Facebook Pixel Code MPASI Pertama Bayi Lebih Baik Buah atau Bubur?

MPASI Pertama Bayi Sebaiknya Buah atau Bubur?

MPASI Pertama Bayi Sebaiknya Buah atau Bubur?

 

Wah, si Kecil sudah mencapai usia 6 bulan, ya, Bun. Ini berarti sudah saatnya untuk memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) kepadanya. Momen ini tentu sangat ditunggu-tunggu oleh Bunda, tapi tak jarang juga membuat bingung mengenai pilihan MPASI pertama yang tepat untuk si Kecil. Kemudian, timbullah pertanyaan, MPASI pertama sebaiknya buah atau bubur, ya?

Ada yang mengatakan MPASI sebaiknya dimulai dengan memberikan puree buah (buah-buahan yang dihaluskan) dan ada juga yang menyebutkan makanan pertama bayi idealnya bubur nasi dengan menu lengkap.

Jadi, mana yang sebenarnya lebih baik untuk MPASI pertama si Kecil, buah atau bubur? Yuk, kita cari tahu jawabannya dalam artikel ini, Bun.

Hari Pertama MPASI Bayi Sebaiknya Makan Apa?

Memberikan MPASI mulai usia 6 bulan penting untuk bantu mencukupi kebutuhan nutrisi bayi yang sudah tidak bisa lagi tercukupi lewat ASI saja. Selain itu, keterampilan makan atau oromotor skills bayi untuk mengontrol gerakan mulut dan lidah untuk mengunyah dan menelan makanan padat dengan lebih efektif.

Lantas, mana yang lebih baik, MPASI buah atau bubur? Sebenarnya tidak ada aturan baku tentang jenis makanan apa yang pertama kali harus diberikan. Baik puree buah atau bubur nasi sama-sama boleh diberikan sebagai MPASI pertama kali. 

Namun jika harus membandingkan antara buah dan bubur nasi, sebetulnya makanan padat pertama yang terbaik adalah yang terbuat dari beras. Karena, beras merupakan bahan makanan yang paling hipoalergenik (tidak rentan menyebabkan reaksi alergi) sehingga kemungkinan terjadinya reaksi simpang atau intoleransi makanan paling minim.

Memberikan bubur beras sebagai menu MPASI pertama si Kecil juga meminimalkan kemungkinan terjadinya gangguan pencernaan, seperti sembelit atau diare, pada tahap awal pemberian makanan padat.

Mengenai makanan apa yang harus diperkenalkan pertama kali, sekarang sebenarnya sudah tidak lagi disarankan untuk memberikan menu tunggal. Misalnya, bubur beras saja tanpa topping atau isian, atau puree buah pepaya saja tanpa ada tambahan bahan lain.

Jadi, baik itu bubur nasi atau buah tetap perlu disajikan sebagai menu lengkap dengan lauk atau topping pendamping, bukan sebagai menu tunggal yang hanya terdiri dari satu jenis makanan saja.

Prinsipnya, menu MPASI harus mengandung gizi yang lengkap dan bervariasi.​ Jadi tidak cukup hanya mencakup karbohidrat dan protein, tapi perlu juga ada kandungan lemak sehat (seperti dari alpukat, minyak zaitun, atau minyak ikan) serta vitamin dan mineral penting lainnya. Yang penting diingat adalah penuhi kecukupan nutrisi anak dengan mengenalkan beragam jenis makanan.

Bunda tetap boleh memperkenalkan puree buah pada bayi sejak hari pertama memberikan MPASI. Namun, sifatnya bukan sebagai makanan utama, hanya sebagai selingan atau camilan saja. Yang harus diutamakan adalah menu MPASI lengkap.

Gizi yang Harus Ada Dalam Menu MPASI Pertama Bayi

Setelah usia 6 bulan, salah satu nutrisi yang seringkali tidak terpenuhi kebutuhannya adalah zat besi. Oleh karena itu, pilihan utama adalah memberikan makanan yang kaya akan zat besi melalui protein hewani seperti telur, hati ayam, daging merah, dan ayam, serta sumber nabati dari sayuran hijau seperti daun bayam dan kangkung.

Selain zat besi, pada MPASI terutama diperlukan pula vitamin dan mineral tambahan, terutama zinc dan vitamin A. Zinc adalah mineral penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Zinc membantu dalam fungsi sistem kekebalan tubuh, metabolisme, serta pembentukan sel-sel tubuh. Kandungan zat-zat ini pada ASI mungkin tidak dapat memenuhi sepenuhnya kebutuhan nutrisi bagi si bayi setelah usia 6 bulan.

Baca Juga: Apakah Bedanya MPASI 4 Bintang dan Menu Lengkap?

Tips Mempersiapkan MPASI Pertama Bayi

MPASI pertama merupakan masa adaptasi si Kecil yang merupakan tahap awal bayi mencoba makanan padat dari yang sebelumnya hanya mengonsumsi ASI. Oleh karena itu, selama masa adaptasi ini, tekstur MPASI sebaiknya berupa makanan yang dihaluskan hingga mencapai konsistensi bubur kental (puree).

Selain itu, Bunda juga harus memperhatikan konsistensi bubur. Sebuah mangkuk bubur yang lebih cair akan memiliki jumlah kalori dan zat gizi yang lebih sedikit dibandingkan dengan bubur yang lebih kental. Untuk itu, Bunda perlu memastikan bahwa makanan untuk si Kecil tidak terlalu cair atau terlalu kental agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan baik.

Bunda dapat memanfaatkan blender untuk membuat tekstur yang halus pada MPASI bayi. Pastikan makanan benar-benar lembut agar dapat mengurangi risiko tersedak pada si Kecil.  Untuk porsi makanannya, Bunda dapat mulai dengan memberikan sekitar 2-3 sendok makan makanan padat untuk setiap kali makan.

Selanjutnya, beberapa tips ini juga perlu Bunda lakukan dalam menyiapkan MPASI pertama pada bayi 6 bulan:

  • Jaga kebersihan tangan, makanan, dan peralatan makan dengan baik.

  • Pastikan bahan makanan dimasak hingga matang. Melalui proses memasak yang sempurna, kuman dan bakteri dalam bahan makanan akan terbunuh, sehingga makanan menjadi lebih aman untuk dikonsumsi bayi.

  • Dibolehkan untuk menambahkan minyak, mentega, atau santan. Sebab, bayi membutuhkan kalori lebih banyak untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, pastikan minyak masih dalam keadaan bersih dan belum terpakai.

  • Gunakan talenan yang berbeda untuk memotong bahan makanan mentah dan matang guna menghindari kontaminasi silang.

  • Hindari memaksa si Kecil untuk menghabiskan makanan. Memaksa bayi hanya akan membuatnya tidak nyaman dan dapat menciptakan pengalaman makan yang negatif.

Perlu diingat bahwa MPASI adalah proses belajar makan yang baru bagi bayi, terutama jika sebelumnya ia hanya mengonsumsi ASI. Oleh karena itu, diperlukan kesabaran ekstra dalam proses pemberian MPASI kepada bayi.

Si Kecil akan memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan makanan padat dan belajar cara mengunyah dan menelan, bahkan membutuhkan setidaknya 10-15 kali percobaan.

Pada awalnya, mungkin bayi akan menolak makanan dengan melepeh atau bahkan menyembur makanan. Hal ini adalah wajar, dan Bunda tidak perlu khawatir. Bersabarlah dan berikan waktu bagi bayi untuk mengenal dan merasakan berbagai rasa dan tekstur makanan baru.

Baca Juga: Nutrisi Protein Nabati Untuk Si Kecil

Rekomendasi Menu MPASI Pertama untuk Bayi 6 Bulan

Bunda dapat membuat MPASI secara homemade dengan mempertimbangkan berbagai jenis dan variasi bahan makanan yang dipilih agar dapat menyediakan zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi, termasuk energi, protein, dan mikronutrien. Supaya tidak bingung, berikut ini beragam rekomendasi resep MPASI pertama bayi 6 bulan:

1. Bubur Ayam Saus Jeruk

Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat sehingga lebih banyak yang bisa diserap oleh saluran cerna. Untuk memastikan asupan zat besi yang optimal, Bunda dapat memasak makanan yang mengandung zat besi tinggi sambil menggunakan sumber vitamin C, seperti jeruk.

Bahan-bahan:

  • 60 gram singkong putih, rebus lalu haluskan.

  • 20 gr daging ikan kembung, cincang halus.

  • 10 gram daging ayam.

  • 5 gram minyak kelapa.

  • 10 gram sari jeruk manis.

  • 20 gram bayam segar, potong halus.

Cara membuat:

  • Rebus air matang, kemudian masukkan singkong putih, daging ikan, daging ayam dan minyak kelapa, aduk hingga rata dan setengah matang.

  • Masukkan daun bayam, aduk kembali hingga matang. Jika airnya mulai mengental dapat ditambahkan air matang.

  • Angkat, lalu saring halus atau diblender. Sebelum disajikan tambahkan saus jeruk.

2. Bubur Ikan Jagung

Ikan mengandung beragam nutrisi penting seperti omega-3 dan 6, DHA, protein, zinc, selenium, dan banyak nutrisi lainnya. Omega-3 menjadi salah satu nutrisi yang sangat penting bagi pertumbuhan kognitif si Kecil, dan bahkan kandungannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Penting bagi Bunda memasukkan ikan dalam menu MPASI si Kecil sejak dini.

Bahan-bahan:

  • 15 gram tepung jagung.

  • 10 gram ikan, dihaluskan.

  • 5 gram tempe, haluskan.

  • 25 gram pisang kepok, potong kecil.

  • 20 gram daun kangkung, iris tipis.

  • 1 sdt minyak kelapa.

  • Air matang secukupnya.

Cara membuat:

  • Rebus ikan, tempe, pisang sampai matang.

  • Sesaat sebelum matang, tambahkan daun kangkung ke dalam masakan, kemudian angkat dan saring.

  • Campurkan tepung jagung dengan sedikit air, lalu masak dengan air dan tambahkan minyak.

  • Setelah matang dan kental, tambahkan hasil saringan sebelumnya, aduk hingga merata, dan hidangkan.

3. Soto Ayam Betawi

Sumber protein hewani satu ini dapat mendorong pertumbuhan otot pada si Kecil. Daging ayam juga menjadi sumber protein hewani yang mudah dicerna dan mempunyai nutrisi lengkap yang dibutuhkan dalam pertumbuhan. Berikut resep olahan ayam yang bisa Bunda coba.

Bahan-bahan:

  • 90 gram ayam, dihaluskan atau diparut.

  • 5 ml minyak kelapa.

  • ½ sdm margarin.

  • 1 siung bawang merah.

  • 1 siung bawang putih.

  • 250 ml air matang.

  • 60 ml santan.

  • 1 butir tomat cherry.

  • Daun bawang.

  • Kaldu ayam asli.

  • Bubur nasi.

Cara Membuat:

  • Haluskan bawang merah dan bawang putih lalu tumis hingga harum.

  • Masukkan air secukupnya, lalu tambahkan santan dan margarin.

  • Setelah mendidih masukkan kaldu ayam dan ayam yang sudah dihaluskan.

  • Masak hingga matang, kemudian masukkan tomat dan daun bawang.

  • Setelah matang, sajikan bubur dalam mangkuk dan tuangkan soto betawi di atas bubur, sajikan selagi hangat.

Bunda juga bisa unduh Panduan MPASI untuk mendapatkan resep MPASI lengkap yang enak, bergizi, dan pastinya mudah dibuat. Yuk, download sekarang juga, gratis Bun!

Demikian penjelasan lengkap mengenai MPASI pertama, mulai dari tips hingga rekomendasi resepnya. Semoga Bunda tidak bingung lagi untuk merancang menu makanan pertama untuk si Kecil, ya.

Referensi:

  1. IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
  2. ‌IDAI | Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi
  3. ‌IDAI | Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana
  4. ‌IDAI | Makanan Pendamping ASI (MPASI). (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/makanan-pendamping-asi-mpasi
  5. ‌CDC. (2022, March 11). Zinc . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/vitamins-minerals/zinc.html
  6. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/351/pentingnya-dan-tahap-pemberian-mpasi-pada-bayi
  7. ‌Kesehatan, K. (n.d.). M A K A N A N L O K A L B A L I T A D A N I B U H A M I L M A K A N A N L O K A L B A L I T A D A N I B U H A M I L. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/Buku_Resep_Makanan_Lokal_Balita_dan_Ibu_Hamil.pdf
  8. ‌Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Kemkes.go.id. https://www.kemkes.go.id/article/print/18032900001/sumber-protein-bukan-hanya-susu.html
  9. ‌Parents. (2020). Understanding Baby Food Stages: A Cheat Sheet for Parents. Parents. https://www.parents.com/baby/feeding/nutrition/baby-food-stages-and-steps-by-age/

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline