Begitu usia bayi sudah menginjak 6 bulan, ia mulai boleh mencoba makanan padat pertamanya sebagai pendamping ASI alias MPASI. Selain MPASI, Bunda juga bisa mulai mengenalkan si Kecil juga camilan atau cemilan bayi 6 bulan. Lantas, cemilan apa yang boleh diberikan pada bayi umur 6 bulan?
Yuk, simak penjelasan berikut ini!
Berapa Kali Bayi Usia 6 Bulan Boleh Makan Cemilan?
Snack atau cemilan adalah makanan yang dikonsumsi di antara jadwal makanan utama, yaitu antara makan pagi, makan siang, dan makan malam.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan setiap ibu memenuhi 70% asupan gizi bayi umur 6 bulan dari ASI dan 30%-nya lagi dari MPASI, termasuk dari cemilan.
Alasannya adalah untuk membantu memenuhi kecukupan gizi harian si Kecil. Karena semakin bayi bertambah besar, kebutuhan gizi dan energinya juga bertambah banyak. Itu kenapa pemberian ASI eksklusif harus didampingi dengan makanan.
Dalam sehari, bayi 6 bulan boleh diberikan 1-2 kali cemilan sebagai selingan di antara waktu makan pagi, siang, atau malam.
Baca Juga: Panduan Pemberian MPASI 6 Bulan dan Ide Resepnya
Rekomendasi Cemilan Sehat untuk Bayi 6 Bulan
Ada berbagai macam pilihan cemilan sehat yang bisa dijadikan santapan di sela-sela waktu makan utama bayi. Berikut aneka cemilan bayi 6 bulan yang sehat dan mengenyangkan.
1. Puree Buah-Buahan
Buah-buahan merupakan salah satu pilihan cemilan bayi 6 bulan yang sudah pasti sehat dan praktis. Beberapa buah yang bagus untuk cemilan bayi 6 bulan di antaranya pisang, pepaya, mangga, naga, atau alpukat.
Buah-buahan tersebut memiliki tekstur yang halus, lunak, dan lembut sehingga mudah saat digigit dan dikunyah oleh gigi bayi yang masih dalam masa pertumbuhan.
Karena si Kecil masih berusia 6 bulan, sebaiknya halus atau lumatkan buahnya terlebih dahulu menjadi bubur halus (puree).
2. Puree Sayuran Rebus
Sayur merupakan pilihan cemilan bayi 6 bulan yang sangat direkomendasikan. Pasalnya, sayuran mengandung banyak nutrisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Bunda bisa memilih sayuran untuk bayi seperti wortel, kentang, ubi, atau brokoli. Pastikan Bunda merebus atau mengukusnya terlebih dulu sampai teksturnya lunak sehingga mudah dikunyah. Bisa juga Bunda menghaluskan atau melumatkan sayuran-sayuran ini menjadi bubur halus.
Selain itu, Bunda dapat memotong ukuran sayuran menjadi lebih kecil sehingga dapat dijadikan sebagai finger food yang mudah digenggam oleh si Kecil.
3. Telur Orak-Arik
Telur bisa jadi sumber protein yang baik sekaligus cemilan bayi 6 bulan yang direkomendasikan untuk bayi lho, Bu.
Bunda bisa menggoreng telur dengan sedikit minyak kemudian memotongnya kecil-kecil. Atau, juga bisa mengaduknya langsung ketika telur dimasak. Sajikan di atas piring tanpa ditambahkan garam.
Meskipun tinggi protein, Bunda harus memastikan bahwa si Kecil bebas dari alergi telur. Jika anak menunjukkan reaksi alergi, seperti ruam pada kulit setelah makan telur, segera periksakan ke dokter.
4. Biskuit Bayi
Biskuit bayi yang dijual di pasaran juga cocok untuk Bunda berikan sebagai cemilan si kecil sembari menunggu waktu makan berikutnya.
Pilihlah biskuit lunak yang mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin untuk bayi. Pastikan juga ukuran biskuit cukup kecil sehingga bisa digenggam oleh bayi dan ia tidak gampang tersedak.
5. Yogurt
Pilihan cemilan bayi 6 bulan yang sehat lainnya adalah yoghurt untuk bayi. Yogurt juga memiliki tekstur yang kental dan halus mirip seperti puree. Yogurt baik diberikan untuk bayi karena kandungan probiotik dan proteinnya bantu mendukung pertumbuhan serta kesehatan si Kecil.
Bahkan, yoghurt juga dilengkapi dengan bakteri baik yang dapat mendukung kerja sistem kekebalan tubuh bayi untuk melindungi dan melawan serangan bakteri jahat penyebab masalah pencernaan.
Namun, Bunda disarankan agar lebih cermat dalam memilih yoghurt untuk bayi, ya. Sebaiknya, pilih yogurt tawar atau tanpa rasa yang tidak mengandung tambahan rasa atau gula untuk menghindari asupan gula berlebih pada si Kecil. Bunda juga bisa menambahkan irisan buah dan beberapa sendok madu untuk menambah rasa yoghurt tersebut.
6. Pasta Lunak
Tekstur pasta yang kenyal dan lembut membuatnya cocok untuk dijadikan sebagai cemilan bayi 6 bulan. Bagi si Kecil yang belum tumbuh gigi, Bunda bisa pilih pasta jenis makaroni atau fusili. Kemudian, rebus pasta tanpa tambahan bumbu apa pun.
Baca Juga: Penyebab Bayi Susah Makan di Awal Pemberian MPASI
Kenapa Bayi Perlu Camilan?
Snack atau cemilan boleh mulai diperkenalkan pada bayi bahkan sejak usia 6 bulan. Meski demikian, penting bagi Bunda untuk memberikan camilan yang sehat dan bernutrisi seimbang. Makanan yang bergizi mutlak perlu disediakan baik untuk makanan utama maupun snack.
Pemberian camilan yang sehat dan bernutrisi seimbang secara terjadwal di antara jam makanan utama dapat mendukung terpenuhinya kebutuhan nutrisi si Kecil. Sebaliknya, memberikan cemilan yang tidak terjadwal dapat berdampak pada kekurangan atau kelebihan nutrisi, serta nutrisi yang tidak seimbang.
Tips Memberikan Camilan Sehat untuk Bayi 6 Bulan
Nah melansir IDAI, berikut beberapa panduan tips memberikan camilan sehat untuk bayi 6 bulan:
1. Pemberian Snack Dilakukan Secara Terjadwal
Pemberian snack haruslah terjadwal, dilakukan dengan prosedur seperti pemberian makanan utama, yaitu anak duduk di kursi makan dan tidak dilakukan sambil bermain, menonton televisi, atau berjalan-jalan.
Ingat, Bun, pemberian snack sepanjang hari tanpa jadwal dapat berdampak buruk pada perilaku makan serta kemampuan si Kecil dalam mengatur rasa lapar dan kenyang.
2. Sediakan Snack Sehat dan Bergizi
Camilan sehat yang bergizi, artinya mengandung karbohidrat, protein, lemak secara seimbang namun dengan porsi lebih kecil dibandingkan makanan utama. Contoh camilan yang sehat misalnya seperti bubur kacang hijau, roti lapis keju mini, roti selai kacang, puding susu, lemper, risoles, pastel, dan makaroni panggang.
Bila perlu, siapkan snack dalam porsi-porsi kecil dan tampilan yang menarik agar anak tertarik untuk menyantapnya dan tidak memilih-milih makanan.
Berikan pula snack berupa buah-buahan segar yang dihaluskan atau dilumatkan (puree), bukan jus buah. Biasakan hanya minum air putih. Hindari kebiasaan minum minuman manis seperti teh manis, teh botol, susu kental manis, minuman berperisa, jus buah yang ditambah gula, dan minuman bersoda.
Selain itu, yang tak kalah penting adalah snack harus diolah dan disajikan secara higienis.
3. Cermati Komposisi Bahan
Bila memilih snack dalam kemasan, cermati komposisi bahannya ya Bun, pastikan si Kecil tidak mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula berlebih.
Pastikan snack yang kita sajikan juga aman, artinya bebas dari bahan tambahan pangan (BTP) yang berbahaya. Bahan tambahan yang dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia adalah asam borat, asam salisilat, dietilpiro karbonat, dulsin, kalium klorat, kloramfenikol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofurazon, dan formalin.
Pewarna tekstil seperti Rhodamin B sering pula ditemukan pada kerupuk dan jajanan anak. Mengonsumsi makanan yang mengandung formalin atau rhodamin dapat menyebabkan kerusakan organ dalam tubuh dan kanker.
4. Jangan Berikan Sebagai Hadiah
Banyak orang tua yang berpikir bahwa si Kecil telah mendapat kecukupan nutrisinya melalui makanan utama dan pemberian snack hanya bertujuan untuk kesenangan. Sehingga mereka cenderung memiliki snack kemasan karena praktis, mudah didapat terutama saat di luar rumah, dan rasanya enak, misalnya keripik, wafer, biskuit, dan permen setiap saat,
Hal tersebut dapat menyebabkan anak sudah merasa kenyang saat jadwal makan utama tiba. Akibatnya, asupan makanan sang anak sebagian besar diperoleh dari snack yang bernilai nutrisi rendah yang selanjutnya berdampak pada kekurangan nutrisi.
Di sisi lain, seorang anak yang dibebaskan untuk makan snack setiap saat dapat berdampak pada asupan kalori dan zat gizi tertentu secara berlebihan. Hal ini dikarenakan snack yang disukai anak pada umumnya mengandung sebagian besar karbohidrat, tinggi gula dan garam, tapi tidak mengandung protein dan vitamin.
Pemberian cemilan sebagai rewards yang terus-terusan juga mengakibatkan asupan gizi si Kecil kurang bervariasi dan tidak sekaya dari makanan utama.
Jika butuh rekomendasi lain untuk resep makanan MPASI, yuk, daftar di Klub Generasi Maju sekarang juga, Bun! Selain bisa terus update dengan menu MPASI 6 bulan dan artikel-artikel terbaru seputar tumbuh kembang anak, Bunda juga bisa kumpulkan poin sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan berbagai hadiah dan promo menarik lainnya.