Bunda, tidak terasa si Kecil sudah semakin besar, ya! Bayi umumnya akan menunjukkan banyak perkembangan baru di usia 11 bulan ini yang pasti membuat Ayah dan Bunda sangat takjub. Lalu, kira-kira bayi 11 bulan bisa apa lagi, ya? Yuk, simak bersama-sama berbagai tahapan perkembangan bayi yang perlu Bunda ketahui menjelang ulang tahun pertamanya!
Perkembangan Panjang dan Berat Badan Bayi Usia 11 Bulan
Tahukah Bunda? Pertambahan berat dan tinggi badan bayi merupakan bagian dari tumbuh kembang bayi yang normal dari bulan ke bulan, Bun. Nah, menurut Standar Antropometri Anak Kemenkes RI rata-rata tinggi dan berat badan ideal bayi di usia 11 bulan adalah sebagai berikut.
-
Bayi laki-laki usia 11 bulan memiliki berat badan sekitar 7,6-10,5 kg dengan tinggi badan mencapai 69,9-76,9 cm.
-
Bayi perempuan usia 11 bulan memiliki berat badan sekitar 6,9-9,9 kg dengan tinggi badan mencapai 67,7-75,3 cm.
Pertambahan berat dan tinggi badan adalah salah satu aspek tumbuh kembang yang harus dipantau untuk mengetahui apakah bayi sudah bertumbuh sesuai jalur grafik pertumbuhan WHO atau belum.
Baca Juga: Kenaikan Berat Badan Bayi 0-12 Bulan Menurut Tabel WHO
Selain itu, memantau pertumbuhan fisik bayi juga sangat penting untuk mendeteksi risiko masalah kesehatan yang berkaitan dengan asupan gizi, seperti gizi buruk, stunting, kwashiorkor dan marasmus, hingga obesitas.
Jadi, bila tinggi dan berat badan bayi 11 bulan sangat kurang dari rata-rata di atas dan Bunda khawatir karenanya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak, ya, untuk mendapatkan pemeriksaan dan saran yang tepat.
Bayi Usia 11 Bulan Bisa Apa Saja?
Ada banyak tahap perkembangan baru yang akan dicapai bayi di bulan ke-11 ini yang pasti menakjubkan dan membuat Bunda dan Ayah tersenyum bangga. Jadi, bayi 11 bulan sudah bisa apa saja?
1. Belajar Berdiri Sendiri dan Melangkahkan Kaki
Jika di bulan-bulan sebelumnya si Kecil lebih banyak merangkak, sekarang otot-otot kaki bayi Bunda sudah semakin kuat. Bayi 11 bulan sudah bisa mengangkat tubuhnya sambil berpegangan dan bangkit berdiri.
Mula-mula si Kecil mungkin akan merangkak, atau merambat berdiri sambil berpegangan pada tembok, kursi, meja, sofa, tempat tidur, atau bertopang pada tangan Bunda. Lalu, di hari lain mungkin mulai sedikit demi sedikit melangkah sambil tetap berpegangan.
Meskipun masih dalam proses belajar berjalan, terkadang si Kecil akan berusaha untuk melangkahkan kakinya. Kadang-kadang ia bisa berdiri tanpa dipegang sambil terhuyung-huyung, lalu tak lama jatuh dalam posisi duduk kembali.
Walau tertatih dan terjungkal beberapa kali, hal ini tidak akan mencegah bayi Bunda untuk terus mencoba dan bergerak aktif ke sana kemari dengan kakinya sendiri.
Perkembangan fisik bayi 11 bulan ini memang cukup membuat Bunda “berkeringat”. Meski begitu, ini pertanda yang amat baik untuk perkembangannya. Ketika anak aktif secara fisik, hal ini juga meningkatkan kemampuan motorik yang melibatkan pergerakan dan ototnya.
Yang paling penting Bunda perlu sigap memantau dan menjaga si Kecil saat ia belajar berdiri, atau sesekali merangkak saat ingin berkeliling di dalam rumah, ya.
Meski sebagian besar bayi ada yang mulai melangkah di usia 11 bulan, mereka biasanya baru bisa lancar berjalan di usia 1 sampai 1,5 tahun nanti.
Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Buah Hati Siap Berjalan
2. Belajar Mengucapkan Kata
Perkembangan bayi 11 bulan dari aspek komunikasi dan bahasa juga semakin meningkat dari waktu ke waktu, Bun. Si Kecil sudah bisa merespon saat diajak bicara dan menimpali dengan celotehan atau gerak-geriknya.
Pada tahap ini bayi sudah paham saat diajak bicara. Misalnya, saat namanya dipanggil, ia akan menghampiri Bunda.
Meski terkadang ia suka bergumam dan berbicara kurang jelas, tidak apa-apa. Ini tetap menjadi proses yang baik untuknya kok, Bun.
Sebagai contoh, ia akan mengucap “Ayah” ketika melihat sosok ayahnya, “no-no” untuk bilang tidak, atau “nen” jika ingin minum susu. Bayi Bunda juga sudah bisa memahami kata “da-da” untuk mengucapkan selamat tinggal.
Selain itu, bayi juga bisa menirukan suara-suara yang sering didengar telinganya, seperti suara kucing atau anjing.
Bayi Bunda pun sudah tahu hal yang disukai dan tidak disukainya. Bahkan, ia sudah bisa menolak atau menerima sebuah ajakan. Respon si Kecil dapat melalui anggukan, gelengan, dan sekadar bicara "iya" atau "tidak".
Terkadang si Kecil juga berkomunikasi dengan gesturnya. Misalnya, jika ia ingin menggapai sesuatu, ia akan menunjuk-nunjuk benda yang dimaksud. Pastinya, ini akan jadi hal seru tiap harinya melihat perkembangan bayi Bunda, bukan?
Nah untuk melatih kemampuan bicaranya, Bunda bisa merespon ucapan bayi dengan mengatakan “Iya, sayang. Bunda ada di sini, Bunda nggak kemana-mana”, atau “Adik mau minum pakai botol?”
3. Terampil Menggunakan Jari-Jari Tangan
Perkembangan bayi 11 bulan dari sisi kemampuan motoriknya juga mengalami kemajuan, Bun. Lalu, bayi 11 bulan sudah bisa melakukan apa dalam hal ini?
Bayi Bunda menunjukkan kesenangannya dalam mengelompokkan benda atau mainan berdasarkan ukuran dan warnanya, atau memasukkan serta mengeluarkan barang dari tempat penyimpanannya.
Misalnya, menempatkan benda-benda seperti balok ke dalam wadah yang lebih besar, kemudian menumpahkannya lagi.
Namun, Bunda tetap harus berhati-hati dengan benda kecil yang bukan makanan, seperti manik-manik, baterai kecil, potongan plastik, tisu, dan lain sebagainya, ya, karena bayi di usia ini bisa meraih dan memasukkannya ke dalam mulut.
Si Kecil juga sudah mampu menggunakan jari-jari kecilnya untuk menggenggam camilan dan memasukkannya ke dalam mulut.
Bayi Bunda pun mungkin sedang senang-senangnya menggenggam krayon atau spidol, kemudian membuat coretan acak di secarik kertas.
Meski terkesan biasa, ini merupakan kemampuan motorik halus yang penting dalam tahap perkembangan bayi 11 bulan. Karena, ini bisa menjadi awalan yang baik untuk melatih anak belajar menulis di bulan-bulan berikutnya.
4. Sering Meniru Ucapan dan Tindakan Orang Tua
Coba perhatikan, Bunda, si Kecil mungkin sekarang sudah semakin pintar meniru ucapan dan tindakan yang dilakukan oleh orang tuanya. Ya! Di tahap ini bayi 11 bulan sudah mulai banyak belajar dari hal-hal yang dilihatnya.
Sebagai contoh, ia mungkin akan menggunakan guling atau botol susu yang ditempelkan di telinga sebagai tindakan meniru cara Bunda dan Ayah saat sedang menelepon. Bunda juga mungkin mendapati si Kecil yang menggendong boneka, karena sering melihat tindakan Bunda sehari-hari.
Tak hanya itu, ia mungkin juga meniru cara Bunda dan Ayahnya berkomunikasi. Misalnya, mengucapkan seruan seperti "Uh-oh!" atau menggelengkan kepalanya.
Orang tua mana yang tidak kagum dan gemas, melihat bagaimana bayi sudah bisa mengamati dan mempelajari sebagian besar kebiasaan orang tua ini, bukan?
Untuk itu, Bunda dan Ayah sebaiknya mulai memperhatikan apa saja yang diucapkan dan dilakukan di depan bayi karena hal ini akan ditiru oleh si Kecil.
5. Daya Ingat Bayi Meningkat
Tahapan perkembangan bayi 11 bulan dalam hal kognitif juga semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Ini berkaitan dengan daya pikir si Kecil.
Misalnya, bayi akan hafal benda-benda apa saja yang ada di sekitarnya, seperti boneka kesayangan yang selalu menemaninya saat tidur dan bermain. Bila disembunyikan, ia bisa saja menangis atau mencari ke sana kemari mencari boneka tersebut.
6. Cemas Saat Berpisah dengan Bunda
Si Kecil merasa aman dan terbiasa saat berada di dekat Bunda. Di sisi lain, ia sudah paham jika Bunda pergi meninggalkannya. Untuk itu, coba ajarkan pada si Kecil bahwa Bunda masih ada di dekatnya meskipun tidak terlihat olehnya, atau jelaskan kalau Bunda akan pergi tapi hanya sebentar.
7. Senang Bermain dengan Teman-Temannya
Dari aspek kemampuan sosial dan emosinya, bayi 11 bulan sudah bisa apa, ya? Bayi 11 bulan ternyata sangat senang dan menikmati waktu bermain dengan teman-temannya. Mereka akan berkomunikasi satu sama lain dengan gestur dan celotehannya.
Bunda juga akan tahu perkembangan emosinya, saat anak senang bermain atau marah dan menangis ketika mainannya diambil temannya.
Namun, tidak apa-apa si Kecil sudah menunjukkan emosinya. Itu artinya, ia sedang melalui masa perkembangan sosial dan emosi.
Baca Juga: Perkembangan Bayi 10 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa?
Cara Mengoptimalkan Perkembangan Bayi 11 Bulan
Perkembangan bayi 11 bulan antara yang satu dan lainnya sudah pasti berbeda-beda, Bun. Jadi, perkembangan bayi 11 bulan yang dijelaskan di atas hanya berfungsi sebagai panduan, tetapi bukan jadi sesuatu yang harus dimiliki setiap bayi pada usia ini.
Akan tetapi, ada berbagai cara untuk mengoptimalkan tumbuh kembang bayi 11 bulan yang bisa Bunda lakukan. Apa saja?
1. Sediakan Lingkungan yang Aman
Karena bayi sudah mulai belajar berdiri, serta berusaha berjalan dan berkeliling ruangan, maka Bunda harus menciptakan lingkungan eksplorasi yang aman untuk si Kecil.
Ciptakan suasana bermain yang menyenangkan di rumah dengan menyediakan berbagai mainan, seperti mobil-mobilan, boneka, bola, mainan balok, dan barang-barang lain yang ramah anak. Selain itu, lakukan pula hal-hal di bawah ini.
-
Tutup stop kontak listrik atau hal yang berhubungan dengan listrik.
-
Singkirkan cairan yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi si Kecil.
-
Jauhi benda-benda berujung runcing atau tajam dari jangkauan bayi.
-
Pasang pagar di ujung tangga agar bayi tidak memanjat.
-
Singkirkan benda-benda berukuran kecil supaya bayi tidak memasukkan ke dalam mulut dan tersedak.
-
Berikan bantalan empuk pada tiap sudut perabotan rumah yang memiliki ujung tajam, seperti meja dan kursi.
-
Kunci lemari, laci, dan pintu agar tidak mudah dibuka.
Bunda bisa menerapkan cara di atas, sehingga si Kecil bisa bebas bereksplorasi dengan aman di rumah. Namun, pastikan Bunda selalu ada di sampingnya untuk mengawasi saat ia mulai memegang benda-benda atau berjalan-jalan di dalam rumah, ya.
2. Respon Bayi Bicara
Di usia ini, Bunda akan lebih sering mendengar si Kecil bercerita atau sekadar berceloteh lucu. Nah, sebisa mungkin Bunda perlu merespon celotehan atau apa pun kata yang dikeluarkan dari mulutnya.
Bunda bisa menjaga agar obrolan dengan si Kecil tetap berlangsung. Bahkan Bunda boleh menanggapi atau bertanya kembali padanya sebagai salah satu cara stimulasi bayi 11 bulan.
Ia akan merasa senang jika ocehannya didengarkan dan direspons, seolah-olah Bunda paham apa yang diucapkan olehnya. Dengan begitu, ia akan merasa didengar, dihargai, dan disayang, Bun.
Kalau Bunda mendengarkan dan meresponsnya berbicara, bayi pun akan termotivasi untuk terus-menerus berbicara. Ini tentu saja baik untuk perkembangan bahasanya, dan akan membantunya mengerti banyak kosakata baru.
3. Sering Ajak Bayi Ngobrol
Bunda juga bisa mengajaknya bicara dengan mengenalkan berbagai nama gambar di buku, atau mengenalkannya dengan macam-macam suara. Ajarkan pula ia untuk menyebutkan nama-nama anggota tubuh, atau menyebutkan warna benda dengan cara menunjuknya.
Misalnya, “Ini hidung. Ini mulut. Ini mata”, atau nama warna benda di sekitar Bunda, seperti “Warna merah. Kalau ini warna kuning”.
Kemudian, Bunda bisa mengulangi apa yang Bunda ajarkan dengan memberikan pertanyaan kepada si Kecil. Contoh, “Hidung mana hidung?” atau “Warna merah yang mana ya?”. Jangan lupa berikan pujian bila bayi berhasil menunjuknya dengan benar ya, Bun.
4. Bacakan Buku Cerita Bergambar
Cobalah sesekali membaca buku cerita bergambar bersama si Kecil, Bun. Ajak ia ngobrol sejenak mengenai gambar-gambar di dalam buku. Misalnya, “Lihat, Dik! Ini namanya sapi. Kamu suka sapi? Coba cari sapi lainnya di gambar ini, yuk!”
Interaksi yang menyenangkan ini bisa meningkatkan kemampuan sosial si Kecil dan memahami beragam hal ke depannya.
5. Bantu Bayi Berdiri dan Melangkah
Kalau bayi sudah mampu berdiri, Bunda bisa mengajarkannya untuk melangkah secara perlahan. Caranya, coba letakkan mainan yang ia sukai di depannya dengan jarak tidak terlalu jauh.
Lalu, ajak bayi berjalan sambil berpegangan pada perabot rumah di depannya untuk menjangkau mainan tersebut. Pegang kedua tangannya dan ajak ia melangkah pelan-pelan.
Sebaiknya, Bunda tidak memberikan si Kecil alat bantu jalan seperti baby walker, ya. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), baby walker berisiko memperlambat perkembangan motorik dan menghambat perkembangan tulang belakang sehingga dapat memengaruhi postur bayi.
Selain itu, baby walker juga berisiko membuat bayi mengalami cedera, seperti tidak sengaja terbalik atau terjatuh dari tangga. Terlebih bila digunakan tidak dalam pengawasan orang tua.
Baca Juga: 5 Cara Melatih Bayi Berjalan dengan Cepat
6. Beri Batasan Saat Bermain
Memasuki usia 11 bulan, bayi akan lebih banyak melakukan hal baru. Selain itu, si Kecil juga belum tahu mana yang benar dan salah. Namun, Bunda bisa memberi batasan mana yang boleh dilakukan dan tidak.
Mungkin si Kecil sedang suka membenturkan balok satu dengan yang lainnya saat bermain. Tapi, ketika ia mulai meraih ponsel atau remot kontrol, ada baiknya Bunda beri tahu bahwa ini tidak boleh dilakukan. Bunda bisa mengarahkan untuk tetap bermain dengan mainannya.
Contoh lainnya adalah sewaktu ia memukul temannya ketika bermain. Bunda perlu memberikan pengertian padanya bahwa ini tidak baik dilakukan, karena pukulan bisa menyakiti temannya.
7. Biarkan Bayi Makan Sendiri
Tak ada salahnya Bunda membiarkan si Kecil makan sendiri menggunakan sendok, atau melalui pemberian makanan seukuran jari tangan (finger food). Karena di usia ini, ia sudah mahir mengambil dan memegang makanan sendiri.
Cobalah berikan potongan sayuran yang direbus atau dikukus (kentang, wortel, buncis, jagung), ubi yang dikukus, roti bakar, serta potongan buah-buahan segar (pisang, pepaya, melon, semangka, apel).
Pastikan makanan-makanan tersebut sudah benar-benar lunak dan si Kecil bisa mengunyahnya. Tujuannya adalah agar ia mudah menelan makanan yang diberikan dan tidak tersedak saat mengonsumsinya.
Lalu, biarkan ia menikmati makanan dengan mandiri. Namun, penting juga Bunda tetap mengawasi anak selama sedang makan, ya. Siapa tahu, dengan kemandiriannya ini, bisa menambah semangat makan si Kecil dan membantunya terbiasa mengonsumsi serat.
Baca Juga: Resep MPASI 11 Bulan: Panduan, Tekstur, dan Nutrisinya
8. Optimalkan Perkembangannya dengan Nutrisi Penting
Selain dari stimulasi, bayi juga perlu terus mendapatkan asupan gizi yang optimal selama masa emas kehidupannya untuk memastikan perkembangan si Kecil bisa semakin maju pada tahap pertumbuhan selanjutnya.
Maka, penting untuk mulai meneruskan kebutuhan gizi si Kecil sampai setidaknya di tahun pertama usianya nanti, dengan:
-
Zat Besi: kekurangan zat besi sangat rentan dialami anak pada usia 1 tahun karena kebutuhannya rentan tidak tercukupi sejak masa MPASI. Bila anak kekurangan zat besi di tahun pertama usianya, si Kecil berisiko mengalami anemia yang dapat mengganggu tumbuh kembang dan kemampuan belajarnya nanti. Zat besi banyak terdapat dalam protein hewani, seperti 100 gram daging sapi sapi rendah lemak (2.8 mg zat besi), 100 gram hati ayam (15,8 mg zat besi), 100 gram telur ayam (3 mg zat besi), dan 100 gram bayam segar (3,5 mg zat besi).
-
Vitamin C: Kebutuhan vitamin C harian sangat penting untuk dipenuhi seoptimal mungkin sejak usia dini. Sebab, vitamin C membantu proses penyerapan zat besi menjadi bentuk yang lebih efektif dan mudah diserap tubuh. Kekurangan vitamin C sejak dini bahkan telah diteliti dapat meningkatkan risiko gangguan fungsional pada otak anak di usia dini yang dapat menyebabkan si Kecil sering salah tangkap atau lambat berpikir sehingga ia tidak bisa belajar dengan baik.
-
Kalsium: Kombinasi protein dan kalsium mendukung kesehatan dan kekuatan tulang si Kecil? Agar manfaat kalsium bisa didapat secara maksimal, Bunda juga perlu memastikan si Kecil mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D untuk membantu penyerapan kalsiumnya. Beberapa contoh makanan tinggi vitamin D adalah jamur, kuning telur, dan keju.
-
Minyak Ikan: Minyak ikan mengandung tiga jenis asam lemak penting, yaitu alpha-linolenic acid (ALA), eicosapentaenoic acid (EPA), dan docosahexaenoic acid (DHA) yang membantu optimalkan fungsi kognitif anak sejak usia dini. Mengingat omega-3 tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh secara alami, Bunda perlu selalu memenuhi kebutuhan harian anak lewat hidangan ikan dan juga makanan lainnya, seperti ikan kembung, ikan tuna, ikan sarden, udang, dan lainnya.
Hal-Hal yang Penting Diperhatikan pada Bayi 11 Bulan
Bunda, memang butuh kesabaran kala mendampingi bayi usia 11 bulan dalam perkembangan. Tapi yakinlah, momen ini pasti akan berlangsung seru dan tak terlupakan bersama si Kecil.
Namun, jika semua upaya stimulasi bayi 11 bulan yang sudah dilakukan tidak menunjukkan perkembangan, Bunda sebaiknya memeriksakan ke dokter spesialis tumbuh kembang anak untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat.
Jadi, tak ada salahnya memeriksakan si Kecil ke dokter apabila ia mengalami hal-hal di bawah ini.
-
Bayi tidak tampak senang saat melihat orang-orang yang dikenalnya.
-
Bayi tidak melakukan kontak mata.
-
Bayi belum bisa bergerak aktif.
-
Bayi belum bisa duduk.
-
Bayi belum bisa berceloteh atau membuat suara ketika orang tua berbicara dengannya.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 12 Bulan, Sudah Bisa Apa Saja?
Nah, itulah tadi berbagai tanda perkembangan bayi 11 bulan serta cara-cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Bunda juga bisa memastikan perkembangan anak sudah sesuai tahapan usianya atau belum serta tips stimulasinya lewat fitur Catatan Perkembangan Anak, lho. Tunggu apalagi? Yuk, coba sekarang!
Referensi tambahan:
- Infant development: Milestones from 10 to 12 months. (2022). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/infant-development/art-20047380
- 10-12 Months Important Milestones | Track Baby Milestones. (2022, June 28). Pathways.org. https://pathways.org/growth-development/10-12-months/milestones/
- Feeding your baby: 6–12 months. (2020). Retrieved 25 September 2020,from https://www.unicef.org/parenting/food-nutrition/feeding-your-baby-6-12-months
- Communication and Your 8- to 12-Month-Old (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 25 September 2020, from https://kidshealth.org/en/parents/c812m.html
- Your baby’s growth and development — 11 months old. (2023, March 31). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/babys-growth-and-development-11-months-old
- Verywell. (2018). Your 11-Month-Old Baby’s Development & Milestones. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/your-11-month-old-baby-development-and-milestones-4172881
- Watson, S. (2009, October 22). Baby Development: Your 11-Month-Old. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-11-month-old
- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf.
- Masters, M. (2018, December 27). 11-Month-Old Baby. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/month-by-month/month-11.aspx
- IDAI | Nutrisi pada Bayi dan Batita di Era New Normal Pandemi Covid 19. (2020). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-bayi-dan-batita-di-era-new-normal-pandemi-covid-19
- IDAI | Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi
- Data Komposisi Pangan Indonesia - Beranda. (2018). Panganku.org. http://panganku.org/id-ID/view
- Office of Dietary Supplements - Vitamin C. (2021). Nih.gov. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-Consumer/
- Tveden-Nyborg, P. (2021). Vitamin C Deficiency in the Young Brain—Findings from Experimental Animal Models. Nutrients, 13(5), 1685. https://doi.org/10.3390/nu13051685
- Ajmera, R. (2019, October 9). Should Kids Take Omega-3 Supplements? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/omega-3-for-kids#dosage
- Fish oil. (2020). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-fish-oil/art-20364810
- Omega-3 Fatty Acid Content in Fish φ. (n.d.). https://seafood.oregonstate.edu/sites/agscid7/files/snic/omega-3-content-in-fish.pdf
- Cod Fillet vs Tuna: 2 Nutrition Facts To Know. (2023). Calories-Info.com. https://calories-info.com/cod-vs-tuna/
- Tuna. (2016). Cod vs Tuna - In-Depth Nutrition Comparison. Food Struct. https://foodstruct.com/compare/cod-vs-tuna