Kemampuan bicara pasti menjadi salah satu pencapaian bayi yang Bunda paling tunggu-tunggu. Lalu, di umur berapa bayi bisa bicara dan bagaimana cara stimulasinya? Yuk, baca selengkapnya!
Umur Berapa Bayi Bisa Bicara?
Bayi mulai bicara pertama kali di sekitar usia 6 bulan. Di usia ini, bayi bicara dengan mengoceh menggunakan suku kata tunggal, misalnya papapa, bababa, atau mamama tanpa arti.
Sampai pada usia 9-12 bulan, si Kecil sudah dapat bicara dengan mengucapkan “mama” dan “papa” (atau istilah lain untuk Ayah dan Bunda) dan mengerti bahwa itu adalah panggilan untuk orang tuanya.
Seiring waktu, keterampilan komunikasinya terus mengalami kemajuan sampai bayi bisa mengucapkan kata pertama yang bermakna di usia 10-18 bulan.
Tahapan Perkembangan Bahasa Bayi 0-18 Bulan
Agar dapat mengetahui tepatnya di umur berapa bayi bisa bicara, penting bagi Bunda memahami tahapan perkembangan bahasa dan komunikasi bayi sesuai usianya. Berikut penjelasannya:
1. Usia 0-3 Bulan
Bayi sebenarnya sudah bisa berkomunikasi dengan Ayah dan Bunda sejak lahir. Namun, di usia ini bayi hanya bisa “bicara” lewat tangisan untuk mengekspresikan emosi atau kebutuhannya.
Menurut IDAI, pada usia 2-3 bulan bayi mulai dapat mengeluarkan suara pertamanya yang terdengar seperti kata “Ah”, “Oh”, atau “Uh”. Ocehan ini disebut dengan istilah cooing.
Di tahapan ini bayi juga mulai bereksperimen menghasilkan berbagai bunyi dari mulutnya, misalnya membuat suara menyerupai berkumur.
2. Usia 4-6 Bulan
Memasuki umur 4-6 bulan, si Kecil sudah mengerti dan bisa menoleh ketika namanya dipanggil juga mengenali emosi dalam nada bicara Bunda kepadanya.
Di usia 6 bulan, cooing juga berubah menjadi babbling, yaitu berceloteh dengan variasi kata-kata yang mengandung huruf “p”, “m”, dan “b”, seperti “mama”, “dada”, “baba”, “puh”, dan “buh”.
Meski begitu, celotehan ini belum memiliki makna dan bayi juga belum mengerti untuk apa atau untuk siapa ia menyampaikan ocehan itu.
3. Usia 7-9 Bulan
Pada bulan 7-9, bayi sudah mulai bisa bicara menggunakan lidah dan bibirnya secara bersamaan untuk menghasilkan suara yang lebih variatif seperti "ah," "eh" dan "oh".
Bayi usia 7-9 bulan juga sudah bisa mengucapkan kata pertama yang sederhana dan memiliki arti, seperti mama dan papa, dan mengerti nama-nama orang serta konsep dasar seperti “ya”, “tidak”, dan “habis”.
Saat babbling, si Kecil juga sudah bisa menggunakan intonasi atau nada bicara seperti Bunda atau Ayahnya meski belum terlalu jelas.
Jadi, umumnya usia 9 bulan yang menjadi patokan jawaban dari umur berapa bayi bisa bicara pertama kali.
4. Usia 10-12 Bulan
Bayi sudah bisa mengucapkan kata pertama yang bermakna, yaitu “mama” dan “papa”, atau kata-kata berarti lainnya yang biasa Bunda gunakan sehari-hari di akhir bulan ke-9 sampai 12.
Si Kecil sudah mengerti beberapa perintah sederhana, misalnya “Lihat sini, yuk!” Aatau “Ayo ke sini!”. Bayi usia 10 bulan juga suka membeo, yaitu menirukan kata atau bunyi yang didengarnya.
Tepat di usia 12 bulan, bayi sudah mengerti sekitar 70 kata berbeda.
5. Usia 12-18 Bulan
Pada umumnya bayi mulai mengucapkan 3-6 kata yang memiliki arti di antara umur 12-18 bulan, dan bisa mengikuti perintah satu langkah seperti “Tolong ambilkan mainan itu”.
Pilihan kosakata anak juga bertambah pesat, sehingga pada usia 18 bulan kosakatanya telah mencapai 5-50 kata dan bisa menggunakan sebagian besarnya untuk menyatakan keinginan (misalnya “mau makan”, “mau susu”).
Bayi di usia 12-18 bulan juga sudah bisa menggunakan bahasa tubuh seperti mengangguk atau menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan, dan menunjuk sesuatu dengan tangan.
Baca Juga: 15 Ide Aktivitas Menarik untuk Stimulasi Bayi 6 Bulan
Cara Menstimulasi Perkembangan Bicara Bayi
Pada umumnya bayi bisa bicara dan mengucapkan kata pertama yang bermakna di umur 9-12 bulan. Berikut beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk menstimulasi perkembangan bicara bayi:
1. Sering Ajak Bicara
Sering-seringlah mengajak bayi bicara kapan pun di mana pun, meski ia mungkin belum mengerti ucapan Bunda. Bicaralah dalam bahasa yang animatif dan ekspresif untuk memancing perhatian si Kecil.
Misalnya, ajak bayi ngobrol ketika akan mengganti popoknya dengan berkata “Waduh, pintar sekali pup-nya. Ganti popok, yuk!” atau ketika mau makan “Adik sudah lapar, ya? Hari ini makan bubur pisang, yuk”.
Sebisa mungkin jangan biasakan pakai bahasa cadel (baby talk; seperti “Adek mau mimi cucu?”) agar bayi bisa belajar tata bahasa yang benar sejak dini.
2. Gunakan Bahasa Tubuh untuk Komunikasi
Menggunakan bahasa tubuh saat berkomunikasi dengan bayi membantu mereka mengasosiasikan kata-kata dengan tindakan untuk membangun koleksi kosakata awal.
Jadi, coba tunjuk dan sebutkan nama benda di sekitar rumah, nama-nama anggota tubuhnya, juga ketika menunjuk anggota keluarga lain di rumah.
Sebagai contoh, “Nak, lihat itu ada kucing oren, lucu ya?”, “Wah rambut Adik sudah panjang, nih!”, atau “Nak, ayo salim dulu sama Eyang Putri yuk.”
3. Respon Ocehan Bayi
Respon setiap ucapan si Kecil meski Bunda mungkin juga tidak mengerti apa maksudnya. Ketika setiap ucapannya ditanggapi, ia akan semakin termotivasi untuk berkomunikasi lebih sering.
Jika si Kecil mencoba mengucapkan sebuah kata tetapi salah, tuntun ia untuk menggunakan kata itu dengan benar.
Misalnya, jika si Kecil menunjuk ke seekor kucing dan berkata "Pus!" Bunda harus menjawab dengan, "Iya, itu kucing, Nak". Jangan memarahi si Kecil karena menggunakan kata yang salah.
4. Bernyanyi dan Bacakan Buku
Berikan mainan dan buku yang mengeluarkan suara untuk membantu keterampilan mendengarkan anak.
Membacakan cerita bergambar sambil menunjuk tokoh atau benda lalu menyebutkan namanya juga membantu memperbanyak kosakata anak dan membantunya memahami arti dari sebuah kata.
Sementara itu, bernyanyi dan menyetel musik bisa membantu bayi mengenali dan membiasakan diri dengan irama bahasa.
Baca Juga: 9 Manfaat Membacakan Dongeng untuk Bayi
5. Ulangi Ucapan Bunda
Umur berapa bayi bisa bicara tidak ada yang pasti. Sebab, bayi butuh waktu yang cukup lama untuk membangun koleksi kosakata yang cukup luas sampai bisa bercakap-cakap dengan Bunda.
Jadi, cobalah mengulang apa yang Bunda katakan padanya. Pengulangan membantu si Kecil mengingat kata-kata dan memahami intensi penggunaannya.
Ulangi kata-kata yang Bunda ucapkan saat berkomunikasi pada si Kecil, misalnya, "Di mana sepatumu, Nak?", "Apakah kamu memakai sepatu biru hari ini?" dan "Ayo pakai sepatu birumu."
6. Berikan Instruksi dan Pilihan
Seberapa banyak koleksi kosakata anak berbanding lurus dengan seberapa banyak variasi kata yang ia rutin dengar selama periode emas perkembangannya.
Ketika ia sudah bisa bicara lebih lancar, tingkatkan kosakata anak dengan memberi mereka pilihan, seperti, "Mau apel atau pisang?" sambil menunjukkan dua buah tersebut.
Bunda juga bisa mencoba memberikan instruksi sederhana, seperti "Coba ambil mobil merah itu" atau '"Dadah ke Ayah!" agar si Kecil bisa mengerti cara berkomunikasi non-verbal.
Baca Juga: Waspada Speech Delay, Begini Cara Stimulasi Bahasa Bayi Sejak Dini
Waspada Tanda-Tanda Keterlambatan Bicara Pada Bayi
Tepatnya di umur berapa bayi bisa bicara akan berbeda antara satu bayi dengan bayi lain yang sebaya. Perbedaan ini wajar, kok, karena setiap anak berkembang dengan kecepatan dan caranya sendiri-sendiri.
Tapi jika anak belum bisa mengucapkan satu patah kata atau bicara dengan lancar di umur 2-3 tahun, si Kecil dapat dikatakan mengalami speech delay atau keterlambatan bicara.
Menurut IDAI, Bunda perlu mewaspadai risiko keterlambatan bicara jika:
- Tidak menoleh jika dipanggil namanya dari belakang dan tidak ada babbling di usia 3-6 bulan.
- Tidak menunjuk dengan jari pada usia 6-12 bulan.
- Ekspresi wajah kurang variatif pada usia 12 bulan.
- Tidak bisa mengucapkan kata yang berarti pada usia 16 bulan.
- Tidak bisa mengucapkan kalimat 2 kata yang dapat dimengerti pada usia 24 bulan.
Sebagai orang tua, peran Bunda dan Ayah sangat penting untuk mengenali keterlambatan perkembangan bicara anak sejak dini agar si Kecil bisa mendapatkan penanganan yang tepat secepatnya.
Jika Bunda punya pertanyaan lebih lanjut seputar perkembangan si Kecil, jangan ragu bertanya langsung ke Sahabat Bunda Generasi Maju yang siap mendampingi 24/7. Semoga artikel ini membantu!
Referensi:
- IDAI. Keterlambatan Bicara. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara
- Editorial Team (2022, July 19). When do babies start talking? BBC Tiny Happy People; BBC. https://www.bbc.co.uk/tiny-happy-people/when-babies-start-talking/zd7bscw
- Trust), C. (2022, August 18). Baby talk: speech development from 12-18 months | Baby & toddler articles & support | NCT. NCT (National Childbirth Trust). https://www.nct.org.uk/baby-toddler/learning-talk-and-communication-your-baby/baby-talk-speech-development-12-18-months
- Editorial Team (2022). Help your baby learn to talk. https://www.nhs.uk/conditions/baby/babys-development/play-and-learning/help-your-baby-learn-to-talk/