Facebook Pixel Code Panduan MPASI 6 Bulan, Jadwal Makan, dan Ide Menunya

Panduan MPASI 6 Bulan, Jadwal Makan, dan Ide Menunya

Panduan MPASI 6 Bulan, Jadwal Makan, dan Ide Menunya

 

Mulai usia 6 bulan, bayi sudah boleh dikenalkan pada makanan pendamping ASI (MPASI) untuk mendukung pemenuhan gizi hariannya. Kalau Bunda bingung bagaimana cara memulai MPASI 6 bulan dan menentukan menu makanan apa yang akan diberikan pada si Kecil, yuk baca artikel ini sampai selesai untuk dapatkan informasi selengkapnya! 

Bagaimana Aturan Pemberian MPASI 6 Bulan?

Masa pemberian MPASI disebut juga sebagai periode penyapihan untuk memperkenalkan si Kecil pada berbagai macam tekstur, rasa, dan jenis makanan selain ASI.

Selain untuk mengenalkan si Kecil pada proses belajar makan, pemberian MPASI pada bayi mulai usia 6 bulan juga berperan penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.

Sebab setelah berusia di atas 6 bulan, asupan nutrisi hanya dari ASI sudah tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan energi dan gizi si Kecil. 

Nah, untuk memulai pemberian MPASI tentu tidak bisa langsung serta-merta tanpa pertimbangan khusus. 

Bayi perlu mendapatkan makanan dalam jumlah, komposisi, jadwal, dan waktu yang tepat untuk menghindari risiko mengalami malnutrisi yang berakibat pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

Oleh karena itu, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) telah mengeluarkan panduan umum seputar cara memberikan makanan pertama pada si Kecil untuk memudahkan Bunda memulai perjalanan MPASI sampai usianya menginjak 24 bulan nanti.

Berikut beberapa tips dan cara memulai MPASI pertama bayi:

1. Mulai dengan MPASI Lumat dan Encer

MPASI 6 bulan dimulai dengan memberikan MPASI bertekstur lumat dengan konsistensi halus atau bubur saring encer yang disebut juga puree. Pemberian MPASI puree idealnya mulai dari usia 6 bulan dan diteruskan hingga bayi berusia 9 bulan sampai si Kecil benar-benar terbiasa dengan teksturnya.

Seiring usianya bertambah nanti, Bunda bisa menaikkan tekstur MPASI-nya secara bertahap. Setelah bubur saring, bayi dapat dikenalkan dengan bubur kasar tidak disaring (mashed), finger food, makanan lunak dengan lauk cincang, dan terakhir makanan keluarga.

2. Berikan 2-3 Sendok Makan Saja

Karena si Kecil baru berkenalan dengan MPASI, sebaiknya jangan langsung mulai dengan memberikan porsi yang terlalu besar ya, Bun. Sebagai awalan MPASI, coba dulu berikan 2-3 sendok makan untuk satu kali waktu makan.

Di tahap permulaan ini, Bunda perlu sangat bersabar, ya, karena si Kecil masih dalam tahap adaptasi. Jadi, meski mungkin sesekali si Kecil menolak makan atau hanya makan 1-2 suap saja, jangan menyerah. 

Namun jangan pula memaksanya untuk menghabiskan makanannya. Biarkan dulu ia mengenal tekstur dan rasa makanan yang baru ia tahu. Bunda bisa coba lagi di waktu makan yang selanjutnya.

Nanti ketika si Kecil sudah lebih pintar makan, coba perlahan tingkatkan porsi makannya. Misalkan jadi 4-5 sendok makan sampai menjadi setengah mangkuk berukuran 250 ml. 

3. Penuhi Kebutuhan Energi Tambahan Bayi  

Banyaknya energi tambahan yang dibutuhkan bayi usia 6 bulan adalah 200 kkal per hari. Untuk memenuhi jumlah tersebut, Bunda dapat memberikan MPASI berupa makanan utama 2-3 kali dalam sehari disertai dengan makanan selingan sebanyak 1-2 kali. 

Walaupun bayi sudah mulai mengonsumsi MPASI tapi bukan berarti ia harus berhenti minum ASI ya, Bunda. Ini karena ASI masih menjadi asupan nutrisi yang penting bagi bayi. Jadi, dalam sehari ia masih perlu menyusu sebanyak 2-3 kali. 

4. Hentikan Pemberian MPASI setelah 30 Menit

MPASI bayi 6 bulan masih menjadi pengalaman yang sangat baru bagi bayi sehingga akan sangat wajar jika ia belum makan dengan lahap.

Bunda harus tetap sabar dan terus menyemangati si Kecil untuk mencoba makan, tapi jangan pernah memaksa untuk menghabiskan makanannya. 

Kemudian, Bunda harus belajar menjadi “ibu yang tega” dengan membatasi waktu makan si Kecil maksimal selama 30 menit. 

Apabila di tengah waktu makan ia menunjukkan tanda tidak mau makan seperti mengatupkan mulut, memalingkan kepala, atau menangis, tawarkan makanan secara netral. Tahan ucapan dengan nada membujuk atau memaksa, ya. 

Jika setelah 10-15 menit si Kecil masih terlihat ingin makan, coba sajikan lagi piringnya. Namun, ketika ia sudah benar-benar menolak, turunkan si Kecil dari meja makan dan biarkan ia lanjut bermain.

Kenali tanda lapar kenyang bayi dan suapi ia dengan responsif. Tunjukkan raut wajah yang antusias, gunakan nada ceria, ajak si Kecil makan bersama keluarga, tatap matanya, dan lain sebagainya agar motivasi makan bayi meningkat. 

Baca Juga: 9 Tanda Bayi Siap MPASI yang Perlu Bunda Kenali

Jadwal Makan MPASI 6 Bulan

Agar si Kecil mau makan dengan lahap, Bunda perlu membuat jadwal makan seefektif mungkin. Usahakan memberi jeda sekitar 3 jam antara antar waktu makan utama. 

Hal ini penting agar saat jam makan tiba, perut si Kecil sudah dalam keadaan kosong dan ia sudah merasa lapar. Sebab, si Kecil akan cenderung menolak makan ketika perutnya masih kenyang. Kejadian ini biasanya disebut dengan GTM alias Gerakan Tutup Mulut. 

Berikut contoh jadwal MPASI 6 bulan pertama yang direkomendasikan oleh IDAI dan dapat Bunda terapkan di rumah: 

  • 06.00:    ASI.

  • 08.00:    MPASI pagi.

  • 10.00:    Makanan selingan (snack).

  • 12.00:    MPASI siang.

  • 14.00:    ASI.

  • 16.00:    Makanan selingan (snack).

  • 18.00:    MPASI malam.

  • 21.00:    ASI.

  • 02.00:    ASI, bila perlu.

Jadwal makan yang telah dibuat perlu dijalankan secara konsisten ya, Bun, agar si Kecil belajar mengenali rasa lapar dan kenyang secara alami. 

Resep Menu MPASI 6 Bulan 

Menurut WHO, menu MPASI bayi terbagi menjadi dua, yakni campuran dan tunggal. Menu tunggal MPASI 6 bulan terdiri dari satu jenis makanan saja, misalnya bubur sumsum. Sementara menu MPASI campuran terdiri atas berbagai sumber makanan, seperti daging, buah-buahan, sayur-sayuran, dan lainnya.

Maka dari itu, Bunda harus memastikan MPASI bayi 6 bulan pertama mengandung protein hewani (daging sapi, ikan, dan hati ayam) dan protein nabati (tahu, tempe, dan kacang-kacangan), serta mikronutrien esensial, seperti zat besi, zinc, kalsium, vitamin A, vitamin C, vitamin D, kolin, dan folat.

Makanan dengan zat besi yang tinggi berperan dalam pembuatan sel darah merah. Selain itu, zat besi berpengaruh pada kecerdasan, tingkah laku serta perkembangan motorik si Kecil.

Berikut adalah 10 ide menu MPASI untuk bayi usia 6 bulan yang penuh gizi, enak, dan murah untuk Bunda masak di rumah.

1. Puree Jagung Manis dan Bayam Merah

Bahan: 

  • Separuh bagian jagung manis.

  • 20 gram bayam merah.

  • 100 ml air.

  • 100 ml ASIP (Air ASI Perah).

Cara membuat: 

  1. Pipil jagung dan iris tipis daun bayam merah. 

  2. Rebus jagung manis dengan air 100 ml.

  3. Jika sudah hampir matang, segera masukkan irisan bayam merah. 

  4. Setelah tekstur jagung manis dan bayam lunak, angkat dan tiriskan.

  5. Haluskan jagung dan bayam merah menggunakan blender bersamaan dengan air sisa rebusannya.

  6. Pindahkan jagung dan bayam merah yang sudah diblender ke dalam mangkok. 

  7. Tambahkan ASIP secukupnya hingga Bunda mendapatkan tingkat kekentalan yang diinginkan. 

2. Bubur Sumsum Hati Ayam

Bahan (untuk dua porsi): 

  • 3 sendok makan makan tepung beras.

  • 1 potong hati ayam.

  • 50 gram wortel.

  • 200 ml ASI.

  • Air matang secukupnya.

Cara membuat:

  1. Larutkan tepung beras dengan ASI untuk membuat bubur sumsum.

  2. Panaskan larutan tepung beras tersebut di atas api sedang. Aduk perlahan sampai bubur kental dan matang.

  3. Angkat dan dinginkan.

  4. Selanjutnya, rebus hati ayam. 

  5. Jika hati ayam hampir matang, masukkan wortel yang sudah dipotong menjadi beberapa bagian.

  6. Apabila tekstur hati ayam dan wortel sudah lunak, angkat dan tiriskan. 

  7. Selanjutnya, masukkan hati ayam dan wortel yang sudah empuk ke dalam blender untuk dihaluskan. 

  8. Kemudian, campurkan hati ayam dan wortel yang telah halus ke dalam bubur sumsum. 

  9. Nah, bubur sumsum hati ayam siap disajikan!

Baca Juga: 6 Rekomendasi Cemilan yang Sehat dan Bergizi untuk Bayi 6 Bulan

3. Puree Kentang dan Brokoli

Bahan: 

  • ½ potong kentang ukuran kecil.

  • 2 ruas brokoli.

  • Kaldu alami dari rebusan ayam.

Cara membuat: 

  1. Cuci bersih kentang yang sudah dikupas dan brokoli.

  2. Kukus brokoli dan kentang sampai teksturnya lunak.

  3. Haluskan brokoli dan kentang menggunakan saringan kawat khusus atau blender.

  4. Campur brokoli dan kentang yang sudah dilembutkan dengan kaldu ayam hingga mendapatkan tingkat kekentalan yang diinginkan. 

  5. Puree lezat dan bergizi siap diberikan pada si Kecil. 

4. Puree Kentang, Wortel, dan Tomat

Bahan: 

  • ½ kentang.

  • 1 buah wortel ukuran sedang.

  • 1 buah tomat merah ukuran sedang.

  • ASIP secukupnya.

Cara membuat: 

  1. Cuci bersih kentang, tomat, dan wortel.

  2. Kukus wortel dan kentang hingga teksturnya lunak.

  3. Kukus tomat hingga lunak dan kulitnya bisa dikupas. Setelah matang, kupas kulit tomat.

  4. Haluskan ketiga bahan yang sudah dikukus menggunakan blender. 

  5. Saring kentang, wortel, dan tomat yang telah dihaluskan. 

  6. Tambahkan ASIP secukupnya sampai mencapai tekstur kekentalan yang diinginkan. 

  7. MPASI bayi 6 bulan puree kentang, wortel, dan tomat yang penuh gizi siap disantap oleh si Kecil.

5. Bubur Labu Ikan

Bahan: 

  • Labu kuning secukupnya.

  • 5 lembar bayam merah diiris tipis-tipis.

  • 100 ml air kaldu ayam buatan sendiri.

  • 2 sendok makan ikan tenggiri giling.

Cara membuat: 

  1. Kukus labu kuning dan daun bayam hingga teksturnya lunak. Kemudian secara terpisah kukus daging ikan tenggiri. 

  2. Masukkan labu kuning, daun bayam dan ikan yang sudah dikukus ke dalam blender. 

  3. Saring makanan yang telah dihaluskan dan masukkan ke dalam mangkok. 

  4. Tambahkan air kaldu ayam sampai Bunda mendapatkan tingkat kekentalan yang diinginkan.

  5. Bubur labu ikan yang gurih dan penuh gizi siap untuk dihidangkan!

6. Bubur Nasi Ikan Tomat

Bahan: 

  • 2 sendok makan beras yang sudah direndam semalaman.

  • 2 sendok makan daging ikan kakap yang sudah dicincang halus.

  • 1 buah tomat ukuran sedang.

Cara membuat: 

  1. Kukus tomat hingga teksturnya lunak dan kulit luarnya mengelupas. 

  2. Kupas kulit kulit luar tomat, kemudian haluskan dengan blender. Sisihkan.

  3. Kukus ikan kakap hingga lunak.

  4. Kemudian, haluskan menggunakan blender. Tambahkan sedikit air agar blender dapat menghaluskan daging ikan dengan baik. Sisihkan daging ikan kakap yang sudah halus.

  5. Selanjutnya, masukkan beras bersama air rendamannya ke dalam blender untuk dihaluskan.

  6. Saring hasil blender agar tidak ada butiran beras kasar yang ikut. Masukkan ke dalam panci.

  7. Masak bubur beras menggunakan api kecil.

  8. Sesaat sebelum bubur beras masak, masukkan tomat dan ikan kakap yang telah dihaluskan.

  9. Aduk hingga merata. 

  10. Setelah matang, angkat dan haluskan lagi dengan saringan khusus bubur bayi. 

  11. Sajikan selagi masih hangat kepada si Kecil.

7. Puree Pisang-Alpukat 

Bahan: 

  • ½ bagian alpukat yang telah masak.

  • ½ bagian pisang yang telah masak (pastikan pisang telah masak sempurna karena pisang yang masih hijau akan membuat bayi mengalami konstipasi alias susah buang air besar). 

  • ASIP (Air Susu Ibu Perah) secukupnya.

Cara membuat: 

  1. Potong alpukat menjadi dua bagian.

  2. Keluarkan bijinya kemudian ambil daging alpukat menggunakan sendok.

  3. Potong pisang menjadi beberapa bagian kecil.

  4. Haluskan alpukat dan pisang menggunakan blender. 

  5. Tambahkan ASIP agar tidak terlalu kental.

  6. Saring kembali bubur dengan saringan khusus agar benar-benar halus. 

  7. Puree pisang-alpukat sudah siap untuk dinikmati!

8. Bubur Kentang, Daging, Brokoli

Bahan: 

  • 2 sendok beras, rendam semalaman.

  • 50 gram brokoli potong kecil-kecil.

  • 2 sendok makan daging sapi giling.

Cara membuat: 

  1. Kukus brokoli hingga lunak. Sisihkan.

  2. Rebus daging sapi giling hingga lunak. Jangan buang air yang digunakan untuk merebus daging sapi. 

  3. Masukkan rebusan daging sapi bersama airnya dan brokoli ke dalam blender. Haluskan dan sisihkan.

  4. Kemudian, masukkan beras bersama air rendamannya ke dalam blender untuk dihaluskan.

  5. Saring hasil blender agar tidak ada butiran beras kasar yang ikut. Masukkan ke dalam panci.

  6. Masak bubur beras menggunakan api kecil.

  7. Sesaat sebelum bubur nasi masak, masukkan daging dan brokoli yang telah dihaluskan.

  8. Masak hingga Bunda mendapatkan tingkat kekentalan yang diinginkan. 

  9. Setelah matang, angkat dan haluskan dengan saringan khusus bubur bayi untuk mendapatkan tekstur terbaik.

  10. Sajikan MPASI bayi 6 bulan ini selagi hangat! 

Baca Juga: Apakah Bedanya MPASI 4 Bintang dan Menu Lengkap?

9. Bubur Beras Merah Ayam Tomat

Bahan:

  • 1 sdm tepung beras merah.

  • 150 gram daging ayam potong dadu.

  • 1 buah tomat.

  • ½ potong wortel.

  • Daun seledri.

  • Bawang putih secukupnya.

  • Bawang merah secukupnya.

Cara membuat:

  1. Kukus daging ayam bersama dengan bawang merah, bawang putih, wortel, tomat dan daun seledri hingga empuk. 

  2. Ketika sudah empuk, masukkan keenam bahan makanan tersebut ke dalam blender. Haluskan dan saring.

  3. Masukkan tepung beras dan air secukupnya ke dalam panci. 

  4. Jika bubur beras merah hampir matang, masukkan bahan makanan yang telah dihaluskan. 

  5. Setelah masak, angkat dan sajikan kepada si Kecil. 

Nah, jika Bunda ingin menyimpan MPASI supaya tinggal menghangatkannya ketika membutuhkan, pastikan makanan disimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup rapat.

Apabila cara penyimpanannya tepat, MPASI campuran dapat bertahan di lemari es selama 24 hingga 48 jam. Sementara itu, MPASI dapat bertahan hingga 3 bulan ketika disimpan di dalam freezer.  

Jadi, mana menu MPASI 6 bulan yang ingin Bunda hidangkan pada si Kecil? 

Kalau masih ingin mendapatkan inspirasi resep lengkap dan beragam tips pemberian makanan pendamping ASI lainnya, Bunda bisa unduh Panduan MPASI secara gratis. Yuk, kunjungi sekarang, Bun!

Referensi: 

  1. IDAI | SULIT MAKAN PADA BAYI DAN ANAK. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/sulit-makan-pada-bayi-dan-anak

  2. IDAI | Pentingnya Mengatur Jadwal Makan Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pentingnya-mengatur-jadwal-makan-anak

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline