Facebook Pixel Code Penyebab Anak Terlambat Jalan dan Cara Melatihnya

Penyebab Anak Terlambat Jalan dan Cara Stimulasinya

Penyebab Anak Terlambat Jalan dan Cara Stimulasinya

 

Menyaksikan si Kecil pertama kali melangkahkan kaki mungilnya sendiri pasti menjadi momen yang paling Bunda tunggu-tunggu. Kemampuan berjalan itu sendiri juga menjadi awal dari kemandirian seorang anak. Itu kenapa jika anak tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda siap jalan padahal anak lain seusianya sudah lebih lincah berjalan, Bunda jadi merasa cemas dan bertanya-tanya. Apakah ini artinya anak saya terlambat jalan?

Tidak dapat dipungkiri bahwa berjalan merupakan perkembangan anak yang penting. Oleh karena itu, keterlambatan dalam pencapaian ini pasti akan memicu kekhawatiran pada orang tua. Untuk menjawab segala kekhawatiran Bunda mengenai masalah terlambat jalan atau delayed walking pada anak, simak artikel ini sampai habis, ya, Bun.

Kapan Anak Dikatakan Telat Berjalan?

Belajar berjalan adalah sebuah proses yang memakan waktu. Ini karena berjalan merupakan perkembangan motorik kasar yang melibatkan penggunaan otot-otot besar pada kaki serta keseimbangan tubuh yang baik.

Untuk memiliki otot kaki yang kuat dan keseimbangan tubuh yang baik, anak harus lebih dulu menguasai tahap-tahap perkembangan sebelumnya, seperti berguling, tengkurap, duduk, merangkak, dan berdiri agar ia bisa berjalan berpegangan pada furnitur atau benda lain untuk berpindah tempat. Kemampuan ini disebut dengan merambat.

Jadi umumnya, bayi belajar berjalan dengan cara merambat atau ditatih orang tuanya di antara umur 9-15 bulan. Pada sekitar usia 10 bulan, bayi mulai belajar berdiri lepas (tanpa berpegangan) dan akan menunjukkan kemampuan berjalan yang lebih baik dari usia 11-15 bulan. Hingga pada akhirnya, sebagian besar anak akan bisa lancar berjalan menginjak usia 18 bulan atau 1,5 tahun.

Jadi memasuki usia 12 hingga 18 bulan, anak sewajarnya sudah bisa berjalan. Jika si Kecil memerlukan waktu lebih lama dalam proses belajar berjalan, jangan buru-buru khawatir dulu, Bun. Selama anak sudah bisa berdiri sendiri pada usia 12 bulan dan menunjukkan minat untuk mencoba bergerak, tidak ada alasan Bunda untuk khawatir. Penting untuk diingat bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda.

Namun, apabila usianya sudah lewat usia 18 bulan dan si Kecil masih belum mampu berjalan sendiri, mungkin ia mengalami kondisi delayed walking atau terlambat berjalan. Anak bisa dianggap mengalami delayed walking atau terlambat berjalan bila ia belum bisa jalan sendiri di usia 1,5 sampai 2 tahun.

Dalam hal ini, disarankan Bunda segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan apakah ada masalah perkembangan dan perlu melakukan intervensi khusus demi membantu anak mencapai kemampuan motoriknya dengan baik.

Baca Juga: Pahami 6 Aspek Perkembangan Anak di Usia Dini

Penyebab Anak Terlambat Jalan

Si Kecil yang terlambat jalan umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, Bun. Berikut ini kemungkinan-kemungkinan penyebab umum anak terlambat jalan.

1. Masalah pada Otot

Distrofi otot merupakan salah satu penyebab keterlambatan berjalan yang umum pada anak, dan memerlukan perhatian medis segera.

Distrofi otot yaitu kondisi yang ditandai oleh kelemahan dan penurunan fungsi otot. Kondisi ini dapat mempengaruhi otot-otot yang mengontrol gerakan tubuh, termasuk otot-otot yang diperlukan anak untuk belajar berjalan.

2. Mengalami Hipotiroidisme

Fungsi tiroid yang kurang aktif atau hipotiroidisme dapat mempengaruhi perkembangan motorik, termasuk keterlambatan berjalan pada anak. Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid yang penting untuk mengatur metabolisme tubuh.

Ketika kadar hormon tiroid rendah, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah dalam otot dan sistem saraf. Salah satu efeknya ialah tonus otot (ketegangan terhadap gerakan pada otot) yang buruk. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk melakukan gerakan motorik yang lebih kompleks, termasuk berjalan.

3. Adanya Kelainan Saraf

Penyebab umum keterlambatan dalam berjalan pada anak dapat dikaitkan dengan adanya kelainan saraf atau gangguan neurologis tertentu.

Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi kemampuan berjalan anak antara lain cerebral palsy, yaitu gangguan yang mempengaruhi kemampuan anak untuk bergerak dan mempertahankan postur tubuh, dan sindrom Down (Down syndrome).

4. Keterlambatan Keterampilan Motorik

Setiap anak memiliki ritme perkembangan yang unik dan beberapa di antaranya mungkin dapat mengalami keterlambatan dalam keterampilan motorik, termasuk berjalan. Alasan untuk keterlambatan tersebut bisa bervariasi dan tidak selalu terkait dengan masalah fisik atau medis.

Salah satu alasannya yakni anak mungkin merasa enggan untuk mencoba hal-hal baru seperti berjalan. Ia mungkin memilih untuk menunggu sampai merasa lebih percaya diri atau merasa lebih nyaman sebelum mencoba berjalan secara mandiri. 

5. Kurang Stimulasi

Kurangnya stimulasi atau kesempatan untuk bergerak secara mandiri juga dapat menjadi penyebab anak terlambat berjalan, Bun. Anak secara alami memiliki keinginan untuk bergerak dan menjelajahi lingkungan sekitarnya.

Namun, jika seorang anak sering digendong atau tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan motoriknya secara mandiri, ini dapat menghambat perkembangan ia untuk berjalan.

6. Lahir Prematur

Anak yang lahir prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami keterlambatan perkembangan dibandingkan dengan anak yang lahir pada waktu yang lebih matang. Tingkat keterlambatan tersebut dapat bervariasi tergantung pada tingkat prematuritas anak.

Pada umumnya, bayi prematur mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai tonggak berjalan yang diharapkan dibandingkan dengan anak yang lahir pada waktu yang tepat.

Perkiraan keterlambatan perkembangan sekitar 2-3 bulan mungkin merupakan hal yang wajar pada anak prematur.

Baca Juga: 7 Cara Stimulasi untuk Anak Usia 1 Tahun

Cara Stimulasi agar Anak Bisa Cepat Jalan

Anak membutuhkan banyak latihan demi mengembangkan keterampilan berjalannya. Saat melakukannya, ia mungkin masih goyah dan belum memiliki keseimbangan yang sempurna. Selama proses belajar berjalan, anak seringkali terjatuh. Jatuh merupakan bagian dari proses belajar si Kecil, sehingga anak akan belajar memperbaiki keseimbangannya.

Untuk itu, Bunda perlu memberikan stimulasi yang tepat bagi anak yang terlambat berjalan. Berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan.

1. Sering Ajak Main di Lantai

Membiarkan anak bermain di lantai adalah stimulasi yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan keterampilan motoriknya. Saat bermain di lantai, anak dapat menggunakan otot-otot tubuhnya, seperti merangkak, merayap, atau berdiri dengan dukungan.

Bunda dapat mengatur furnitur seperti sofa, meja, atau kursi untuk memberikan dukungan dan pegangan bagi anak saat ia merambat atau berjalan sambil berpegangan. Ini membantu anak membangun kekuatan dan keseimbangan yang diperlukan untuk berjalan mandiri.

2. Ajak Anak Jalan Bersama

Berjalan bersama si Kecil sambil memegang tangannya adalah cara yang baik untuk mendorong dan melatih anak agar berjalan. Tentunya stimulasi ini juga dapat memberikan dukungan dan kepercayaan diri kepada anak saat ia belajar mengatur keseimbangan dan gerakan berjalan.

3. Gunakan Mainan Dorong

Bunda bisa juga memberikan si Kecil mainan dorong atau push walker yang didesain khusus untuk membantu menjaga keseimbangan anak saat belajar berjalan. Mainan ini umumnya dilengkapi dengan roda yang stabil dan pegangan agar anak dapat memegangnya saat melangkah.

Mainan dorong atau push walker ini akan memberikan dukungan yang diperlukan bagi anak untuk melatih kaki, meningkatkan keseimbangan, dan membangun kepercayaan dirinya. 

Push walker berbeda dengan baby walker ya, Bun. Dan penting untuk menghindari memakai baby walker. Penggunaan baby walker yang berlebihan justru dapat mengganggu perkembangan otot dan meningkatkan risiko cedera pada si Kecil.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penggunaan baby walker dapat mengurangi motivasi anak untuk belajar berjalan karena ia merasa ada cara lain yang memungkinkannya bergerak dengan lebih mudah tanpa perlu menggunakan tenaga sendiri.

4. Biarkan Anak Berjalan Tanpa Alas Kaki

Memberikan kesempatan kepada anak untuk berjalan tanpa alas kaki secara teratur juga penting sebagai cara bagi anak yang mungkin terlambat berjalan. Namun, pastikan bahwa permukaan tempat anak berjalan bebas dari benda-benda berbahaya, Bun.

Berjalan tanpa alas kaki akan membantu mengembangkan otot-otot kaki dan pergelangan kaki anak, serta mendukung perkembangan lengkungan kaki yang normal. Selain itu, berjalan tanpa alas kaki memungkinkan anak untuk belajar mengatur keseimbangan dan koordinasi dengan lebih efektif.

Namun, apabila Bunda ingin membelikan alas kaki untuk si Kecil, disarankan untuk memilih sepatu yang memiliki sol fleksibel dan menghindari model boots tinggi yang menutupi pergelangan kakinya. Model sepatu seperti itu dapat membatasi gerakan kaki anak dan menghambat proses belajar berjalan si Kecil.

5. Beri Pujian atas Usahanya

Memberikan pujian kepada anak saat ia mencoba melangkah atau mengalami kemajuan saat berlatih amatlah penting, Bun. Pujian dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri si Kecil dan memberikan motivasi yang positif untuk terus mencoba dan mengembangkan kemampuannya.

Dengan memberikan pujian yang positif, anak akan merasa termotivasi dan bangga dengan kemajuan yang ia buat. Hal ini merupakan tahap penting dalam perjalanan perkembangannya.

Demikian penjelasan lengkap mengenai anak terlambat jalan. Jangan lupa juga untuk selalu memantau tumbuh kembang anak dari bulan ke bulan melalui Catatan Perkembangan Anak. Semoga beberapa tips stimulasi ini dapat membantu mengoptimalkan kemampuan si Kecil ya, Bun.

Referensi:

  1. Is it normal that my baby is 12 months old and hasn’t started walking? (2021). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/x1048733/is-it-normal-that-my-baby-is-12-months-old-and-hasnt-started-walking
  2. ‌Your child doesn’t walk yet. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/toddler/development/your-child-doesnt-walk-yet_12579
  3. ‌IDAI | Penggunaan BABY WALKER. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/penggunaan-baby-walker
  4. ‌Rebecca Buffum Taylor. (2008, August 3). Delayed Walking and Other Foot and Leg Problems in Babies. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/delayed-walking-and-other-baby-foot-and-leg-problems
  5. ‌Higuera, V. (2016, October 24). 14-Month-Old Not Walking: Should You Worry? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/parenting/14-month-old-not-walking#help-babywalk
  6. ‌What are the reasons for late walking in babies? Understand More. (2021, June 28). FDNA Health. https://fdna.health/knowledge-base/what-are-the-reasons-for-late-walking-in-babies/
  7. Marcin, A. (2020, September 30). How to Teach Your Baby to Walk. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/how-to-teach-baby-to-walk
  8. What Causes Delayed Walking in Babies? 9 Possible Causes & Early Signs. (2022, August 5). MedicineNet; MedicineNet. https://www.medicinenet.com/what_causes_delay_in_walking_in_babies/article.htm
  9. ‌Developmental milestones: walking. (2023). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/a6507/developmental-milestones-walking

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline