Facebook Pixel Code 12 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi yang Aman

12 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi yang Aman

12 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi yang Aman

 

Melihat bayi yang kesusahan bernapas karena hidungnya tersumbat pasti membuat Bunda khawatir. Yuk, cari tahu cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi yang mudah dan aman!

Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi 

Bayi cukup sering mengalami hidung tersumbat karena lendir yang berkumpul di rongga hidung. Agar si Kecil bisa bernapas lebih nyaman, berikut beberapa tips yang bisa Bunda coba:

1. Gunakan Alat Penyedot Ingus

Salah satu cara teraman dan efektif untuk bantu melegakan hidung bayi yang tersumbat adalah dengan tetesan cairan saline (air garam steril), beserta alat penyedot ingus yang disebut rubber bulb.

Kedua produk tersebut bisa dibeli bebas di apotek, tanpa resep dokter. Berikut cara memakainya: 

  • Teteskan cairan saline 2 kali di setiap lubang hidung menggunakan pipet karet.

  • Pencet benjolan karet rubber bulb untuk membuang isi udara.

  • Masukkan ujung rubber bulb ke lubang hidung si Kecil -tapi jangan sampai masuk terlalu dalam.

  • Lepaskan bulb secara perlahan sampai lendir dan cairan saline terhisap ke dalam pipet.

  • Kosongkan bulb dengan membuang isinya ke tisu.

2. Teteskan Saline Water

Bagaimana cara mengeluarkan ingus di hidung? 

Jika ingus bayi terlalu kental dan tidak bisa langsung disedotteteskan saline water (bisa beli di apotek) 2 kali di setiap lubang hidung pakai pipet karet bersih untuk encerkan lendir.

Supaya lebih mudah, letakkan gulungan handuk tipis di bawah bahu bayi agar kepalanya agak menengadah. Tetesannya akan langsung masuk ke rongga hidung.

Setelah itu, Bunda bisa sedot lendirnya dengan pipet baru yang bersih atau dengan rubber bulb.

3. Pakai Uap Hangat

Uap hangat bisa menjadi salah satu cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi yang efektif. Ini karena suhu hangat dari uap bisa mengencerkan lendir yang mengering di dalam hidung.

Tuangkan air panas di ember, lalu tutup pintu kamar mandi supaya uap hangatnya berkumpul di udara. Mandikan bayi dengan air hangat di kamar mandi yang juga sudah terasa hangat. 

Cara lainnya, coba letakkan semangkuk air panas di dekat tempat tidur bayi. Uap hangatnya akan tingkatkan kelembapan udara yang dapat bantu mengencerkan lendir di dalam hidung.

4. Pakai Humidifier

Udara kamar yang terlalu kering dapat membuat hidung tersumbat si Kecil semakin terasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, Bunda bisa menggunakan humidifier (mesin uap). 

Humidifier akan membantu melembabkan dan menyejukkan udara di kamar si Kecil dan melebur lendir yang menempel di saluran pernapasan si Kecil. 

Apabila memilih menggunakan humidifier, pastikan Bunda membersihkan alat dan mengganti air di dalamnya setiap hari. Hal ini penting untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri.

5. Susui Bayi Lebih Sering

Cairan dari ASI bisa membantu mengencerkan lendir yang menyumbat saluran pernapasan si Kecil. 

Akan tetapi, hidung tersumbat bisa membuat bayi tak mau menyusu karena kesulitan bernapas lega. 

Jadi, cobalah susui si Kecil sedikit-sedikit tapi lebih sering. Jangan paksa jika si Kecil benar-benar menolak, ya. 

6. Tinggikan Kepala Bayi

Untuk mengeluarkan lendir pilek pada bayi agar si Kecil bisa tidur lebih nyenyak, cobalah tempatkan bantal di bawah matrasnya sehingga posisi kepala bayi sedikit lebih tinggi daripada dadanya. 

Ingat, jangan tempatkan bantal langsung di bawah kepala bayi karena dapat menutupi hidung dan mulut bayi sewaktu-waktu ia berguling dalam tidurnya. 

Kebanyakan dokter anak menyarankan bayi tidur tanpa bantal dan guling hingga usia 2 tahun untuk menghindari risiko SIDS (sindrom kematian mendadak) karena kesulitan bernapas. 

Baca Juga: Cara Mengatasi Batuk pada Bayi Tanpa Obat dan Penyebabnya

7. Tepuk-Tepuk Punggung Bayi

Tepukan lembut di punggung bayi ternyata dapat menjadi salah satu cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi. 

Caranya, baringkan si Kecil di atas lutut dan tepuk-tepuk pelan punggungnya dengan tangan Bunda yang ditangkupkan. 

Selain itu, coba dudukkan di pangkuan Bunda dan arahkan dada si Kecil sedikit condong ke depan. Posisi ini membantu lendir di dada keluar lebih mudah.

8. Pijat Lembut Wajah Bayi

Pijat lembut pangkal hidung, alis, tulang pipi, garis rambut, dan bagian bawah kepala si Kecil dengan gerakan menggosok perlahan untuk bantu melancarkan pengeluaran lendirnya.

Bukan hanya bantu melegakan hidung yang tersumbat, sentuhan hangat Bunda juga ampuh untuk menenangkan si Kecil yang biasanya cenderung lebih rewel.

9. Lap dengan Kain Basah

Terkadang, sisa ingus si Kecil mengering di area hidung sehingga membuat napasnya semakin tidak nyaman. 

Bunda bisa menggunakan kain lembut bersih yang dicelupkan ke dalam air hangat sebagai cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi.

Usapkan pelan di area hidung si Kecil. Apabila sulit, Bunda bisa menggunakan cotton bud

10. Ajak Berjemur

Supaya imun tubuh si Kecil semakin kuat, ia perlu asupan vitamin D yang memadai. Salah satu cara memenuhinya adalah dengan berjemur. Berikut ini cara berjemur yang aman: 

  • Jemur bayi di bawah 6 bulan dari teras, stroller bertudung, atau di bawah payung agar tidak kena sinar matahari langsung. 

  • Jemur bayi menggunakan baju yang menutup seluruh permukaan kulit dan topi dengan penutup leher. 

  • Di atas usia 6 bulan, si Kecil harus memakai sunscreen SPF 30 khusus bayi. 

  • Oleskan sunscreen setidaknya 30 menit sebelum berjemur. 

  • Waktu terbaik berjemur adalah sebelum pukul 10 pagi atau setelah pukul 4 sore. 

  • Berjemur tidak perlu terlalu lama. Cukup 20-30 menit saja.  

11. Pastikan Udara Rumah Bersih

Lendir dapat terbentuk secara alami di dalam rongga napas bayi untuk bantu memerangkap dan menghilangkan zat-zat asing pemicu iritasi yang masuk lewat hidung.

Beberapa zat pemicu iritasi yang dapat terhirup bayi dari lingkungan sekitarnya adalah asap rokok, asap kendaraan, bulu-bulu hewan yang rontok, debu rumah tangga dan lain sebagainya.

Jadi, pastikan kualitas udara rumah selalu bersih agar saluran napas bayi bebas dari penumpukan lendir. Pasang air purifier, rajin membersihkan rumah, dan tidak merokok. 

Baca Juga: Penyebab Napas Bayi Bunyi Grok Grok dan Cara Mengatasinya

12. Pastikan Nutrisi si Kecil Terpenuhi

Apabila si Kecil sudah mulai MPASI, pastikan Bunda memberikan makanan yang mengandung nilai gizi seimbang dan terus berikan ASI sesuai kebutuhan bayi. 

Tercukupinya kebutuhan nutrisi harian bayi akan bantu memperkuat imun tubuh, dan menjadi salah satu cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi yang efektif. 

Karena pada kondisi ini nafsu makan si Kecil cenderung rendah, sebaiknya Bunda berikan makanan berkuah dalam porsi kecil, namun sering. Contohnya sup telur atau soto ayam.  

Kapan Harus Bawa Bayi ke Dokter?

Selama si Kecil masih tampak aktif dan mau menyusu, kondisi ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Namun, sebaiknya bawa si Kecil ke dokter untuk diperiksa jika:

  • Hidungnya masih tersumbat lebih dari 10 hari.

  • Bayi menunjukkan gejala infeksi telinga. 

  • Dehidrasi, yang ditandai dengan mulut kering dan jarang buang air kecil. 

  • Mata bayi mengeluarkan lendir (belek) berwarna kuning atau hijau.

  • Demam yang lebih tinggi dari 38°C (bayi 0-3 bulan) atau 38.9°C (bayi 3 bulan ke atas).

  • Bayi bernapas dengan suara mengi (napas berbunyi ngik-ngik).

  • Bayi kesulitan bernapas.

Berbagai gejala di atas bisa jadi menandakan adanya masalah atau infeksi pada saluran napas bayi yang lebih serius sehingga memerlukan pengobatan medis. 

Jadi, jika si Kecil memperlihatkan salah satu atau lebih tanda-tanda di atas, segera bawa ia ke dokter untuk mencari tahu penyebab dan perawatannya yang tepat. 

Baca Juga: Ampuhkah Mengobati Pilek dan Flu Bayi dengan Bawang Merah?

Bunda juga dapat terlebih dahulu berkonsultasi mengenai cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi dengan tenaga kesehatan ahli dengan menghubungi Sahabat Bunda Generasi Maju

Layanan ini tersedia 24/7 dan dapat Bunda gunakan secara gratis. Jadi, konsultasi dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun. Semoga artikel ini membantu, ya!

Referensi:

  1. Godman, H. (2016, May 11). How to Treat Your Baby’s Stuffy Nose. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/children/features/help-child-stuffy-nose

  2. UHBlog. (2019, January 22). What to Do For Your Baby’s Stuffy Nose. Uhhospitals.org; University Hospitals. https://www.uhhospitals.org/blog/articles/2019/01/what-to-do-for-a-babys-stuffy-nose

  3. Dr Hayley Willacy. (2022, October 31). Blocked Nose in Babies (Snuffles and Sniffles). Patient.info. https://patient.info/childrens-health/blocked-nose-in-babies-snuffles

  4. Greenlaw, E. (2013, October). 5 Ways to Treat Your Baby’s Stuffy Nose. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/features/baby-stuffy-nose

  5. Norris, T. (2020, December 8). How to Treat Nasal and Chest Congestion in a Newborn. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/newborn-congestion#treatment

  6. Stuffy Nose – Babies (6-24 months). (2022). Kinsahealth.com. https://home.kinsahealth.com/guidance/stuffy-nose-babies-6-24-months

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut