Facebook Pixel Code Cara Tepat Menyendawakan Bayi Setelah Minum ASI

Cara Mudah Menyendawakan Bayi Setelah Minum Susu

Cara Mudah Menyendawakan Bayi Setelah Minum Susu


Tak hanya orang dewasa, bayi yang baru lahir juga perlu sendawa, lho, Bun. Biasanya kegiatan ini dilakukan setiap kali ibu selesai menyusui. Jika tidak sering disendawakan atau cara menyendawakan bayi yang dilakukan tidak tepat, perutnya akan menjadi kembung dan tidak nyaman. 

Namun, tak sedikit orang tua baru yang bingung bagaimana cara yang tepat untuk membuat bayi sendawa. Nah supaya tidak salah, ketahui cara menyendawakan bayi yang tepat berikut ini, yuk! Namun sebelum itu, ketahui dulu pentingnya sendawa bagi bayi setelah menyusui.

Kenapa Harus Menyendawakan Bayi Setelah Menyusui?

Sebagai orang tua, mengetahui cara menyendawakan bayi dengan benar setelah makan sangatlah penting. Sebab, perut bayi sering kali penuh dengan udara, terutama pada bayi yang menyusu lewat botol.

Ketika bayi minum ASI atau susu lewat botol, ada sebagian udara yang masuk ke dalam perutnya. Terlebih jika si Kecil menyedot susu dengan cepat, semakin banyak udara yang masuk ke perut bayi. Jadi, perut bayi tidak kenyang oleh ASI, melainkan oleh udara yang masuk

Sebenarnya, menyusu secara langsung juga bisa membuat bayi menelan udara. Terutama jika bayi sedang lapar dan menyusu secara terburu-buru atau ketika ASI Bunda sedang mengucur “deras”.

Agar udara yang masuk ini tidak mengganggu kesehatan perut, untuk itulah Ayah dan Bunda perlu tahu cara menyendawakan bayi.‌ Saat bayi bersendawa, udara yang terperangkap di dalam perut bisa keluar, Bun. Bayi yang tadinya rewel akan mulai tenang dan mungkin dapat minum ASI kembali. Bayi sebenarnya memiliki saluran pencernaan yang belum matang. Oleh sebab itu, dengan membantu menyendawakan si Kecil dapat mendukung sistem pencernaannya tetap bekerja dengan baik.

Kapan Harus Menyendawakan Bayi?

Membuat bayi sendawa sebenarnya tidak harus sering dilakukan. Jadi, Ayah dan Bunda hanya perlu melakukannya jika si Kecil membutuhkannya.  

Namun, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar bayi disendawakan secara teratur, bahkan jika bayi sedang baik-baik saja setelah menyusui. Karena kita pun tidak akan tahu apakah benar ada udara yang masuk atau tidak di dalam perut bayi, jadi sebaiknya tetap disendawakan sebelum dia rewel.

Selain itu, Bunda juga harus terus memperhatikan si Kecil ketika sedang menyusui, apakah terlihat menggeliat tidak nyaman, menolak ASI, bahkan sampai menangis. Jika si Kecil mengalaminya, ini menjadi tanda bahwa bayi sedang merasa tidak nyaman dan perlu untuk disendawakan terlebih dahulu.

Waktu yang tepat untuk menyendawakan bayi bisa dilakukan ketika mengganti payudara saat pemberian ASI atau jika benar-benar selesai menyusui. Pada akhirnya, Bunda pasti akan mulai paham kapan si Kecil perlu disendawakan atau tidak. 

Namun, seiring bertambahnya umur si Kecil, ia akan mulai belajar mengisap ASI lebih baik, tanpa menelan banyak udara. Mungkin ini menjadi momen bagi Bunda untuk mulai mengurangi menyendawakan bayi secara bertahap.

Baca Juga: Penyebab Bayi Diare, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Bagaimana Cara Menyendawakan Bayi?

Cara menyendawakan bayi umumnya dilakukan dengan tepukan lembut berulang-ulang di punggung. Namun, Bunda perlu menyiapkan kain atau handuk kecil untuk menahan regurgitasi. 

Regurgitasi atau sering disebut gumoh merupakan keluarnya sebagian susu yang telah ditelan. Kondisi gumoh ini terjadi akibat adanya refluks, yakni air susu yang diminum bayi kembali naik karena otot pada kerongkongan dan lambung bayi belum cukup kuat. Gumoh adalah hal yang normal terjadi pada bayi setelah menyusui.

Agar tidak salah, ikuti cara menyendawakan bayi yang baik dan benar berikut ini, Bun:

1. Gendong Bayi Menghadap Belakang

Bunda dapat meletakkan dagu si Kecil di atas bahu, kemudian pegang bayi di bawah pantatnya untuk menopang. Pastikan posisi si Kecil menghadap ke belakang, lalu tepuk perlahan bagian punggungnya berulang-ulang. 

Saat melakukan cara menyendawakan bayi ini, Bunda dapat melakukannya dalam posisi berdiri atau duduk, yang terpenting nyaman ketika menggendong si Kecil. Jangan lupa siapkan kain di bahu untuk menahan gumoh yang akan keluar ya, Bun.

2. Dudukkan Bayi di Pangkuan

Selanjutnya, cara menyendawakan bayi bisa dengan membuat si Kecil duduk di pangkuan. Pertama, dudukkan si Kecil di pangkuan Bunda dengan posisi menyamping, lalu biarkan condong sedikit ke depan. 

Lalu posisikan tangan Bunda di bawah dagunya untuk menopang kepala dan dada si Kecil. Setelah itu, beri tepukan ringan pada dada bayi untuk merangsangnya bersendawa.

3. Tengkurap di Atas Paha

Selain itu, cara menyendawakan bayi juga bisa dengan membaringkan si Kecil di atas paha. Posisikan si Kecil tengkurap di atas pangkuan dengan sudut yang pas agar dia berbaring nyaman di atas lutut. 

Kemudian, Bunda gunakan satu tangan untuk menopang dagu dan rahangnya. Pastikan posisi kepala si Kecil sedikit lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya untuk menghindari aliran darah ke kepalanya. Setelah itu, tepuk atau gosok lembut punggung bayi dengan tangan yang lain.

4. Meletakkan Bayi di Atas Lengan

Posisi ini memang cukup sulit dilakukan, yaitu dengan meletakkan si Kecil dengan posisi telungkup di atas lengan sehingga posisi wajah melihat ke samping. Lalu, tepuk dengan lembut menggunakan tangan yang lainnya.

Yang perlu Bunda perhatikan saat menerapkan cara menyendawakan bayi ini adalah hindari menepuk punggungnya terlalu keras. Sebab, dapat membuat si Kecil cedera dan tidak akan membuatnya bersendawa lebih cepat. 

Posisi paling tepat, yaitu menahannya dengan posisi tegak antara dada ke dada. Dengan posisi ini, Bunda dapat membantu meningkatkan kondisi pencernaan, memenuhi tummy time, dan menenangkan bayi.

Baca Juga: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Tepat Mengatasi Kejang pada Bayi

Apa Manfaat Menyendawakan Bayi?

Wajar jika bayi merasa tidak nyaman atau gumoh setelah menyusu. Maka dari itu, Bunda harus memberanikan diri untuk menyendawakan si Kecil, karena bagi beberapa ibu baru ini menjadi hal yang sangat menakutkan. Apalagi, masih banyak ibu baru yang belum tahu cara menyendawakan bayi dengan benar. 

Jika Bunda sudah mencoba salah satu cara menyendawakan tapi belum berhasil, jangan ragu untuk mencoba cara yang lain hingga si Kecil menjadi lebih nyaman. 

Menerapkan cara yang benar saat menyendawakan bayi tidak cuma membantu membuang udara di dalam perut bayi, tetapi ada manfaat lainnya yang perlu Bunda tahu, seperti:

1. Menjaga Sistem Pencernaan Tetap Sehat

Saat udara masuk ke dalam perut bayi, itu dapat mengganggu pencernaannya. Selain membuatnya tidak nyaman, hal ini dapat memicu munculnya lebih banyak masalah lain di dalam perut.

Jadi, membantu menyendawakan gas dari perut bayi menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan pencernaannya.

2. Mengurangi Kemungkinan Kolik

Para ahli dan dokter percaya bahwa salah satu alasan utama bayi mengalami kolik, hingga sakit perut yang tak tertahankan adalah karena adanya udara berlebihan yang terperangkap di dalam perut. 

Ketika bayi mengalami kolik, ia dapat menangis kesakitan yang akan membuat Bunda panik. Jadi, Bunda bisa melakukan pencegahan kolik dengan cara menyendawakan gas dari perutnya.

3. Membantu Bayi Tidur Nyenyak

Ketika perut bayi penuh dengan udara, sudah pasti dia akan merasa tidak nyaman dan rewel. Dalam hal ini, Bunda jangan memaksa menyusui si Kecil. 

Terapkan dulu cara menyendawakan bayi, setelah berhasil tunggulah sampai dirinya tenang. Jika bayi kelihatan lapar, barulah Bunda menyusukan si Kecil kembali. Memaksa menyusui bayi saat perutnya penuh gas akan menambah buruk kondisinya. 

Nah, sudah tahu, kan, Bunda cara yang tepat dalam menyendawakan bayi? Jika masih kebingungan, jangan sungkan untuk konsultasi dengan dokter anak. Semoga artikel yang diberikan dapat membantu menjaga kesehatan si Kecil, ya, Bun!

Jangan lupa daftarkan diri Bunda di Klub Generasi Maju untuk dapatkan akses ke banyak fitur-fitur menarik lainnya. Daftar sekarang untuk dapatkan lebih banyak informasi terbaru seputar tumbuh kembang anak dan tips parenting lainnya. Bunda juga bisa dapatkan berbagai promo dan penawaran menarik, lho!

Referensi:

  1. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1301/anak-muntah-saat-selesai-menyusu-normalkah
  2. Parents. (2015). How to Burp a Newborn Baby. Parents. https://www.parents.com/baby/care/burping/baby-burping-what-you-should-know/
  3. ‌NHS Choices. (2023). How to breastfeed. https://www.nhs.uk/start4life/baby/feeding-your-baby/breastfeeding/how-to-breastfeed/burping-your-baby/
  4. ‌Verywell. (2015). How to Burp a Baby. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/burping-and-the-breastfed-baby-431630
  5. ‌How to burp your baby. (2023). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/a1051322/how-to-burp-your-baby
  6. ‌Burping Your Baby (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/burping.html
  7. ‌Arora, D. (2014, October 6). 5 benefits of burping your baby | TheHealthSite.com. TheHealthSite; Thehealthsite. https://www.thehealthsite.com/photo-gallery/parenting-why-is-it-important-to-burp-your-baby-216039/why-is-it-important-to-burp-your-baby-2-285922/
  8. ‌Newborn wind and burping: in pictures. (2021, September 9). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/newborns/health-daily-care/health-concerns/wind

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline