Facebook Pixel Code Perkembangan Anak Umur 3 Tahun, Sudah Bisa Apa?

Perkembangan Anak Umur 3 Tahun, Si Kecil Sudah Bisa Apa Saja?

Perkembangan Anak Umur 3 Tahun, Si Kecil Sudah Bisa Apa Saja?

 

Anak umur 3 tahun umumnya sudah menunjukkan banyak perkembangan yang pastinya membuat Bunda dan Ayah terkejut. Di usia ini, si Kecil sudah mampu mengikuti perintah orang tua hingga menyebutkan nama dan usianya. Lantas perkembangan anak 3 tahun, bisa apa lagi, ya? Yuk, ketahui selengkapnya di sini, Bun!

Perkembangan Anak Umur 3 Tahun

Tumbuh kembang anak umur 3 tahun ditandai dengan kemampuan kognitif, motorik, bahasa dan komunikasi, serta keterampilan sosial dan emosional. Tidak lupa perkembangan dari sisi fisik, seperti tinggi dan berat badan anak juga perlu diperhatikan, Bun. 

Setiap aspek tumbuh kembang anak tersebut akan saling berpengaruh satu sama lain, lho! Jadi, sangat penting untuk Bunda terus memantau pertumbuhan dan perkembangan anak di usia 3 tahun ini. 

Lalu, apa saja tahap perkembangan anak di umur 3 tahun?

1. Perkembangan Anak Usia 3 Tahun dari Fisik

Begitu menginjak usia 3 tahun, perut bundar khas anak balita pelan-pelan akan menjadi lebih ramping, lho, Bun. Ini tandanya anak Bunda sudah mengalami pertambahan berat dan tinggi badannya berjalan lurus. 

Rata-rata berat badan anak 3 tahun akan bertambah sekitar 1,8 - 2,7 kg. Sementara itu, tinggi badan anak 3 tahun akan bertambah sekitar 5 - 7,6 cm. 

Bila dirinci, berat dan tinggi badan anak laki-laki dan perempuan usia 3 tahun menurut Standar Antropometri Kemenkes RI adalah sebagai berikut:

  • Anak usia 3 tahun berjenis kelamin laki-laki memiliki berat badan sekitar 12,7 - 16,2 kg dengan tinggi badan mencapai 92,4 cm sampai 99,8 cm.

  • Anak usia 3 tahun berjenis kelamin perempuan memiliki berat badan sekitar 12,2 - 15,8 kg dengan tinggi badan mencapai 91,2 cm sampai 98,9 cm.

Agar lebih yakin tumbuh kembang anak umur 3 tahun sudah sesuai dari segi fisiknya atau belum, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDA) menyarankan Bunda rutin memeriksakan si Kecil ke posyandu atau dokter anak.

2. Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3 Tahun

Selain dari segi fisik, ada berbagai perkembangan motorik anak yang bisa Bunda perhatikan. Anak umur 3 tahun sekarang sudah memiliki kemampuan motorik kasar yang jauh lebih hebat dibanding tahun-tahun sebelumnya, Bun. Misalnya:

  • Anak sudah mampu berlari, memanjat, dan melompat dengan baik,

  • Anak mulai bisa naik turun tangga, bahkan hanya menggunakan satu kaki untuk setiap langkahnya. 

  • Anak mampu menyeimbangkan tubuh selama 1-3 detik dengan mengangkat salah satu kaki. 

  • Anak sudah bisa mengayuh sepeda roda tiga. 

Mengingat anak sedang lincah-lincahnya, Bunda jangan lupa untuk selalu memperhatikan si Kecil agar ia tidak melakukan gerakan yang membahayakan dirinya, ya.

Baca: Anak Bunda Tidak Suka Main di Luar Rumah? Mungkin Ini Penyebabnya

3. Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 3 Tahun

Tanda perkembangan anak 3 tahun dalam hal kemampuan motorik halus sudah semakin berjalan dengan baik. 

Salah satu tanda perkembangan anak di usia 3 tahun dari sisi motorik halusnya ditandai dengan kemampuannya dalam membuat coretan dengan jelas. Di usia ini, garis yang dibuatnya sudah memiliki bentuk tersendiri, seperti garis lurus, kotak, dan bentuk lainnya. 

Selain itu, anak berusia 3 tahun sudah memiliki kemampuan motorik halus sebagai berikut:

  • Anak mampu mencuci dan melap tangan sendiri.

  • Anak mampu makan menggunakan sendok dan garpu sendiri, bahkan mampu menyendok kuah dari mangkuk.

  • Anak mampu membawa wadah tanpa menumpahkan isinya.

  • Anak semakin mantap memegang pensil, spidol, atau krayon. Sekarang, ia sudah bisa mengapit krayon/pensil dengan jempol dan telunjuk, bukan lagi digenggam dengan kepalan tangan.

  • Anak mampu mengganti baju dan celananya sendiri tanpa bantuan. 

  • Anak mampu menyusun balok sampai menjadi menara setinggi 6 tingkat atau lebih.

  • Anak mampu menggambar bentuk dengan lebih jelas, seperti bentuk kotak, garis, dan lingkaran.

4. Perkembangan Kognitif Anak Usia 3 Tahun

Anak akan semakin banyak menunjukkan perkembangan kognitifnya di tahun ketiga ini. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), perkembangan anak usia 3 tahun dari sisi kognitif ditandai dengan:

  • Anak senang bermain dengan mainan yang memiliki tombol atau tuas.

  • Anak senang bermain peran dengan teman atau keluarga dan boneka.

  • Anak mencoba menyelesaikan permainan mendidik untuk anak usia 3 tahun yang mengasah otak, seperti puzzle.

  • Anak mulai paham dengan arti angka, seperti 1 atau 2.

  • Anak mampu membuat lingkaran mengikuti cara yang Bunda dan Ayah contohkan.

  • Anak mampu membuka dan menutup pintu dengan mandiri.

  • Anak mampu menghitung sampai dengan 3 objek.

  • Anak mampu memahami instruksi atau perintah Bunda dan Ayah, seperti bila Bunda mengingatkan agar menjauhi kompor serta barang-barang pecah belah di dapur, ia akan mengerti.

  • Anak mengetahui dan mulai hafal nama-nama warna.

  • Anak mulai memahami konsep perbedaan, termasuk beda ukuran besar dan kecil serta “lebih besar” dan “lebih kecil”.

  • Anak mampu mengingat kejadian tertentu yang sudah lewat bila ditanya. Misalnya, si Kecil mengingat momen akhir pekan yang lalu pergi ke rumah kakek dan neneknya

  • Anak memahami konsep waktu, seperti hari ini, kemarin, pagi, siang, malam.

  • Anak mulai bertanya banyak hal. Contoh, "Mengapa roda mobil berputar? Mengapa burung bisa terbang?"

  • Anak dapat menunjuk gambar yang benar ketika ditanya pertanyaan sederhana tentang suatu hal. Misalkan, “Nak, coba tunjuk mana lampu lalu lintas yang ada di buku cerita adik”.

5. Perkembangan Bahasa dan Komunikasi Anak Usia 3 Tahun

Memperhatikan perkembangan bahasa anak umur 3 tahun ini juga sangat menarik sehingga sayang untuk dilewatkan begitu saja. Sebab jika Bunda perhatikan, anak sudah mulai fasih berbahasa di usia 3 tahun ini. 

Anak juga mulai paham lebih dari 200 kata dan dapat menggunakannya dalam sebuah kalimat panjang. Lalu, keterampilan bahasa apa yang harus dimiliki anak berusia 3 tahun?

  • Anak sudah bisa mengatakan namanya ketika ditanya, “Namanya siapa?”.

  • Anak sudah bisa mengatakan umurnya saat ditanya, “Berapa umurnya?”.

  • Anak sudah bisa bertanya “siapa”, “apa”, “di mana”, atau “kenapa”, misalnya “Bunda mana?”

  • Anak sudah bisa mengatakan “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih”.

  • Anak mampu mengucapkan kata “aku”, “kita”, atau menyebut namanya sendiri.

  • Anak mampu memahami konsep tentang waktu dan tempat sehingga membantu mereka menjelaskan sesuatu tentang hal-hal tersebut. 

  • Anak mampu berbicara dalam dua atau tiga kata, dan mulai membuat kalimat dari empat hingga lima kata. Misalnya, “Aku mau tidur” dan “Adik mau main dokter-dokteran”.

  • Anak mampu bercerita.

  • Anak sudah memahami kejadian lampau (kemarin). 

  • Anak sering melontarkan kata-kata penolakan, misalnya “nggak mau makan”.

  • Anak mampu menyanyikan lirik lagu sederhana. 

  • Anak mampu bercakap-cakap dalam dialog sederhana. Misalkan Bunda bertanya, “Adik lagi main bola, ya?” dan si Kecil akan membalas “Iya, Bunda!”. Kemudian ketika ditanya, “Mainnya sama siapa, Dik? Seru nggak?” si Kecil bisa menjawabnya lagi dengan “Seru! Adik main sama Kakak depan rumah”.

Baca Juga: Normalkah Jika Anak Usia 3 Tahun Belum Bisa Bicara?

6. Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Usia 3 Tahun

Sebelum menginjak usia 4 tahun, anak-anak berusia 3 tahun mulai belajar lebih mandiri. Tak hanya itu, mereka juga gemar bercanda dan mulai menunjukkan ketakutan terhadap suatu hal. Contoh perkembangan emosi anak usia 3 tahun adalah sebagai berikut:

  • Anak mampu menunjukkan ketertarikan terhadap tempat dan hal baru, tetapi juga memiliki ketakutan kepada hal-hal tersebut.

  • Anak memiliki ketertarikan untuk bermain dengan anak-anak lain.

  • Anak mulai menunjukkan empati, seperti berinisiatif menghibur teman yang sedih.

  • Anak sudah bisa belajar berbagi, misalnya tidak rebutan saat bermain atau membagi biskuit.

  • Anak mampu mencari cara menyelesaikan masalah sederhana.

  • Anak mampu menunjukkan ekspresi sederhana seperti "Aku marah!", "Aku sedih!" atau "Aku senang!". Si Kecil juga menunjukkan perasaan lain, seperti malu atau merasa bersalah.

  • Anak sudah bisa membantu pekerjaan rumah dan memahami rutinitas sehingga akan marah bila aktivitasnya diganggu.

Di fase ini pula, rata-rata anak umur 3 tahun juga mengalami tantrum. Dalam kondisi tertentu yang membuatnya tak nyaman, si Kecil mungkin akan kesulitan dalam mengatur emosinya sehingga ia mengekspresikan kondisi ini dengan menangis.

Satu lagi tahap perkembangan anak usia 3 tahun yang tak kalah penting adalah potty training. Anak umur 3 tahun rata-rata sudah bisa mengetahui kapan dirinya harus buang air kecil dan buang air besar. Mereka juga sudah tahu bagaimana caranya mengekspresikan kebutuhan tersebut.

Jadi Bunda, mulailah melatih anak untuk bisa ke kamar mandi sendiri. Namun, jangan kaget kalau ia masih tidak sengaja mengompol di malam hari untuk beberapa bulan atau tahun ke depan. Jangan khawatir, Bun, sebagian besar anak akan berhenti mengompol secara alami dan ini bukan masalah besar sampai mereka berusia 4 tahun atau lebih.

Tips Optimalkan Tumbuh Kembang Anak 3 Tahun

Ada beberapa hal yang dapat Bunda dan Ayah lakukan untuk mendukung tumbuh kembang anak 3 tahun agar berjalan optimal. Misalnya: 

1. Luangkan Waktu Bicara pada Anak

Salah satu tips mengoptimalkan perkembangan anak 3 tahun yang bisa dilakukan adalah dengan meluangkan waktu bicara dengan si Kecil sekaligus menjadi pendengar yang baik untuknya. 

Mengajak anak bicara mampu meningkatkan kemampuan bahasa dan kognitifnya, lho! Bunda dan Ayah bisa bertanya seputar kegiatan sehari-hari si Kecil misalnya, ia bermain apa hari ini, bermain bersama siapa, dan bagaimana perasaannya. 

Bisa pula Bunda dan Ayah bertanya seputar kartun yang ia tonton siang hari tadi. Usai menonton, Bunda bisa menanyakan kembali apa cerita kartun yang ia tonton, bagian mana yang si Kecil suka, serta pendapatnya mengenai kartun tersebut. 

2. Biarkan Anak Bermain dengan Orang Lain

Di tahun ketiga usianya, anak Bunda pasti senang-senangnya bermain dengan orang lain. Untuk itu, Bunda bisa mengizinkannya bermain dengan orang lain sekaligus memupuk kemampuannya saat bergaul. 

Pada momen ini, Bunda bisa mengawasi sekalian mengajarkan si Kecil akan pentingnya berbagi dengan teman-teman sebayanya. Misalnya, bila si Kecil membawa permen atau biskuit, ajarkan ia untuk membagikannya kepada orang lain. 

Selain mengajarkan konsep berbagi, Bunda juga bisa mengajarkan pentingnya bermain bergiliran. Sebagai contoh, ketika anak dan teman-temannya bermain balok atau bola, minta ia untuk memainkannya secara bergantian. Bila perlu, ingatkan ia untuk bermain secara bergiliran kalau-kalau si Kecil lupa atau ingin menang sendiri.

3. Ajarkan Anak Berperilaku Sopan Santun

Mengajari pentingnya sopan santun pada si Kecil dengan memberikan contoh yang baik juga bisa menjadi contoh mengajarkan perkembangan emosi anak umur 3 tahun. 

Misalnya dengan sering-sering mengucapkan “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih” bila diperlukan. Mengucapkan “tolong” saat meminta sesuatu, meminta maaf apabila tidak sengaja menjatuhkan atau merusak barang milik orang lain, serta bilang “terima kasih’ ketika si Kecil mendapatkan apa yang diinginkan. 

Cobalah untuk membiasakan sikap baik ini melalui perilaku sehari-hari untuk membantu si Kecil mengembangkan keterampilan sosialnya.

4. Ajak Anak Menggambar Bersama

Yuk, ajak si Kecil menggambar bersama, Bun! Minta anak untuk menggambar bentuk lingkaran, persegi panjang, kotak, segitiga, atau orang dengan bagian-bagian tubuhnya. 

Setelah itu, ajak anak menggunting gambar-gambar yang telah dibuat dan menempelkannya pada buku bergambar. Supaya lebih menyenangkan, minta anak mewarnai gambar yang dibuat menggunakan krayon, pensil warna, atau spidol. 

5. Mengajarkan Anak agar Mandiri

Anak-anak umur 3 tahun memang sudah mulai menunjukkan kemandiriannya. Jika belum, Bunda juga bisa pelan-pelan mengajarkan mandiri seperti memakai pakaian sendiri, menggosok gigi, dan menyisir rambut. 

Walaupun si Kecil sudah mampu memperlihatkan kemandiriannya, Bunda tetap perlu mendampinginya kalau-kalau ia membutuhkan bantuan. 

Misalnya, saat ia memakai pakaian sendiri tetapi belum pandai betul dalam mengancingkan pakaian. Atau saat mencuci tangan, anak mungkin saja kesulitan mematikan keran dan mengeringkan tangan dengan handuk.

6. Bermain Peran

Ajaklah anak untuk melakukan sandiwara atau bermain peran. Misalnya, anak berpura-pura menjadi dokter dan Bunda menjadi pasien atau sebaliknya, Bisa pula memainkan peran di mana si Kecil menjadi penjual makanan dan Bunda menjadi pembelinya. 

7. Ajarkan Anak Kedisiplinan

Mengajarkan kedisiplinan pada anak umur 3 tahun bisa dengan membuat aturan sederhana di rumah. Misalnya, Bunda bisa menetapkan batas waktu si Kecil untuk menonton televisi saat siang hari dan bermain di luar rumah saat sore hari. Cara ini juga bertujuan untuk melihat bagaimana sikap anak dalam menghadapi aturan yang diberikan. 

Baca Juga: 9 Rekomendasi Mainan Edukasi untuk Anak Usia 3 Tahun

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Anak Usia 3 Tahun

Apabila anak umur 3 tahun belum menunjukkan perkembangan yang telah disebutkan sebelumnya, Bunda tak perlu khawatir. Sebab, setiap anak memiliki masa pertumbuhan yang berbeda. Maka dari itu, tak ada salahnya Bunda berkonsultasi dengan dokter mengenai perkembangan anak. 

Konsultasikan dengan dokter anak jika ia menunjukkan tanda-tanda di bawah ini, untuk memastikan kesehatan tumbuh kembang si Kecil:

  • Anak sering terjatuh dan mengalami kesulitan dengan tangga.

  • Anak sering meneteskan air liur dan sangat tidak jelas dalam berbicara.

  • Anak tidak bisa membangun menara dari 4 buah balok.

  • Anak tidak bisa menggambar lingkaran.

  • Anak tidak bisa berkomunikasi dalam kalimat pendek.

  • Anak tidak mengerti instruksi yang mudah.

  • Anak tidak memiliki ketertarikan terhadap anak kecil lainnya.

  • Anak sangat susah dipisahkan dengan Bunda atau orang terdekat.

  • Anak selalu menghindari kontak mata.

  • Anak tidak memiliki ketertarikan dengan mainan.

  • Anak kehilangan kemampuan yang sebelumnya bisa ia lakukan secara drastis.

Nah, itulah tadi berbagai tanda perkembangan anak umur 3 tahun serta cara-cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Lalu, bagaimana perkembangan anak usia 4 tahun selanjutnya, ya?

Selain memberikan ragam stimulasi untuk dukung tumbuh kembangnya, Bunda bisa bantu melengkapi kebutuhan asupan nutrisi harian anak lewat pemberian susu pertumbuhan anak yang difortifikasi seperti susu SGM Eksplor 3+.

Susu SGM Eksplor 3+ dilengkapi dengan IronC, kombinasi unik zat besi & vitamin C, serta minyak ikan, DHA, Omega 3&6, tinggi kalsium & vitamin D, serta nutrisi penting lainnya untuk bantu teruskan nutrisi si Kecil agar ia siap belajar!

Ingin mencari inspirasi kegiatan yang menyenangkan untuk bantu anak belajar sebelum mulai masuk sekolah? Yuk, kunjungi laman Sekolah Generasi Maju! Sekolah Generasi Maju adalah sarana yang khusus dipersiapkan sebagai tempat anak bermain dan belajar dengan cara yang menyenangkan untuk mendukung tumbuh kembangnya. 

Daftarkan diri Bunda juga di Klub Generasi Maju untuk memperoleh akses ke banyak fitur-fitur menarik lainnya. Gratis, lho! Tunggu apalagi? Yuk, daftar sekarang!

 

Referensi: 

  1. 3-Year child developmental milestones. (n.d.). Help Me Grow Minnesota. 2020, from https://helpmegrowmn.org/HMG/DevelopMilestone/3Years/index.html 
  2. Development milestones - your child at 3 years. (n.d.). Pregnancy Birth and Baby. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/development-milestones-3-years 
  3. Developmental milestones for 3-Year-Olds. (2019, August 5). Understood | For Learning and Thinking Differences. https://www.understood.org/en/learning-thinking-differences/signs-symptoms/developmental-milestones/developmental-milestones-for-typical-3-year-olds
  4. The Growing Child: 3-Year-Olds. (n.d.). Stanford Children's Health - Lucile Packard Children's Hospital Stanford. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=the-growing-child-3-year-olds-90-P02296p
  5. What developmental milestones is your 3-year-old reaching? (2020, May 8). Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-3yr.html
  6. Verywell. (2021). 3-Year-Old Child Development Milestones. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/3-year-old-developmental-milestones-2764712#toc-3-year-old-movement-hand-and-finger-milestones
  7. IDAI | Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Bagian 1). (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-1
  8. 3-4 years: preschooler development. (2022, December 16). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/preschoolers/development/development-tracker/3-4-years
  9. CDC. (2023, January 9). Important Milestones: Your Baby By Three Years. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-3yr.html
  10. Marks, H. (2010, November 8). 3- to 4-Year-Olds: Developmental Milestones. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/guide/3-to-4-year-old-milestones

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline