Facebook Pixel Code 11 Cara Melatih Anak Cepat Berjalan yang Efektif dan Aman

11 Cara Melatih Anak Cepat Berjalan yang Efektif dan Aman

11 Cara Melatih Anak Cepat Berjalan yang Efektif dan Aman

Berjalan menjadi salah satu tahap perkembangan bayi yang paling dinanti oleh semua orang tua. Sebab, kemampuan berjalan menandakan si Kecil bukan lagi bayi tapi sudah menjadi seorang balita. Tapi jangan khawatir kalau pada awal pertumbuhannya, bayi belum begitu lancar melangkahkan kakinya, Bun. Yuk simak dulu bagaimana cara melatih anak agar cepat jalan dalam artikel ini!

Paling Lambat Anak Bisa Jalan Umur Berapa?

Umumnya, anak mulai belajar berjalan dengan diawali berdiri lepas (tanpa berpegangan) pada sekitar usia 10 bulan. Kemudian, kemampuan berjalan yang baik mulai ditunjukkan bayi dari usia 11-15 bulan. Kapan saja di rentang usia ini anak bisa melakukan langkah pertamanya secara mandiri, alias tanpa bantuan Ayah Bunda. Memasuki usia 12 hingga 18 bulan, anak sewajarnya sudah bisa berjalan sendiri.

Namun, penting juga dipahami bahwa setiap anak mulai belajar berjalan pada waktu yang berbeda-beda. Ada anak yang lebih cepat mulai berjalan atau lebih lambat daripada waktu pada umumnya. Sebagian anak sudah lancar berjalan pada usia 14 bulan dan ada yang lancar berjalan baru saat usianya menginjak 17 bulan. 

Umumnya ketika anak sudah siap untuk belajar jalan, ia akan menunjukkan tanda-tanda seperti: 

  • Memiliki keinginan untuk berdiri.

  • Sering berjalan sambil berpegangan pada benda yang ada sekelilingnya. seperti perabot rumah.

  • Mencoba melangkahkan kakinya.

  • Berusaha berdiri sendiri dengan berpegangan. 

Bagaimana Cara Melatih Anak agar Cepat Jalan?

Proses belajar berjalan adalah momen luar biasa, baik bagi si Kecil sendiri maupun orang tua yang menjadi saksi langkah pertamanya. Terlebih, kemampuan berjalan juga menandakan keterampilan motorik kasarnya mengalami perkembangan dengan baik.

Berikut adalah beberapa cara melatih anak agar cepat jalan yang dapat Bunda dan Ayah terapkan di rumah ketika si Kecil sudah siap:

1. Bantu Anak Berdiri

Salah satu cara melatih anak agar cepat jalan adalah dengan membantunya berdiri tegak. Bunda bisa membiasakan si Kecil berdiri tanpa goyah serta terbiasa bangun atau bangkit berdiri dari duduk dengan lancar, juga untuk bisa duduk dari berdiri tanpa terjungkal. 

Caranya, posisikan tubuh Bunda berlutut berhadapan dengan si Kecil kemudian rentangkan tangan Bunda dan pegang kedua tangannya. Bantu anak untuk berdiri tegak dan menjejakkan kedua telapak kakinya dengan mantap tanpa bantuan selama beberapa detik. 

Bunda juga bisa membantu si Kecil untuk duduk saat ia sedang dalam posisi berbaring telentang dengan menariknya kedua tangan lalu mendudukkannya.

Saat si Kecil ingin kembali duduk, ajari ia bagaimana menekuk lutut untuk kembali ke posisi duduk.

Menekuk lutut akan membantu si Kecil berpindah posisi dengan aman dan terhindar dari risiko terpeleset atau jatuh saat ia mulai bisa belajar berjalan.

Bila anak jatuh duduk, tidak masalah, kok, Bun. Tetap beri semangat dan puji kesuksesannya motivasi si Kecil untuk mau belajar bangkit sendiri. Bunda bisa mengatakan, “Yuk, dik, berdiri lagi, satu, dua, tiga!” atau Bunda bisa menyerukan semangat, seperti “Yuk bangun yuk, berdiri sama Bunda!” 

Bila tahap ini sudah dilewati dan anak mau mencoba melangkah sendiri, maka ia siap untuk berjalan dengan berpegangan pada kedua tangan Bunda dan Ayah.

Setelah berlatih berjalan, anak mungkin masih perlu bantuan Bunda untuk duduk kembali. Jadi, Bunda bisa membantunya dengan menopang badan si Kecil saat ia sedang menekuk lututnya supaya ia bisa kembali duduk tanpa terjungkal.

2. Bantu Anak Berjalan Merambat

Cara agar anak cepat jalan berikutnya adalah bantu anak berjalan merambat. Bunda bisa berdirikan si Kecil di salah satu sudut tempat tidurnya yang sudah dilapisi pelindung. 

Ajarkan ia berpegangan pada pinggiran tempat tidur, meja, atau sofa, lalu biarkan dia berjalan menyusurinya. Selalu siap siaga berdiri di dekatnya untuk mengantisipasi anak terantuk atau jatuh. 

Di lain waktu, Bunda bisa berdiri berhadapan dengan si Kecil dan pegang kedua tangannya sambil membantu si Kecil berjalan ke arah Bunda.

3. Biarkan Anak Berjalan Tanpa Alas Kaki

Pada awal-awal masa ia belajar jalan, Bunda sebetulnya tidak perlu memakaikannya alas kaki seperti sepatu atau sandal, sampai ia cukup mahir berjalan sendiri. 

Jadi, sebisa mungkin bebaskan si Kecil bermain tanpa alas kaki untuk membantunya meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh. Dengan demikian, ia lebih bisa memantapkan langkah dan koordinasi antar kedua kakinya.

4. Latihan Naik Turun

Jika si Kecil sudah mahir berjalan di jalan yang datar, Bunda perlu meningkatkan latihannya dengan melatih anak berjalan di bidang yang agak naik dan turun, misalnya turunan atau tanjakan yang tidak terjal atau naik-turun satu anak tangga. Bisa juga dengan melatihnya berjalan di permukaan yang tidak rata.

Latihan ini dapat membantu merangsang koordinasi, keseimbangan, dan kekuatan otot kaki dan tungkainya.

5. Hindari Penggunaan Baby Walker

Walaupun tampak aman dan efektif sebagai cara agar anak cepat jalan sendiri, penggunaan baby walker justru dapat membawa lebih banyak dampak negatif bagi si Kecil, lho, seperti jatuh dan cedera kepala.

American Academy of Pediatrics (AAP) juga menjelaskan bahwa penggunaan baby walker berisiko memperlambat perkembangan motorik dan menghambat perkembangan tulang belakang sehingga dapat memengaruhi keseimbangan dan postur bayi saat berdiri. 

Bila menggunakan baby walker, bayi justru akan lebih sering berdiri atau berjinjit dengan ujung jari kaki, yang mungkin mengakibatkan otot tegang dan mengajarkan bayi untuk berjalan pada ujung jari kaki.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menambahkan, penggunaan baby walker justru dapat mengurangi keinginan anak untuk berjalan, Bun, karena ia merasa ada “alternatif” yang bisa membuatnya lebih mudah tanpa perlu menggunakan tenaga.

Selain itu, penggunaan baby walker lama-lama juga dapat mengganggu kerja otot tungkai atas (paha) dan pinggul si Kecil. Padahal, tungkai atas dan pinggul sangat penting untuk ia bisa berjalan dengan seimbang.

6. Pancing dengan Mainan dalam Jangkauannya

Semakin sering anak berdiri, kesempatannya untuk lebih cepat berjalan akan semakin besar.

Nah, cara melatih anak agar cepat jalan bisa dengan meletakkan benda atau mainan favoritnya dalam beberapa langkah di depannya atau di posisi yang lebih tinggi. Misalnya menaruh mainan di atas meja atau kursi, untuk “memancingnya” agar mau berjalan mengambilnya. 

Bunda bisa menaruh mainannya di atas meja atau kursi. Apabila anak sudah bisa meraihnya, ambil dan coba pindahkan mainan ke jarak yang agak jauh dengan ketinggian yang sama. Dengan cara itu, anak terpaksa mencoba berjalan untuk meraih mainannya.

7. Biasakan Duduk Tanpa Sandaran

Salah satu tanda anak siap berjalan adalah ia membutuhkan tulang belakang yang tegak. Bunda bisa melatihnya dengan membiasakan si Kecil duduk tanpa sandaran.

Coba dudukkan anak di lantai tanpa bersandar ke tembok. Cara ini bisa membuat duduknya lebih tegak dan memudahkannya belajar berjalan nantinya.

Baca Juga: Normalkah Bayi 10 Bulan Belum Bisa Duduk Sendiri?

8. Jangan Terlalu Sering Menggendong Si Kecil

Menggendong si Kecil mungkin merupakan ungkapan rasa sayang Bunda. Namun, kalau dibiarkan terus-menerus, ia akan terlalu nyaman dan malas berjalan sendiri. Untuk itu, cobalah mulai mengurangi waktu menggendong anak, Bun. 

Jika ia merengek, berilah penjelasan bahwa Bunda akan menatah untuk membantunya berjalan. Apalagi menggendong bayi terlalu lama bisa membuat pertumbuhan tulang dan ototnya tidak optimal lho, Bun.

Maka dari itu, cara agar anak cepat jalan yang paling penting adalah mengurangi waktu menggendong si Kecil.

9. Siapkan Area untuk Menjelajah

Pertama kali melatih anak berjalan, wajar jika Bunda sering khawatir si Kecil akan terjatuh atau tersandung. Nah, supaya ia bisa belajar berjalan dengan nyaman serta orang tua juga terbebas dari rasa cemas, cobalah siapkan area di rumah yang aman untuk si Kecil bergerak.  

Misalnya, pasang karpet busa yang tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu lunak supaya ia bisa nyaman berjalan dan tidak cedera ketika terjatuh. Singkirkan juga barang-barang yang berpotensi mengganggu ruang gerak anak, seperti meja, kursi, barang pecah belah, dan kabel-kabel listrik.

Bila perlu, batasi akses gerak anak dengan menutup pintu atau memberikan gerbang khusus bayi di bibir tangga (jika ada). Tinggi gerbang tersebut harus melebihi tinggi badan anak agar tak bisa ia langkahi. 

Lindungi setiap ujung perabotan dengan karet pelindung (rounder) yang bisa Bunda beli di toko-toko furnitur agar tidak membahayakan si Kecil ketika mencoba merambat.

10. Latihan Mendorong

Buatlah cara melatih anak berjalan terasa menyenangkan bagi si Kecil, Bun. Caranya, Bunda bisa menyiasatinya dengan menjadikan latihan sebagai permainan seru.

Contoh, jadikanlah kursi plastik, atau mainan yang dapat didorong misalnya truk, mobil, dan gerobak yang dapat ditarik dengan tali, sebagai alat latihan berjalan. Biarkan anak Bunda berlatih berjalan dengan mendorong kursi tersebut. 

Cara melatih anak agar cepat jalan ini ampuh menumbuhkan semangat dan keberaniannya untuk berpindah dari satu ke tempat lain dengan kakinya sendiri.

Namun, sebaiknya Bunda tetap mengawasinya karena ada kemungkinan si Kecil terjatuh, terjungkal, atau tersandung ketika sedang latihan mendorong.

11. Jangan Paksa Anak Cepat Bisa Jalan

Hal yang tak kalah penting juga yaitu jangan pasang target apa pun terkait kemampuan berjalan si Kecil ya. Sebab, setiap anak memiliki kemampuan tumbuh kembang yang berbeda. Hindari terlalu keras atau hingga membuat si Kecil merasa kelelahan atau tertekan menerapkan cara melatih anak agar cepat jalan.

Tanda Terlambat Berjalan (Delayed Walking) yang Perlu Diwaspadai

Penting untuk Bunda ketahui bahwa setiap anak akan bertumbuh kembang dalam kecepatan dan caranya sendiri-sendiri. 

Akan tetapi, jika si Kecil belum bisa melakukan langkah pertamanya seperti anak-anak sepantaran usianya, bisa jadi ini pertanda anak mengalami terlambat berjalan atau delayed walking. Umumnya, seorang anak bisa dikatakan mengalami delayed walking apabila umurnya sudah lebih dari 18 bulan tapi belum bisa melangkahkan kakinya sendiri untuk berjalan. 

Di luar itu, menurut IDAI, bayi mungkin dicurigai mengalami keterlambatan berjalan apabila menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut: 

  • Ketika tonus otot atau pola gerak tidak simetris pada kedua sisi tubuh.

  • Tubuh kaku dengan bahu dan kepala dilempar ke belakang pada saat akan diposisikan duduk.

  • Batang tubuh dan kedua tungkai lemas. 

  • Kedua kaki diangkat saat anak akan diberdirikan (anak tidak mau menapakkan kaki di lantai).

  • Duduk menumpu pada tulang ekor.

  • Duduk dengan tungkai posisi “W’’.

  • Anak berdiri pada saat ditarik ke arah duduk dari posisi berbaring.

  • Pada saat anak diminta posisi berdiri, lututnya cenderung menekuk atau melengkung ke belakang.

Oleh sebab itu, jika Bunda dan Ayah khawatir dengan perkembangan bayi yang belum bisa berjalan, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui penyebabnya.

Baca Juga: Umur Berapa Bayi Bisa Bicara? Ini Cara Deteksi Keterlambatan Bicara pada Anak

Melihat bayi tumbuh dan berkembang dengan baik, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bunda. Nah, Bunda juga bisa mengetahui lebih banyak tentang perkembangan bayi dari bulan ke bulan melalui fitur Catatan Perkembangan Anak, lho! 

Semoga artikel ini membantu, ya!

 

Referensi tambahan:

  1. IDAI | Penggunaan BABY WALKER. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/penggunaan-baby-walker
  2. IDAI | Tips Melatih Anak Berdiri dan Berjalan. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/tips-melatih-anak-berdiri-dan-berjalan
  3. Jablonski, N. (2019, September 12). Baby on the Move! How to Tell When Your Baby Is About to Start Walking. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/signs-baby-will-walk-soon#cruising
  4. Learning to walk. (2023, February 14). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/learning-to-walk#:~:text=adventure%3A%20first%20steps.-,Babies%20usually% 20start%20walking%20sometime%20between%20about%2010%20and%2018,ages%209%20and%2012%20months
  5. Developmental milestones: walking. (2023). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/a6507/developmental-milestones-walking
  6. Your child doesn’t walk yet. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/toddler/development/your-child-doesnt-walk-yet_12579
  7. Developmental milestones: walking. (2023). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/a6507/developmental-milestones-walking

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline