Melihat si Kecil tumbuh aktif di usianya saat ini menyenangkan sekali ya, Bun. Meski demikian, jangan lupa untuk terus tumbuh kembangnya, jangan sampai ada yang terlewat, ya. Setiap bayi memiliki proses tumbuh kembang yang berbeda-beda. Dengan kata lain, tidak sama beratnya, tingginya, juga perkembangan keterampilan motorik, bahasa dan lainnya.
Namun, bukan berarti jika bobot bayi Bunda lebih kecil dari bayi lain, maka ia disebut mengalami keterlambatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah memberikan standar (baby milestone standart) mengenai hal ini. Jika Bunda memiliki Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), isinya sama persis seperti yang dikatakan WHO.
Panduan seperti ini bisa membantu Bunda dalam memantau proses pertumbuhan dan perkembangan bayi, khususnya di tahun pertamanya. Dengan mengikuti tahapan pertumbuhan dan perkembangan ini juga, Bunda jadi tahu apa yang dibutuhkan bayi, hambatan apa yang dialaminya, dan cara mengatasi hambatan (jika ada) sedini mungkin.
Sebagai informasi, parameter tumbuh kembang bayi tak hanya meliputi berat dan tinggi badan juga lingkar kepala, lho, Bun. Tapi ada aspek lain juga, seperti perkembangan motorik, bahasa, kognitif, emosi, dan perilaku.
Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi 10-12 Bulan
1. Bayi 10 Bulan
Perkembangan bayi dari bulan ke bulan semakin mengagumkan. Tak hanya tubuhnya yang semakin besar, tapi ia juga makin pintar. Di usia ini, berat rata-rata bayi perempuan 8,5 kg dan bayi laki-laki 9,2 kg. Sementara itu panjangnya, rata-rata pada bayi perempuan 71,4 cm dan bayi laki-laki 73,4 cm.
Mengenai perkembangannya, berikut adalah perkembangan bayi 10 bulan sudah bisa apa saja:
-
Bereksperimen dengan benda di tangannya, seperti menggoyang, melempar, dan memukul.
-
Mengikuti suara yang didengarnya
-
Belajar beberapa bahasa isyarat
-
Menunjuk apa yang diinginkan
-
Merangkak
-
Belajar berdiri
-
Bisa diajarkan berjalan
-
Mulai merespon obrolan Bunda dengan beberapa isyarat suara.
2. Bayi 11 Bulan
Di usia ini, bayi makin banyak bergerak dan selalu ingin belajar berdiri. Rasa ingin tahunya juga semakin besar saja.
Berat rata-rata bayi perempuan di usia 11 bulan adalah 8,7 kg, dan bayi laki-laki 9,4 kg. Sementara itu panjangnya, rata-rata bayi perempuan 72,9 cm dan bayi laki-laki 74,4 cm.
Berikut perkembangan bayi usia 11 bulan dari segi kemampuan motorik, sensorik, bahasa, dan kognitifnya:
-
Mengerti kata-kata yang disampaikan kepadanya.
-
Menghafal beberapa nama-nama benda.
-
Menggunakan gerakan untuk berkomunikasi.
-
Bisa berdiri sendiri meski sebentar.
-
Makin senang diajak belajar berjalan.
-
Aktif mengoceh.
-
Bisa mengikuti instruksi sederhana, seperti “Tolong ambil mobil-mobilanmu dan berikan ke Bunda, ya.”
3. Bayi 12 Bulan
Wah, akhirnya si Kecil berhasil menginjak tahun pertamanya, nih. Bunda pasti senang melihat pertumbuhan dan perkembangannya yang sangat pesat. Si Kecil sekarang sudah sebesar apa, ya?
Berat bayi perempuan di usia 1 tahun rata-rata 9,9 kg, sedangkan bayi laki-laki 9,6 kg. Sementara untuk panjangnya, rata-rata panjang bayi perempuan adalah 73,9 cm dan bayi laki-laki 75,7 cm.
Kalau ukurannya sudah segini, rasanya si Kecil sudah tak bisa disebut ‘bayi’ lagi, nih, Bun. Berikut perkembangan bayi usia 12 bulan yang perlu Ayah dan Bunda ketahui:
-
Mampu duduk sendiri.
-
Makin senang belajar berdiri.
-
Sudah jago merangkak.
-
Berjalan sambil memegang benda di sekitar.
-
Tangannya makin aktif bergerak, serta senang menjatuhkan, membenturkan, dan mengguncang benda.
-
Mampu memindahkan objek dengan baik.
-
Sudah belajar menggunakan gelas atau cangkir sendiri.
-
Mengoceh makin sering.
-
Suka meniru kata-kata.
-
Mampu mengingat tempat dan objek.
-
Merespons perintah sederhana.
-
Belajar menghafal.
-
Menggelengkan kepala untuk sesuatu yang tak diinginkan/disukainya.
-
Menunjuk mainan/barang yang disukai.
-
Menangis jika tak diajak bermain.
-
Mulai suka menulis/mencoret-coret.
Baca juga: Perkembangan Anak Usia 2 Tahun, Sudah Bisa Apa?
Tanda Red Flag pada Bayi 10-12 Bulan
Bunda, dalam istilah klinis, ada beberapa "indikator absolut" yang sering disebut sebagai "red flag". Istilah ini biasa digunakan untuk mengidentifikasi penanda perkembangan pada bayi yang menunjukkan perlunya evaluasi lebih lanjut. Contohnya, bayi belum bisa duduk tanpa bantuan atau tidak menengok saat namanya dipanggil.
Nah, jika Bunda curiga bayi tidak mengalami tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai usianya, tandanya ia memiliki "red flag". Bunda perlu segera memeriksakannya ke dokter dan psikolog anak untuk melakukan evaluasi (skrining) lebih lanjut.
Sesuai dengan hasil diagnosa dan dengan bantuan mereka, Bunda akan memberikan perawatan lanjutan yang diperlukan guna mengoptimalkan tumbuh kembang bayi. Misalnya dengan memberi terapi, pengobatan, atau lainnya.
Intinya, lebih dini Bunda menyadari red flag pada pertumbuhan dan perkembangan bayi, maka lebih cepat juga masalah pada bayi ditangani. Oleh karena itu, selalu pantau tumbuh kembang si kecil dari baby milestone chart, ya, Bun, karena kesuksesan di tahun pertama ini akan menjadi acuan bagi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil di tahun-tahun berikutnya.
Bunda bisa mengakses Grafik Pertumbuhan Anak sebagai pedoman dalam memantau tumbuh kembang si Kecil secara rutin. Gratis dan mudah, lho, Bunda!
Referensi:
- IDAI. (2023). Indikator Kesehatan. https://www.idai.or.id/indikator-kesehatan
- WHO.(2023). Child growth Standard. https://www.who.int/tools/child-growth-standards/standards
- WHO. (2023). Motor development milestone. https://www.who.int/tools/child-growth-standards/standards/motor-development-milestones
- CDC. (2023). Milestone Chart. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/index.html
- Children Health Queensland Hospital and Health Service. (2023). Red Flags Early Identification Guide. https://www.childrens.health.qld.gov.au/wp-content/uploads/PDF/red-flags-a3.pdf