Facebook Pixel Code Perkembangan Bayi 10 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa?

Perkembangan Bayi 10 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa?

Perkembangan Bayi 10 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa?


Tahukah Bunda? Di usia 10 bulan ini bayi akan menunjukkan banyak perkembangan baru yang menakjubkan, lho! Setelah makin lancar merangkak dan berjalan merambat, di usia 10 bulan bayi juga mulai bisa mengambil bola untuk dilempar dan suka meniru ucapan orang tuanya. 

Lalu, kira-kira stimulasi apa yang paling dibutuhkan bayi di usia 10 bulan ini? Yuk, simak informasi lengkapnya!

Perkembangan Tinggi dan Berat Badan Bayi 10 Bulan

Salah satu perkembangan bayi 10 bulan yang paling terlihat adalah pertambahan panjang dan berat badannya. 

Panjang dan berat badan bayi idealnya terus bertambah dari bulan ke bulan, yang menandakan bahwa si Kecil bertumbuh kembang sudah sesuai usianya menurut grafik pertumbuhan WHO.

Ini juga menunjukkan bahwa ia mendapatkan asupan gizi yang mencukupi. Tak hanya dari ASI, tapi juga makanan pendampingnya sehingga memungkinkan bayi terus bertumbuh besar.

Nah, menurut Standar Antropometri Anak Kemenkes RI rata-rata berat badan dan panjang badan bayi 10 bulan adalah sebagai berikut: 

  • Bayi laki-laki: 8,2-10,2 kg dengan panjang badan sekitar 71-75,6 cm.

  • Bayi perempuan: 7,5-9,6 kg dengan panjang badan sekitar 69-73,9 cm.

Di bulan ini, bayi juga kembali mengalami growth spurt yang membuat mereka lebih banyak menyusu.

Akan tetapi apabila tinggi dan berat badan bayi 10 bulan justru makin turun bahkan kurang dari rata-rata di atas dan Bunda khawatir karenanya, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan pemeriksaan dan saran yang tepat.

Ingat ya, Bunda! Memantau perkembangan tinggi dan berat badan bayi di usia 10 bulan ini sangat penting untuk mendeteksi risiko masalah kesehatan terkait status gizi, seperti gizi buruk, stunting, kwashiorkor dan marasmus, hingga obesitas. 

Bayi 10 Bulan Sudah Bisa Apa?

Selain panjang dan berat badan bayi 10 bulan yang sudah semakin bertambah, si Kecil sekarang sudah bisa menunjukkan berbagai perkembangan baru yang menggemaskan. Ini termasuk perkembangan dari aspek motorik, kognitif, komunikasi, hingga sosial dan emosionalnya.

Yuk, simak selengkapnya di bawah ini, Bun!

1. Bisa Berdiri Sendiri dan Mulai Melangkah

Sekarang otot-otot kaki si Kecil sudah semakin kuat, lho. Jadi, di bulan 10 ini bayi sudah bisa mengangkat tubuhnya dari posisi duduk sambil berpegangan, kemudian bangkit berdiri. 

Mula-mula si Kecil akan merangkak dan mengangkat tubuhnya, lalu merambat berdiri sambil berpegangan pada kursi, meja, atau furnitur rumah lainnya. Di hari lainnya, si Kecil sedikit demi sedikit mulai melangkah sambil tetap berpegangan. 

Selanjutnya sambil terhuyung-huyung, ia mungkin akan menghampiri tangan Bunda yang menantinya. 

Jika Bunda sudah lebih dulu membantu bayi pada posisi berdiri, ia akan mulai melangkahkan salah satu kakinya. Terkadang, ia bisa berdiri tanpa dipegang, tapi tak lama jatuh kembali dalam posisi duduk. 

Walaupun tertatih dan terjungkal beberapa kali, hal ini tidak akan membuat bayi Bunda menyerah, ia justru akan terus mencoba dan menjelajahi seisi rumah. 

Di usia inilah Bunda perlu sigap memantau dan menjaga si Kecil saat ia belajar berdiri, atau sesekali merambat berdiri saat ingin berkeliling di dalam rumah, ya.  

Baca Juga: Tanda Buah Hati Bunda Siap Berjalan

2. Menggenggam dan Melempar Benda

Perkembangan motorik halus bayi juga maju sangat pesat di usia 10 bulan ini. 

Buktinya, bayi umumnya sudah makin mahir menggunakan jari-jari tangan mungilnya untuk menggenggam dan meletakkan benda, atau menjepit benda menggunakan jempol dan jari telunjuk. Sebagai contoh, mengambil potongan biskuit yang jatuh ke lantai menggunakan jari telunjuk dan jempolnya.

Ia juga sudah bisa memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan yang lainnya. Jadi, si Kecil juga mulai dapat meraih dengan tangannya untuk mengambil bola dan bahkan mungkin mencoba melemparnya. 

Akan tetapi, Bunda perlu menjauhkan benda-benda kecil yang bukan makanan, seperti manik-manik, baterai kecil, potongan plastik, tisu, dan lain sebagainya dari sekitar bayi ya, karena ia bisa meraih dan memasukkannya ke dalam mulut.

3. Menyusun Balok dari Besar ke Kecil

Di usia ini pula, bayi rata-rata sudah mulai bisa belajar menyusun benda-benda kecil, kemudian menyusun benda-benda tersebut berdasarkan ukurannya. Ini membuktikan bahwa bayi sudah memiliki koordinasi mata dan tangan yang baik.

4. Belajar Mengucapkan Kata 

Perkembangan bayi usia 10 bulan dari aspek komunikasi dan bahasa juga semakin meningkat dari bulan sebelumnya. Bayi sudah bisa merespon saat diajak bicara dan menimpali dengan celotehan atau gerak-gerik tubuhnya. 

Sebagai contoh, ia akan mengucap “Ayah” ketika melihat sosok ayahnya, “no-no” untuk bilang tidak, atau “nen” jika ingin minum susu. Bayi Bunda juga sudah bisa memahami kata “da-da” untuk mengucapkan selamat tinggal. Bila Bunda memintanya untuk bertepuk tangan, ia akan mencoba menepuk kedua tangannya. 

Selain itu, bayi juga bisa menirukan suara-suara yang sering didengar telinganya, seperti suara kucing atau anjing.

Terkadang si Kecil juga berkomunikasi dengan gesturnya. Misalnya, jika ia ingin menggapai sesuatu, ia akan menunjuk-nunjuk benda yang dimaksud. 

Nah untuk melatih kemampuan bicaranya, Bunda bisa merespon ucapan bayi dengan mengatakan “Iya, sayang. Bunda ada di sini, Bunda nggak kemana-mana”, atau “Adik mau lihat kucing?”. Pastikan Bunda melakukan kontak mata dengan si Kecil saat merespon ucapannya.

5. Senang Meniru Ucapan dan Tindakan Orang Tua

Memasuki usia 10 bulan, Bunda dan Ayah sebaiknya mulai memperhatikan apa saja yang diucapkan dan dilakukan di depan bayi, ya. Kenapa demikian?

Karena bayi di usia 10 bulan ini sudah semakin pintar meniru ucapan dan tindakan yang dilakukan oleh orang tuanya, lho. Tidak percaya, Bun?

Contohnya, ia mungkin akan menggunakan guling kesayangan atau remote tv yang ditempelkan di telinga sebagai tindakan meniru cara Bunda dan Ayah saat sedang menelepon. Bunda juga mungkin mendapati si Kecil yang menggendong boneka, karena sering melihat tindakan Bunda sehari-hari.

Di samping itu, ia mungkin juga meniru cara Mama dan Papanya berkomunikasi. Misalnya, mengucapkan seruan seperti "Uh-oh!" atau menggelengkan kepalanya.

Sungguh menggemaskan sekali melihat bagaimana bayi sudah bisa mengamati dan mempelajari sebagian besar kebiasaan orang tua ini, bukan? 

Untuk itu, Bunda dan Ayah sebaiknya mulai memperhatikan apa saja yang diucapkan dan dilakukan di depan bayi karena hal ini akan ditiru oleh si Kecil.

Namun, perkembangan bayi 10 bulan ini mungkin tidak berlaku kalau bayi lahir secara prematur. Karena, tumbuh kembang bayi prematur membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai salah satu kemampuan kognitif ini.

6. Tersenyum dan Malu-Malu Saat Bertemu Orang 

Jika di usia-usia sebelumnya si Kecil mengalami fase takut, cemas, dan khawatir saat bertemu orang-orang baru, tidak demikian halnya saat bayi berusia 10 bulan. Hal ini cukup memperlihatkan tahap perkembangan emosi yang baik pada bayi.

Sebab, pada masa perkembangan 10 bulan ini, bayi mulai terlihat sangat supel, selalu tersenyum lebar kepada siapa saja yang ia jumpai, atau bisa juga menjadi sedikit lebih pemalu. 

Bayi juga mungkin tampak menyembunyikan wajahnya ketika ada orang asing yang bermaksud baik untuk mencoba mendekatinya. Terkadang, bayi mungkin menolak dengan berani atau menilai situasi terlebih dahulu sebelum menerima orang lain.

7. Mulai Penasaran Akan Hal-Hal di Sekitarnya

Selain hal-hal di atas, bayi 10 bulan sudah bisa apa lagi, ya? Di usia ini, ternyata si Kecil mulai senang memperhatikan sesuatu karena ia mulai tertarik dengan hal-hal di sekitarnya. Ia sudah bisa memeriksa atau membuka furnitur hampir semua yang dilihat, seperti membuka kulkas, atau rak-rak dan laci lemari hingga ingin menaiki tangga di rumah.

Bayi Bunda juga tertarik dengan konsep sebab-akibat. Ia tampak senang bermain dengan sengaja menjatuhkan suatu benda atau makanan berulang kali agar Bunda memungutnya.

Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 11 Bulan dan Tips Stimulasinya

Tips Stimulasi untuk Dukung Perkembangan Bayi 10 Bulan

Perkembangan bayi usia 10 bulan bisa berjalan optimal apabila Bunda juga melakukan stimulasi dengan tepat. 

Lantas, apa yang harus dilakukan Bunda untuk stimulasi bayi 10 bulan? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Merespon Ocehan Bayi

Jika Bunda belum mendengar kata pertamanya, jangan dulu khawatir. Mungkin dalam beberapa bulan ke depan, kemampuan berbicaranya akan mulai terlatih. 

Untuk itu, Bunda bisa melatih komunikasinya dengan berbicara langsung kepada bayi, menyebutkan hal-hal yang menarik baginya, serta menggunakan namanya dalam percakapan. Bunda bisa merespon atau bertanya kembali padanya. 

Ia juga akan merasa senang jika ocehannya didengarkan dan direspon, seolah-olah Bunda paham apa yang diucapkan olehnya. Dengan begitu, ia akan merasa didengar, dihargai, dan disayang, Bun. 

Kalau Bunda mendengarkan dan meresponsnya berbicara, bayi pun akan termotivasi untuk terus-menerus berbicara. Ini tentu saja baik untuk perkembangan bahasanya, dan akan membantunya mengerti banyak kosakata baru.

2. Mengajak Bayi Bicara

Ajaklah bayi bicara dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Tak ada salahnya Bunda menceritakan berbagai hal kepada si Kecil, baik saat menyusu, memberinya makan, memandikan, mengganti popok, memasak, dan lain sebagainya.

Walaupun bayi belum bisa mengucapkan atau menyebutkan kata-kata dengan tepat, tapi Bunda bisa mengajari kata-kata tersebut secara berulang.

Cara stimulasi bayi lainnya untuk meningkatkan kemampuan bahasa di bulan ke-10 ini adalah dengan menggunakan boneka. 

Coba ambil boneka favorit si Kecil, kemudian Bunda bisa berpura-pura bahwa boneka itu yang berbicara kepada si Kecil. Lalu, ajak ia berbicara kembali kepada boneka itu. 

Bunda bisa juga mengajarkannya bahasa isyarat atau nonverbal, seperti menggerakkan tangan ke kiri dan kanan sebagai tanda berpisah atau bye-bye. 

Selain mengobrol, tak ada salahnya Bunda sering-sering mengajaknya bermain cilukba, bernyanyi lagu kesukaannya, atau tepuk tangan sambil bernyanyi. 

3. Membacakan Buku

Membacakan buku cerita untuk anak secara rutin bisa menjadi salah satu cara stimulasi bayi 10 bulan yang mudah dilakukan. 

Bunda bisa membacakan buku cerita bergambar bersama si Kecil dengan nada dan ekspresi wajah yang bisa membuatnya tertarik, senang, dan tertawa. 

Libatkan bayi dengan membiarkannya membalikkan halaman buku yang sudah dibaca, atau menyentuh gambar berilustrasi dalam buku. 

Sesekali, ajak ia mengobrol sejenak mengenai gambar-gambar di dalam buku. Misalnya, “Lihat, Dik! Ini namanya jerapah. Kalau ini namanya gajah. Coba tunjuk mana ya yang namanya gajah?”

Interaksi yang menyenangkan ini bisa meningkatkan kemampuan sosial si Kecil dan memahami beragam hal ke depannya.

4. Ciptakan Lingkungan yang Aman

Karena bayi sudah mulai belajar berdiri, serta berusaha berjalan merambat berkeliling ruangan, maka Bunda harus menciptakan lingkungan eksplorasi yang aman untuk si Kecil. 

Ciptakan lingkungan bermain yang menyenangkan di rumah dengan menyediakan berbagai mainan, seperti mobil-mobilan, boneka, bola, mainan balok, dan barang-barang lain yang ramah anak. Selain itu, lakukan pula hal-hal di bawah ini.

  • Tutup stop kontak listrik atau hal yang berhubungan dengan listrik.

  • Singkirkan cairan yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi si Kecil.

  • Jauhi benda-benda berujung runcing atau tajam, maupun yang sangat besar dan mudah dijangkau si Kecil untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya pisau, peniti, taplak meja, barang pecah belah, dan benda lainnya. 

  • Pasang pagar di ujung tangga agar bayi tidak memanjat.

  • Singkirkan benda-benda berukuran kecil supaya bayi tidak memasukkan ke dalam mulut dan tersedak.

  • Berikan bantalan empuk pada tiap sudut perabotan rumah yang memiliki ujung tajam, seperti meja dan kursi.

  • Kunci lemari, laci, dan pintu agar tidak mudah dibuka. 

Bunda bisa menerapkan cara di atas, sehingga si Kecil bisa bebas bereksplorasi dengan aman di rumah. Tapi, pastikan Bunda selalu ada di sampingnya untuk mengawasi saat ia mulai memegang benda-benda atau berjalan-jalan di dalam rumah, ya.

5. Ajarkan Si Kecil Makan Sendiri

Bayi usia 10 bulan sudah bisa menggenggam dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Jadi, yuk, sekarang mulai coba biarkan bayi belajar makan dan minum sendiri atau yang dikenal dengan metode baby-led weaning

Mula-mulanya Bunda bisa berikan si Kecil makanan yang dipotong kecil-kecil seukuran jari (finger food) supaya lebih mudah ia genggam. Misalnya, potongan wortel, mentimun, alpukat, filet daging ayam, dan lain sebagainya.

Pastikan makanannya dimasak lunak, ya, supaya bayi juga masih bisa menggigit dan mengunyahnya dengan aman dan tidak tersedak saat menelan. 

Sementara untuk melatihnya minum sendiri, berikan si Kecil cangkir plastik khusus dengan dua pegangan berlubang (sippy cup) untuk memudahkan dirinya menggenggam. 

6. Bermain Sembunyi Mainan

Bermain sembunyi mainan masih menjadi salah satu tips stimulasi bayi 10 bulan yang menarik untuk dilakukan. 

Bunda bisa mengambil mainan favorit si Kecil atau benda yang sudah ia kenali. Lalu, sembunyikan mainan tersebut di dalam selimut, gorden jendela rumah, atau di belakang tubuh Bunda. 

Namun, Bunda tidak perlu menyembunyikan mainan tersebut seutuhnya, ya. Tetap beri petunjuk dengan memperlihatkan beberapa sisi dari mainan tersebut agar terlihat olehnya. Kemudian, berikan instruksi kepada si Kecil untuk mencari mainannya tersebut. 

Umumnya, bayi akan merasa bahagia apabila benda yang disembunyikan berhasil ia temukan. Jika ia sudah bisa menemukan mainan tersebut, jangan lupa memberikan respon atau pujian kepadanya. 

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan pada Bayi Usia 10 Bulan

Bunda, penting diketahui bahwa perkembangan bayi usia 10 bulan pasti berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi, perkembangan bayi 10 bulan yang dijelaskan di atas hanya berfungsi sebagai panduan, tapi bukan jadi sesuatu yang harus dimiliki setiap bayi pada usia ini. 

Jika semua upaya stimulasi bayi 10 bulan yang sudah dilakukan tidak menunjukkan perkembangan, Bunda sebaiknya memeriksakan ke dokter spesialis tumbuh kembang anak untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat.

Jadi, tak ada salahnya memeriksakan si Kecil ke dokter apabila ia mengalami hal-hal di bawah ini: 

  • Bayi tidak tampak senang ketika melihat orang-orang yang dikenalinya.

  • Bayi tidak membuat kontak mata dengan Bunda, Ayah, atau orang lain.

  • Bayi tidak menunjukkan tanda-tanda bergerak. 

  • Bayi belum bisa duduk.

  • Bayi tidak berceloteh atau mengenali suara  yang dilontarkan Bunda, Ayah, atau orang lain.

Baca Juga: Rekomendasi Menu MPASI Bayi 10 Bulan yang Bisa Jadi Pilihan

Nah, itulah tadi berbagai tanda perkembangan bayi usia 10 bulan serta cara-cara yang bisa Bunda lakukan untuk mendukung tumbuh kembangnya. 

Bunda juga bisa memastikan perkembangan anak sudah sesuai tahapan usianya atau belum serta tips stimulasinya lewat fitur Catatan Perkembangan Anak, lho. Tunggu apalagi? Yuk, coba sekarang!

Referensi:

  1. Web MD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-10-month-old. Diakses pada 29 November 2022. 
     
  2. Pregnancy Birth Baby. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/babys-growth-and-development-10-months-old. Diakses pada 29 November 2022.
     
  3. Parents. https://www.parents.com/baby/development/10-month-old-baby-development/. Diakses pada 29 November 2022.
     
  4. Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/your-10-month-old-baby-development-and-milestones-4172871#toc-what-else-to-know-about-your-10-month-old-baby. Diakses pada 29 November 2022.
     
  5. Baby Centre. https://www.babycentre.co.uk/a714/your-10-month-olds-development. Diakses pada 29 November 2022.
     
  6. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf. Diakses pada 29 November 2022.
     

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline