Facebook Pixel Code 7 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi

7 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi

7 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi


Melihat bayi yang kesusahan bernapas lega karena hidungnya tersumbat pasti membuat Ayah dan Bunda khawatir. Selain membuat si Kecil jadi rewel, ia juga jadi susah tidur dan menyusu karena susah bernapas. Lalu, bagaimana, ya, cara mudah mengatasi hidung tersumbat pada bayi di rumah? 

Cari tahu jawaban selengkapnya di sini, yuk, Bun!

Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi Tanpa Obat

Bunda, hidung tersumbat ternyata memang cukup sering dialami oleh bayi yang berusia di bawah 6 bulan dan umumnya bukan disebabkan oleh penyakit, lho. 

Lendir atau yang juga biasa dikenal dengan nama ingus itu sendiri diproduksi di dalam rongga saluran napas sebagai cara untuk menjebak dan menghilangkan zat-zat asing pemicu iritasi yang masuk lewat hidung. 

Akan tetapi, bayi belum bisa membuang ingusnya sendiri. Oleh karena itu, lendir bisa menumpuk sehingga menyebabkan hidung si Kecil tersumbat. 

Nah agar si Kecil bisa lebih nyaman, berikut beberapa cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi yang bisa Bunda coba di rumah.

1. Gunakan Alat Penyedot Ingus

Salah satu cara teraman dan paling efektif untuk bantu melegakan hidung bayi yang tersumbat adalah dengan tetesan saline (air garam) dan alat penyedot ingus. Produk-produk ini dijual di apotek atau toko obat tanpa perlu menebus resep dokter, kok, Bun.

Cara menggunakannya juga mudah. Bunda tinggal teteskan cairan saline sebanyak 2 kali di setiap lubang hidung menggunakan pipet karet.

Supaya lebih mudah, Bunda dapat meletakkan handuk yang digulung di bawah bahu bayi sehingga posisi kepalanya agak menengadah ke  atas untuk memastikan tetesannya masuk ke rongga hidung.

Cairan saline ini akan bantu mengencerkan lendir yang menyumbat hidung si Kecil. Kemudian, gunakan alat penyedot ingus bernama rubber bulb segera sesudahnya untuk menarik keluar lendir dan cairan saline. 

Berikut adalah cara pakai rubber bulb untuk mengeluarkan lendir dari dalam hidung bayi:

  • Pencet benjolan karet rubber bulb untuk membuang isi udara.

  • Masukkan ujung rubber bulb ke lubang hidung si Kecil - tapi jangan sampai masuk terlalu dalam.

  • Lepaskan bulb secara perlahan sampai lendir dan cairan saline terisap ke dalam pipet.

  • Kosongkan bulb dengan membuang isinya ke tisu.

Lakukan cara ini sekitar 15 menit atau lebih sebelum Bunda menyusui si Kecil dan sebelum ia tidur, ya, untuk membantu si Kecil bisa bernapas lebih mudah saat menyusu, minum dari botol, atau tidur. Jangan lupa cuci alat penyedos ingusnya setiap kali habis dipakai, ya, Bun.

Baca Juga: Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak

2. Pakai Uap Hangat

Uap air panas bisa juga bantu mengatasi hidung tersumbat pada bayi di rumah, Bun. Ini karena suhu hangat dari uapnya bisa mengencerkan lendir yang mengering di dalam hidung.

Nah, caranya Bunda bisa menyalakan air panas di kamar mandi dan tutup pintunya untuk membiarkan uap hangatnya berkumpul di udara. Lalu, mandikan bayi di kamar mandi yang sudah terasa hangat itu. 

Cara lainnya, coba letakkan semangkuk air panas di dekat tempat tidur bayi. Uap hangatnya akan meningkatkan kelembapan udara yang dapat membantu mengencerkan lendir di dalam hidung si Kecil.

3. Susui Bayi Lebih Sering

Mengalami hidung tersumbat bisa membuat bayi jadi lebih jarang menyusui karena kesulitan bernapas lega. Akan tetapi, memastikan si Kecil mendapat asupan cairan yang cukup bisa membantu mengencerkan lendir di saluran napasnya, lho. Jadi, cobalah susui si Kecil sedikit-sedikit tapi lebih sering (asal jangan dipaksakan, ya).

Baca Juga: Cara Menyusui Bayi yang Benar agar si Kecil Tumbuh Optimal

4. Tinggikan Kepala Bayi

Agar si Kecil bisa tidur lebih nyenyak, cobalah tempatkan bantal di bawah matrasnya sehingga posisi kepala bayi sedikit lebih tinggi daripada dadanya. Cara simpel ini dapat membantu melegakan hidung tersumbat pada bayi di malam hari.

Ingat, jangan tempatkan bantal langsung di bawah kepala bayi yang dikhawatirkan dapat menghalangi jalur napas bayi sewaktu-waktu ia berguling dalam tidurnya.

Kebanyakan dokter anak sebenarnya menganjurkan bayi untuk tidur tanpa menggunakan bantal dan guling setidaknya sampai si Kecil berusia 2 tahun nanti untuk menghindari risiko SIDS (sindrom kematian mendadak).

5. Tepuk-Tepuk Punggung Bayi

Tepukan lembut di punggung bayi ternyata dapat membantu melegakan sumbatan lendir di rongga dadanya, lho! Caranya, baringkan si Kecil di atas lutut dan tepuk-tepuk pelan punggungnya dengan tangan Bunda yang ditangkupkan. Atau, lakukan ini saat mereka duduk di pangkuan Anda dengan tubuh mengarah ke depan sekitar 30 derajat. Ini melonggarkan lendir di dada dan membuatnya lebih mudah untuk batuk.

6. Pijat Lembut Wajah Bayi

Pijat lembut pangkal hidung, alis, tulang pipi, garis rambut, dan bagian bawah kepala si Kecil dengan gerakan menggosok perlahan untuk bantu melancarkan pengeluaran lendirnya.

Sentuhan hangat Bunda juga sangat ampuh untuk menenangkan si Kecil yang sedang rewel, lho!

7. Pastikan Udara Rumah Bersih

Seperti yang dijelaskan di atas, lendir terbentuk secara alami di dalam rongga napas bayi untuk bantu memerangkap dan menghilangkan zat-zat asing pemicu iritasi yang masuk lewat hidung.

Beberapa zat pemicu iritasi yang dapat terhirup bayi dari lingkungan sekitarnya adalah asap rokok, asap kendaraan, bulu-bulu hewan yang rontok, debu rumah tangga dan lain sebagainya.

Jadi, pastikan kualitas udara rumah selalu bersih agar saluran napas si Kecil terbebas dari penumpukan lendir berlebih, ya.

Caranya, Bunda bisa pasang mesin air purifier dan sering-sering pel dan vacuum lantai rumah. Hindari juga merokok agar asapnya tidak terperangkap dan bersirkulasi di dalam rumah. 

Baca Juga: Daftar Imunisasi Dasar Lengkap dan Lanjutan untuk Bayi Sesuai Anjuran IDAI

Itulah beberapa cara alami yang dapat bantu mengatasi hidung tersumbat pada bayi dengan mudah. Ingat, ya, Bun, agar jangan pernah memberikan obat pilek dekongestan atau obat flu apa pun kepada bayi dan anak-anak di bawah usia 4 tahun untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan. 

Kapan Harus Bawa Bayi ke Dokter?

Biasanya sumbatan lendir di dalam hidung akan menghilang sendiri dalam beberapa hari, dengan atau tanpa perawatan rumahan. Selama si Kecil masih tampak aktif dan mau menyusu, kondisi ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Namun, ada baiknya bawa si Kecil ke dokter untuk diperiksa jika pernapasannya tidak kunjung membaik dan hidungnya masih terus tersumbat lebih dari 10 hari. Terutama jika usia si Kecil di bawah 3 bulan.

Berikut adalah gejala-gejala lainnya yang juga perlu diwaspadai:

  • Sakit telinga. Penumpukan lendir dapat membuat bayi berisiko terkena infeksi telinga, jadi jika si Kecil tampak memegang, menarik, atau mencakar telinganya dan ia juga lebih rewel dari biasanya, ini bisa jadi tanda infeksi telinga.

  • Dehidrasi, yang ditandai dengan mulut kering dan jarang buang air kecil.

  • Mata bayi mengeluarkan lendir (belek) berwarna kuning atau hijau.

  • Demam yang lebih tinggi dari 38°C pada bayi berusia 0-3 bulan atau 38.9°C pada bayi berusia 3 bulan ke atas.

  • Bayi bernapas dengan suara mengi (napas berbunyi ngik-ngik).

  • Bayi kesulitan bernapas.

Baca Juga: 5 Ciri Bayi Kurang Zat Besi dan Dampaknya di Masa Depan

Berbagai gejala di atas bisa jadi menandakan adanya masalah atau infeksi pada saluran napas bayi yang lebih serius sehingga memerlukan pengobatan medis. Jadi, jika si Kecil memperlihatkan salah satu atau lebih tanda-tanda di atas, segera bawa ia ke dokter untuk mencari tahu penyebab dan perawatannya yang tepat. 

Semoga artikel ini membantu, ya! Melihat bayi bisa tumbuh dengan optimal dan sehat pasti menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bunda. Nah, untuk memantau seperti apa perkembangan bayi dari bulan ke bulan, Bunda juga kunjungi fitur Catatan Perkembangan Anak.

Referensi:

  1. Godman, H. (2016, May 11). How to Treat Your Baby’s Stuffy Nose. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/children/features/help-child-stuffy-nose
     
  2. UHBlog. (2019, January 22). What to Do For Your Baby’s Stuffy Nose. Uhhospitals.org; University Hospitals. https://www.uhhospitals.org/blog/articles/2019/01/what-to-do-for-a-babys-stuffy-nose
     
  3. Dr Hayley Willacy. (2022, October 31). Blocked Nose in Babies (Snuffles and Sniffles). Patient.info. https://patient.info/childrens-health/blocked-nose-in-babies-snuffles
     
  4. Greenlaw, E. (2013, October). 5 Ways to Treat Your Baby’s Stuffy Nose. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/features/baby-stuffy-nose
     
  5. Norris, T. (2020, December 8). How to Treat Nasal and Chest Congestion in a Newborn. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/newborn-congestion#treatment
     
  6. Stuffy Nose – Babies (6-24 months). (2022). Kinsahealth.com. https://home.kinsahealth.com/guidance/stuffy-nose-babies-6-24-months
     

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline