Facebook Pixel Code 10 Obat Batuk Alami Anak yang Efektif dan Manjur

10 Obat Batuk Alami Anak yang Efektif dan Manjur

10 Obat Batuk Alami Anak yang Efektif dan Manjur

Sebelum terburu-buru ke apotek menebus resep, nyatanya ada banyak pilihan obat batuk alami anak yang bisa Bunda temukan di dapur, lho.

Beberapa bahan alami ini dipercaya dapat bantu atasi gejala batuk pada si Kecil. Temukan daftar obat batuk alami anak pada ulasan di bawah ini ya, Bun!  

Daftar Obat Batuk Alami Anak

Batuk sebenarnya tidak selalu menandakan penyakit serius, Bun. Justru, batuk itu merupakan cara pertahanan tubuh yang alami untuk mengeluarkan benda-benda asing di saluran napas anak, termasuk kuman penyebab penyakit.

Namun, Bunda juga jangan menyepelekan batuk karena gangguan napas ini dapat mengganggu waktu istirahat si Kecil dan nafsu makannya. 

Agar si Kecil cepat kembali fit dan ceria seperti sedia kala, berikut adalah beberapa pilihan obat batuk alami anak yang manjur dan efektif: 

1. Air Putih Hangat

Obat batuk alami anak yang pertama dan paling mudah ditemukan adalah air putih hangat.

Sering-seringlah tawarkan si Kecil minum air putih hangat. Suhu hangatnya membantu mengencerkan ingus dan dahak, juga melegakan tenggorokan yang terasa kering dan gatal akibat batuk-batuk terus. 

Jika si Kecil kurang suka minum air putih tawar, coba campurkan air hangat dengan sedikit jahe dan madu.

2. Air Garam

Tahukah Bunda kalau air garam juga termasuk obat batuk alami anak?

Berkumur-kumur di mulut hingga tenggorokan (gargling) dengan air garam akan sangat membantu mengurangi rasa gatal pada tenggorokan juga mengatasi hidung tersumbat akibat lendir yang memicu batuk. 

Untuk membuat air garam, Bunda cukup mencampurkan setengah sendok teh garam ke dalam 250 ml air hangat. Kemudian, Bunda dapat mengajak anak untuk menggunakan larutan tersebut untuk berkumur. 

Jangan lupa contohkan juga caranya berkumur yang benar ya, yaitu tuang air garam ke dalam mulut dan tahan dengan pangkal lidah, kemudian tengadahkan kepala dengan sudut 45 derajat, tahan cairan di tenggorok, dan keluarkan udara lewat mulut selama 30 detik.

Setelah berkumur, buang sisa cairannya, jangan ditelan.

midbanner obat batuk alami anak

3. Air Lemon 

Obat batuk alami anak yang cukup mudah ditemukan selanjutnya adalah air lemon. Sama dengan air garam, lemon memiliki kemampuan untuk mengencerkan dahak si Kecil. Selain mengencerkan dahak, air lemon juga dapat menenangkan peradangan pada tenggorokan. 

Apalagi ditambah dengan kandungan vitamin C yang dapat memperkuat sistem imun, sehingga tubuh si kecil dapat melawan infeksi dengan lebih baik. 

Cara membuatnya, Bunda dapat memeras air lemon kemudian ambil 1 sendok teh air perasan lemon dan campurkan ke dalam segelas air putih hangat. Berikan ke anak untuk diminum selagi hangat.

Jika si Kecil tidak suka rasa asam kecutnya, Bunda bisa tambahkan madu yang juga bagus untuk bantu meredakan batuk pada anak.

4. Madu

Menurut penelitian, madu dapat menjadi obat batuk alami anak yang bahkan lebih baik daripada beberapa obat batuk bebas dengan kandungan diphenhydramine dan salbutamol. 

Untuk membuat obat batuk dari madu, Bunda dapat mencampurkan 2 sendok teh madu dengan air putih hangat atau air lemon. 

Madu akan memberikan efek menenangkan pada tenggorokan yang meradang, sementara air lemon akan membantu meredakan penyumbatan pada hidung si Kecil. 

Selain dicampurkan ke dalam air, madu dapat dikonsumsi langsung dengan takaran 2 sendok teh atau 10 ml sebelum tidur untuk bantu meredakan batuk anak pada malam hari dan membuatnya tidur lebih nyenyak.

Akan tetapi, madu hanya boleh diberikan pada anak usia 1 tahun ke atas. Jangan pernah memberikan madu sebagai obat batuk alami untuk anak berusia kurang dari 1 tahun. Bagi anak yang berusia di bawah 1 tahun, madu dapat membahayakan kesehatannya. 

5. Buah Nanas

Selain manis dan segar, ternyata buah nanas juga bisa meredakan batuk lho, Bun! 

Nanas memiliki kandungan enzim bernama bromelain yang dapat meredakan batuk dan rhinosinusitis (peradangan hidung dan sinus).Ia akan bekerja dengan cara meredakan peradangan dan mengencerkan lendir yang ada di tenggorokan dan hidung. 

Untuk menjadikan nanas sebagai obat batuk alami anak, berikan sepotong nanas untuk si Kecil makan langsung. Jika ia kurang suka makan potongan buah nanas, olah menjadi jus tanpa tambahan gula dan berikan 3 kali sehari.

Namun sebelum memberikan nanas untuk meredakan batuk anak, pastikan ia tidak memiliki alergi terhadap nanas dan sedang tidak mengonsumsi antibiotik bernama amoxicillin ya, Bun.

 Kandungan dalam nanas dapat mengganggu proses penyerapan antibiotik tersebut sehingga efeknya jadi tidak efektif.

6. Cengkeh

Sama seperti daun thyme, cengkeh juga dapat diseduh menjadi teh dan diberikan pada si Kecil untuk meredakan batuknya. Cengkeh mengandung zat antibakteri dan memiliki kemampuan untuk menenangkan peradangan pada tenggorokan si Kecil. 

Bunda bisa menyeduh cengkeh dalam segelas air hangat dan larutkan madu sebagai pemanis alaminya agar si Kecil mau minum.

7. Jahe

Jahe adalah salah satu rempah yang pasti ada di hampir semua rumah tangga. Termasuk dapur Bunda juga, kan? Nah, jahe juga bisa menjadi alternatif obat batuk alami anak yang Bunda gunakan agar si Kecil cepat sembuh.

Jahe mengandung zat bernama gingerol yang mampu meredakan batuk serta memberikan efek relaksasi dengan mengurangi peradangan pada saluran napas.

Sekarang saatnya Bunda membuatkan teh jahe untuk si Kecil. Ambil seruas jahe dengan panjang sekitar 2.5 cm, kemudian potong tipis-tipis dan rebus di air mendidih selama 10-15 menit.

Tuang ke dalam gelas dan tambahkan 2 sendok teh madu. Berikan teh jahe madu pada si Kecil saat masih hangat. 

Oh iya, jangan terlalu banyak memberikan teh jahe pada si Kecil ya Bun. Karena minum teh jahe terlalu banyak bisa membuat tenggorokan iritasi, perutnya terasa tidak nyaman, hingga diare. 

Baca juga: 12 Cara Alami Mengatasi Pilek pada Anak

8. Kunyit

Selain sebagai bumbu dapur, kunyit juga telah dikenal luas sebagai obat batuk alami anak yang efektif. Cara kerja kunyit adalah dengan menenangkan otot-otot saluran pernapasan yang mengalami peradangan akibat batuk-batuk. 

Sama seperti jahe, Bunda dapat membuat teh kunyit untuk meredakan batuk si Kecil. Ambil satu ruas berukuran sekitar 2 cm lalu potong tipis-tipis.

Rebus dalam satu gelas air mendidih selama 10-15 menit. Jika sudah tuang teh kunyit dalam gelas, tunggu sampai hangat dan tambahkan 2 sendok teh madu. 

9. Peppermint 

Kandungan menthol dalam peppermint, baik dalam bentuk daun aslinya maupun dalam bentuk minyak esensial, sudah terkenal sebagai salah satu pereda gejala batuk alami.  

Bunda dapat menyeduh teh daun peppermint dan memberikannya pada si Kecil saat masih hangat untuk melegakan tenggorokan. 

Cara kedua, Bunda dapat mencampurkan 7-8 tetes minyak esensial peppermint ke dalam satu wadah seperti baskom berisi air panas. Tudungkan handuk di kepala si Kecil dan biarkan ia menghirup uap air yang tercampur dengan minyak esensial. 

Hanya saja, Bunda perlu ingat bahwa minyak esensial peppermint tidak boleh diberikan pada anak yang berusia di bawah 2,5 tahun karena dapat meningkatkan risiko terjadinya kejang. 

10. Thyme

Bunda pernah menggunakan daun thyme atau daun timi untuk bumbu masak? Ternyata selain mampu membuat makanan semakin sedap, thyme juga bisa meredakan batuk si Kecil, Bun!

Obat batuk alami anak yang satu ini ternyata mengandung senyawa bernama flavonoid yang bisa mengendurkan otot tenggorokan yang terlibat saat batuk dan mengurangi peradangan. 

Untuk menggunakan thyme sebagai obat batuk alami, Bunda cukup menyeduh 2 sendok teh daun thyme kering dalam 1 cangkir (250 ml) air mendidih. Tunggu sampai 10 menit, kemudian saring, dan berikan kepada si Kecil selagi masih hangat. 

Untuk Bunda yang belum pernah mengenal daun thyme, Bunda dapat membelinya di berbagai toko online dengan harga yang cukup terjangkau, kok!

Kapan Harus Membawa Anak Batuk ke Dokter? 

Ketika Bunda sudah mencoba obat batuk alami anak di atas, kondisi si Kecil belum kunjung pulih, jangan langsung memberikannya obat bebas ya, Bun. Sebaiknya langsung bawa si Kecil ke puskesmas atau dokter anak. 

Bisa jadi anak bukan hanya mengalami batuk biasa, namun sudah menjadi infeksi saluran pernapasan. Bisa jadi juga, batuk si Kecil merupakan gejala alergi, sehingga harus ditangani secepatnya.

Selain itu, jika memang Bunda mencurigai batuk ini muncul akibat alergi, segera hindari berbagai pemicu yang menyebabkan anak alergi. Lalu, segera bawa si Kecil ke dokter secepatnya.

Bunda juga bisa konsultasi langsung dengan Careline Sahabat Bunda yang siap menjawab pertanyaan Bunda terkait tumbuh kembang dan kesehatan si Kecil.

Supaya Bunda bisa lebih waspada, berikut tanda-tanda batuk si Kecil harus ditangani oleh dokter:

  • Ketika demam sudah mencapai 38 derajat celcius atau lebih (untuk bayi usia 0-2 bulan). 

  • Ketika demam sudah mencapai 38,9 derajat celcius atau lebih (untuk bayi usia lebih dari 2 bulan).

  • Bibir membiru.

  • Kesulitan bernapas dengan ciri-ciri cuping hidung melebar setiap kali mengambil napas, mengi, bernapas cepat, dan tulang rusuk terlihat di setiap ambilan napas.

  • Sakit kepala akut.

  • Tidak mau makan atau minum dan menunjukkan gejala dehidrasi (biasanya ditunjukkan dengan penurunan frekuensi buang air kecil).

  • Rewel berlebihan.

  • Ngantuk berlebihan.

  • Sakit telinga terus-menerus.

Bila si Kecil mengalami demam, Bunda harus segera melakukan pertolongan pertama sambil menyiapkannya untuk pergi ke fasilitas kesehatan terdekat. Dengan menerapkan cara mengatasi demam anak di rumah, akan membuat kondisinya lebih cepat pulih dan membaik.

Baca Juga: Anak Bersin-Bersin? Ini Penyebab dan Cara Mudah Mengatasinya

Cara Mencegah Batuk pada Anak

Batuk memang penyakit yang sangat mudah kembali menyerang tubuh, apalagi anak-anak yang daya tahan tubuhnya masih dalam masa perkembangan. Untuk mencegah batuk agar tidak kembali menghinggapi tubuh mungil anak, Bunda dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Ajak anak untuk rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah keluar rumah, akan makan, setelah bersin, dan setelah batuk.

  • Berikan makanan bergizi pada si Kecil.

  • Hindari mencium anak ketika Ayah dan Bunda sedang sakit. 

  • Hindarkan si Kecil dari orang yang sedang sakit. Tolak dengan sopan jika ada orang yang sedang sakit tapi ingin mencium atau menggendong si Kecil.

  • Hindari tempat yang terlalu ramai.

  • Memakaikan masker di tempat ramai.

  • Hindari berbagi alat makan dengan orang lain. 

  • Hindari asap rokok.

  • Mengajari anak untuk menutup mulut saat batuk dan bersin menggunakan tissue atau siku, bukan tangan.

Semoga dengan mengetahui berbagai tips dan cara alami mengobati batuk di atas, si Kecil akan cepat sembuh dan kembali aktif seperti sedia kala, ya, Bun!

Jangan lupa juga untuk mendaftarkan diri di Klub Generasi Maju supaya Bunda bisa mendapatkan lebih banyak informasi penting soal cara pengasuhan anak dan tips-tips menjaga kesehatan si Kecil di rumah. Gratis!

Referensi

  1. Office. “Tips from the FDA to Safely Treat Your Child’s Cough and Cold.” U.S. Food and Drug Administration, 2021, www.fda.gov/consumers/consumer-updates/should-you-give-kids-medicine-coughs-and-colds#:~:text=The%20FDA%20doesn’t%20recommend,under%204%20years%20of%20age.%E2%80%9D. Accessed 19 Dec. 2022.

  2. Oduwole, Olabisi, et al. “Honey for Acute Cough in Children.” Cochrane Database of Systematic Reviews, vol. 2018, no. 12, 10 Apr. 2018, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6513626/, 10.1002/14651858.cd007094.pub5. Accessed 19 Dec. 2022.

  3. “Honey: An Effective Cough Remedy?” Mayo Clinic, 2020, www.mayoclinic.org/symptoms/cough/expert-answers/honey/faq-20058031. Accessed 19 Dec. 2022.

  4. ‌PASSALI, D., et al. “Bromelain’s Penetration into the Blood and Sinonasal Mucosa in Patients with Chronic Rhinosinusitis.” Acta Otorhinolaryngologica Italica, vol. 38, no. 3, June 2018, pp. 225–228, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6036946/, 10.14639/0392-100x-1693. Accessed 19 Dec. 2022.

  5. “Bromelain.” NCCIH, NCCIH, 2019, www.nccih.nih.gov/health/bromelain. Accessed 19 Dec. 2022.

  6. “Coughs: Meds or Home Remedies?” Seattle Children’s Hospital, 2022, www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/coughs-meds-or-home-remedies/. Accessed 19 Dec. 2022.

  7. Blair, Cameron. “Are Essential Oils Safe for Children?” Hopkinsallchildrens.org, Johns Hopkins All Children’s Hospital, 7 Jan. 2020, www.hopkinsallchildrens.org/ACH-News/General-News/Are-Essential-Oils-Safe-for-Children. Accessed 19 Dec. 2022.

  8. Smith, Charlotte. “6 At-Home Remedies to Ease Your Sore Throat.” Pennmedicine.org, Penn Medicine health blogs, 17 Aug. 2020, www.pennmedicine.org/updates/blogs/health-and-wellness/2018/february/sore-throat. Accessed 19 Dec. 2022.

  9. ‌Kardos, Peter, et al. “Effectiveness and Tolerability of the Thyme/Ivy Herbal Fluid Extract BNO 1200 for the Treatment of Acute Cough: An Observational Pharmacy-Based Study.” Current Medical Research and Opinion, vol. 37, no. 10, 13 Aug. 2021, pp. 1837–1844, pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34340607/, 10.1080/03007995.2021.1960493. Accessed 19 Dec. 2022.

  10. Mao, Qian-Qian, et al. “Bioactive Compounds and Bioactivities of Ginger (Zingiber Officinale Roscoe).” Foods, vol. 8, no. 6, 30 May 2019, p. 185, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6616534/, 10.3390/foods8060185. Accessed 19 Dec. 2022.

  11. “Ginger.” NCCIH, NCCIH, 2020, www.nccih.nih.gov/health/ginger. Accessed 19 Dec. 2022.

  12. Babaei, Fatemeh, et al. “Curcumin (a Constituent of Turmeric): New Treatment Option against COVID‐19.” Food Science & Nutrition, vol. 8, no. 10, 6 Sept. 2020, pp. 5215–5227, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7590269/, 10.1002/fsn3.1858. Accessed 19 Dec. 2022.

  13. “Colds (for Parents) - Nemours KidsHealth.” Kidshealth.org, 2020, kidshealth.org/en/parents/cold.html. Accessed 19 Dec. 2022.

  14. “Coughs and Colds in Children.” Healthdirect.gov.au, Healthdirect Australia, Aug. 2022, www.healthdirect.gov.au/coughs-and-colds-in-children#prevent. Accessed 19 Dec. 2022.

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline