Facebook Pixel Code 5 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi di Rumah

5 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi yang Alami

5 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi yang Alami

 

Perut kembung adalah salah satu gangguan pencernaan yang cukup umum pada bayi. Maka itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi perut kembung bayi agar si Kecil tidak terus-terusan rewel karena sakit perut. Yuk, simak selengkapnya mengenai penyebab dan cara mengatasi perut kembung pada bayi!

Apa Penyebab Perut Bayi Kembung?

Perut kembung umumnya terjadi karena adanya penumpukan udara atau gas di dalam perut. Setiap manusia sebetulnya memang memproduksi dan mengeluarkan gas di dalam saluran pencernaannya.

Ketika sisa makanan bergerak melalui saluran pencernaan, usus kecil menyerap setiap nutrisi yang bisa digunakan. Lalu, bakteri di usus besar memecah sisa makanan tersebut dengan melepaskan hidrogen dan karbon dioksida sehingga menghasilkan gas yang ada di dalam perut.

Akan tetapi, sistem pencernaan bayi masih belum berkembang sempurna dan masih terus “belajar” untuk mencerna makanan atau ASI. Oleh karena itu, bayi bisa memiliki penumpukan gas lebih banyak setelah menyusu.

Sebagian besar gas yang terperangkap dalam perut ini biasanya dikeluarkan lewat kentut. Bayi umumnya bisa buang angin 13-21 kali setiap hari untuk mengeluarkan gas dalam perutnya.

Namun, kadang ada sebagian gas yang tidak bisa langsung dikeluarkan. Inilah yang menyebabkan perut bayi kembung. Berikut adalah beberapa penyebab perut kembung pada bayi:

1. Menelan Banyak Udara

Perut kembung disebabkan oleh terlalu banyaknya udara yang terperangkap dalam perut bayi. Udara dapat masuk ke perut bayi saat mereka menangis, batuk, atau menyusui terlalu cepat. Posisi perlekatan mulut bayi yang kurang tepat ke puting Bunda juga bisa membuat si Kecil menelan lebih banyak udara ketimbang ASI.

2. Gangguan Pencernaan

Perut kembung pada bayi juga bisa menjadi perwujudan gejala dari suatu gangguan pencernaan, terutama yang disebabkan oleh infeksi seperti diare. Pertumbuhan bakteri jahat yang berlebihan dalam usus bisa memicu produksi gas yang selanjutnya menyebabkan kembung.

Selain karena infeksi pada pencernaan, sembelit juga bisa menyebabkan perut bayi kembung. Sebab semakin lama feses berada di usus besar, semakin banyak waktu yang dimiliki bakteri untuk “berkembang” sehingga saluran cerna menghasilkan lebih banyak gas.

3. Asupan Makanannya Mengandung Gas

Bayi yang baru lahir hingga berusia 6 bulan hanya dapat mengonsumsi ASI. Maka dari itu, Bunda juga harus memperhatikan asupan makanan yang Bunda konsumsi. Ini karena apa pun yang Bunda makan akan berpengaruh besar pada produksi ASI untuk si Kecil, baik itu dari segi jumlah, rasa, warna, komposisi, hingga bahkan “efek” yang ditimbulkan.

Nah ternyata, sejumlah makanan tertentu mengandung gas alami yang dapat memengaruhi komposisi ASI. Beberapa contoh makanan mengandung gas adalah bawang bombay, brokoli, kubis, kembang kol, jamur, susu, keju, dan kacang-kacangan. Gas yang terdapat dalam makanan ini bisa terbawa masuk ke dalam tubuh bayi melalui ASI.

Begitu pula jika usia bayi sudah 6 bulan atau lebih dan menu MPASI-nya mengandung olahan dari makanan bergas seperti yang telah disebutkan di atas. 

Ciri-Ciri Perut Bayi Kembung

Selain rewel, perut kembung pada bayi juga sering kali disertai dengan gejala atau tanda lain, seperti: 

  • Menangis dalam waktu yang lama.

  • Perutnya terasa agak keras saat dipegang.

  • Sering terlihat gelisah, menggeliat, dan melengkungkan punggungnya ke belakang

  • Bayi tidak bisa tidur dengan nyenyak.

  • Menangis hingga mengangkat kakinya ke dada.

  • Menolak untuk makan atau menyusu.

  • Kolik.

Baca Juga: Bayi Bunda Sedang Sering Rewel? Coba Atasi dengan Cara Ini

Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi

Udara yang terjebak membuat perut bayi menjadi kembung, sehingga mereka cenderung rewel dan enggan menyusu. Lalu, bagaimana cara mengatasi perut kembung pada bayi?

1. Sendawakan Bayi Setelah Menyusui

Pastikan Bunda menyendawakan bayi setelah minum susu sebagai salah satu cara mengatasi perut kembung pada bayi. Sebab, perut bayi sering kali penuh dengan udara saat menyusu.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar bayi disendawakan secara teratur, termasuk apabila bayi tampak baik-baik saja setelah menyusui. Karena sulit untuk mengetahui apakah udara telah masuk ke dalam perut bayi atau tidak, sehingga sebaiknya tetap disendawakan sebelum bayi menjadi rewel.

Ketika bayi bersendawa, udara yang terperangkap di dalam perutnya dapat dikeluarkan. Bayi yang sebelumnya mungkin rewel akan menjadi lebih tenang, dan mereka kemungkinan akan dapat melanjutkan pemberian ASI dengan lebih nyaman.

Berikut adalah cara menyendawakan bayi setelah menyusui:

  • Gendong bayi menghadap belakang, Bunda dapat meletakkan si Kecil dengan posisi kepala di atas bahu, lalu pegang bayi di bawah pantatnya untuk menopang.

  • Dudukkan si Kecil di pangkuan Bunda dengan posisi menyamping, dan biarkan bayi condong sedikit ke depan. Selanjutnya, letakkan tangan Bunda di bawah dagunya untuk menopang kepala dan dada si Kecil.

  • Membaringkan si Kecil di atas paha, Bunda posisikan bayi tengkurap di atas pangkuan dengan sudut yang tepat sehingga dia merasa nyaman saat berbaring di atas lutut.

2. Perbaiki Posisi Menyusui

Cara mengatasi perut kembung pada bayi berikutnya adalah dengan memperbaiki posisi perlekatan saat menyusui. Untuk bayi yang menyusu langsung dari payudara, periksa kembali perlekatannya untuk memastikan si Kecil menghisap areola dengan baik.

Areola merupakan area berwarna gelap di sekitar puting payudara yang memiliki peran penting dalam proses menyusui. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk memastikan bahwa sebagian besar bagian bawah areola dimasukkan ke dalam mulut bayi saat menyusui.

3. Perbaiki Pola Makan

Untuk bayi usia 0-6 bulan, kebutuhan nutrisinya hanya bisa didapatkan dari ASI. Sehingga, peran ASI sangat penting sebagai makanan utama si Kecil. Kondisi ASI sangat dipengaruhi oleh apa yang Bunda makan sehari-hari.

Jika Bunda mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gas, kemungkinan besar si Kecil akan mengalami perut kembung sangatlah besar.

Maka dari itu, sebaiknya Bunda harus mengubah pola makan dengan menghindari asupan makanan yang mengandung gas, seperti kacang-kacangan, bawang bombay, brokoli, kubis, gorengan, dan lainnya. 

Baca Juga: 5 Penyebab Bayi Susah Makan di Awal Pemberian MPASI

4. Memijat Bayi

Selain membantu si Kecil bersendawa dengan cara digendong atau tummy time, cara mengatasi perut kembung pada bayi bisa dilakukan dengan memijat bayi secara perlahan. Bunda dapat memijat pelan area perutnya untuk membantu menenangkan saraf di usus bayi yang masih belum matang.

Selain membuat nyaman, memijat bayi juga dapat mempererat bonding antara Bunda dengan si Kecil.

5. Gerakkan Kaki Bayi Seperti Bersepeda

Cara mengatasi perut kembung pada bayi lainya adalah dengan menggerakkan kedua kaki bayi seperti sedang bersepeda. 

Caranya, baringkan si Kecil dalam posisi telentang dan angkat kedua kakinya ke atas. Kemudian, gerakkan kedua kakinya dengan gerakan mengayuh ke atas dan bawah. Hal ini dapat membantu mengeluarkan gas di dalam perut.

Masalah kembung pada bayi memang menjadi hal yang normal, meskipun terkadang membuat Bunda menjadi khawatir. Namun, jika terindikasi adanya masalah pencernaan lain yang membuat si Kecil semakin terlihat kesakitan dan rewel, sebaiknya Bunda segera berkonsultasi ke dokter anak untuk penanganan lebih lanjut.

Bunda juga bisa berkonsultasi dengan menghubungi Sahabat Bunda Generasi Maju, yang siap menjawab pertanyaan seputar kondisi kesehatan si Kecil selama 24/7. Selain itu, Bunda bisa menanyakan berbagai hal lain terkait pengasuhan si Kecil seperti stimulasi tumbuh kembang dan nutrisi. Yuk, hubungi Sahabat Bunda Generasi Maju sekarang!.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui tentang penyebab dan cara mengatasi perut kembung pada bayi. Semoga artikel ini dapat membantu mengatasi kembung si Kecil ya, Bun!

Referensi:

  1. Colleen. (2019, May 17). Have a Gassy Baby? What to Know About Infant Gas Symptoms, Remedies and Causes. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/care/gassy-baby/
  2. ‌Brown, T. (2010, April 26). Infant Gas: How to Prevent and Treat It. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/features/infant-gas
  3. ‌Schaefer, A. (2018, December 14). Baby Gas: Relief and Prevention. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/parenting/baby-gas-prevent-relief#prevention
  4. ‌IDAI | Kolik pada Bayi (Bagian 1). (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-1
  5. ‌IDAI | Kembung Pada Bayi dan Anak. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/kembung-pada-bayi-dan-anak
  6. ‌Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2023). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2652/konstipasi-pada-anak
  7. ‌Jerome, S. (2006, March 14). Gas in Babies. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-gas
  8. Parents. (2014). Does Your Baby Have Gas? Signs of Infant Gas and How to Treat It. Parents. https://www.parents.com/baby/care/gas/signs-newborn-has-gas/
  9. Parents. (2013). What Foods Cause Gas in Breastfed Babies? Parents. https://www.parents.com/baby/care/gas/gas-in-breastfed-babies/
  10. ‌Abdominal Pain in Infants: 8 Possible Reasons Your Baby’s Tummy Hurts. (2023). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Abdominal-Pains-in-Infants.aspx

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline