Facebook Pixel Code Penyebab Anak 2 Tahun Belum Bisa Bicara dan Stimulasinya

Penyebab Anak 2 Tahun Belum Bisa Bicara dan Stimulasinya

Penyebab Anak 2 Tahun Belum Bisa Bicara dan Stimulasinya

Anak umumnya sudah bisa mengucapkan minimal 5 kata pada umur 1,5 tahun. Lalu, haruskah orang tua khawatir jika anak belum bisa lancar bicara di umur 2 tahun? Apakah itu hal yang normal, atau malah perlu dikonsultasikan segera ke dokter? Yuk, cari tahu informasi lengkapnya di artikel ini!

Anak 2 tahun belum bisa bicara? Tak sedikit orang tua yang bertanya-tanya mengenai hal ini karena khawatir si Kecil mengalami terlambat bicara. Terlebih, umumnya anak sudah bisa mengucapkan minimal 5 kata pada umur 1,5 tahun. 

Lalu, haruskah orang tua khawatir jika anak belum bisa lancar bicara di umur 2 tahun? Apakah itu hal yang normal, atau malah perlu dikonsultasikan segera ke dokter? Yuk, cari tahu informasi lengkapnya di artikel ini!

Seperti Apa Perkembangan Bahasa Anak di Usia 2 Tahun?

Jika mengacu pada laju perkembangan pada umumnya, anak biasanya sudah mampu menggunakan dan memahami sekitar 50 kata, contohnya nenek, kakek, susu, mam (makan), main, dan lain-lain di sekitar usia 2 tahun.

Di fase ini, struktur kalimat atau ocehan yang diucapkan anak memang masih belum beraturan dan tidak terdiri dari SPOK. Meski begitu, pelafalannya sudah jelas dan bisa dimengerti oleh orang-orang sekitarnya, Bun.

Umumnya, anak berusia 2 tahun juga sudah bisa menggunakan kalimat sederhana saat berbicara atau meminta sesuatu, misalnya, “Ma, mau susu” atau “Ma, ada mpus!”. Selain itu, anak-anak di usia ini juga sudah bisa mengikuti instruksi sederhana, seperti “Coba, nak, ambil bola merahnya!”  

Namun jika di umur 2 tahun ini anak tidak mengoceh dan tidak bisa mengucapkan kata yang jelas, ia bisa dianggap menunjukkan tanda-tanda keterlambatan bicara.

 

Jika anak 2 tahun belum bisa bicara sebaiknya jangan disepelekan, ya, Bun, karena ini bisa jadi masalah keterlambatan bicara (speech delay). 

Ada beberapa ciri anak terlambat bicara yang bisa Bunda dan Ayah jadikan sebagai pedoman apakah anak mengalami keterlambat bicara. Yuk, cek tanda-tandanya di bawah ini, Bun!

  • Tidak bersuara sama sekali sampai usia 6 bulan.

  • Tidak babbling sampai usia 12 bulan.

  • Tidak membeo atau meniru ucapan orang lain pada usia 16 bulan.

  • Tidak bisa menunjuk atau tidak memperlihatkan ketertarikan terhadap benda atau orang lain pada usia 20 bulan.

  • Tidak mampu membuat kalimat yang bermakna setelah usia 24 bulan.

  • Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan.

  • Respons yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi.

  • Hanya dapat meniru ucapan tapi tidak dapat mengucapkan kata atau frasa secara spontan.

  • Hanya mengulang beberapa kata atau suara tertentu dan tidak dapat menggunakan komunikasi verbal selain untuk memenuhi kebutuhan mendesak.

  • Tidak dapat mengikuti instruksi yang sederhana.

  • Memiliki nada suara yang tidak biasa (misalnya sengau atau serak).

Jika si Kecil menunjukkan ciri anak terlambat bicara di atas, cobalah berkonsultasi ke dokter spesialis anak untuk mencari tahu penyebab anak usia 2 tahun belum bisa bicara. Nantinya, dokter akan memberikan solusi terbaik guna mengatasi masalah terlambat bicara pada anak.

Baca Juga: Ciri-Ciri Speech Delay pada Anak dan Cara Mengatasinya

Apa Penyebab Anak Usia 2 Tahun Belum Bisa Bicara?

Anak usia 2 tahun normalnya memiliki kosa kata sebanyak 25-50 kata. Bila anak belum bisa mencapai tahapan ini, kemungkinan anak Bunda mengalami keterlambatan bicara.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak 2 tahun belum bisa bicara antara lain adalah masalah dengan mulut yang menyebabkan anak kesulitan melakukan pelafalan huruf tertentu, gangguan pendengaran, gangguan intelektual, atau semata-mata kurang stimulasi, misalnya saat lingkungannya jarang mengajak anak berbicara.

Selain itu, ada beberapa hal lain yang juga menjadi penyebab anak usia 2 tahun belum bisa bicara, yaitu:

  • Masalah pendengaran pada anak.

  • Tumbuh kembang anak lamban.

  • Gangguan intelektual. 

  • Gangguan spektrum autisme. 

  • Mutisme elektif (anak tidak mau bicara).

  • Gangguan perkembangan akibat kerusakan pada otak, misalnya pada anak yang mengalami cerebral palsy.

  • Anak hidup di lingkungan bilingual.

Untuk menentukan penyebab anak 2 tahun belum bisa bicara, Bunda perlu melakukan pemeriksaan lebih detail ke dokter. Sebab, diagnosis penyebab terlambat bicara berbeda pada setiap anak, dan begitu juga dengan derajatnya. Nantinya, jenis penanganan dan lama terapi akan disesuaikan dengan masing-masing anak.

Tanda-Tanda Anak Siap Bicara

Nah, ada beberapa tanda-tanda kesiapan berbicara yang bisa Bunda perhatikan pada si Kecil, seperti:

  • Anak selalu menunjuk ke objek lain. Si Kecil sering menunjuk mainan yang dia inginkan? Atau menggambar di buku gambar? Ini bisa menjadi awal dari proses bicara si Kecil, Bun.

  • Anak terlihat mengerti pembicaraan orang lain. Ketika si Kecil memberikan reaksi saat seseorang bicara, besar kemungkinan kalau dia sudah mengerti kata-kata yang diucapkan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan memahami si Kecil lebih cepat berkembang daripada kemampuan berbicaranya. 

  • Anak menunjukkan ekspresi dan gerak tubuh saat berkomunikasi. Banyak anak yang berkomunikasi dengan cara nonverbal. Pada kenyataannya, di umur 2 tahun, mengembangkan kemampuan nonverbal juga bagus lho untuk proses perkembangan si Kecil.

  • Anak mulai mengomel. Ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa gerutuan yang diberikan oleh anak 2 tahun belum bisa bicara sambil menunjuk ke objek yang ia maksud adalah salah satu cara komunikasinya untuk mengomentari sesuatu. Ini juga bisa menjadi sinyal baik untuk anak terlambat bicara diberi stimulus.

Cara Stimulasi untuk Anak 2 Tahun yang Belum Bisa Bicara

Untuk meningkatkan kemampuan bicara si Kecil, Bunda bisa memberikan berbagai macam stimulasi. Berikut beberapa stimulasi sederhana yang efektif dan bisa dilakukan di rumah:

1. Sering-Sering Ajak Anak Ngobrol

Fokuskan untuk selalu berkomunikasi sepanjang hari dengan si Kecil, seperti bernyanyi, meniru suara, atau melakukan gerakan yang membuat si Kecil tertarik. 

Sebaiknya, Bunda selalu mengajak anak berkomunikasi sesering dan sedini mungkin agar ia terbiasa mendengarkan kata-kata. Ini karena mengajak si Kecil ngobrol menjadi salah satu cara  agar anak cepat bicara. 

Tak perlu yang susah-susah, Bunda tetap bisa memakai percakapan sehari-hari saat berkomunikasi dengannya. Bunda bisa memulainya dengan mengatakan apa saja kegiatan yang sedang Ibu dan anak lakukan. 

Misalnya, ketika menyuapi anak, Bunda bisa membicarakan makanan apa yang Bunda masak, ada warna dan bentuk apa saja di dalam makanan tersebut. 

Cara stimulasi kemampuan bicara anak 2 tahun juga bisa dengan memberikannya berbagai pertanyaan. Coba Bunda tanyakan apa yang sedang ia lihat, makan, atau rasakan. Tak ada salahnya memberikan pilihan kepada anak agar ia memilih. 

Jika ada orang lain yang bertanya kepada anak, sebaiknya Bunda jangan bantu menjawabnya. Ini bertujuan memberi kesempatan anak agar berusaha menjawab dengan mengerahkan segala kemampuannya.

2. Ulang Kembali Setiap Kata yang Anak Ucapkan

Jika si Kecil mulai mengeluarkan beberapa suara dan kata yang kurang dimengerti, Bunda bisa ulangi kembali apa yang ia katakan untuk menegaskan apa yang ia maksud. 

Contohnya, saat si Kecil menunjuk kucing yang lewat di depan di luar rumah, “Mpus! Mpus!” Bunda bisa menegaskan kembali apa yang ia katakan dengan sebutan yang benar dan kalimat tambahan lainnya, ‘Iya, itu kucingnya lari cepat sekali ya!”.

3. Sebutkan Objek yang Dilihat Bersama Si Kecil

Si Kecil pasti sering menunjuk objek yang ada di depan matanya, Bunda bisa memanfaatkan hal ini dengan mengucapkan kembali apa yang si Kecil tunjuk. 

Selain itu, Bunda juga bisa menjelaskan apapun benda-benda yang sedang dipegang. Jadikan hal-hal sederhana di rumah menjadi obrolan yang menyenangkan untuk si Kecil

4. Bacakan Buku Cerita

Membacakan buku dengan suara yang lantang adalah cara terbaik untuk si Kecil memperoleh kosakata baru. Bunda bisa membacakan buku-buku cerita anak ketika si Kecil hendak tidur dan membuat hal ini menjadi rutinitas sebelum tidurnya. 

Sebuah hasil studi menunjukkan bahwa anak yang dibacakan minimal 1 buku cerita bergambar per hari oleh orang tuanya akan terekspos dengan kurang lebih 78.000 kosakata tiap tahunnya. 

Dengan mengetahui berbagai macam kosakata beserta maknanya, si Kecil akan lebih mudah untuk mengekspresikan hal-hal yang ada di dalam benaknya lewat kata-kata. 

Selain itu, Bunda juga dapat memancing anak untuk berbicara saat membaca buku cerita bersama dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana. 

Contohnya saat di dalam buku cerita ada gambar apel berwarna merah. Bunda bisa menanyakan kepada si Kecil, “Si Kancil memakan rumput yang berwarna hijau. Ayo coba tebak, Nak, mana gambar rumput, ya?”

5. Batasi Screen Time

Sebuah studi menyebutkan bahwa ada keterkaitan yang signifikan antara anak usia 18 bulan yang menggunakan gadget untuk menonton video dengan keterlambatan bicara. 

Penelitian menunjukkan, screen time seperti menonton televisi, penggunaan smartphone dan gawai lainnya, mengurangi kesempatan bagi anak dan orang tua untuk melakukan interaksi nyata seperti mengobrol dan bermain bersama. Padahal dua kegiatan tersebut sangat penting bagi perkembangan kemampuan berbicara anak.  

Oleh karena itu, American Academy of Pediatric menyarankan anak usia 2-5 tahun tidak boleh mendapatkan screen time lebih dari 1 jam setiap harinya.  

6. Berlatih Mengunyah

Tahukah Bunda bahwa tekstur makanan yang dikonsumsi anak ternyata dapat mempengaruhi kemampuan anak berbicara? Hal ini karena kemampuan mengunyah berkaitan dengan perkembangan oromotor si Kecil, Bun. Apakah itu?

Oromotor adalah kemampuan anak dalam mengontrol otot-otot wajah dan rahang untuk mengunyah, menelan, dan berbicara. 

Oleh karena itu, Bunda perlu memberikan berbagai macam tekstur makanan pada anak, agar otot-otot wajah dan rahangnya semakin kuat. Ketika oromotor anak tidak terstimulasi, umumnya anak tumbuh sebagai picky eater dan malas berbicara. 

7. Ajak Anak Bernyanyi

Anak-anak pasti senang diajak bernyanyi deh. Nah, Bunda bisa melakukan kegiatan menyenangkan ini sebagai stimulasi anak 3 tahun belum bisa bicara. 

Bunda bisa menyetel atau mengajaknya bernyanyi lagu-lagu kesukaannya. Melalui lagu yang didengarkan dan dinyanyikan, secara tidak langsung anak akan mendapat banyak kosakata baru yang menambah perkembangan kemampuan bahasa anak usia 2 tahun.

Baca Juga: Kebiasaan Ini Dapat Bantu Anak Bersosialisasi

Kapan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi dengan Dokter?

Meski keterlambatan bicara sampai pada batas tertentu termasuk wajar, Bunda tetap perlu lebih awas memantau tumbuh kembang si Kecil.

Keterlambatan bicara yang dibiarkan terus berlanjut dapat berdampak terhadap tumbuh kembangnya, kesiapannya untuk belajar, hingga masalah emosi yang membuat anak mudah marah dan putus asa karena merasa tidak dimengerti. 

Jika anak 2 tahun belum bisa bicara sama sekali, atau tidak bisa mengucapkan kata apa pun, sampai di tahun berikutnya, ini juga bisa menjadi pertanda kondisi kesehatan yang lebih serius. Misalnya gangguan pendengaran, gangguan tumbuh kembang, masalah pada struktur lidah atau rongga mulut, hingga infeksi pada telinga yang dapat mempengaruhi proses berbicara. 

Ketika ada salah satu dari penyebab di atas terjadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, si Kecil akan cepat dievaluasi keadaannya dan dirujuk ke terapis wicara yang berkompetensi menangani masalah speech delay.

Semoga artikel ini membantu ya, Bunda! Dan untuk informasi lebih lanjut seputar stimulasi untuk tumbuh kembang anak, Bunda bisa berkonsultasi langsung dengan Sahabat Bunda Generasi Maju yang siap 24/7 menjawab pertanyaan Bunda.

Referensi:

  1. What should I do if my 2-year-old doesn’t talk yet? (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/child/development/what-should-i-do-if-my-2-year-old-doesnt-talk-yet_69463
  2. Delayed Speech or Language Development (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/not-talk.html
  3. Pietrangelo, A. (2019, October 30). Does My Toddler Have a Speech Delay? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/speech-delay-3-year-old-2
  4. Sunderajan, T., & Kanhere, S. V. (2019). Speech and language delay in children: Prevalence and risk factors. Journal of family medicine and primary care, 8(5), 1642–1646. https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc_162_19
  5. IDAI | Mencegah Terlambat Bicara pada Anak. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/mencegah-terlambat-bicara-pada-anak
  6. familydoctor.org editorial staff. (2022, August 3). Speech and Language Delay - familydoctor.org. Familydoctor.org. https://familydoctor.org/condition/speech-and-language-delay/
  7. Jessica, Justice, L. M., Melike Yumuş, & Leydi Johana Chaparro-Moreno. (2019). When Children Are Not Read to at Home: The Million Word Gap. Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics, 40(5), 383–386. https://doi.org/10.1097/dbp.0000000000000657
  8. Meta, Ma, J., Borkhoff, C. M., Koroshegyi, C., Dai, D., Parkin, P. C., Maguire, J. L., & Birken, C. S. (2019). Mobile Media Device Use is Associated with Expressive Language Delay in 18-Month-Old Children. Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics, 40(2), 99–104. https://doi.org/10.1097/dbp.0000000000000630
  9. Hill, D. L., Nusheen Ameenuddin, Yolanda Reid Chassiakos, Cross, C., Hutchinson, J., Levine, A., Boyd, R., Mendelson, R. A., Moreno, M., & Wendy Sue Swanson. (2016). Media and Young Minds. Pediatrics, 138(5). https://doi.org/10.1542/peds.2016-2591

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut