Facebook Pixel Code 13 Penyebab Perut Anak Buncit Tapi Kurus dan Cara Atasinya

13 Penyebab Perut Anak Buncit Tapi Kurus, dan Perawatannya

13 Penyebab Perut Anak Buncit Tapi Kurus, dan Perawatannya

Melihat perut anak buncit tapi kurus pasti bikin khawatir, apakah karena cacingan atau penyakit yang lebih serius? Cari tahu penyebab perut anak buncit dan cara mengatasinya, yuk!

Perut Anak Buncit Apakah Normal?

Masih cukup wajar jika perut anak buncit padahal badannya kurus. Pada umumnya perut anak buncit karena otot-otot perutnya belum berkembang optimal.

Seiring usianya bertambah dan otot-ototnya menguat, perutnya akan “mengempis” dengan sendirinya sehingga perawakan si Kecil terlihat lebih proporsional. 

Jadi, Bunda tidak perlu terlalu khawatir. Biasanya tanda perut buncit yang normal pada anak bertubuh kurus akan terasa lunak dan tidak terasa sakit saat ditekan. 

Walau begitu, juga perlu waspada karena jika perut anak buncit dan disertai gejala mencurigakan lainnya bisa menjadi tanda masalah kesehatan tertentu. 

Penyebab Perut Anak Buncit Tapi Kurus

Berikut adalah sejumlah kemungkinan penyebab perut buncit padahal badan anak kurus, dari yang paling wajar sampai yang membutuhkan perawatan medis darurat:

1. Posisi Organ Lambung

Ketika anak berusia 2 tahun, posisi organ lambung perlahan akan berubah dari posisi horizontal atau sejajar menyamping, menjadi vertikal atau tegak ke atas.

Perubahan itulah yang kerap membuat perut anak terlihat buncit tapi badannya kurus. Hal ini wajar dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

2. Otot Perut Masih Berkembang

Anak-anak akan mengalami masa pertumbuhan yang pesat di usia balita. Meski demikian, otot-otot perut anak masih belum berkembang dengan sempurna.

Padahal, anak kecil biasanya membutuhkan jumlah makanan lebih banyak dari ukuran perutnya.

Maka dari itu, perut anak mungkin tampak lebih besar setelah ia makan sampai kenyang.

3. Ukuran Organ Hati Berubah

Tidak hanya organ lambung, ukuran organ tubuh si Kecil lainnya ternyata juga dapat membuat perutnya buncit tetapi tubuhnya kurus. 

Salah satunya adalah ukuran hati anak yang diketahui berpengaruh sangat signifikan terhadap proporsi tubuhnya. 

Ketika anak bernapas, bagian bawah paru-paru anak akan terisi seiring dengan adanya pergerakan diafragma.

Kondisi ini yang membuat area perutnya tampak lebih penuh sehingga terlihat buncit. 

4. Postur Tubuh Bungkuk

Ketika tubuh kita dalam posisi tegak, tulang belakang bawah akan berada dalam posisi lurus dan bagian perut akan terlihat datar. 

Akan tetapi, anak balita umumnya belum memiliki struktur otot punggung yang kuat sehingga tampak melengkung.

Postur tubuh yang sedikit bungkuk ini membuat perut si Kecil tampak buncit padahal ia kurus. 

Namun, Bunda tak perlu khawatir karena tulang belakang yang melengkung ini normal dialami balita. Seiring bertambahnya usia, kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya.

Tulang belakang yang melengkung ini wajar dialami si Kecil, serta dapat menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia.

5. Makan Terlalu Banyak

Mengonsumsi makanan terlalu banyak juga bisa menjadi penyebab perut anak buncit tapi kurus, Bun. 

Karena ukuran tubuh anak yang kecil, ia terlihat memiliki perut yang membesar apabila terlalu banyak makan. 

Namun, Bunda tak perlu khawatir karena hal ini normal terjadi dan akan hilang setelah makanan dicerna di dalam tubuh. 

Baca Juga: Berat Badan yang Ideal untuk Anak Usia 2 Tahun

6. Perut Kembung

Perut anak buncit tapi kurus juga bisa terjadi akibat perutnya yang kembung dan membesar saat ia menelan terlalu banyak gas. 

Kondisi ini bisa terjadi saat si Kecil mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gas. Misalnya roti, makanan tinggi gas, makanan berminyak, makanan cepat saji, hingga minuman berkarbonasi. 

Selain itu, kebiasaan mengunyah permen karet, makan terlalu cepat, dan minum menggunakan sedotan juga dapat menyebabkan anak kembung. 

7. Jarang BAB

Perut anak tampak membesar dan buncit bisa disebabkan oleh kondisi sembelit. Ini karena feses si Kecil yang masih memenuhi perut dan belum dikeluarkan dari ususnya. 

Jika perut anak buncit tapi kurus disebabkan oleh sembelit atau konstipasi, umumnya si Kecil akan susah buang air besar, nyeri saat buang air besar, serta sering mengejan. 

Namun apabila anak Bunda mengalami sembelit lebih dari 1 minggu, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter anak. 

8. Penyakit Celiac

Intoleransi gluten atau alergi bisa menjadi penyebab penyakit Celiac terjadi. Kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala, salah satunya adalah sakit perut dan perut yang buncit. 

Oleh karena itu, Bunda perlu waspada apabila perut anak buncit tapi kurus yang disertai dengan gejala lainnya. 

Sebaiknya, segera temui dokter spesialis anak untuk memeriksakan kondisi si Kecil. 

9. Giardiasis

Giardiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit pada saluran cerna. Ini merupakan salah satu penyakit yang mudah menular pada anak kecil. 

Giardiasis bisa menyebabkan perut anak buncit disertai gejala diare, perut kembung, muntah, dan sakit perut selama 1-6 bulan. 

Jika gejala yang dialami si Kecil cukup lama, bisa jadi ia akan kehilangan berat badan atau gejala lain yang menjadi tanda gizi buruk. 

10. Cacingan

Cacingan dapat menyebabkan perut anak terlihat buncit meski badannya kurus.

Hal ini disebabkan efek dari parasit cacing seperti cacing gelang, cacing cambuk, atau cacing tambang yang menyerang saluran pencernaan.

Cacingan dapat mengakibatkan perut si Kecil terlihat buncit karena infeksi menyebabkan peradangan di dalam usus yang memicu penumpukan gas dan cairan.

Beberapa jenis cacing, seperti cacing tambang, juga dapat menyebabkan anemia pada anak. Anemia dapat membuat anak terlihat lemah dan kurus, dengan perut yang terlihat buncit.

11. Malnutrisi

Malnutrisi adalah salah satu penyebab perut anak buncit yang berbahaya.

Kondisi ini bisa terjadi karena asupan makanan yang dikonsumsi si Kecil kurang mengandung protein, sehingga memicu anemia kronis. 

Selain protein, malnutrisi juga disebabkan oleh kurangnya vitamin dan nutrisi dalam asupan makanan sehari-harinya.

Malnutrisi dapat memengaruhi fungsi organ internal seperti hati dan ginjal. Gangguan ini dapat menyebabkan penumpukan cairan dan pembesaran organ, yang dapat berkontribusi pada perut buncit.

Umumnya, malnutrisi lebih sering dialami oleh anak yang sering mengonsumsi makanan olahan.

Zat aditif seperti garam, gula, dan pengawet bisa membuat tubuh si Kecil menimbun lebih banyak cairan sehingga perutnya kembung dan tampak membuncit.

12. Radang Usus Buntu

Jika perut anak buncit tapi kurus, kemungkinan penyebab lainnya adalah radang usus buntu. Kondisi ini kerap dibarengi sejumlah gejala seperti mual, demam, dan sakit perut kanan bawah. 

Apabila Bunda dan Ayah mencurigai anak mengalami radang usus buntu, penting untuk segera membawa si Kecil ke rumah sakit. 

Ini karena jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, dapat menyebabkan infeksi yang berpotensi mengancam nyawa. 

13. Ascites

Perut anak buncit meski berat badannya tergolong kurus bisa jadi disebabkan oleh ascites, penumpukan cairan di dalam rongga perut.

Ascites biasanya terkait dengan gangguan kesehatan yang mendasarinya, seperti penyakit hati (seperti sirosis), penyakit ginjal, atau masalah kardiovaskular.

Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dan distribusi cairan tubuh yang dapat mempengaruhi penampilan fisik anak.

Penting untuk dicatat bahwa ascites adalah gejala dari suatu masalah kesehatan yang mendasarinya.

Jika Bunda mencurigai si Kecil mengalami ascites, penting untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan  evaluasi dan diagnosis yang tepat.

Pengobatan harus ditujukan menyembuhkan penyakit yang mendasarinya, agar dapat mengatasi ascites dan masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga: Penyebab Berat Badan si Kecil Stagnan, Bunda Wajib Tahu!

Cara Mengatasi Perut Anak Buncit Tapi Kurus

Bunda tidak perlu khawatir karena perut buncit pada anak yang kurus bisa diatasi dengan mulai mengubah pola hidup menjadi sehat. 

Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi perut anak buncit yang bisa Bunda terapkan pada si Kecil:

1. Batasi Makanan Olahan dan Cepat Saji

Salah satu cara untuk mengatasi perut anak buncit tetapi kurus adalah dengan membatasi si Kecil untuk makan makanan olahan dan cepat saji.

Sebab, kedua jenis makanan ini tergolong sebagai makanan tinggi garam sehingga kerap menjadi pemicu terjadinya perut buncit pada anak yang kurus. 

Selain itu, kedua jenis makanan tersebut juga hanya tinggi kalori tanpa mengandung berbagai macam nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil.

2. Terapkan Pola Makan Sehat dan Bergizi

Bunda mungkin sudah paham kalau pola makan sehat dan bergizi merupakan kunci utama dari mengatasi perut buncit pada anak yang kurus

Untuk itu, Bunda perlu memulai pola makan sehat pada si Kecil dengan mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, protein, serat, lemak sehat, serta sayuran dan buah-buahan. 

Sebagai pelengkap nutrisi si Kecil, Bunda juga bisa berikan susu pertumbuhan terfortifikasi seperti SGM Eksplor 1+ yang mengandung nutrisi lengkap.

SGM Eksplor 1+ adalah satu-satunya susu pertumbuhan dengan IronC™, yakni kombinasi unik zat besi & vitamin C yang dapat maksimalkan penyerapan nutrisi hingga 2x lipat. 

Selain itu, dilengkapi pula dengan DHA, Minyak Ikan, Omega 3&6, serta nutrisi lain yang penting bantu si Kecil tumbuh maksimal jadi generasi maju yang berpikir cepat dan berani.

3. Jaga Porsi Makanan si Kecil 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, porsi makan yang terlalu banyak dapat menyebabkan perut anak buncit tetapi kurus. 

Untuk itu, penting bagi Bunda agar bantu jaga porsi menu makanan si Kecil sesuai usianya. Bunda dapat memberikan tiga kali makan dan dua porsi camilan (snack) dalam sehari untuk mencegah si Kecil kelaparan dan membantunya untuk tidak makan berlebihan. 

4. Biarkan Anak Aktif Bergerak

Bunda juga bisa bantu atasi perut anak buncit tapi kurus dengan membatasi screen time untuk menonton televisi atau bermain gawai supaya tidak lebih dari dua jam per hari. 

Kemudian, alihkan kegiatan si Kecil untuk melakukan aktivitas yang melibatkan fisik. Misalnya, mengajak anak melakukan olahraga bersama Bunda dan Ayah secara rutin setiap hari. 

Bunda dapat menyesuaikan jenis olahraga yang cocok untuknya, seperti bermain bola, renang, jogging, senam pagi, atau bersepeda untuk membangun postur tubuh anak ideal. 

Mengajak anak untuk bermain permainan tradisional seperti lompat tali, petak umpet, layangan, engklek juga menjadi ide aktivitas yang menyenangkan untuk bantu jaga kesehatan si Kecil.

5. Konsultasikan ke Dokter

Jika Bunda mencurigai ada masalah pada kesehatan si Kecil yang menyebabkan perutnya buncit tampak tidak wajar, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. 

Lalu, kapan harus bawa anak ke dokter?

  • Nyeri perut. 

  • Demam. 

  • Perut terasa kencang.

  • Tubuh si Kecil pendek. 

  • Perut membengkak. 

  • Muntah.

  • Buang air besar (BAB) terlalu sering.

Dokter dapat memastikan apa penyebab perut anak buncit tapi kurus, dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi medis si Kecil. 

Bunda juga bisa langsung hubungi Sahabat Bunda Generasi Maju jika ada yang ingin ditanyakan mengenai kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil, lho.

Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!

Referensi:

  1. Singh, A. (2022, March 5). Reasons why do toddlers have big bellies? - urcap.org. Urcap.org. https://urcap.org/reasons-why-do-toddlers-have-big-bellies/
  2. and, D. (2024, January 29). Helping Your Child Who Is Overweight. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; NIDDK - National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. https://www.niddk.nih.gov/health-information/weight-management/helping-your-child-who-is-overweight
  3. Liao, S. (2011, February 10). Weight Loss Strategies for Overweight Kids. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/features/weight-loss-recommendations
  4. (2011, September 2). LIVESTRONG.COM. https://www.livestrong.com/article/532726-my-newborn-is-2-weeks-his-abdomen-is-so-hard/
  5. Giardiasis (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/giardiasis.html?WT.ac=ctg
  6. Potbellies and toddlers Information | Mount Sinai - New York. (2023). Mount Sinai Health System. https://www.mountsinai.org/health-library/special-topic/potbellies-and-toddlers
  7. Silver, N. (2017, April 17). How to Increase Your Height: Is There Anything I Can Do? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/how-to-increase-height#how-to-increase-height

Artikel Terpopuler