Facebook Pixel Code Mengenal Tahap Perkembangan Kognitif Anak Usia 3-4 Tahun

4 Perkembangan Kognitif Anak Usia 3-4 Tahun, Sudah Bisa Apa Saja?

4 Perkembangan Kognitif Anak Usia 3-4 Tahun, Sudah Bisa Apa Saja?

 

Menginjak usia prasekolah, anak akan memperlihatkan banyak keterampilan kognitif baru yang menunjukkan kesiapannya belajar. Di usia 3-4 tahun, si Kecil umumnya sudah mampu mengikuti perintah sederhana dari Ayah Bunda, seperti “Yuk, cuci tangan dan cuci kaki dulu habis main dari luar!” serta banyak bertanya tentang hal sekitarnya, misalnya  “Pelangi asalnya dari mana, Bun?” Lalu, perkembangan kognitif apa lagi yang bisa ditunjukkan anak di usia 3-4 tahun ini?

Agar lebih jelas, yuk simak keterampilan kognitif anak usia 3-4 tahun selengkapnya di sini!

Apa itu Keterampilan Kognitif?

Perkembangan kognitif adalah keterampilan anak untuk berpikir cepat, termasuk bagaimana cara ia memperhatikan, mengingat dan mengumpulkan informasi, mengambil keputusan, hingga memecahkan masalah. Keterampilan kognitif membantu si Kecil memahami dunia dengan lebih baik.

Nah sampai dengan usia 3 tahun, anak akan mengalami masa periode emas yang sangat penting dan tidak boleh terlewatkan. Sebab, pada masa keemasannya perkembangan kognitif anak akan terus berkembang dengan pesat. 

Penelitian melaporkan, sekitar 80% fungsi kognitif anak berkembang paling optimal pada 3 tahun pertama kehidupannya, dan 90% kemampuannya masih akan terus berkembang sampai ia mencapai usia 5 tahun. 

Maka, Bunda dan Ayah sebagai orang tua perannya sangat penting untuk bantu mengoptimalkan perkembangan kognitif si Kecil menginjak usia sekolah dengan memberikan stimulasi dan pemenuhan nutrisi yang tepat. 

Tapi sebelum itu, yuk kita ketahui bersama seperti apa contoh perkembangan kognitif anak usia 3-4 tahun terlebih dahulu berikut ini.

Perkembangan Kognitif Anak Usia 3-4 Tahun

Adapun perkembangan kognitif yang ditunjukkan oleh anak-anak usia 3–4 tahun di antaranya adalah anak mulai aktif mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya, belajar dengan mengamati dan mendengarkan instruksi, dapat mengatur benda berdasarkan ukuran dan bentuknya.

Lalu, anak 3-4 tahun sudah bisa aja saja ya? Yuk, simak berikut ini!

1. Suka Banyak Bertanya

Salah satu perkembangan kognitif anak usia 3-4 tahun ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan si Kecil kepada Bunda dan Ayah. Misalkan, “Bunda, kenapa daun warnanya hijau? Kenapa mobil bisa bergerak, tapi pohon nggak bisa?” atau pertanyaan-pertanyaan ajaib lainnya.

Meski berbagai pertanyaan yang muncul kerap mengganggu, sering melontarkan pertanyaan ini ternyata merupakan bagian dari tumbuh kembang yang normal kok, Bun. 

Pertanyaan "mengapa" dan "bagaimana" juga akan menjadi bagian dari diskusi harian Mama dan si Kecil. Hal ini wajar terjadi kok, Bun , karena ia semakin ingin tahu dengan dunia di sekitarnya. 

2. Memahami Perintah Sederhana

Contoh perkembangan kognitif anak usia 3-4 tahun berikutnya adalah anak mulai memahami perintah sederhana. Misalnya, bila Bunda mengingatkan agar si Kecil menjauhi kompor atau tidak bermain di pinggir jalan tanpa ditemani orang dewasa, ia akan mengerti. 

3. Mengenal Warna, Bentuk, dan Ukuran

Di usia 3 tahun menuju 4 tahun, si Kecil sudah mampu mengenal dan membedakan warna, bentuk, dan ukuran. Walaupun si Kecil belum tahu nama warna, paling tidak ia sudah tahu bahwa pisang berwarna kuning.

Tak hanya itu, si Kecil sudah bisa mencocokkan objek berdasarkan bentuknya. Perlahan ia akan mulai memahami konsep ukuran, misalnya objek mana yang lebih besar dibandingkan dengan yang lain.

4. Mengenal Konsep Waktu

Perkembangan kognitif anak usia 3-4 tahun juga ditandai dengan kemampuannya dalam mengenal konsep waktu. Misalnya hari ini, kemarin, pagi, siang, dan malam hari. Kemampuan ini juga membuatnya mampu menceritakan kejadian yang si Kecil lakukan, ataupun akan ia lakukan. 

Sebagai contoh, anak Bunda sudah mampu bercerita “Kemarin adik main sepeda di lapangan”, atau “Nanti malam adik mau makan pakai telur, ya”. 

5. Mengenal Konsep Angka dan Berhitung

Anak usia 3 tahun biasanya sudah bisa berkomunikasi dengan baik, Bun. Kemampuan bahasanya ini akan menunjang kemampuannya berhitung. Sebab, untuk mengenal konsep berhitung atau matematika, anak sudah harus memiliki kosakata yang luas. 

Pada usia 3 tahun, si Kecil sudah mengenal angka meskipun baru 1 digit, yaitu angka 1 sampai 9. Bahkan, saat ditanya berapa umurnya sekarang, ia sudah bisa menunjukkan dengan jari-jari tangannya.

Baca Juga: Rekomendasi Mainan Edukasi untuk Anak Usia 3 Tahun

Cara Mengoptimalkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 3-4 Tahun

Ada beberapa stimulasi yang dapat Bunda lakukan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak usia 3 tahun menuju 4 tahun. Misalnya:

1. Ajak Menghitung Benda

Supaya kemampuan anak usia 3-4 tahun dalam berhitung semakin terasah, Bunda dan Ayah dapat mengajaknya menghitung benda. Caranya, bisa dengan meletakkan beberapa benda atau mainan di hadapan si Kecil, lalu minta ia untuk menghitungnya. 

Agar lebih menyenangkan, Bunda juga bisa mengajarkan si Kecil berhitung sambil menyanyikan lagu anak-anak. Misalkan, lagu ‘Satu-Satu Aku Sayang Ibu’, ‘Anak Ayam Tek Kotek Kotek’, atau “Balonku”. 

2. Bermain Peran

Ajak anak untuk bermain sandiwara atau bermain peran. Misalnya anak pura-pura menjadi dokter dan Ibu menjadi pasien, anak pura-pura menjadi dokter dan Bunda menjadi pasiennya. Bunda juga bisa bermain peran lainnya untuk merangsang imajinasi si Kecil, seperti main masak-masakan, perang-perangan, dan lainnya.

3. Kelompokkan Benda Sesuai Warna, Bentuk, atau Ukuran

Kegiatan memilah-milah benda akan mengembangkan kemampuan kognitifnya untuk menyortir, menyusun, serta mengklasifikasikan objek sesuai warna, bentuk, dan ukuran. Berikan si Kecil puzzle, mulai dari menyortir bentuk, atau yang akan melatihnya belajar tentang berbagai bentuk dan ukuran.

Bunda dan Ayah bisa memberikan permainan mengelompokkan benda menjadi dua atau tiga kelompok menurut warna. Misalnya, minta si Kecil membagi mainannya menjadi tiga kelompok, masing-masing berwarna hijau, merah, dan kuning. Contoh lain, saat si Kecil akan berganti baju, minta ia memilih bajunya sendiri yang berwarna biru atau kuning.

Permainan mengelompokkan benda ini juga bisa diterapkan dengan memilih bentuk, ukuran, atau tekstur lain yang dapat dikenalnya. Contohnya, si Kecil dapat diajak mengelompokkan mainannya yang keras dan empuk, atau mainan baloknya yang kotak dan bulat.

Bunda juga bisa minta si Kecil menemukan contoh dari lingkungan sekitar Bunda dan si Kecil. Misalkan, minta ia mencari benda atau barang yang berwarna merah atau berbentuk bulat.

4. Menggambar

Untuk mengoptimalkan kemampuan kognitifnya, Bunda juga bisa meminta dan mengajak si Kecil menggambar lingkaran, segitiga, kotak, atau menggambar manusia dan bagian-bagian tubuhnya. Tak ada salahnya juga, Bunda menuliskan beberapa huruf alfabet untuk memungkinkan anak mulai mengenal huruf-huruf. 

Pertama-tama, contohkan ia dalam membuat gambar-gambar atau huruf tersebut. Kemudian, minta ia membuat gambar atau huruf yang telah Ibu buat.

Lalu, ia menggunting gambar tersebut dan menempelkannya di buku gambar. Supaya lebih seru, minta ia mewarnai gambar-gambar yang dibuat menggunakan krayon atau pensil warna.

Ingin mencari inspirasi kegiatan yang menyenangkan untuk bantu anak belajar sebelum mulai masuk sekolah? Yuk, kunjungi laman Sekolah Generasi Maju! Sekolah Generasi Maju adalah sarana yang khusus dipersiapkan sebagai tempat anak bermain dan belajar dengan cara yang menyenangkan untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya.  

5. Lanjutkan Penuhi Kebutuhan Gizinya

Selain dengan stimulasi, Bunda wajib terus melengkapi kebutuhan gizi anak di usia 3-4 tahun lewat melalui menu makanan sehat setiap hari. Sebab, perkembangan kognitif sangat dipengaruhi oleh jumlah asupan gizi yang si Kecil konsumsi untuk mempertahankan keseimbangan metabolisme tubuh. 

Asupan gizi yang baik dapat berkontribusi positif dalam perkembangan otak sehingga mengoptimalkan perkembangan kognitif anak. Oleh karena itu, Bunda juga harus memilih makanan yang gizinya seimbang antara kandungan makronutrien dan mikronutriennya.

Makronutrien adalah zat gizi berupa karbohidrat, protein, lemak yang diperlukan dalam jumlah lebih banyak. Mikronutrien berupa kandungan vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah yang kecil tapi tetap penting untuk dukung tumbuh kembang anak, seperti kalsium, seng, zat besi, asam folat, serta berbagai macam vitamin A, C, D, E, B kompleks, dan K.

Baca Juga: Menu Makan Anak Usia 3 Tahun yang Lezat dan Bergizi

Untuk melengkapi asupan nutrisi si Kecil, Bunda bisa juga dampingi menu makanan sehari-hari si Kecil dengan susu pertumbuhan anak yang difortifikasi seperti susu SGM Eksplor 3+.

Susu SGM Eksplor 3+ dilengkapi dengan IronC™ (kombinasi unik zat besi & vitamin C) serta minyak ikan, DHA, Omega 3&6, tinggi kalsium & vitamin D, serta nutrisi penting lainnya untuk bantu teruskan nutrisi si Kecil agar ia siap belajar.

Tertarik mencoba? Jangan lupa daftarkan diri Bunda di Klub Generasi Maju untuk dapatkan akses ke banyak fitur-fitur menarik lainnya. Gratis, lho! Tunggu apalagi? Yuk, daftar sekarang!

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline