Facebook Pixel Code Bolehkah Bayi Tidur Miring? Kenali Fakta dan Risikonya

Bolehkah Bayi Tidur Miring? Cari Tahu Fakta dan Bahayanya

Bolehkah Bayi Tidur Miring? Cari Tahu Fakta dan Bahayanya

 

Posisi tidur bayi merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh orang tua. Terkadang, Bunda mungkin ingin mengubah posisi tidur dari telentang ke miring untuk mencegah kepala bayi menjadi peyang. Namun, bolehkah bayi tidur miring ke kiri atau kanan? Cari tahu fakta dan risikonya di artikel ini, ya, Bun.

Bolehkah Bayi Tidur Miring?

Posisi tidur bayi merupakan hal yang tak boleh diabaikan karena berkaitan dengan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak bayi. Kondisi ini menjadi perhatian besar karena menyebabkan kematian tanpa sebab yang jelas pada bayi. 

Beberapa orang tua mungkin merasa khawatir si Kecil akan tersedak saat tidur dalam posisi telentang, sehingga mereka cenderung memilih untuk menidurkan bayi dalam posisi miring. Selain itu, ada anggapan bahwa tidur telentang bisa mengurangi risiko kepala bayi menjadi peyang. 

Namun, sebenarnya bolehkah bayi tidur miring? Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi yang tidur dalam posisi telentang memiliki risiko yang jauh lebih rendah untuk mengalami SIDS dibandingkan dengan bayi yang tidur tengkurap atau miring. 

Oleh karena itu, bayi tidur dalam posisi miring sebenarnya tidak dianjurkan dan justru bahaya bagi si Kecil. Terlebih lagi, bayi yang baru lahir belum mampu berguling sendiri, sehingga tidur dalam posisi miring berisiko menghambat jalur pernapasannya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Stimulasi Bayi 4 Bulan agar Bisa Tengkurap?

Kapan Bayi Bisa Tidur Miring?

Tidur telentang adalah posisi yang paling aman untuk bayi. Tidur dengan posisi miring dapat menyebabkan bayi berguling ke posisi tengkurap sehingga berisiko membahayakannya. Umumnya, bayi dapat tidur dengan posisi miring saat berusia 4 bulan dan 6 bulan, karena bayi sudah lebih kuat dan memiliki keterampilan motorik yang lebih baik. Pada usia ini, bayi sudah mampu berguling sendiri setelah diletakkan dalam posisi telentang.

Meski begitu, Bunda disarankan untuk tetap meletakkan bayi tidur dalam posisi telentang hingga usia si Kecil mencapai 1 tahun. Hal ini menjadi penting, walaupun kejadian sindrom kematian mendadak pada bayi cenderung paling tinggi terjadi dalam 6 bulan pertama kehidupan bayi.

Apa Bahaya Bayi Tidur Miring?

Bayi tidur miring atau tengkurap bisa menimbulkan risiko pernapasan ulang, di mana bayi menghirup kembali udara yang telah dikeluarkannya. Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan kadar oksigen (O2) dalam tubuhnya dan peningkatan karbon dioksida (CO2).

Selain itu, posisi tidur menyamping dapat menghambat kemampuan tubuh bayi untuk mengatur suhu dan melepaskan panas berlebih. Kondisi ini dapat menjadi faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya SIDS.

Secara garis besar, berikut ini bahaya bayi tidur miring yang perlu Bunda ketahui.

1. Kepala Peyang

Tulang tengkorak pada bayi masih sangat lunak. Menempatkan bayi terlalu lama atau terlalu sering tidur dalam posisi miring dapat meningkatkan risiko terbentuknya kepala peyang, karena  tekanan menumpuk hanya pada satu titik di tengkorak. Akibatnya, kepala menjadi tampak datar atau yang biasa kita sebut sebagai peyang.

Kepala peyang pada bayi dapat mengganggu perkembangan otak karena kurangnya ruang untuk pertumbuhan otak di dalam rongga tengkorak. Hal ini dapat memengaruhi fungsi kognitif bayi di kemudian hari.

Karena itu, penting untuk memvariasikan posisi tidur bayi agar tekanan pada tengkorak lebih merata.

2. Tortikolis

Tortikolis juga bisa menjadi bahaya bayi tidur miring secara sering. Tortikolis adalah gangguan yang terjadi akibat pemendekan otot leher yang menghubungkan kepala dengan tulang selangka.

Kondisi ini bisa muncul ketika bayi yang baru lahir lebih sering tidur dalam posisi miring daripada telentang. Tortikolis dapat mengganggu pertumbuhan tulang dan perkembangan otot yang tepat, sehingga dapat memengaruhi pergerakan leher dan kepala bayi.

3. Risiko Tersedak

Bahaya bayi tidur miring yang lain yaitu memicu kondisi tersedak. Batang tenggorokan (trakea) si Kecil dapat terpuntir akibat posisi tidur tersebut, sehingga membuat bayi mengalami kesulitan bernapas.

Posisi tidur telentang memiliki risiko tersedak yang lebih rendah. Bayi cenderung lebih mampu membersihkan saluran napasnya saat tidur dalam posisi telentang.

Hal ini disebabkan oleh refleks otomatis yang dimiliki si Kecil yang memungkinkannya untuk batuk atau menelan setiap kali ada keluarnya susu atau muntah, bahkan saat sedang tidur.

Baca Juga: Durasi Jam Tidur yang Ideal untuk Bayi Sesuai Usianya

Bagaimana Posisi Tidur Bayi yang Benar?

Untuk mencegah cedera yang berhubungan dengan posisi tidur bayi, ada beberapa hal penting yang perlu Bunda ketahui tentang posisi tidur yang aman untuk bayi, termasuk faktor-faktor lingkungan dan cara memposisikan si Kecil di tempat tidurnya.

Berikut penjelasan posisi tidur yang baik untuk bayi.

1. Selalu Menidurkan Bayi Telentang

Tidur dalam posisi telentang adalah posisi tidur yang paling aman untuk bayi. Bahkan setelah bayi mampu berguling sendiri, biasanya sekitar usia 4 bulan hingga 6 bulan, sangat disarankan untuk terus menidurkan bayi dalam posisi telentang. 

2. Jaga Area Wajah dan Kepala Bayi Tidak Tertutup

Untuk mengurangi risiko kepanasan, pastikan wajah dan kepala bayi tidak tertutup saat tidur. Hal ini juga merupakan salah satu pencegahan SIDS, karena kondisi terlalu panas dapat menjadi pemicunya. Gunakan alas tidur yang ringan dan tidak terlalu besar untuk membantu mencegah wajah bayi tertutup oleh alas tidur. 

3. Hindari Penggunaan Bantal, Boneka, dan Selimut

Penggunaan bantal, selimut, atau boneka dalam tempat tidur bayi juga sebaiknya dihindari, karena ini dapat meningkatkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi. 

Sebab, kemampuan motorik bayi masih terbatas, sehingga bayi rentan untuk tidak sengaja terguling. Bayi bisa juga tertutup atau terhalang oleh benda-benda tersebut yang berpotensi mengganggu pernapasannya.

4. Beri Pakaian yang Hangat

Sebagai alternatif dari penggunaan selimut, Bunda bisa memilih untuk memakaikan baju tidur panjang yang tidak terlalu tebal pada si Kecil. Baju tidur bayi dapat menjadi opsi yang lebih aman dan praktis karena tidak memerlukan selimut yang dapat menimbulkan risiko tertutupnya wajah atau kepala bayi.

5. Terus Ubah Posisi Tidur Bayi

Jika bayi tidur telentang, ganti posisi kepalanya setiap dua malam sekali. Misalnya, jika ia tidur telentang dengan kepala sedikit disandarkan ke samping kiri, maka malam berikutnya gerakkan kepalanya perlahan ke samping kanan. Ini akan membantu mencegah berkembangnya flathead.

6. Pastikan Suhu Ruangan Nyaman

Pastikan suhu lingkungan tempat tidur bayi tidak terlalu panas. Apabila bayi terlihat berkeringat, gelisah, atau terasa panas saat disentuh, perlu dipertimbangkan untuk mengganti pakaian bayi atau menurunkan suhu ruangan. Bayi yang berada dalam lingkungan yang terlalu panas memiliki risiko lebih tinggi mengalami dindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Nah, sekarang Bunda sudah mengetahui jawaban dari bolehkah bayi tidur miring, bukan? Bayi mungkin tidak suka tidur dalam posisi telentang, tetapi posisi ini merupakan satu-satunya cara aman bagi bayi saat tidur. Hal yang paling penting adalah bantu bayi merasa nyaman dan aman, sehingga secara bertahap si Kecil dapat lebih terbiasa dan menyesuaikan diri dengan posisi tidur yang disarankan.

Jangan lupa kunjungi Diary Generasi Maju untuk mendapatkan berbagai informasi, panduan, dan fitur untuk maksimalkan tumbuh kembang si Kecil, Bun. Yuk, kunjungi sekarang juga!

Referensi: 

  1. Iftikhar, N. (2019, July 25). Is Side Sleeping Safe for My Baby? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby-sleeping-on-side#But-side-sleeping-prevents-choking,-right?
  2. ‌Safe sleeping: 10 tips. (2022, January 17). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/babies/sleep/sleep-safety/safe-sleeping-tips
  3. ‌Rohit Garoo. (2014, October 7). 5 Important Things To Remember During Baby Sleeping On The Side. MomJunction. https://www.momjunction.com/articles/is-it-safe-for-your-baby-to-sleep-on-one-side_0098507/
  4. ‌Baby Sleeping on His Side? How to Encourage Your Little One to Sleep on His Back. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/how-to-get-baby-to-sleep-on-back
  5. ‌Safe sleep for babies. (2023, June 23). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/safe-sleep-for-babies
  6. Parents. (2014). A Parent’s Guide to Safe Sleep for Babies. Parents. https://www.parents.com/baby/safety/nursery/how-safe-is-your-babys-sleep/
  7. ‌IDAI | Bolehkah Bayi Tidur Tengkurap di Rumah? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/bolehkah-bayi-tidur-tengkurap-di-rumah

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline