Facebook Pixel Code Penyebab dan 6 Cara Mengatasi Batuk pada Bayi yang Aman

Cara Mengatasi Batuk pada Bayi Tanpa Obat dan Penyebabnya

Cara Mengatasi Batuk pada Bayi Tanpa Obat dan Penyebabnya

 

Mendengar bayi batuk-batuk terus pasti membuat Bunda resah dan khawatir. Saat itu juga, hal yang paling pertama terbersit dalam benak adalah bagaimana cara yang tepat dan cepat untuk mengatasi batuk pada bayi, ya? Sebab, Bunda tentu ingin si Kecil bisa beristirahat dengan nyaman dan nyenyak.

Nah, jangan khawatir, Bun. Yuk, cari tahu bersama cara mengatasi batuk pada bayi secara alami alias tanpa obat! Namun sebelum itu, pahami dulu apa yang menyebabkan bayi mengalami batuk berikut ini. 

Apa Penyebab Bayi Batuk?

Batuk itu sebenarnya tidak selalu menunjukkan masalah atau penyakit yang mengkhawatirkan, kok, Bun. Justru, batuk ada manfaatnya, lho! Batuk adalah cara alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing di saluran napas.

Batuk itu sendiri ada dua jenisnya, yakni batuk berdahak dan batuk kering. Batuk berdahak adalah batuk yang disertai dengan keluarnya lendir, sedangkan batuk kering tidak disertai dahak. 

Nah, dua jenis batuk tersebut bisa terjadi karena berbagai penyebab. Berikut adalah beberapa penyebab batuk pada bayi yang perlu Bunda ketahui.

1. Pilek atau Flu

Salah satu penyebab batuk pada bayi yang paling sering terjadi adalah akibat pilek atau flu. Kalau si Kecil mengalami pilek, cenderung menyebabkan batuk ringan hingga sedang. 

Meski begitu, flu bisa saja disertai dengan batuk kering dan parah, sedangkan batuk croup biasanya membuat bayi mengalami batuk berdahak, yang sering memburuk pada malam hari.

2. Asma

Saat gejala muncul, biasanya bayi yang mengidap asma mengalami batuk. Selain batuk, gejala asma lainnya yang muncul bisa berupa mengi, sesak napas, bayi menjadi rewel, mudah lelah, hingga muncul warna biru pada kuku dan kulit bayi.

3. Alergi Debu atau Polusi

Menghirup asap polusi dapat menyebabkan batuk yang menetap pada bayi.

Polusi udara mengandung partikel berbahaya bagi tubuh yang juga termasuk sebagai benda asing pencetus reaksi batuk. Karena organ paru-paru bayi masih berkembang, paparan polusi udara yang buruk dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan anak.

Batuk juga bisa dipicu oleh reaksi alergi, misalnya alergi terhadap debu, bulu hewan, atau spora jamur.

Untuk memastikan apakah batuknya disebabkan paparan polusi atau karena bayi mengalami alergi, Bunda sebaiknya periksakan si Kecil ke dokter spesialis anak. 

Baca Juga: 7 Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi 0-12 Bulan yang Aman

4. Batuk Rejan

Batuk rejan (pertusis) adalah infeksi pada saluran napas bayi yang terjadi akibat bakteri Bordetella pertussis.

Selain batuk tak henti-henti, pertusis juga ditandai dengan napas bernada tinggi atau mengi (berbunyi ngik ngik). Gejala lain yang muncul bisa berupa hidung meler dan demam

Batuk rejan lebih berisiko menyerang bayi di bawah usia 6 bulan, terutama yang belum mendapatkan vaksin DPT. Namun, risiko batuk rejan pada bayi dapat diminimalisir atau dicegah sama sekali dengan mendapatkan imunisasi

Baca Juga: Penyebab Napas Bayi Bunyi Grok Grok dan Cara Mengatasinya

Bagaimana Cara Mengatasi Batuk pada Bayi Tanpa Obat?

Perlu Bunda ketahui bahwa untuk cara mengatasi batuk pada bayi tidak bisa dilakukan sembarangan. 

Bahkan, BPOM tidak merekomendasikan orang tua mengobati batuk dan pilek pada anak di bawah 2 tahun dengan obat batuk bebas (yang dibeli tanpa resep dokter). Alasannya, obat batuk bebas di pasaran dapat menyebabkan efek samping yang serius untuk bayi. 

Oleh karena itu, Bunda bisa membantu mengatasi batuk pada bayi dengan berbagai cara alami alias tanpa obat-obatan.

Berikut adalah berbagai cara mengatasi batuk pada bayi secara alami yang bisa Bunda lakukan di rumah. 

1. Tetap Lanjut Berikan ASI

Salah satu cara mengatasi batuk pada bayi tanpa obat yang paling penting adalah dengan tetap memberikan asupan cairan yang cukup. Ini karena saat bayi batuk, ia perlu minum lebih banyak untuk membantu mengencerkan dahak dan melegakan tenggorokannya.

Oleh sebab itu, terus lanjutkan memberikan ASI eksklusif secara berkala, ya, Bun.

Jika si Kecil sudah mendapatkan MPASI (atau berusia 6 bulan ke atas), pemberian ASI juga boleh diselingi dengan air putih sedikit-sedikit. 

Selain ASI dan air putih, Bunda juga bisa memberikan jus buah dan cairan hangat, seperti sup sayur ayam hangat, untuk melegakan tenggorokannya sekaligus bantu mengencerkan dahak.

2. Hindari Bayi dari Paparan Polusi

Paparan virus dan kuman sekarang ada di mana-mana, Bun. Makin sering kita keluar rumah, tentu paparan terhadap virus dan kuman pun makin besar. Nah, jika bayi mulai batuk-batuk, ada baiknya orang tua bisa membatasi untuk membawa si Kecil bepergian ke luar rumah. 

Menghindari mereka dari paparan polusi, seperti asap rokok dan udara kotor, juga dapat membantu mencegah batuk yang dialami bayi menjadi semakin parah. 

Adapun beberapa hal yang dapat orang tua lakukan agar bayi terhindar dari iritasi dan polusi udara adalah sebagai berikut.

  • Tidak merokok di sekitar bayi atau di dalam ruangan.

  • Membersihkan debu karpet menggunakan penyedot debu dengan HEPA filter.

  • Menggunakan pembersih udara ruangan yang memiliki HEPA filter. 

  • Menjaga tingkat kelembapan udara di rumah antara 40-50 persen.

  • Menjauhkan hewan peliharaan dari area tempat tidur bayi.

  • Menggunakan seprai dan sarung bantal anti alergi.

3. Tinggikan Kepala Bayi Saat Tidur

Bunda bisa meninggikan posisi kepala si Kecil saat tidur sebagai cara mengatasi batuk pada bayi dengan cepat. Tidur dalam posisi telentang bisa membuat bayi yang sedang batuk menjadi sulit bernapas lega, karena jalur napasnya tersumbat lendir yang mengalir balik ke atas.

Untuk mengakalinya, coba sangga kepala si Kecil dengan dua bantal tipis yang empuk supaya posisinya sedikit lebih tinggi daripada dadanya. 

Dengan demikian, lendir akan tetap berada di dalam paru-paru sehingga mencegahnya tersedak dahak. Ia pun bisa bernapas lega serta tidur lebih nyaman.

4. Gunakan Cairan Saline

Cara mengatasi batuk pada bayi dengan cepat juga bisa menggunakan cairan saline. Cairan saline adalah obat tetes hidung yang terbuat dari air garam steril. 

Fungsinya adalah untuk mengeluarkan lendir di hidung dan tenggorokan bayi. Cairan ini juga tersedia dalam bentuk spray. Namun, bentuk spray disarankan untuk anak usia satu tahun ke atas.

Cara menggunakannya pertama-tama, pangku si Kecil di atas pangkuan Bunda dalam posisi tegak atau sedikit bersandar. Kemudian, dongakkan sedikit kepala si Kecil ke atas. Selanjutnya, teteskan larutan saline sebanyak 2-3 tetes ke rongga hidungnya dengan bantuan pipet. 

Diamkan selama sekitar 30 detik, lalu bersihkan hidung si Kecil menggunakan pipet penyedot ingus bayi. Pastikan Bunda telah membaca label kemasan untuk mengetahui dosis penggunaannya, ya.

5. Nyalakan Humidifier

Bunda juga bisa menyalakan humidifier untuk bantu melembapkan udara sebagai cara menghilangkan batuk pada bayi secara alami. 

Udara yang lembap akan menjaga lendir pada saluran nafas tetap lembap dan tidak kering. Dengan begitu, si Kecil bisa bernapas lebih mudah dan nyaman, serta mengurangi gatal pada tenggorokannya.

Bunda bisa memilih humidifier model uap dingin yang dianggap lebih aman daripada yang menghasilkan uap hangat. Tapi, jangan lupa untuk bersihkan humidifier secara rutin dengan cara mengganti air dan membersihkan alatnya untuk mencegah tumbuhnya lumut ya, Bun.

6. Gunakan Air Hangat

Selain menggunakan humidifier, Bunda bisa menyalakan pancuran air hangat di kamar mandi sebagai cara meredakan batuk pada bayi. Langkah ini bertujuan untuk melancarkan saluran pernapasan yang tersumbat akibat lendir.

Caranya, tutup pintu kamar mandi, lalu tunggu sampai suhu kamar mandinya menghangat sendiri. Kemudian, dudukkan si Kecil di kursi bayi dan biarkan ia menghirup uap hangat untuk melegakan pernapasannya. Lakukan cara mengatasi batuk pada bayi ini selama 10-15 menit.

Kapan Batuk pada Bayi Perlu Diperiksakan ke Dokter?

Nah, itu tadi berbagai jalan alternatif cara mengatasi batuk pada bayi yang bisa Bunda dan Ayah lakukan di rumah dengan aman dan tanpa obat.

Meski Bunda tidak perlu khawatir berlebihan, sebaiknya segera bawa si Kecil ke dokter bila ia masih terus batuk dan menunjukkan tanda-tanda di bawah ini, ya:

  • Bayi di bawah usia 3 bulan dan mengalami batuk terus-menerus selama beberapa jam. 

  • Kesulitan bernapas.

  • Bernapas lebih cepat dari biasanya.

  • Bibir, wajah, atau lidah berwarna kebiruan atau kehitaman.

  • Demam tinggi, khususnya bila batuk tidak disertai pilek atau hidung tersumbat.

  • Demam pada bayi < 3 bulan.

  • Napas berbunyi saat bernapas atau batuk.

  • Batuk berdarah.

  • Ada suara berisik saat menarik napas.

  • Bunyi mengi saat mengembuskan napas.

  • Bayi tampak lemah, rewel, atau gelisah.

  • Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti pusing, mengantuk, mulut kering atau lengket, mata cekung, menangis tanpa atau hanya sedikit air mata, pipis lebih jarang atau Bunda jadi lebih jarang mengganti popok. 

Jika disertai tanda-tanda tersebut, batuk pada bayi yang dialami mungkin menandakan kondisi lain yang memerlukan perawatan dokter, Bun. Bunda juga bisa konsultasi langsung dengan Careline Sahabat Bunda yang siap menjawab pertanyaan dan kekhawatiran Bunda mengenai kesehatan si Kecil.

Semoga artikel ini membantu dan si Kecil cepat kembali ceria seperti sedia kala, ya!

 ​​​​​​

Referensi:

  1. Coughing (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/childs-cough.html

  2. 0. (2020, October 27). 7 Cough Remedies for Babies. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/how-to-help-baby-with-cough

  3. How to decode your baby’s cough. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/health/illness-and-infection/coughing-in-babies_11526

  4. WebMD. (2011, September 12). Causes and Treatment of Coughs in Children. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/first-aid/coughs#1

  5. Office. (2023). Tips from the FDA to safely treat your child’s cough and cold. U.S. Food and Drug Administration. https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/should-you-give-kids-medicine-coughs-and-colds

  6. Verywell. (2014). How to Use Saline Nasal Drops in Infants and Babies. Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/how-to-use-saline-nose-drops-in-babies-770597

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline