Kalau di tiga bulan pertamanya, bayi masih sering menangis atau tidur, di usia 4 bulan ini bayi sudah bisa melakukan banyak hal baru, lho! Penasaran, perkembangan bayi 4 bulan bisa apa saja?
Memasuki usia 4 bulan adalah masa-masa yang menyenangkan karena sekarang si Kecil sudah bisa diajak berinteraksi. Si Kecil juga menunjukkan semakin banyak perkembangan baik dari segi motorik hingga kemampuan kognitifnya.
Seperti apa, ya, perkembangan bayi 4 bulan? Baca informasinya lebih lanjut di bawah ini, yuk!
Panjang dan Berat Badan Bayi 4 Bulan
Idealnya berat badan dan panjang badan bayi terus bertambah dari bulan ke bulan, Bunda, karena ini menandakan perkembangannya sudah sesuai jalur grafik pertumbuhan WHO.
Nah menurut Standar Antropometri Anak yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI, di usia 4 bulan ini berat badan bayi setidaknya naik 0.45 sampai 0.56 kg dari berat badannya saat berusia 3 bulan.
Lebih detailnya, acuan tinggi dan berat badan bayi 4 bulan yang ideal adalah sebagai berikut:
-
Berat badan bayi laki-laki usia 4 bulan sekitar 5,6-8,7 kg dengan panjang tubuh sekitar 59,7-66 cm.
-
Berat badan bayi perempuan usia 4 bulan memiliki berat badan 5-8,2 kg dengan panjang tubuh mencapai 57,8 sampai 66.4 cm.
Jika berat badan bayi 4 bulan kurang dari rata-rata di atas, Bunda bisa langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan pemeriksaan dan saran yang tepat, ya.
Sangat penting bagi Bunda untuk memastikan si Kecil bertumbuh setiap bulannya. Sebab, pertambahan berat dan panjang badan merupakan salah satu acuan untuk memantau kondisi kesehatan serta status gizi bayi.
Bayi 4 Bulan Bisa Apa Saja?
Memasuki usia 4 bulan, si Kecil sudah semakin bisa melakukan hal yang bisa membuat Bunda dan Ayah merasa bangga.
Nah, ketika memperhatikan perkembangan si Kecil, Bunda perlu melihatnya dari berbagai aspek. Dengan begitu, segala upaya untuk mendukung pertumbuhannya bisa dilakukan dengan tepat agar tumbuh kembang anak juga semakin berjalan lancar ke depannya.
Berikut adalah aspek-aspek perkembangan anak yang perlu diperhatikan di usianya yang menginjak 4 bulan:
1. Menggulingkan Badan
Di usia ini, otot-otot tangan, perut, dan kaki bayi sudah makin kuat. Jadi, umumnya bayi 4 bulan sudah bisa berguling dari posisi telentang ke tengkurap ataupun sebaliknya. Ia juga sudah mampu mengangkat dan menahan kepalanya sedikit untuk melihat ke atas saat tengkurap.
Ketika dalam posisi telentang, si Kecil sudah dapat meluruskan kakinya sendiri. Kemudian, kakinya pun sudah bisa mendorong atau menendang benda yang ada di dekatnya.
2. Meraih dan Memegang Benda
Pada perkembangan bayi 4 bulan, koordinasi tangan, kaki, dan penglihatannya sudah semakin baik, Bun.
Ini ditandai dengan kemampuan si Kecil dalam melihat, meraih, dan memegang mainan atau benda di sekitarnya yang menarik perhatian. Sebagai contoh, mengambil makanan, menarik rambut Bunda, hingga menggoyangkan mainan kerincingan favoritnya.
Di fase ini, Bunda sebaiknya perlu lebih jeli lagi memperhatikan gerak-gerik si Kecil, ya. Sebab, tak jarang ia akan meraih benda-benda di sekitarnya dan memasukkannya ke dalam mulut.
Jadi, penting untuk Bunda menjauhi si Kecil dari barang-barang yang berpotensi membahayakan dirinya. Misalnya, benda-benda berujung runcing atau tajam, bersuhu panas, sampai yang berukuran kecil.
3. Berceloteh dan Meniru Kata-Kata
Coba Bunda perhatikan, sekarang bayi 4 bulan bisa berceloteh dan menirukan kata-kata yang biasa ia dengar dengan memperhatikan gerakan bibir orang lain. Misalnya, mengucapkan ‘ooo’, ‘aaaah’, ‘ma-ma’, dan ‘da-da’. Bunda pasti sangat gemas!
Ia juga akan mencoba berceloteh apa pun sebagai bentuk responnya terhadap orang yang mengajaknya berbicara. Ketika namanya dipanggil oleh Bunda dan Ayah, si Kecil akan menoleh sambil tersenyum berseri-seri.
Untuk menstimulasi kemampuan bahasa dan bicara si Kecil, Bunda bisa sekalian mengajaknya berkomunikasi dengan mengucapkan kata-kata sederhana. Seperti, ‘mama’, ayah, ‘papa’, atau ‘kakak’.
4. Tersenyum dan Menunjukkan Ekspresi Lainnya
Dari sisi keterampilan sosial dan emosional, sekarang bayi 4 bulan bisa apa lagi, ya? Pada usia ini, bayi sudah bisa memperlihatkan berbagai ekspresi.
Bayi bisa tersenyum berseri-seri saat orang tua mengajaknya bercanda dan mengobrol, serta ketika melihat wajah orang yang dikenalnya.
Ia mungkin akan menangis sesuai dengan kebutuhan, entah itu karena lapar, lelah, bosan, atau sakit. Bahkan, bayi 4 bulan sudah bisa menunjukkan ekspresi wajah kesal, ingin marah, dan frustasi bila Bunda menghentikan waktunya untuk bermain, atau bila Bunda tidak memenuhi keinginannya saat itu.
Mulai dari tersenyum dan tertawa bila orang tuanya mengajak bicara atau bercanda, menangis untuk berbagai kebutuhan (entah itu karena lapar, lelah, bosan atau sakit), hingga wajah kesal, ingin marah, atau frustasi bila keinginannya tidak terpenuhi.
Menariknya, bayi 4 bulan mulai bisa memahami dan memperhatikan bahwa orang-orang di sekitarnya menanggapi apa yang dilakukannya.
Contohnya, ketika si Kecil menangis, tak lama Bunda akan datang menghampirinya. Saat si Kecil menjatuhkan sesuatu ke lantai, Bunda akan segera mengambilnya.
Itu kenapa kadang si Kecil akan suka atau sengaja menjatuhkan benda yang sama berulang kali hanya untuk melihat reaksi Bunda. Tapi, jangan buru-buru kesal ya menghadapi ulah si Kecil yang satu ini! Bunda justru bisa memanfaatkan momen ini sebagai waktunya bonding dengan si Kecil, lho!
5. Mengenal Warna
Ketika bayi baru lahir, si Kecil hanya bisa membedakan dua warna kontras, yakni hitam dan putih. Nah, memasuki usia 4 bulan ini, perkembangan penglihatan bayi sudah jauh lebih baik. Ia pun mulai bisa melihat dan membedakan warna merah, biru, kuning, dan hijau.
Untuk membantu si Kecil mengenal berbagai warna, Bunda bisa berikan mainan yang berwarna-warni, misalnya buku, bola, mainan, pakaian, dan kancing baju dengan lebih dari 2 jenis warna untuk mempertajam penglihatannya.
Selain mengenal warna, penglihatan si Kecil sudah bisa mengikuti mainan yang bergerak, serta orang yang berada di seberang ruangan.
Baca Juga: Ketahui Umur Berapa Bayi Bisa Melihat dan Cara Stimulasinya
6. Belajar Duduk
Bayi biasanya akan belajar duduk di waktu yang sama saat ia mulai bisa tengkurap dan mengangkat kepala, yaitu di sekitar usia 3-4 bulan.
Pertama-tama, bayi akan mulai mencoba duduk dengan memiringkan badannya terlebih dahulu, kemudian secara bertahap akan belajar menopang badannya untuk bangun dan duduk menggunakan lengannya. Ia juga sudah bisa menahan berat tubuhnya dengan kaki.
Namun di usia 4 bulan ini, otot-otot leher bayi masih belum begitu kuat sehingga Bunda masih harus menopang punggungnya dengan bantal setelah ia berhasil duduk.
Sesekali, Bunda juga bisa mendudukkan si Kecil dengan ditopang menggunakan bantal. Seiring waktu, otot leher dan punggungnya akan semakin kuat untuk menahan tubuhnya agar bisa duduk tegak.
Bunda tidak perlu khawatir apabila bayi belum bisa duduk sendiri di bulan ke-4 ini, karena sesungguhnya setiap bayi akan berkembang dengan cara dan kecepatannya masing-masing.
Cukup pastikan bahwa si Kecil terus mendapatkan dukungan serta kasih sayang dari Ayah dan Bundanya agar ia bisa bertumbuh kembang dengan optimal.
Oh ya, Bunda juga bisa ketahui lebih banyak tentang perkembangan bayi dari bulan ke bulan melalui fitur Catatan Perkembangan Anak, lho! Yuk, coba sekarang!
Cara Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Bayi 4 Bulan
Perlu Bunda ketahui, perkembangan bayi 4 bulan antara satu anak dengan anak lainnya tentu tidaklah sama. Terkadang, Bunda perlu melakukan berbagai stimulasi agar tumbuh kembang bayi 4 bulan bisa berjalan optimal.
Apa saja tips dan aktivitas yang bisa Bunda lakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang bayi 4 bulan? Berikut penjelasannya.
1. Melatih Bayi Tengkurap
Jika si Kecil belum bisa tengkurap (tummy time) atau menggulingkan badan, Bunda bisa terus melatihnya melakukan hal ini di rumah.
Bunda disarankan mengajarkan bayi tengkurap selama lima hingga sepuluh menit, sebanyak dua sampai tiga kali sehari.
Biarkan ia tengkurap dan menggulingkan badan di lantai beralaskan selimut agar ia merasa lebih bebas menjelajah.
Coba letakkan berbagai benda dan mainan yang menarik di dekatnya, agar ia terpancing untuk meraih dan mengambilnya. Pastikan Bunda tetap mengawasi si Kecil saat ia melakukan tummy time, ya!
2. Ajak Si Kecil Ngobrol dan Bernyanyi
Memasuki usia bayi 4 bulan, Bunda jangan bosan-bosan untuk mengajaknya ngobrol dan bercanda, ya! Bunda bisa mengajaknya bicara dan bercanda dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Ini termasuk saat bayi belajar tengkurap, memandikan bayi, memakaikan pakaian, mengganti popok, hingga waktu menyusu.
Sebagai contoh, “Ayo, nak, kita mandi sekarang. Airnya nggak dingin ‘kan, nak? Sabunnya wangi, ya? Ini wangi stroberi namanya, nak. Habis mandi kita lihat kucing, yuk!”
Selain ngobrol, Bunda bisa mengajaknya bernyanyi lagu ceria atau lagu-lagu yang sedang disukainya akhir-akhir ini. Bayi pada usia ini, sangat senang bernyanyi, lho! Sambil melakukan kegiatan sehari-hari bersama si Kecil, Bunda bisa sekalian mengajaknya bernyanyi.
Baca Juga: Stimulasi yang Menyenangkan untuk Bayi Umur 4 Bulan
3. Bacakan Buku
Salah satu cara mengoptimalkan perkembangan bayi 4 bulan adalah dengan membacakan si Kecil buku cerita bergambar. Langkah ini juga berguna untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan penglihatannya, Bun.
Bunda bisa memilih buku ukuran besar yang berwarna-warni, buku dengan gambar yang timbul, atau buku dengan gambar ilustrasi yang bertekstur.
Kemudian, coba buat intonasi, suara, dan ekspresi wajah yang berbeda-beda agar ia merasa tertarik dengan cerita yang Bunda bacakan. Jika bukunya memiliki gambar ilustrasi bertekstur, minta ia untuk menyentuhnya.
Walaupun bayi belum bisa membolak-balikkan halaman buku serta duduk tenang mendengarkan dan memahami Bunda bercerita, ini bisa jadi momen yang tepat untuk bonding dengan si Kecil.
4. Main Cilukba
Permainan cilukba menjadi stimulasi bayi 4 bulan lainnya yang menarik dilakukan. Kenapa demikian? Ternyata permainan sederhana ini berperan penting terhadap kemampuan penglihatan, interaksi sosial, hingga kedekatan antara Bunda dan si Kecil, lho!
Bunda tentu sudah tahu cara bermainnya, bukan? Pertama-tama buat bayi fokus terhadap Bunda. Lalu, tutup mata atau bahkan seluruh wajah Bunda, kemudian buka wajah dan katakan “Ciluk?ba!”.
Bunda juga bisa memanfaatkan benda lain untuk bermain cilukba, seperti gorden rumah, selimut, boneka, atau lainnya. Pastikan wajah Bunda semangat dan heboh agar si Kecil dapat tertawa senang, ya!
5. Lanjutkan Pemberian ASI
Di usia 4 bulan ini, pemberian ASI eksklusif saja masih mencukupi semua kebutuhan gizi yang penting untuk bayi hingga ia setidaknya berusia 6 bulan, Bun.
Banyak bukti ilmiah yang memperlihatkan bahwa ASI yang diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dapat mencukupi kebutuhan nutrisi bayi untuk tumbuh dan berkembang.
Beberapa contoh di antaranya, kolostrum (ASI pada hari 1-5) kaya protein, laktosa ASI sebagai sumber karbohidrat yang dapat diserap lebih baik.
ASI diberikan kepada bayi juga karena banyak manfaat dan kelebihannya, Bu. Di antaranya menurunkan risiko terjadinya penyakit infeksi, seperti infeksi pada saluran pencernaan (diare), infeksi pada saluran pernafasan, dan infeksi pada telinga.
Setelah itu, WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI dapat dilanjutkan dan dikombinasikan dengan MPASI sampai si Kecil berusia 2 tahun. Bayi yang mendapat ASI umumnya tumbuh dengan cepat pada 2-3 bulan pertama kehidupannya.
6. Rutin Kontrol ke Dokter
Perlu diingat, Bun. Kontrol dokter ini berbeda dengan kunjungan ke dokter ketika bayi memang sakit, cedera, atau terluka, ya. Ini tujuannya adalah untuk memastikan apakah si Kecil bertumbuh ke arah yang positif sesuai usianya atau tidak.
Umumnya, dokter akan memeriksa seperti apa pertumbuhan berat, tinggi atau panjang badannya, serta lingkar kepalanya. Pemeriksaan lain mungkin juga diperlukan sesuai kebutuhan.
Jadwal kontrol setiap anak bisa sedikit berbeda, tetapi American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bayi mendapatkan pemeriksaan fisik pertama pada saat lahir dan 3 hingga 5 hari setelah lahir. Kemudian, kontrol lanjutan diperlukan secara rutin pada usia 1, 2, 4, 6, 9, 12, 15, 18, dan 24 bulan.
Lalu, apa saja pemeriksaan fisik yang akan dilakukan oleh dokter di bulan ini?
-
Perut, dokter akan menekan lembut perut si Kecil untuk merasakan sesuatu yang tidak biasa.
-
Detak jantung dan pernapasan dengan stetoskop.
-
Pinggul, kaki, lengan, punggung, dan tulang belakang untuk memastikan bayi bergerak, tumbuh, dan berkembang secara normal.
-
Mata, kondisi fisik, dan fungsi penglihatannya.
-
Telinga dan hidung, dengan otoskop.
-
Mulut dan tenggorokan.
-
Leher dan ketiak, dengan lembut menekan kelenjar getah bening yang terletak di sana.
-
Lingkar kepala.
-
Fontanelles (titik lunak di kepala).
-
Alat kelamin untuk memeriksa hernia atau testis yang tidak turun. Dokter juga dapat memeriksa denyut nadi femoralis di selangkangan untuk mengetahui denyut yang kuat dan stabil.
-
Warna dan nada kulit untuk mengecek ruam atau tanda lahir.
-
Refleks pada bayi baru lahir.
Pada kunjungan rutin ini, dokter juga akan mengecek sampai mana kelengkapan vaksin si Kecil. Jika ada imunisasi yang perlu didapat di bulan ini, dokter biasanya akan menyertakannya di akhir sesi kontrol dan akan menjadwalkan imunisasi selanjutnya.
Tanda Keterlambatan Perkembangan yang Perlu Bunda Waspadai
Memang, tiap bayi akan melewati proses tumbuh kembang yang berbeda-beda. Meski demikian, Bunda perlu waspada apabila si Kecil menunjukkan tanda-tanda di bawah ini:
-
Tidak menanggapi apa pun saat melihat wajah Ayah dan Bunda.
-
Tidak merespon apa pun saat mendengar suara Ayah dan Bunda.
-
Belum bisa mengeluarkan suara apa pun.
-
Tidak tertarik dengan benda ataupun suara di sekitarnya.
-
Belum mampu membuka jari-jari tangan atau menendang.
-
Sering menekuk kedua kaki.
-
Tidak merasa terkejut saat mendengar bunyi atau suara cukup keras.
-
Merasa tidak gembira, atau gelisah.
Sebab, hal-hal tersebut bisa saja menandakan bahwa tumbuh kembang bayi 4 bulan mengalami gangguan atau masalah.
Maka, Bunda perlu segera berkonsultasi ke dokter apabila si Kecil memperlihatkan salah satu atau berbagai tanda tersebut.
Baca Juga: Bayi 4 Bulan Belum Bisa Tengkurap, Bagaimana Stimulasinya?
Itu dia berbagai informasi mengenai perkembangan bayi 4 bulan bisa apa saja yang perlu Bunda perhatikan. Apabila si Kecil belum menunjukkan kemampuan-kemampuan di atas, jangan panik dulu, Bun. Coba berikan ragam stimulasi seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Namun, jika ada hal-hal mencurigakan terkait tumbuh kembangnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!
Selanjutnya, seperti apa perkembangan bayi di usia 5 bulan nanti?
Referensi tambahan:
- Watson, S. (2009, October 20). Baby Development: Your 4-Month-Old. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-4-month-old
- Your baby’s growth and development - 4 months old. (2023, April 3). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/babys-growth-and-development-4-months-old
- Verywell. (2018). Your 2-Month-Old Baby’s Milestones & Development. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/your-2-month-old-baby-development-and-milestones-4171959
- 2-month-old baby: Development, Milestones & Growth. (2021). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/month-by-month/2-month-old-baby-milestones-and-development_717
- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf.
- Help Me Grow MN. (2023). Helpmegrowmn.org. https://helpmegrowmn.org/HMG/HelpfulRes/EncourageHealthDev/4Months/index.html
- CDC. (2023, January 20). Important Milestones: Your Baby By Four Months. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-4mo.html
- IDAI | Mengapa ASI Eksklusif Sangat Dianjurkan pada Usia di Bawah 6 Bulan. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/mengapa-asi-eksklusif-sangat-dianjurkan-pada-usia-di-bawah-6-bulan
- IDAI | ASI Eksklusif pada Ibu yang Bekerja. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-eksklusif-pada-ibu-yang-bekerja#:~:text=Mengapa%20harus%20ASI%3F,pernafasan%2C%20dan%20infeksi%20pada%20telinga.
- IDAI | Air Susu Ibu dan Tumbuh Kembang Anak. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-tumbuh-kembang-anak
- Hirshlag, J. (2018, April 4). Your Guide to Well-Baby Visits. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/health-and-safety/well-baby-visits-guide/