Facebook Pixel Code Perkembangan Bayi 12 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa?

Perkembangan Bayi 12 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa?

Perkembangan Bayi 12 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa?

Tidak terasa ya Bunda, si Kecil sekarang sudah genap berusia 12 bulan atau 1 tahun. Di tahun pertama kehidupannya ini, pasti sudah banyak perkembangan baru yang bisa anak tunjukkan. Lalu, kira-kira bayi usia 12 bulan sudah bisa apa, ya? 

Yuk, pelajari jawaban selengkapnya di sini, Bun!

Pertambahan Tinggi dan Berat Badan Bayi 12 Bulan

Memantau pertambahan tinggi dan berat badan bayi 12 bulan merupakan bagian penting dari tumbuh kembang bayi yang normal dari bulan ke bulan, Bun. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah bayi sudah tumbuh sesuai jalur grafik pertumbuhan WHO atau belum. 

Di samping itu, memantau pertumbuhan fisik bayi ini sangat penting guna mendeteksi risiko masalah kesehatan anak yang berkaitan dengan asupan gizi. Misalnya, gizi buruk, stunting, kwashiorkor dan marasmus, hingga obesitas. 

Nah, Standar Antropometri Anak Kemenkes RI menunjukkan bahwa rata-rata tinggi dan berat badan bayi 12 bulan adalah sebagai berikut. 

  • Bayi laki-laki: berat badan sekitar 7,7-10,8 kg dengan tinggi badan mencapai 71-78,1 cm. 

  • Bayi perempuan: berat badan sekitar 7-10,1 kg dengan tinggi badan mencapai 68,9-76,6 cm.

Baca Juga: Kenaikan Berat Badan Bayi 0-12 Bulan Menurut Tabel WHO

Maka itu, bila tinggi dan berat badan bayi 12 bulan sangat kurang dari rata-rata di atas dan Bunda cukup khawatir karenanya, ada baiknya segera konsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat, ya.

Perkembangan Bayi 12 Bulan Bisa Apa Saja?

Tak hanya dari segi fisik, ada berbagai perkembangan baru yang akan dicapai si Kecil di pertambahan usianya ini yang mengagumkan dan membuat Bunda dan Ayah merasa bangga. Lalu, perkembangan bayi 12 bulan bisa apa saja?

1. Semakin Banyak Bicara

Salah satu perkembangan bayi 12 bulan yang paling terlihat adalah bayi semakin banyak bicara. Setelah cukup mahir berceloteh "da," "ba," "ga," dan "ma.", di usia ini si Kecil mulai fasih mengucapkan “mama”, “papa”, “dadah”, dan “susu”. 

Meski terkadang kata-kata yang keluar dari mulutnya masih belum cukup jelas, tidak apa-apa, Bun. Ini tetap menjadi proses yang baik untuknya kok. 

Sekalipun Bunda tidak paham apa yang disampaikannya, tapi Bunda bisa menunjukkan ekspresi tertarik dengan berkata, “Wah adik hebat, ya!” 

Seiring bertambahnya usia, bayi Bunda akan bisa mengucapkan 1-2 kata sederhana yang sudah lebih mudah dipahami.

Di usia ini pula, bayi sudah lebih mudah diajak berkomunikasi dua arah, misalnya sudah mulai bisa menunjuk benda ataupun anggota tubuh yang Bunda ucapkan. Sebagai contoh, bila Bunda bertanya “Mulutnya adik yang mana?” atau “Kucing mana ya, dik?”

2. Mengikuti dan Memahami Perintah Sederhana

Bayi 12 bulan juga sudah mampu mengikuti dan memahami perintah sederhana sambil melakukan gerakan tertentu. 

Misalnya, bila orang tua mengatakan “no-no” dengan menggelengkan kepala maka artinya tidak boleh, melambaikan tangan sambil berkata “dadah” untuk menunjukkan berpisah atau selamat tinggal, serta mengangkat kedua tangannya bila saat berpakaian. 

3. Melangkahkan Kaki Pertama Kali

Di usia 12 bulan ini, beberapa anak ada yang sudah mampu berdiri serta berjalan sendiri. Bagaimana dengan si Kecil kesayangan Bunda?

Jika bulan lalu ia mungkin belom terlalu pede untuk melangkahkan kakinya sendiri, mungkin di bulan inilah ia bisa menunjukkan kebolehannya!

Awalnya, si Kecil mungkin akan merambat berdiri sambil berpegangan pada dinding, meja, kursi, sofa, tempat tidur, atau bertumpu pada tangan Bunda. Kemudian, di hari lainnya sedikit demi sedikit mulai melangkah sambil tetap berpegangan.

Di masa perkembangan ini, Bunda bisa terus menstimulasinya untuk berjalan. Caranya, ajak anak sering berjalan dengan berpegangan.

Jika anak sudah mulai menunjukan keberanian untuk melepas pegangan Bunda, coba lepas pelan-pelan. Saat si Kecil sudah bisa berjalan satu atau dua langkah tanpa berpegangan, Bunda bisa memberikan pujian. 

Tetap beri ia semangat bila terjungkal atau berjalan sambil terhuyung-huyung saat mencoba berjalan sendiri.

Namun, Bunda tak perlu khawatir bila sebagian anak lainnya ada yang belum menunjukkan tanda-tanda ingin berjalan. Terkadang beberapa anak memiliki kemampuan motorik yang cenderung lebih lama, Bun. Sebagian bayi ada yang baru mulai berjalan di usia 14-15 bulan.

4. Mahir Mengendalikan Jari-Jari Tangan

Kemampuan bayi dalam menggenggam dan mengambil benda, bahkan bila hanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jarinya memang sudah diperlihatkannya di bulan-bulan sebelumnya. 

Namun, di usia 1 tahun ini ia semakin hebat melakukannya, Bun! Keterampilan motorik halus ini tentu sangat membantu saat ia mengambil makanan ataupun bermain. 

Selanjutnya, tak ada salahnya bila Bunda memberikan alat tulis, seperti spidol atau krayon, untuk ia mulai membuat coretan acak di secarik kertas.

Meski terkesan biasa, ini merupakan kemampuan motorik halus yang penting dalam tahap perkembangan bayi 12 bulan. Karena, ini bisa menjadi awalan yang baik untuk melatih anak belajar menulis di bulan-bulan berikutnya.

5. Sering Meniru Ucapan dan Tindakan Orang Tua

Tahukah Bunda? Si Kecil mungkin sekarang sudah semakin hebat meniru ucapan dan tindakan yang dilakukan oleh orang tuanya. Ini karena bayi 12 bulan banyak belajar dari hal-hal yang dilihatnya sehari-hari.

Contohnya, ia mungkin akan menggunakan guling atau botol susu yang ditempelkan di telinga sebagai tindakan meniru cara Bunda dan Ayah saat sedang menelepon. Bunda juga mungkin mendapati anak sedang membersihkan meja menggunakan kain lap, karena sering melihat kegiatan Bunda sehari-hari di rumah. 

Tak hanya itu, ia mungkin juga meniru cara Bunda dan Ayahnya berkomunikasi. Misalnya, mengucapkan seruan seperti "Uh-oh!" serta menganggukkan dan menggelengkan kepalanya.

Orang tua mana yang tidak kagum dan gemas, melihat bagaimana bayi sudah bisa mengamati dan mempelajari sebagian besar kebiasaan orang tua ini, bukan? 

Maka itu, Bunda dan Ayah sebaiknya mulai memperhatikan apa saja yang diucapkan dan dilakukan di depan bayi karena hal ini akan ditiru oleh si Kecil.

Baca Juga: Rekomendasi Menu MPASI Anak 1 Tahun yang Lezat dan Bergizi

6. Cemas Saat Berpisah dengan Bunda

Si Kecil merasa aman dan terbiasa saat berada di dekat Bunda. Di sisi lain, bayi sudah paham bila Bunda harus pergi meninggalkannya.

Maka itu, Bunda bisa mengajarkannya bahwa Bunda masih ada walaupun ia tidak dapat melihatnya, atau jelaskan kalau Bunda akan pergi tapi hanya sebentar agar ia merasa nyaman dan aman. 

7. Senang Bermain dengan Teman-Temannya

Dari aspek kemampuan sosial dan emosinya, bayi 12 bulan bisa apa, ya? Ia ternyata sangat senang dan menikmati waktu bermain dengan teman-temannya. Mereka akan berkomunikasi satu sama lain dengan gestur dan celotehannya. 

Beberapa bayi bahkan bisa cukup peka merasakan kesedihan serta kebahagiaan temannya saat bermain. Misalnya, anak ikut merasa sedih melihat temannya menangis. Ini artinya si Kecil sudah bisa memperlihatkan empati, artinya ia bereaksi terhadap emosi orang lain layaknya hal tersebut terjadi pada dirinya. Ini juga menunjukkan bahwa kemampuan emosional bayi sangat baik. 

Si Kecil semakin sering melemparkan senyum manisnya saat diajak bicara oleh orang lain di masa perkembangan bayi 12 bulan. Meski begitu, tak sedikit juga anak yang masih merasa malu dan khawatir saat bertemu orang baru.

Baca Juga: Pilihan Mainan untuk Anak 1 Tahun, Apa Saja?

Tips Dukung Tumbuh Kembang Anak 1 Tahun

Ingat ya, Bunda! Perkembangan bayi 12 bulan antara yang satu dan lainnya sudah pasti berbeda-beda. Jadi, tumbuh kembang bayi 12 bulan yang dijelaskan di atas hanya berfungsi sebagai panduan, tetapi bukan jadi sesuatu yang harus dimiliki setiap bayi pada usia ini. 

Meski begitu, ada berbagai stimulasi yang bisa Bunda berikan pada si Kecil untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Misalnya:

1. Ciptakan Lingkungan yang Aman

Karena anak sudah mulai berusaha berjalan dan berkeliling ruangan, pastikan Bunda menciptakan lingkungan eksplorasi yang aman untuknya. Di antaranya dengan cara:

  • Memberikan bantalan empuk pada tiap sudut perabotan rumah yang memiliki ujung tajam, seperti meja dan kursi.

  • Mengunci lemari, laci, dan pintu agar tidak mudah dibuka. 

  • Menyingkirkan benda-benda pecah belah, berujung runcing atau tajam, dan berukuran kecil dari jangkauan bayi. 

  • Pasang pagar di ujung tangga agar bayi tidak memanjat.

  • Tutup stop kontak listrik atau hal yang berhubungan dengan listrik.

Pastikan Bunda selalu ada di sampingnya untuk mengawasi saat ia mulai memegang benda-benda atau berjalan-jalan di dalam rumah, ya.

2. Sering Ajak Bayi Ngobrol

Bunda juga bisa mengajaknya bicara dengan mengenalkan berbagai nama gambar di buku, atau mengenalkannya dengan benda-benda yang ada di hadapannya. 

Misalnya, saat memakaikan pakaian, Bunda bisa menyebutkan warna pakaian yang dikenakan bayi. Begitu pula saat hendak menyiapkan makanan, Bunda bisa bercerita mengenai menu makanan yang dimasak dan bahan-bahan yang digunakan. 

Ajarkan pula ia untuk menyebutkan nama-nama anggota tubuh, atau menyebutkan warna benda dengan cara menunjuknya. Sebagai contoh, “Ini namanya hidung. Ini mulut. Ini mata”, atau nama warna benda di sekitar Bunda, seperti “Warna merah. Kalau ini warna kuning”. 

Kemudian, Bunda bisa mengulangi apa yang Bunda ajarkan dengan memberikan pertanyaan kepada si Kecil. Contoh, “Mulut mana mulut?” atau “Warna merah yang mana ya?”. Jangan lupa berikan pujian bila bayi berhasil menunjuknya dengan benar ya, Bun.

3. Membacakan Buku

Bunda bisa membacakan buku cerita bergambar bersama si Kecil. Terlebih, di usia ini anak sedang senang-senangnya dan menikmati waktu membaca buku bersama orang tuanya. Bunda bisa memintanya untuk memilih buku mana yang ingin dibacakan. 

Lalu, ajak ia ngobrol sejenak mengenai gambar-gambar di dalam buku. Misalnya, “Lihat, Dik! Ini namanya kuda. Adik suka kuda, nggak? Coba cari sapi lainnya di gambar ini, yuk!”

Interaksi yang menyenangkan ini bisa meningkatkan kemampuan sosial dan bahasa si Kecil serta membantunya memahami beragam hal ke depannya.

4. Berikan Mainan yang Bisa Didorong

Agar anak cepat berjalan, Bunda bisa memberikan bayi mainan yang dapat didorong sebagai alat bantu bayi berjalan, misalnya truk, mobil, atau gerobak yang dapat ditarik dengan tali.

Ajak ia menarik dan mendorong mainan dari satu tempat ke tempat lain. Jangan lupa menyemangatinya agar ia merasa senang ya, Bun. Selain itu, selalu awasi bayi Bunda saat bermain kalau-kalau ia mungkin akan terjatuh atau tersandung.

5. Berikan Jenis dan Tekstur Makanan Baru

Seiring bertambahnya usia, bayi perlu diberikan asupan tinggi nutrisi yang bervariasi pada menu makanannya. Menurut American Academy of Pediatrics, perkembangan anak 1 tahun bisa diberikan ragam makanan yang mengandung lemak sehat dan hindari makanan dengan lemak jenuh. 

Di usia 1 tahun ini, bayi sudah harus mulai dibiasakan makan makanan yang sama dengan anggota keluarga lainnya. 

Bukan berbentuk bubur halus (puree) atau makanan yang dilunakkan (mashed), tetapi makanan padat yang kaya gizi. Sebagai cara menaikkan tekstur makanannya, Bunda bisa membuat makanan si Kecil dengan cara dicincang kasar dalam beberapa minggu pertamanya mencoba makanan keluarga. 

Di masa ini pula, Bunda dapat mengajarkannya menggunakan cangkir minum khusus bayi atau sippy cup. Penggunaan cangkir ini dapat dilakukan sebelum ia beralih menggunakan gelas sungguhan.

6. Periksa Gigi Bayi

Pada bulan ke-12 ini, sebaiknya Bunda mulai mengajak si Kecil untuk kontrol kesehatan gigi. Ini karena kerusakan gigi pada anak cukup sering terjadi pada usia ini, Bun. 

Dokter gigi akan memberikan informasi soal cara merawat gigi, mencegah gigi berlubang, dan memastikan jumlah fluoride yang tepat saat menyikat gigi.

Saat di rumah, orang tua bisa mulai rutin mengajarkan anak untuk menyikat gigi. Gunakan pasta gigi khusus anak berfluoride seukuran biji beras. 

Baca Juga: Tips Memilih Susu Pertumbuhan yang Bagus untuk Anak 1 Tahun

Nah, itulah tadi berbagai tanda perkembangan anak 1 tahun serta cara-cara yang bisa Bunda lakukan untuk mendukung tumbuh kembangnya. 

Jika semua cara stimulasi bayi 1 tahun di atas sudah dilakukan namun tidak menunjukkan perkembangan, Bunda sebaiknya memeriksakan ke dokter spesialis tumbuh kembang anak untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat.

Bunda juga bisa memastikan perkembangan anak sudah sesuai tahapan usianya atau belum serta tips stimulasinya lewat fitur Catatan Perkembangan Anak, lho. Tunggu apalagi? Yuk, coba sekarang!

Referensi:

  1. Very Well Health. https://www.verywellfamily.com/1-year-old-developmental-milestones-289864. Diakses pada 30 November 2022. 
     
  2. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-1yr.html. Diakses pada 30 November 2022. 
     
  3. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi. Diakses pada 30 November 2022. 
     
  4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-1. Diakses pada 30 November 2022. 
     
  5. Baby Center. https://www.babycenter.com/toddler/1-year-old/12-month-old_40007620. Diakses pada 30 November 2022. 
     
  6. National Library of Medicine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557518/. Diakses pada 30 November 2022.
     

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline