Facebook Pixel Code 8 Pilihan Finger Food untuk Bayi dan Aturan Pemberiannya

8 Pilihan Finger Food untuk Bayi dan Tips Pemberiannya

8 Pilihan Finger Food untuk Bayi dan Tips Pemberiannya

Seiring bertambahnya usia si Kecil, keinginannya juga makin tinggi untuk mencoba banyak makanan baru. Nah untuk melatih kemampuan mengunyah bayi, Bunda bisa pelan-pelan kenalkan dengan finger food bayi atau makanan padat seukuran jari yang mudah untuk digenggam. Untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang bisa dijadikan finger food, yuk kita simak bersama informasinya melalui artikel ini!

Kapan Bayi Mulai Bisa Diberikan Finger Food?

Finger food sudah boleh diberikan mulai di usia 6–9 bulan, Bun, karena di rentang usia ini bayi umumnya sudah menunjukkan kesiapan dan kemauan untuk makan sendiri. 

Memberikan finger food adalah salah satu cara yang bisa Bunda lakukan untuk bantu memenuhi kebutuhan gizi bayi. Terutama jika si Kecil sedang susah makan makanan yang bertekstur lumat atau lembak, misalnya karena bosan.

Finger food juga bermanfaat untuk melatih motorik si Kecil, merangsang pertumbuhan gigi dan membantunya beradaptasi dengan tekstur makanan.

Namun sebelum memberikan makanan padat, sebaiknya Bunda memastikan dulu apakah si Kecil benar-benar siap makan sendiri. Menurut UNICEF, bayi sudah siap untuk diberikan finger food, jika:

  • Kepala sudah tegak saat duduk.

  • Bisa duduk dalam posisi yang stabil. 

  • Sudah dapat menyelaraskan gerak mata dengan tangan dan mulutnya untuk melihat makanan, mengambilnya, dan memasukkannya ke dalam mulut.

  • Sudah dapat mengunyah dan menelan makanan. 

  • Bayi sudah dapat menggenggam dengan baik, atau paling tidak mampu memegang dan menahan benda-benda di antara jempol dan jari telunjuknya. 

Selama si Kecil sudah mampu melakukan hal-hal di atas, Bunda sudah bisa memberikannya finger food. Namun jika masih ragu, tak ada salahnya untuk berkonsultasi ke dokter.

Bunda juga harus tetap menemani dan mengawasinya saat makan, ya, untuk memastikan si Kecil tidak mengalami kesulitan, seperti tersedak.

Baca Juga: Perhatikan Hal-Hal Ini Sebelum Menyiapkan Menu MPASI

Pilihan Makanan Finger Food untuk Bayi

Tidak semua makanan bisa dijadikan finger food, lho, Bun. Yang paling aman dan direkomendasikan untuk Bunda kenalkan pada bayi adalah makanan yang bisa mudah diambil bayi dan cukup lembut teksturnya supaya gampang dihancurkan di antara gusinya. 

Berikut adalah beberapa pilihan makanan finger food yang bisa Bunda berikan kepada si Kecil.

1. Sayuran Rebus atau Kukus

Bunda bisa memberikan si Kecil sayuran seperti kentang, wortel, kembang kol, brokoli, buncis, atau ubi manis. Sebelum memberikannya, sayuran ini perlu direbus atau dikukus terlebih dahulu sampai teksturnya lunak. 

Setelah itu, potong kecil-kecil sayuran agar dapat digenggam dengan mudah oleh si Kecil. Sayuran rebus sebagai finger food dapat memberikan banyak nutrisi yang baik untuk perkembangan bayi.

2. Buah-Buahan Lembut

Beberapa jenis buah-buahan juga sangat cocok Bunda jadikan sebagai alternatif finger food. Pilihlah jenis buah yang dagingnya lembut atau mudah hancur, seperti pisang, mangga, alpukat, dan semangka. 

Sebelum diberikan ke bayi, buahnya jangan lupa dipotong kecil-kecil sesuai genggaman bayi, ya Bun. Pastikan juga kulit dan bijinya sudah dibuang. 

3. Ikan

Ikan mengandung dua jenis asam lemak omega-3, yaitu DHA dan EPA, yang tidak dapat ditemukan pada makanan lainnya.

Anak-anak membutuhkan DHA untuk mengoptimalkan perkembangan fungsi kognitifnya, sementara EPA penting untuk meredakan peradangan dalam tubuh. 

Kombinasi dua jenis omega-3 tersebut dipercaya dapat menunjang keseluruhan kesehatan anak, termasuk mencegah berbagai macam penyakit.

Adapun beberapa jenis ikan yang bisa Bunda berikan kepada si Kecil antara lain ikan kembung, tuna, sarden, hingga kakap.

Selain mencampurkan ke dalam bubur atau nasi tim, Bunda juga dapat memberikan potongan ikan rebus untuk menu MPASI si Kecil. Pastikan durinya sudah dihilangkan terlebih dahulu ya, Bun. 

4. Tahu

Tahu adalah salah satu sumber protein nabati yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang.

Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, per 100 gram tahu terkandung 80 kkal kalori, 10,9 gram protein, 4,7 gram lemak, 0,8 gram karbohidrat, zat besi, kalsium, fosfor, tembaga, zinc, dan vitamin B. 

Tekstur tahu yang lunak juga sangat mudah dicerna oleh si Kecil. Bunda dapat memberikan tahu rebus untuk bayi dalam bentuk potongan kecil.

5. Keju

Apabila si Kecil tidak memiliki alergi susu atau intoleransi laktosa, tak ada salahnya memberikan keju sebagai makanan finger food. Sebab, keju mengandung tinggi lemak sehat yang bagus untuk mendukun pertumbuhan badannya.

Pilihlah keju yang sudah dipasteurisasi dan dari jenis full-fat, seperti cheddar.

6. Telur 

Bunda bisa mencoba memberikan telur pada si Kecil dalam bentuk orak arik atau telur rebus yang dipotong korek memanjang agar lebih mudah ia kunyah sendiri.

Kandungan yang paling dikenal dari telur, yaitu protein. Meski begitu, telur juga mengandung kolin, vitamin B2, vitamin B12, dan folat yang baik untuk tumbuh kembang bayi.

Pastikan telurnya sudah dimasak hingga benar-benar matang, ya, karena telur setengah matang atau masih mentah mengandung bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan.

7. Roti

Roti juga bisa dijadikan menu finger food saat usia bayi sudah mulai beranjak lebih besar. Sama seperti makanan lainnya, roti perlu dipotong kecil-kecil, misalkan potong memanjang seperti korek, agar lebih mudah digenggam si Kecil. 

Ketika ia sudah lebih besar, Bunda bisa coba berikan roti panggang. Tapi jangan memanggangnya terlalu lama agar teksturnya tidak keras dan gosong, ya.

8. Sereal Bayi

Sereal bayi adalah alternatif makanan padat lainnya yang bisa Bunda berikan pada si Kecil. Pastikan sereal yang dipilih mudah digenggam oleh bayi, ya, Bun.  Ukuran terlalu besar mungkin akan terlalu keras untuk si Kecil, sedangkan terlalu kecil dapat berisiko membuatnya tersedak.

Selain itu, pilih sereal tanpa atau rendah gula dan tanpa tambahan zat pewarna. 

Sebelum menyajikan makanan padat apa pun kepada bayi, sebaiknya Bunda coba dulu memakannya sendiri. Rasakan apakah makanan tersebut mudah lumer di mulut atau justru perlu tenaga ekstra untuk mengunyahnya. Kalau mudah lumer, berarti makanan itu aman untuk si Kecil.

Baca Juga: Memperkenalkan Makanan Bayi dengan Metode Baby Led Weaning

Makanan yang Tidak Boleh Dijadikan Finger Food 

Memberikan finger food memang menyenangkan dan bermanfaat bagi perkembangan motorik bayi.

Namun, hindari memberikan makanan padat seperti potongan sayuran atau buah yang teksturnya keras, buah kering, kacang-kacangan, buah segar berbentuk bulat kecil seperti anggur atau tomat ceri, dan biskuit keras. Jenis makanan ini berisiko membuat si Kecil tersedak. Potongan daging juga sebaiknya tidak diberikan pertama kali sebagai finger food karena teksturnya masih kurang cocok untuk bayi usia 8-9 bulan.

Bunda juga sebaiknya tidak memaksa si Kecil menghabiskan makanan tertentu. Pada usia ini, bayi umumnya sudah bisa mengenali berbagai rasa dan tekstur makanan. Karena itu, ia pun akan mulai memiliki preferensi makanan yang ia sukai atau kurang disukainya.  

Jadi, Bunda sebaiknya menawarkan berbagai jenis makanan satu per satu, dan biarkan ia mengeksplorasi makanan sesuai keinginannya. Beberapa bayi mungkin lebih sensitif terhadap tekstur dan menolak makanan kasar.

Bunda bisa menawarkan makanan yang teksturnya lebih lunak atau diiris tipis. Tak ada salahnya mencoba memberi dorongan agar buah hati mau mencoba makanan jika ia terlihat enggan, tapi tidak memaksa. Kadang ia membutuhkan 10 kali percobaan sebelum akhirnya siap menerima makanan barunya.

Jadi, sudah mendapat inspirasi untuk memberikan variasi finger food untuk bayi kan, Bun? Cek juga koleksi resep MPASI sehat dan lezat lainnya dengan mengunduh E-book Resep MPASI secara gratis. Tunggu apalagi? Yuk, download sekarang!

 

Referensi tambahan:

  • When babies can start finger foods and the best finger foods for babies. (2021). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/solids-finger-foods/finger-foods_105
  • Marcin, A. (2020, September 21). When Can Babies Eat Cheese? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/baby-cheese#best-cheeses
  • Cegah Stunting, Protein Hewani Harus Ada dalam MPASI – Info Sehat FKUI. (2020, October 5). Ui.ac.id. https://fk.ui.ac.id/infosehat/cegah-stunting-protein-hewani-harus-ada-dalam-mpasi/
  • Data Komposisi Pangan Indonesia - Beranda. (2018). Panganku.org. http://www.panganku.org/id-ID/view

 


Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut