Facebook Pixel Code Cara Menyimpan & MenghanCara Menyimpan MPASI di Kulkas yang Tepatgatkan MPASI yang Benar

Cara Menyimpan MPASI di Kulkas yang Tepat

Cara Menyimpan MPASI di Kulkas yang Tepat

 

Wajar membuat makanan dalam jumlah banyak untuk dijadikan “stok” termasuk MPASI, lalu disimpan di dalam kulkas. Supaya tetap layak makan, cara menyimpan MPASI di kulkas harus tepat, lho!

Cara Menyimpan MPASI di Kulkas yang Tepat

Makanan bayi cenderung lebih cepat basi karena dibuat dengan cara dihaluskan. Agar lebih awet, pastikan Bunda tahu cara menyimpan MPASI di kulkas berikut ini:

1. Dinginkan MPASI setelah Dimasak

Dalam waktu beberapa menit setelah dimasak, dinginkan MPASI di suhu ruang, agar tidak terlalu panas untuk disantap bayi.

Untuk MPASI yang akan dijadikan stok pun juga perlu didinginkan di suhu ruang dulu ya, Bun, sebelum disimpan di kulkas.

2. Simpan MPASI dalam Wadah Kedap udara

Bunda bisa pilih wadah berbahan kaca atau plastik. Untuk wadah plastik yang digunakan pastikan bertuliskan "BPA free."

Untuk menjaga kebersihan dan porsi makannya, lebih baik menyimpan MPASI dalam satu wadah untuk satu kali makan saja, sehingga tidak perlu dibagi-bagi lagi.

3. Tempatkan dalam Wadah Cetakan Es Batu

Khusus menu MPASI bertekstur cair, bisa disimpan dalam cetakan es batu supaya lebih memudahkan Bunda membagi porsi sekali makan setiap harinya.

Pastikan cetakan ditutup dengan plastik cling wrap untuk mencegah terjadinya kontaminasi dengan bahan makanan lain yang ada di kulkas.

4. Pastikan Wadah Tertutup Rapat

Begitupun bila menggunakan jenis wadah penyimpanan lainnya. Pastikan wadah penyimpanan MPASI sudah tertutup rapat sebelum disimpan di dalam kulkas.

Hal ini lagi-lagi dilakukan untuk menjaga kebersihan makanan bayi.

5. Simpan di dalam Freezer atau Chiller

MPASI homemade dapat dibekukan dalam freezer untuk disimpan dalam jangka waktu agak lama, bisa hingga 3 bulan. Lebih dari itu, warna, rasa, dan tekstur MPASI umumnya akan berubah.

MPASI juga dapat disimpan di rak kulkas (chiller), tetapi sebaiknya MPASI tidak disimpan lebih dari 2 hari.

6. Tempelkan Stiker Tanggal Pembuatan

Bunda juga dapat menuliskan menu makanan serta tanggal pembuatan pada wadah MPASI.

Ini akan memudahkan Bunda untuk mengetahui menu apa yang ingin disajikan beserta tanggal pembuatannya, sehingga bisa terpilih stok MPASI yang pembuatan waktunya lebih awal.

Baca Juga: 10 Ikan yang Tidak Boleh untuk MPASI, Tinggi Merkuri!

DHA Dalam Minyak Ikan

Cara Menghangatkan MPASI

Setelah tahu cara menyimpan MPASI di kulkas, Bunda pasti ingin tahu bagaimana cara menghangatkan MPASI dari kulkas supaya tetap aman saat dimakan. Berikut penjelasannya: 

1. Cairkan di Dalam Lemari Pendingin

Jika MPASI dalam keadaan beku, hindari langsung dipanaskan. Pindahkan dulu ke rak pendingin kulkas (chiller, bukan kotak freezer) dalam beberapa jam atau semalaman. 

Jika MPASI langsung dihangatkan dalam keadaan beku, suhu makanan bisa meningkat secara drastis sehingga kandungan gizi di dalamnya justru berisiko berkurang.

Perlu diingat juga untuk tidak mencairkan MPASI beku di dalam suhu ruangan (misalkan dibiarkan di atas meja makan sebelum dipanaskan) karena rentan terkontaminasi bakteri berbahaya. 

Baca Juga: Apakah Bedanya MPASI 4 Bintang dan Menu Lengkap?

2. Hangatkan dengan Kompor

Apabila makanan MPASI sudah mencair, Bunda bisa langsung menghangatkan makanan di dalam panci dengan api kecil. Pastikan panci yang digunakan sudah dalam keadaan bersih. 

Setelah itu, aduk makanan bayi secara perlahan selama proses penghangatan agar panasnya tersebar secara merata. 

Mengaduk makanan secara teratur ini juga bertujuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya suhu yang terlalu tinggi di beberapa bagian makanan.

3. Panaskan di Microwave

Cara menghangatkan MPASI di microwave hampir sama dengan di atas kompor. Berikut langkah-langkah yang perlu Bunda ikuti: 

  • Untuk makanan beku, cairkan dulu di rak chiller atau cairkan dengan metode defrost microwave
  • Setelah cair, pindahkan MPASI dari dalam wadah penyimpanan piring atau wadah lain yang berlabel microwave-safe (aman untuk dimasukkan ke microwave). 
  • Pemindahan harus dilakukan agar panas tersebar merata. 
  • Jangan lupa untuk menutup wadah MPASI sebelum di masukkan ke dalam microwave.
  • Supaya tidak terlalu panas untuk si Kecil, cukup hangatkan selama 15 detik saja. 
  • Keluarkan, lalu cek suhunya. 
  • Jika Bunda merasa makanan belum hangat secara merata, aduk dan masukkan kembali ke dalam microwave.
  • Hangatkan kembali dengan waktu sedikit lebih lama.
  • Perlu diingat, microwave tidak direkomendasikan untuk MPASI yang mengandung daging, telur, dan makanan tinggi lemak lainnya karena bisa menyebabkan overheating.
  • Makanan yang overheating (terlalu panas) dapat membuat mulut bayi terluka. 

4. Cicipi Makanan Sebelum Disajikan

Setelah dihangatkan, langkah selanjutnya adalah mencicipi MPASI tersebut sebelum diberikan pada si Kecil. 

Tujuannya untuk memastikan suhu makanan tidak terlalu panas. Idealnya, makanan yang disajikan untuk bayi bersuhu suam-suam kuku (tidak terlalu panas maupun terlalu dingin).

Selain itu, periksa juga warna, bentuk, dan aroma MPASI. Jika baunya tidak sedap, berlendir, atau tampak berjamur, segera buang karena sudah tak layak dikonsumsi.

5. Hindari Menghangatkan Makanan Sisa

Penting diingat makanan yang telah dicairkan dan dipanaskan sebaiknya tidak dibekukan lagi. Ini dilakukan untuk terhindar dari keracunan makanan. 

Jadi, saat proses makan, bakteri berbahaya yang berasal dari mulut bayi dapat masuk ke dalam makanan. 

Ketika makanan tersebut tidak habis dan dimasukkan kulkas, lalu dipanaskan kembali, bakteri berbahaya tersebut tetap bisa tumbuh dan berkembang biak. 

Baca Juga: 9 Pilihan Protein Nabati untuk MPASI Bayi yang Lezat & Bergizi

6. Buang Makanan Setelah 2 Jam

Terkadang bayi tiba-tiba rewel atau mengantuk saat akan makan, padahal Bunda sudah terlanjur menghangatkan MPASI. Jai, si Kecil tidak jadi makan. 

Jika setelah 2 jam di dalam suhu ruangan MPASI yang telah dihangatkan tidak jadi dimakan, makanan tersebut sudah ditumbuhi bakteri. 

Jadi, sebaiknya MPASI tidak dimasukkan lagi ke kulkas dan langsung dibuang. 

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai cara menyimpan MPASI di kulkas sekaligus cara menghangatkan MPASI yang benar. 

Ingat, selain memastikan MPASI disimpan dengan benar, Bunda juga perlu pandai dalam merancang dan mengolah menu MPASI, serta menjaga kebersihan peralatan MPASI. 

Apabila ingin mencari inspirasi menu MPASI yang enak, bergizi, dan mudah dibuat untuk si Kecil, Bunda bisa unduh Panduan MPASI sekarang juga, gratis Bun!

Referensi:

  1. Center. (2022). Once Baby Arrives - Food Safety for Moms to Be. U.S. Food and Drug Administration. https://www.fda.gov/food/people-risk-foodborne-illness/once-baby-arrives-food-safety-moms-be
  2. Editorial Team (2016, August 26). Safe Food for Babies and Children - Heating Solid Food Safely. NDSU Agriculture. https://www.ndsu.edu/agriculture/extension/publications/safe-food-babies-and-children-heating-solid-food-safely
  3. ‌Editorial Team (2023). Storing homemade baby foods: Helpful hints | Healthy Kids. Healthykids.org.nz. https://www.healthykids.org.nz/eat/articles/storing-homemade-baby-foods-helpful-hints
  4. ‌Hunter, J. G. (2018). Making Your Own Baby Food. Home & Garden Information Center | Clemson University, South Carolina. https://hgic.clemson.edu/factsheet/making-your-own-baby-food/
  5. ‌Editorial Team (2021). How to prepare baby food safely. BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/a1005425/how-to-prepare-baby-food-safely
  6. ‌Editorial Team. (2023). How to Choose the Right Temperature for Baby Food. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/do-i-have-to-warm-my-babys-food-290123

Artikel Terpopuler