Facebook Pixel Code Umur Berapa Bayi Bisa Tengkurap? Latih dengan 8 Cara Ini

Umur Berapa Bayi Bisa Tengkurap? Latih dengan 8 Cara Ini

Umur Berapa Bayi Bisa Tengkurap? Latih dengan 8 Cara Ini

 

Tahukah Bunda kira-kira di umur berapa bayi bisa tengkurap sendiri? Yuk, cari tahu di sini tahapan belajarnya dan cara stimulasi si Kecil untuk belajar tengkurap!

Umur Berapa Bayi Bisa Tengkurap?

Bunda pasti ingin tahu bayi bisa tengkurap paling cepat umur berapa, bukan? Bayi paling cepat bisa tengkurap sendiri di usia 4 bulan. 

Bayi usia 4 bulan sudah bisa tengkurap karena otot-otot leher, dada, dan lengannya sudah cukup kuat untuk membalikkan badannya sendiri dari posisi telentang ke posisi tengkurap. 

Menjelang usia 6 bulan, ia sudah bisa berguling dari terlentang ke tengkurap, kemudian kembali ke posisi telentang lagi dengan gerakan yang lebih luwes.

Ciri-ciri Bayi Mau Tengkurap

Sebelum bisa tengkurap sendiri, bayi biasanya akan menunjukkan tanda bahwa ia siap belajar tengkurap. Ciri-ciri bayi mau tengkurap antara lain:

  • Sering mengangkat kepala dan bahu tidak goyah, sambil menahan perut.
  • Mampu menoleh dari satu sisi ke sisi lain.
  • Berguling ke depan atau samping.
  • Bisa memutar badannya ketika dalam posisi telentang.
  • Menggoyangkan pinggul dari sisi satu ke sisi lainnya.
  • Menendang kaki dan melayangkannya ke atas untuk mengangkat pinggul saat telentang.
  • Sebagian bayi sudah mampu mengangkat kepala dan mampu menggerakkan leher. 
  • Mendorong dadanya sedikit ke atas.
  • Bisa mengarahkan tangan ke depan guna meraih benda di dekatnya dan membuat sikunya jadi lebih lurus.

Baca Juga: Apakah Normal Bayi Usia 4 Bulan Belum Bisa Tengkurap?

Cara Melatih Bayi agar Bisa Tengkurap

Setelah mengetahui umur berapa bayi bisa tengkurap, tapi bila sampai usianya ia belum bisa melakukan sendiri, Bunda bisa menerapkan beberapa cara stimulasi bayi di bawah ini:

1. Lakukan Tummy Time

Salah satu cara efektif melatih bayi tengkurap adalah dengan sering menengkurapkan bayi selama 3-5 menit, di lantai beralas matras tipis, beberapa kali dalam sehari.

Sesi latihan ini disebut tummy time. Saat ditengkurapkan, Bunda bisa panggil nama si Kecil atau goyang-goyangkan mainan agar ia reflek mendongak dan menahan kepalanya berada di posisi tengkurap. 

Tengkurapkan bayi setelah bangun tidur siang atau habis ganti popok. Apabila si Kecil mulai terlihat tidak nyaman tengkurap, tidak perlu dipaksa dan kembalikan lagi ke posisi telentang.

2. Tengkurapkan di Atas Dada atau Perut Bunda

Untuk memperkuat otot leher si Kecil, cobalah menengkurapkannya di atas dada atau perut Bunda. Lalu ajak bernyanyi atau berbicara agar ia mau berusaha mengangkat kepalanya.

American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar Bunda memulai stimulasi ini beberapa menit saja, sebanyak 2-3 kali sehari. 

Jika si Kecil sudah terlihat lebih nyaman dan kuat, naikkan durasinya secara bertahap hingga mencapai 20 menit untuk setiap sesinya. 

3. Ajak Bercermin

Melihat pantulan dirinya sendiri di depan cermin akan menarik perhatian bayi dan membuatnya bertahan di posisi tengkurap dengan durasi lebih panjang. 

Langkah ini baik untuk bayi yang belum memiliki kekuatan leher untuk mengangkat kepalanya. 

Jadi, coba tempatkan cermin sejajar mata bayi supaya ia bisa berkaca tanpa harus menengadahkan kepala terlalu tinggi. Pastikan juga cermin kokoh dan tidak mudah jatuh, ya.

Baca Juga: 10 Ciri Bayi 4 Bulan Cerdas dan Cara Stimulasinya

4. Berikan Buku Bergambar

Bunda bisa memposisikan bayi tengkurap sambil memperlihatkannya isi buku cerita yang memiliki gambar ukuran besar dan berwarna. 

Selain dapat menarik perhatian bayi supaya mau berada di posisi tersebut dalam durasi agak lama, kegiatan ini juga meningkatkan kemampuan matanya untuk fokus melihat suatu objek.

5. Pancing dengan Mainan

Cara melatih tengkurap berikutnya bisa sambil memberikan mainan menarik untuk bayi, seperti mainan yang bersuara (kerincingan) atau mainan bergerak. 

Taruh mainan tersebut tepat di dekatnya. Dengan demikian, si Kecil akan terdorong untuk bergerak dan meraih mainan tersebut saat dalam posisi tengkurap. 

Pastikan si Kecil berada di tempat aman yang posisinya rata, rendah, dan kokoh. Hindari melatih bayi tengkurap di tempat empuk seperti kasur atau sofa supaya terhindar dari risiko jatuh.  

6. Letakkan Bayi pada Posisi Plank

Plank adalah posisi tubuh mirip push-up yang membentuk garis lurus mulai dari kepala, telinga, bahu, pinggang, lutut, hingga pergelangan kaki.

Pose ini bagus untuk menguatkan otot-otot badan dan lengan bayi agar bisa menahan bagian tubuh atasnya tetap tegak saat tengkurap. 

Caranya, Bunda duduk di lantai dengan kaki lurus dan baringkan si Kecil tengkurap melintang di pangkuan dengan memastikan tangannya lurus ke depan seperti Superman.

Pancing perhatian si Kecil dengan menggoyang-goyangkan mainan favoritnya supaya ia tertarik menjangkau dan mengangkat kepala.

7. Hindari Penggunaan Alat Bantu

Saat mendampingi si Kecil belajar tengkurap, hindari memberikan alat bantu seperti guling khusus tummy time ya, Bun. 

Penggunaan alat bantu yang terlalu sering akan sangat membatasi ruang gerak bayi sehingga ia justru kesulitan bergerak dengan luwes. 

Si Kecil pun akan sering bergantung pada alat itu karena terbiasa dibantu sehingga tidak berani mengeksplorasi kemampuannya sendiri. 

8. Biarkan si Kecil Bereksplorasi Sendiri

Sediakan waktu bagi bayi untuk bereksplorasi sendiri alih-alih terlalu sering menggendongnya. Bunda bisa meletakan si Kecil di atas karpet (floor time) dan biarkan ia bermain sendiri.

Cara ini akan membantu bayi melatih otot, kesadaran spasial, keseimbangan tubuh, dan nantinya juga akan membantu belajar duduk.

Pastikan saja tetap diawasi atau Bunda juga ikut berbaring di sekitarnya, serta tidak ada mainan atau benda yang berpotensi membahayakan di sekitar bayi, ya.

Baca Juga: Normalkah Bayi 6 Bulan Belum Bisa Berdiri Tegak?

Kapan Bunda Perlu Waspada?

Umur berapa bayi bisa tengkurap bisa berbeda-beda. Namun, bayi umumnya dikatakan mengalami keterlambatan perkembangan jika belum bisa tengkurap di umur 5 atau 6 bulan.

Bunda juga perlu waspada apabila si Kecil menunjukkan tanda keterlambatan perkembangan umum, seperti:

  • Bayi tidak mau bergerak sedikit pun.
  • Bayi bergerak mengandalkan salah satu sisi tubuhnya saja.
  • Gerakan tubuhnya asimetris atau tidak seimbang.
  • Masih terdapat refleks primitif, yakni refleks yang muncul saat bayi, hingga lebih dari usia 6 bulan.
  • Gerakan bayi tidak terkontrol.

Baca Juga: Bolehkah Bayi Usia 4 Bulan Belajar Duduk?

Kini Ibu sudah tahu umur berapa bayi bisa tengkurap dan cara melatihnya. Jangan ragu konsultasi ke dokter jika ada kekhawatiran mengenai tumbuh kembang si Kecil. 

Bunda juga bisa ketahui lebih banyak informasi mengenai apa saja yang bisa dilakukan bayi di setiap tahapan usianya dengan mengakses fitur Panduan Tumbuh Kembang Anak, lho!

Semoga informasi ini bisa membantu Bunda mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil, ya!

 

Referensi: 

  1. Editorial Team (2023, November 28). What You Need to Know About Tummy Time. Pathways.org. https://pathways.org/topics-of-development/tummy-time/
  2. Editorial Team (2019). Tummy Time. Nemours KidsHealth. Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/tummy-time.html#
  3. Editorial Team (2023, August 7). Tummy time for babies: in pictures. Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/newborns/play-learning/play-ideas/tummy-time
  4. Editorial Team. (2014). Your Guide to Tummy Time. Parents. https://www.parents.com/baby/development/physical/tummy-time-guide/
  5. Editorial Team (2015). When Do Babies Hold Their Heads Up? Parents. https://www.parents.com/baby/development/when-can-my-baby-hold-her-head-up/
  6. Editorial Team (2021, June 28). Crawling delay in infants: when should I be concerned? FDNA Health. https://fdna.health/knowledge-base/why-does-my-baby-have-a-crawling-delay
  7. WebMD Editorial Contributor. (2021, March 22). When Does a Baby Start to Roll Over? WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/baby/when-does-a-baby-start-to-roll-over

Artikel Terpopuler