Facebook Pixel Code Perkembangan Anak 1 Tahun, Sudah Bisa Apa Saja?

Perkembangan Anak 1 Tahun, Sudah Bisa Apa Saja?

Perkembangan Anak 1 Tahun, Sudah Bisa Apa Saja?

 

Selamat ya, Bun, sekarang si Kecil sudah genap berusia 1 tahun! Di ulang tahun pertamanya ini, akan ada banyak kemampuan baru yang bisa ditunjukkan anak 1 tahun dan pastinya membuat Ayah dan Bunda semakin bangga melihat perkembangannya.

Nah selain memantau pencapaian milestone anak di usia 1 tahun, Bunda juga perlu tahu apa saja stimulasi yang tepat untuk mendukung si Kecil bertumbuh kembang dengan optimal.

Yuk, simak informasi selengkapnya di artikel ini!

Perkembangan Berat dan Tinggi Badan Anak Usia 1 Tahun 

Sangat penting, lho, Bun, untuk memantau perkembangan tinggi dan berat badan anak setiap tahun dimulai dari usia 1 tahun ini. Sebab, tinggi dan berat badan adalah penanda status gizi si Kecil apakah sudah sesuai usianya atau belum.

Menurut Peraturan Kementerian Kesehatan tahun 2020, inilah acuan berat dan tinggi badan anak yang ideal di usia 1 tahun:

  • Anak perempuan: tinggi badan sekitar 74-86 cm dengan berat kisaran 8,9-11,5 kilogram.

  • Anak laki-laki: tinggi badan sekitar 75,7-87,8 cm dan berat kisaran 9,6–12,2 kilogram

Namun, yang juga perlu dipahami adalah setiap anak pasti melalui tahapan tumbuh kembang yang berbeda antara satu sama lain. Perbedaan ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang juga berbeda sehingga sangatlah wajar jika anak Bunda mungkin tidak bertumbuh sama persis dengan anak lain sebayanya.

Jadi, jangan terlalu berpatokan pada sebuah angka atau membandingkan dengan anak lainnya, ya! Ketika melihat anak terlalu kurus, jangan buru-buru berpikir ia kekurangan gizi. Begitu pula jika melihat si Kecil tampak lebih gemuk daripada temannya, bukan berarti ia kegemukan atau obesitas. Bisa saja ia ternyata memiliki berat badan yang ideal sesuai dengan pertumbuhan tinggi badan di usianya. 

Asalkan si Kecil terus dalam keadaan sehat, mau makan, aktif bergerak, bisa bertumbuh ke arah yang positif, serta tidak menunjukkan tanda-tanda keterlambatan, Bunda tidak perlu terlalu khawatir.

Nah, untuk mengetahui apakah pertambahan berat badan dan tinggi anak di usia 1 tahun ini sudah ideal sesuai usianya, Bunda bisa gunakan tools Grafik Pertumbuhan Anak yang mengacu pada rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Panduan umum ini juga digunakan oleh dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia untuk memantau pertumbuhan anak serta kesehatan dan kecukupan gizinya. 

Lalu selain dari tinggi dan berat badannya, perkembangan apa lagi yang dialami anak di usia 1 tahun ini?

Anak 1 Tahun Sudah Bisa Apa Saja?

Perkembangan seorang anak dari tahun ke tahun biasanya dilihat dari bertambahnya keterampilan bahasa, kognitif, motorik, serta keterampilan sosial dan emosionalnya yang lebih pesat daripada sebelumnya.

Jadi, di usia 1 tahun ini anak idealnya sudah bisa apa saja, ya?

1. Berjalan Menghampiri Mainan

Di usia 1 tahun ini, si Kecil justru sedang di masa aktif-aktifnya, Bun! Sebab, kekuatan tulang anak sudah cukup mantap untuk menopang berat badannya sendiri sehingga ia bisa menarik badannya sendiri untuk berdiri sebentar dan berjalan sambil memegang furnitur. Anak usia 1 tahun umumnya sudah bisa berjalan sendiri 2-3 langkah tanpa bantuan.

Si Kecil juga sudah bisa duduk sendiri di kursi kecil, dan bisa berganti posisi tanpa bantuan. Misalnya dari duduk ke berdiri, dari berdiri kembali ke posisi duduk, atau dari berjongkok dan berdiri lagi dan sebaliknya.

Keterampilan motorik dan koordinasi mata tangan mereka terus menjadi lebih kuat dan mereka dapat mulai melihat mainan di seberang ruangan dan berjalan untuk meraihnya.

Karena ia juga sudah lebih mahir berjalan sendiri, anak akan mulai menunjukkan kemandiriannya dengan mencoba berjalan menjauh dari orang tua. Misalnya, ketika melihat bola di ruang tamu, ia bisa berjalan menghampiri untuk mengambilnya kemudian memainkan dengan menendang atau melemparnya. 

Lalu, anak 1 tahun sudah bisa apa lagi? Dari segi motorik, anak kecil di usia ini umumnya sudah mulai bisa:

  • Menaiki tangga sambil berpegangan.

  • Membangun menara dari balok

  • Melempar bola dengan kedua tangan dari atas kepala.

  • Merangkak ke depan dari posisi tengkurap, dengan menarik badannya pakai tangan dan mendorong dengan kaki.

  • Meraih atau mengambil benda di sekitarnya.

  • Memukul dua kubus bersama-sama.

  • Menyodok dengan jari telunjuk.

  • Mampu menggenggam benda dalam tangannya.

UNICEF merekomendasikan Bunda membiarkan anak bermain di lantai atau permukaan yang rata dan empuk untuk membantunya mengasah keterampilan motoriknya, seperti menggerakkan lengan dan kaki juga menggunakan jari-jari tangannya. 

2. Lebih Mandiri dan Supel

Seiring dengan berkembangnya penglihatan anak, ia mulai dapat fokus mengenali lingkungan dan orang-orang di sekitarnya untuk mencoba berinteraksi. Sebagai contoh, anak akan suka menari saat diputarkan musik atau ikut bernyanyi saat diajak melantunkan lagu kesukaannya.

Anak-anak di usia ini juga sudah mulai mengerti tentang konsep teman dan keberadaan teman di sekitarnya, sehingga ia mulai bisa bermain bersama anak lain tanpa berinteraksi, yang disebut bermain paralel (parallel play).

Kemudian, untuk menunjukkan kemandiriannya, anak juga mulai lebih sering mau makan sendiri pakai tangan atau sendok miliknya, juga minum sendiri dari cangkir. Mendekati waktu mandi, ia bisa menunjukkan kemauan untuk mencoba berpakaian sendiri, misalnya memakai atau melepas kaos dan celana (tanpa kancing atau ritsleting).

Ia juga mulai sering mengatakan “tidak” saat merespon perintah atau permintaan Mama sebagai caranya untuk menunjukkan kemandirian, misalnya berkata tidak atau menggelengkan kepalanya saat Mama menawarkan menyuapi makanan.

Ketika ingin dibacakan cerita, ia bisa meraih buku favoritnya untuk diberikan langsung ke Bunda.

3. Bicara Lebih Lancar

Perkembangan bahasa anak usia 1 tahun sangat menarik untuk diperhatikan, lho! Karena di usia ini, Bunda bisa melihat si Kecil tumbuh menjadi anak menggemaskan yang sangat ceriwis dan punya rasa ingin tahu tinggi. 

Lantas, anak usia 1 tahun sudah bisa bicara apa saja?

  • Mengucapkan 4-6 kata sederhana.

  • Bisa mengucapkan “mama” dan “papa”.

  • Menggunakan kata negatif, seperti “Nggak mau”.

  • Bisa mengerti dan merespon kata “tidak” atau menggunakan gestur sederhana, seperti geleng-geleng kepala untuk bilang “tidak”.

  • Menggunakan gestur untuk berkomunikasi, misalnya melambaikan tangan untuk bilang “dadah” atau menunjuk mainan favoritnya.

  • Mencoba meniru atau mengulang kata-kata yang Bunda ucapkan, misalnya “Yuk, kita mandi!” dan ia akan mengulangnya dengan “mau mandi!”.

  • Menanggapi permintaan sederhana yang Mama atau Papa berikan, misalnya “Nah, tolong ambilkan bola merah itu, ya?”

  • Bertanya “apa itu?” ketika melihat sosok atau benda yang baru pertama kali dilihatnya.

  • Menirukan suara hewan.

  • Mengulangi suara atau gerakan untuk mendapatkan perhatian Bunda.

Untuk membiasakannya bicara lebih lancar, Mama bisa coba minta Si Kecil untuk menunjuk ke karakter dan objek saat Anda membacakan dongeng untuknya.

4. Mulai Mengalami Tantrum

Di usia 1 tahun ini, anak umumnya sudah bisa cepat beradaptasi dan ingin melakukan semuanya sendiri. Selain itu, ia juga sudah lebih ekspresif untuk mengkomunikasikan kebutuhannya.

Oleh karena itu, si Kecil juga umumnya akan mulai mengalami tantrum pada usia ini ketika keinginan atau permintaannya tidak terpenuhi. Anak juga bisa tantrum ketika melihat orang tuanya pergi menjauh darinya atau ketika ia bertemu dengan orang asing yang baru pertama kali dilihatnya.

5. Memecahkan Masalah Sederhana

Salah satu aspek tumbuh kembang anak 1 tahun yang paling menjadi perhatian Ayah Bunda adalah keterampilan kognitifnya, karena di usia ini otak si Kecil sedang berkembang sangat pesat. 

Keterampilan kognitif adalah kemampuan otak untuk bisa melakukan tugas apapun dari yang sederhana hingga yang paling kompleks, meliputi kemampuan belajar, berpikir, dan memecahkan masalah dalam tahapan yang paling sederhana.

Jadi secara kognitif, anak umur 1 tahun sudah bisa apa saja?

  • Menyatukan 2-3 keping puzzle.

  • Membangun tower dari 2-3 balok.

  • Mencorat-coret dengan krayon atau pensil.

  • Mencoba menggambar garis lurus atau lingkaran.

  • Membenturkan benda bersama-sama.

  • Menggunakan benda sesuai dengan fungsinya, misalkan pakai gelas untuk minum dan pakai sendok untuk makan.

  • Menemukan hal-hal yang tersembunyi.

  • Melihat ke objek yang tepat ketika Mama tunjuk.

  • Mengikuti petunjuk sederhana dan melepaskan objek tanpa bantuan.

  • Memasukkan benda ke dalam wadah.

  • Mengambil atau mengeluarkan benda dari wadah.

  • Membiarkan objek pergi secara sukarela.

Cara Mendukung Perkembangan Anak 1 Tahun

Ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk menstimulasi tumbuh kembang anak di usia 1 tahun ini, yaitu:

1. Tanggapi Ucapannya dengan Kalimat yang Jelas

Di ulang tahun pertamanya ini, anak akan semakin aktif berbicara meski mungkin belum sejelas orang dewasa.

Nah untuk membantunya lancar bicara, bantu ia melafalkan kata-katanya dengan jelas juga, ya, Bun. Jadi misalnya saat si Kecil bilang “mpus” ketika melihat kucing, Bunda bisa bantu memperjelas maksudnya dengan merespon dengan kalimat yang benar, seperti “Iya, nak, itu ada kucing. Lucu ya kucingnya warna cokelat!”

Saat menyebutkan nama benda, seseorang atau menjelaskan apapun, ucapkan kata-kata yang jelas ya Bun. Jangan malah seolah-olah ikut meniru cara bicaranya, misalnya menyebut kata “lucunya” dengan “lutuna” atau “minum susu” dengan “mimi cucu”. Dengan berbicara menggunakan lafal yang jelas serta menyebutkan kosa kata dengan benar, ia akan mempelajari kosakata baru dengan benar.

Begitu pula jika si Kecil sedang menangis karena menginginkan sesuatu tapi belum bisa lancar menyampaikan maksudnya. Perjelas keinginan si Kecil dengan bertanya balik, seperti “Kakak kenapa menangis? Mau makan atau mau bermain dengan bola itu?”

Dengan begitu, si Kecil dapat berlatih mengutarakan kebutuhannya dan menyalurkan emosinya dengan cara yang lebih sehat.

2. Biarkan Anak Bermain dengan Temannya

Di usia ini anak memang masih suka bermain sendiri dan belum memahami cara berbagi atau pinjam-meminjam mainan. Namun, salah satu cara untuk menstimulasi perkembangan sosio-emosional anak di tahun pertamanya adalah dengan mengizinkan anak bermain dengan anak-anak lainnya. 

Biarkan anak bermain berdampingan dengan temannya tanpa harus memaksa mereka berinteraksi. Biarkanlah pertemanan terjadi secara alami. Jika mereka bertengkar karena tidak mau berbagi mainan, Bunda bisa mulai pelan-pelan mengajari si Kecil akan pentingnya berbagi. Misalnya, dengan membawakan mainan yang lebih banyak atau mengajak anak berbagi biskuit favoritnya.

Selain mengajarkan konsep berbagi, Bunda juga bisa mengajarkan pentingnya bermain bergiliran. Sebagai contoh, ketika anak dan teman-temannya bermain balok atau bola, minta ia untuk memainkannya secara bergantian.

3. Temani Anak Bermain Sambil Belajar

Selanjutnya, Bunda bisa mendukung tumbuh kembang anak usia 3 tahun melalui permainan yang mengasah kemampuan motorik dan sensoriknya seperti bermain plastisin atau pasir kinetik, serta melatih koordinasi tangan dan mata dengan melempar bola atau menyusun balok

Dukung juga perkembangan anak di usia 1 tahun dengan cara:

  • Mendorong dan memuji usaha anak ketika mencoba hal baru.

  • Bermain dan membacakan buku cerita untuk anak.

  • Meluangkan waktu untuk berbicara dan menjadi pendengar yang baik untuk anak.

  • Mengajari anak tentang banyak hal, dari nama warna atau cara menggunakan krayon.

  • Mendidik anak untuk menjadi mandiri, seperti menyikat gigi, memakai pakaian sendiri, mencuci tangan dan mengeringkan sendiri.

  • Mengajari pentingnya sopan santun pada si Kecil dengan memberikan contoh yang baik. Ajarkan ia untuk mengucapkan “maaf” dan “terima kasih” setiap kali diperlukan.

  • Membuat anak belajar kedisiplinan dengan memberikan aturan.

4. Penuhi Kebutuhan Nutrisinya

Nah, Tahukah Bunda? Untuk mendukung anak siap bersekolah, si Kecil tidak hanya butuh memiliki keterampilan dan karakter yang baik, tapi juga nutrisi yang optimal.

Sebab, kekurangan gizi pada anak balita diketahui bisa memengaruhi kesiapannya bersekolah nanti. Penelitian dari jurnal Nutrition Reviews tahun 2014 bahkan melaporkan, kekurangan gizi pada anak usia dini cenderung berisiko mempengaruhi proses berpikir, perilaku, dan produktivitas anak pada usia sekolah mendatang.

Tak dapat dipungkiri memang bahwa nutrisi menjadi pondasi untuk pengembangan keterampilan kognitif, motorik, dan sosio-emosional sepanjang masa kanak-kanak hingga dewasa nanti. Maka itu, yuk pastikan bahwa kebutuhan nutrisi si Kecil sudah terpenuhi dari makanan yang bergizi seimbang.

Bunda juga bisa lengkapi kebutuhan gizinya dengan memberikan susu pertumbuhan terfortifikasi, seperti SGM Eksplor 1 Plus Pro-gress Maxx.

Susu SGM Eksplor 1 Plus Pro-gress Maxx adalah satu-satunya pertumbuhan terfortifikasi yang mengandung IronC, yaitu kombinasi unik antara Zat Besi dan Vitamin C dengan perbandingan 1:2 untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi penting hingga 2x lipat.

SGM Eksplor 1 Plus Pro-gress Maxx IronC juga dilengkapi dengan DHA, minyak ikan, omega 3&6, tinggi protein, tinggi kalsium, dan nutrisi penting lainnya untuk maksimalkan tumbuh kembang anak.

Baca Juga: Menu Makanan untuk Anak Usia 1 Tahun

Kapan Harus Khawatir tentang Tumbuh Kembang Anak?

Bunda, tahun pertama kehidupan adalah salah satu periode penting bagi tumbuh kembang anak. Untuk memantau seberapa baik perkembangan anak di usia 1 tahun ini, Bunda bisa untuk E-Book Catatan Perkembangan Anak di website Generasi Maju.

Dan meski, perkembangan setiap anak di usia 1 tahun bisa berbeda-beda, tetap ada baiknya untuk konsultasikan ke dokter jika anak menunjukkan tanda-tanda bahaya keterlambatan perkembangan di usia 1 tahun seperti berikut ini :

  • Tidak bisa merangkak.

  • Tidak mau atau tidak bisa mencari objek yang tersembunyi.

  • Tidak bisa berdiri tanpa bantuan

  • Tidak bisa menunjuk suatu objek.

  • Tidak bisa mengerti kegunaan dari barang-barang yang sering dia lihat.

  • Tidak bisa mengucapkan setidaknya 6 kata.

  • Tidak bisa mengikuti ucapan dan aksi orang sekitarnya.

  • Tidak bisa mengikuti instruksi yang mudah.

  • Melupakan kemampuan yang baru dia pelajari dengan mudah.

Hal-hal ini mungkin tidak selalu menunjukkan adanya masalah serius pada tumbuh kembang anak. Namun, Bundalah yang paling mengenal si Kecil. Jadi, jangan ragu bertanya ke dokter jika Bunda memiliki kekhawatiran tertentu, ya!

Baca Juga: Perkembangan Anak Usia 2 Tahun

 

Referensi:

  1. Your toddler’s developmental milestones at 1 year. (2020). Unicef.org. https://www.unicef.org/parenting/child-development/your-toddlers-developmental-milestones-1-year#social-and-emotional
  2. nborchard. (2021, June 28). Toddler Milestones: Your Baby’s Development at 1 Year - Children’s Health Orange County. Children’s Health Orange County. https://www.choc.org/primary-care/ages-stages/1-year/
  3. Developmental Milestones: 12 Months. (2022). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/Developmental-Milestones-12-Months.aspx
  4. Your Child’s Development: 1 Year (12 Months) (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/development-12mos.html
  5. CDC. (2022, July 1). Important Milestones: Your Baby By One Year. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-1yr.html


Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut