nyaman dan bayi mengenakan pakaian yang adem.

  • Seiring waktu bayi akan semakin kuat dan banyak bergerak, jadi Bunda perlu menjauhkan benda yang berbahaya, tajam, dan berat yang dapat meniban atau melukai  si Kecil.   

  • Saat bermain dan berlatih tengkurap, pastikan lingkungan sekitarnya jauh dari asap rokok. 

  • Perhatikan suasana hati si Kecil. Saat bayi terlihat ceria dan bahagia, ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan latihan tengkurap. 

  • Hindari melakukan sesi latihan tengkurap setelah bayi menyusui. Tengkurap dapat memberi tekanan pada perut, sehingga memicu gumoh atau muntah. Cobalah untuk melakukannya setelah anak tidur siang atau mengganti popok.

  • Jika di saat sesi berlatih tengkurap ternyata bayi merasa tidak nyaman, jangan paksakan berlama-lama di posisi ini. Sama seperti orang dewasa, bayi juga perlu waktu istirahat, ya, Bun!

Semoga informasi terkait ini bisa membantu Bunda mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil. Perlu diingat juga, Bun, bahwa setiap bayi berkembang dengan cara dan kecepatan mereka sendiri. Jadi, di umur berapa bayi Bunda bisa tengkurap mungkin akan berbeda dengan bayi lain.

Selama si Kecil menunjukkan minat untuk terus bergerak, mau bergerak, dan memperoleh keterampilan-keterampilan baru lainnya, tidak perlu terlalu panik mengenai perbedaan ini, ya.

Yang justru perlu Bunda waspadai adalah tanda-tanda keterlambatan perkembangan umum, seperti:

  • Bayi tidak mau bergerak sedikit pun.

  • Bayi bergerak mengandalkan salah satu sisi tubuhnya saja.

  • Gerakan tubuhnya asimetris atau tidak seimbang, misalnya antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan.

  • Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi) hingga lebih dari usia 6 bulan.

  • Gerakan bayi tidak terkontrol.

Segera bawa si Kecil ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya serta cara apa yang bisa dilakukan untuk memastikan ia bisa bertumbuh kembang dengan semestinya. Bunda juga bisa ketahui lebih banyak tentang perkembangan bayi dari bulan ke bulan melalui fitur Catatan Perkembangan Anak, lho. Yuk, coba sekarang!

 

Referensi:

  1. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/sleep/Pages/Back-to-Sleep-Tummy-to-Play.aspx Diakses pada 11 Oktober 2022
  2. https://pathways.org/topics-of-development/tummy-time/  Diakses pada 11 Oktober 2022
  3. https://kidshealth.org/en/parents/tummy-time.html#:~:text=Tummy%20time%20is%20good%20for,your%20baby%20during%20tummy%20time. Diakses pada 12 Oktober 2022
  4. https://raisingchildren.net.au/newborns/play-learning/play-ideas/tummy-time Diakses pada 12 Oktober 2022
  5. https://www.parents.com/baby/development/physical/tummy-time-guide/ Diakses pada 12 Oktober 2022


Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut