Facebook Pixel Code Apakah Normal Bayi 9 Bulan Belum Bisa Merangkak?

Apakah Normal Bayi 9 Bulan Belum Bisa Merangkak?

Apakah Normal Bayi 9 Bulan Belum Bisa Merangkak?

 

Merangkak adalah salah satu milestone paling penting untuk bayi yang berdampak jangka panjang. Merangkak melatih koordinasi tubuh dan kekuatan otot yang nantinya akan membantu si Kecil bergerak melakukan aktivitas yang lebih kompleks. Lalu, apakah normal jika bayi belum bisa merangkak di usia 9 bulan, dan apa yang bisa Bunda lakukan untuk membantu si Kecil cepat merangkak?

Simak informasi selengkapnya di artikel ini, ya, Bun!

Normalkah Bayi Usia 9 Bulan Belum Bisa Merangkak?

Merangkak dianggap sebagai bentuk pertama dari gerakan mandiri. Saat merangkak, bayi akan belajar menyeimbangkan gerakan tangan dan lututnya, serta belajar bergerak maju dan mundur. Fase ini juga menjadi tahap pertama yang dilalui bayi untuk bisa berdiri dan berjalan.

Keterampilan ini membantu mengembangkan dan meningkatkan sistem keseimbangan tubuh, sistem sensorik, koordinasi, hingga kognisi dan keterampilan memecahkan masalah. Tidak hanya itu, merangkak juga melatih kemampuan visuospasial bayi, yaitu kemampuan untuk melihat dan mengenali objek serta mengingat letaknya.

Namun, sebelum mulai belajar merangkak, bayi harus melalui beberapa tahap motorik kasar terlebih dahulu. Keterampilan merangkak biasanya diawali dengan tengkurap dan duduk dulu. Bayi idealnya diharapkan sudah mampu duduk sendiri tanpa bantuan memasuki usia 6-9 bulan. Nah, di usia ini juga seharusnya bayi sudah mulai belajar merangkak.

Jadi, untuk menjawab pertanyaan Bunda mengenai apakah normal bayi 9 bulan belum bisa merangkak, ya, masih wajar. Di usia ini, masih tergolong normal jika bayi baru mulai menunjukkan keinginan untuk merangkak.

Setiap bayi melalui tahap perkembangan yang berbeda-beda dengan cara dan waktu mereka sendiri-sendiri.  Ada bayi yang sudah bisa merangkak di usia 6-7 bulan, tapi ada juga yang baru mulai merangkak setelah usia 9 bulan. Ada pula bayi yang belajar merangkak dulu, baru dia bisa duduk tegap. Ada juga bayi yang tidak merangkak, tapi langsung belajar berdiri. Semua perbedaan ini adalah hal yang normal, kok, Bun, karena setiap anak memiliki keunikan tersendiri.

Menurut IDAI, masih wajar jika bayi tidak atau belum bisa merangkak tapi terus menunjukkan kemajuan dalam aspek perkembangan lainnya serta minat untuk menggunakan anggota tubuhnya, misalnya untuk berguling, ngesot, merambat, atau mencoba berdiri. Sebab, ini artinya bayi terus secara aktif belajar untuk memperkuat keterampilan kasar serta kekuatan otot-otot tubuh yang dipakai bergerak. 

Tahapan Bayi Belajar Merangkak

Untuk dapat merangkak, bayi perlu memiliki kekuatan otot leher, kontrol pergerakan kepala, serta indera keseimbangan yang baik. 

Setelah mahir berguling dan tengkurap sendiri di usia 6 bulan, bayi akan mulai belajar mengangkat badannya untuk mencoba bangkit ke posisi duduk. Di tahap ini, proses belajar duduknya masih harus dibantu oleh orang tua.

Kemudian pada usia 6-8 bulan, bayi mulai bisa duduk sendiri dengan cara menyeimbangkan diri dengan mencondongkan tubuh dan bertopang pada satu tangannya. Jadi, Bunda dan Ayah tak perlu lagi menopang tubuhnya. Baru pada usia 9-12 bulan bayi pada umumnya sudah mampu berganti posisi dari berbaring ke duduk atau sebaliknya dengan lincah. 

Setelah mampu duduk dengan stabil, bayi akan mulai mencoba posisi baru dengan kaki dan tangannya untuk belajar merangkak. Si Kecil akan mulai merangkak maju dengan perut yang menempel di lantai dan bergerak menggunakan bantuan tangan dan kakinya. Sekitar usia 8 bulan, bayi mulai terbiasa dengan hal ini dan kemudian akan mulai mengangkat badannya dengan tumpuan tangan dan lututnya.

Ketika tahu kalau menggerakkan lutut dan tangannya dapat membuatnya bergerak maju atau mundur, bayi akan lebih aktif merangkak untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Secara bertahap bayi akan menunjukkan kemahirannya merangkak mulai di fase ini.

Baca Juga: 9 Cara Menstimulasi Perkembangan Bayi 9 Bulan

Tanda Kesiapan Bayi untuk Merangkak

Pada umumnya, perkembangan kemampuan gerak bayi berlangsung secara bertahap dan mengikuti urutan tertentu. Terdapat beberapa tanda utama yang menunjukkan kesiapan bayi untuk merangkak.

Salah satunya ialah kemampuan si Kecil untuk duduk dengan stabil dan berguling. Selain itu, bayi mulai melakukan gerakan push-up, mengangkat, atau menopang diri di atas lengannya saat melakukan tummy time. Ini menandakan bayi sedang membangun kekuatan dan keseimbangan yang diperlukan untuk merangkak.

Setelah mencapai kemampuan untuk menahan tubuh dengan lengan dan lutut, si Kecil akan belajar mengangkat dirinya sendiri. Kemudian, ia akan mulai coba bergerak maju atau mundur. 

Sebenarnya, gaya merangkak bayi berbeda-beda, Bunda tidak perlu khawatir ketika si Kecil melakukan gaya merangkak yang tidak biasa. Sebab, bayi juga sering bereksperimen dengan berbagai gerakan saat merangkak.

Misalkan, si Kecil melakukan posisi berbaring telungkup dan menggunakan lengannya sebagai topangan untuk bergerak maju. Bahkah ada juga bayi yang hanya menggunakan satu lututnya untuk bergerak maju dan lutut satunya diluruskan.

Ada beberapa tanda-tanda bayi siap merangkak yang perlu Bunda ketahui sebagai berikut.

  • Sudah bisa duduk secara mandiri tanpa ditopang.

  • Mulai berguling dua arah saat berbaring.

  • Mengangkat badannya seperti push-up ketika tummy time.

  • Memperhatikan lingkungan sekitar dengan antusias ketika tengkurap.

  • Ketika merangkak mulai bergerak maju dan mundur.

  • Mulai bergerak maju dengan tangan saat merangkak.

Baca Juga: Ketahui Umur Berapa Bayi Bisa Melihat & Cara Stimulasinya 

Cara Stimulasi agar Bayi Cepat Merangkak

Penting bagi Bunda untuk memantau setiap perkembangan dan pertumbuhan si Kecil. Jika pada usia 9 bulan bayi belum bisa merangkak, masih ada waktu bagi Bunda untuk terus menstimulasinya. Hal tersebut sangatlah penting agar merangsang dan meningkatkan setiap kemampuan bayi dalam merangkak.

Berikut ini beberapa stimulasi agar bayi cepat bisa merangkak.

1. Perbanyak Tummy Time

Hal utama dan terpenting agar si Kecil dapat cepat merangkak, yaitu dengan melakukan aktivitas tummy time sejak dini.

Tummy time merupakan aktivitas penting bagi bayi yaitu menempatkannya dalam posisi tengkurap dalam beberapa waktu. American Academy of Pediatrics (AAP) menganjurkan agar bayi melakukan tummy time dua hingga tiga kali sehari, dengan setiap sesi minimal lima menit. Durasi tummy time dapat terus meningkat seiring pertambahan usia bayi.

Melakukan tummy time dapat membantu si Kecil dalam melatih kemampuan mengangkat kepala, yang akan memengaruhi pada penguatan otot leher dan punggungnya. Kemampuan ini sangatlah penting bagi bayi agar dapat merangkak dengan baik.

2. Latih Bayi untuk Duduk

Melatih duduk juga merupakan stimulasi tepat agar bayi 9 bulan bisa merangkak.

Belajar duduk memberikan kesempatan bagi si Kecil untuk mengembangkan otot perut dan punggung yang kuat, yang pada akhirnya akan membantu dalam proses merangkak. Bahkan, belajar duduk dapat menjadi titik awal bagi bayi untuk mulai merangkak.

Setelah si Kecil dapat duduk dengan baik, ia akan mencoba membungkuk dan menahan badannya menggunakan tangan serta lengan. Pada tahap ini, bayi mulai menyeimbangkan diri sampai menemukan caranya sendiri untuk bergerak.

3. Perbanyak Waktu Main di Lantai

Untuk merangsang kemampuan si Kecil dalam merangkak, sebaiknya Bunda sering mengajaknya bermain di lantai. Saat bermain di lantai bayi akan mengeksplorasi banyak hal untuk meningkatkan kemampuannya bergerak.

Maka dari itu, sebaiknya Bunda mengurangi waktu bayi berada di bouncer atau stroller. Hal itu akan menunda perkembangannya untuk bisa merangkak. Bayi akan merasa mendapatkan keterbatasan dan tidak dapat bergerak dengan bebas ketika berada di dalam stroller atau bouncer.

4. Pancing Bayi Bergerak Hampiri Bunda

Ketika Bunda sedang mengajarkan bayi merangkak, disarankan juga memberikan motivasi padanya dengan memposisikan diri lebih jauh dari si Kecil agar ia tertarik untuk menghampiri Bunda.

Namun, perlu Bunda ingat bahwa bayi yang belum bisa merangkak akan membutuhkan waktu dalam merespons setiap rangsangan dan menguasai keterampilan yang sedang dilatih. Jadi, Bunda harus tetap sabar dan memperhatikan setiap perkembangannya. Biarkan ia bergerak dengan kecepatannya sendiri.

5. Berikan Mainan yang Disuka

Untuk memancing si Kecil agar cepat menghampiri Bunda saat melatih tengkurap, berikan mainan yang disukainya.

Stimulasi ini sangatlah baik untuk memancing bayi agar bisa merangkak. Memberikan mainan pada posisi yang jauh dari jangkauan si Kecil akan membuatnya berusaha bergerak menghampiri mainan tersebut.

Bayi mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Hal ini bisa Bunda manfaatkan untuk meningkatkan keterampilan motoriknya. Letakkan beberapa mainan yang disukainya di sekitar bayi yang sedang tengkurap untuk mendorongnya menggerakkan tubuh sehingga muncul keinginan untuk merangkak.

6. Contohkan Gerakan Merangkak

Mungkin sebagian bayi tidak tahu bagaimana caranya untuk memulai merangkak. Maka dari itu, untuk stimulasi bayi 9 bulan yang belum bisa merangkak, Bunda bisa mencontohkan cara merangkak kepadanya.

Ketika sedang tummy time, Bunda sebaiknya juga berada di lantai dengan posisi tengkurap yang sama seperti si Kecil. Setelah itu, Bunda bisa mulai menghampiri bayi. Hal tersebut dapat memotivasi bayi agar cepat bisa merangkak.

7. Siapkan Arena Merangkak yang Aman

Hal terpenting untuk melatih bayi merangkak, perlu disiapkan arena merangkak yang aman dan nyaman. Hindari benda-benda kecil atau yang terlihat berbahaya ketika bayi sedang berlatih merangkak.

Bunda dapat menggunakan karpet atau playmat yang empuk. Selain itu, pakaikan si Kecil baju yang nyaman dengan lengan panjang atau celana panjang agar dapat membantunya lebih mudah bergerak dan mengurangi gesekan.

Baca Juga: Normalkah Bayi 9 Bulan Belum Tumbuh Gigi? Begini Cara Stimulasinya

Kapan Bunda Harus Khawatir?

Memang tidak semua bayi akan mengalami tahap merangkak, bisa saja si Kecil langsung berdiri lalu berjalan dan hal ini normal adanya. Hal terpenting ialah memberikan bayi kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dan memperkuat tubuhnya agar siap memasuki tahap berjalan.

Muncul anggapan jika bayi yang belum mencapai tonggak perkembangan dalam bergerak akan berisiko mengalami kesulitan dalam belajar dan berkembang. Ternyata, hal ini tidak benar menurut penelitian. Mitos seperti ini kerap membuat Bunda khawatir karena si Kecil belum bisa merangkak pada usia 9 bulannya.

Menurut AAP, jika bayi melewatkan beberapa tonggak perkembangan tertentu, seperti merangkak, itu tidak selalu jadi masalah yang perlu dikhawatirkan. Dengan catatan, bayi mencapai tonggak perkembangan lainnya dengan baik.

Hal tersebut memberi pengertian bahwa setiap bayi memiliki tempo perkembangan yang unik, dan tidak semua akan mencapai setiap tahapan perkembangan pada waktu yang sama. Yang terpenting, bayi mengembangkan keterampilan motorik dan mencapai perkembangan selanjutnya dengan baik.

Namun, ada beberapa hal yang perlu Bunda waspadai jika si Kecil belum mencapai tonggak perkembangannya sebagai berikut.

  • Bayi tidak mampu menggerakkan lengan dan kakinya saat disentuh.

  • Bayi tidak berusaha untuk merangkak atau bergerak menuju objek atau menyukai satu sisi di atas sisi lainnya setelah berusia satu tahun.

  • Bayi tidak bersemangat dan tidak mampu menopang berat badannya.

  • Bayi hanya dapat menggerakkan lengan, tapi kakinya tampak kaku.

Jika Bunda khawatir dengan setiap perkembangan bayi terutama ketika merangkak, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan diagnosa yang pasti. Bunda pasti mempunyai insting yang tepat terhadap setiap perkembangan si Kecil.

Jangan lupa juga untuk selalu memantau tumbuh kembang bayi dari bulan ke bulan melalui Catatan Perkembangan Anak. Semoga artikel seputar bayi 9 bulan belum bisa merangkak ini dapat menjawab kegelisahan Bunda, ya!

Referensi:

  1. ‌Masters, M. (2015, August 24). When Do Babies Start Crawling? What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/crawling/
  2. ‌You Can Encourage your Baby to Crawl | Track Baby Milestones. Pathways.org. https://pathways.org/baby-move-5-ways-encourage-crawling/
  3. ‌Baker, L. C. (2016, August). Simple Steps for Teaching Your Baby to Crawl. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/parenting/teaching-baby-to-crawl#How-can-I-help-my-baby-learn-to-crawl
  4. ‌Parents. (2015). Everything You Need to Know About Crawling in Babies. Parents. https://www.parents.com/baby/development/crawling/when-do-babies-crawl/
  5. ‌How To Teach Your Baby To Crawl And Exercise? (2015, May 29). MomJunction. https://www.momjunction.com/articles/how-to-teach-your-baby-to-crawl-and-exercise_00355364/
  6. ‌Verywell. (2020). How to Teach a Baby to Crawl. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/at-what-age-will-your-baby-start-to-crawl-5085117
  7. Baby crawling: Age when babies crawl and how to help. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/baby-development/baby-milestone-crawling_6501

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline