Facebook Pixel Code 8 Manfaat Vitamin C untuk Anak 2 Tahun yang Penting

8 Manfaat Vitamin C untuk Anak 2 Tahun dan Sumber Makanannya

8 Manfaat Vitamin C untuk Anak 2 Tahun dan Sumber Makanannya

 

Tahukah Bunda kalau manfaat vitamin C untuk anak ternyata tidak hanya bagus untuk jaga daya tahan tubuh? Yuk, cari tahu apa saja fungsi vitamin C dan dari mana Bunda bisa dapatkan sumber vitamin C terbaik untuk si Kecil!

Berbagai Manfaat Vitamin C untuk Anak 2 Tahun

Vitamin C penting untuk dipenuhi agar tumbuh kembang anak berjalan optimal. Lalu, apa saja manfaat vitamin C untuk anak 2 tahun jika kebutuhan harian ini berhasil dipenuhi?

1. Menjaga Daya Tahan Tubuh

Manfaat utama vitamin C untuk anak adalah menjaga daya tahan tubuhnya agar si Kecil tidak mudah sakit, terutama akibat flu dan batuk pilek. 

Berdiri sendiri, vitamin C mendorong sistem imun bekerja lebih aktif melawan dan mematikan kuman penyebab infeksi yang masuk ke dalam tubuh.

Jika dikombinasikan dengan asupan zat besi dan zinc, vitamin C bisa bekerja lembih maksimal lagi untuk menjaga daya tahan tubuh anak.

Sebab, zinc sangat penting untuk membantu sistem imun memproduksi sel darah putih yang khusus berfungsi melepaskan antibodi untuk menyerang bakteri, virus, dan racun. 

Sederhananya, vitamin C dan zinc bekerja saling melengkapi tugasnya masing-masing untuk mendukung fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit akibat infeksi.

Sementara itu, mengonsumsi vitamin C dan zat besi bersamaan diketahui berdampak lebih baik untuk mendukung daya tahan tubuh anak, ketimbang mengonsumsinya secara terpisah.

Hal ini karena zat besi penting untuk bantu meningkatkan jumlah sel imun agar lebih optimal melawan infeksi sistem pernapasan seperti flu dan batuk. 

2. Mendukung Perkembangan Kognitif

Tahukah Bunda kalau konsentrasi vitamin C tertinggi dalam tubuh terdapat pada sel saraf otak?

Otak pun secara selektif menjaga kadar vitamin C-nya untuk mencegah terjadi kekurangan. yang dapat menyebabkan kerusakan saraf selama tahun-tahun pertama perkembangan otak anak.

Vitamin C untuk anak bermanfaat untuk menjaga kekuatan sambungan komunikasi antar saraf otak yang penting dalam fungsi sistem saraf.

Sistem saraf merupakan media tubuh untuk berkomunikasi satu sama lain. Anak dapat berpikir, berbicara, dan menggerakkan tubuhnya untuk bermain berkat sistem saraf yang sehat.

Jika kekuatan antar sambungan ini lemah, pemrosesan informasi di otak dapat terganggu sehingga anak bisa tidak maksimal untuk belajar dan menyerap informasi.

3. Maksimalkan Penyerapan Zat Besi

Vitamin C juga bermanfaat untuk memaksimalkan penyerapan zat besi dalam tubuh anak, terutama zat besi non-heme yang berasal dari sumber makanan nabati.

Vitamin C diketahui dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari sayuran hingga 2 kali lipat. Jadi akan ada lebih banyak zat besi yang dapat diserap saluran cerna dan digunakan tubuh anak. 

Kurangnya asupan vitamin C mengakibatkan penyerapan zat besi jadi tidak optimal. Salah satu akibat jangka panjangnya adalah risiko anemia defisiensi besi pada anak.

Tubuh menggunakan zat besi untuk membuat hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh, termasuk otak agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya. 

Faktanya, otak menggunakan sekitar seperlima dari total pasokan oksigen tubuh untuk  menjalankan semua fungsinya.

Kurangnya oksigen dalam darah dapat mempengaruhi proses belajar anak dengan menurunkan kemampuan berpikir jernih, konsentrasi, dan mengingat.

Selain itu, tubuh anak juga membutuhkan zat besi untuk membuat beberapa hormon, termasuk hormon pertumbuhan, juga pembentukan daya tahan tubuh yang efektif.

Baca Juga: 8 Nutrisi Penting untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

4. Mendukung Proses Belajar Anak

Jika dikombinasikan dengan zinc, manfaat vitamin C untuk anak 2 tahun ini bisa jadi lebih optimal, Bun.

Pasalnya, zinc sangat penting untuk perkembangan bagian otak yang bernama hipokampus dan korteks, sehingga disimpan dalam jumlah yang cukup banyak di area ini.

Hipokampus adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk proses pembelajaran dan penyimpanan serta pengolahan memori jangka panjang.

Sementara itu, korteks adalah lapisan tipis pembungkus otak besar yang berfungsi sebagai pusat dari segala indera tubuh.

Korteks juga merupakan area otak yang bertanggung jawab terhadap kemampuan berpikir, memahami, berbicara dan berbahasa, mengingat dan fokus, dan memecahkan masalah.

5. Mendukung Pertumbuhan Tulang

Tidak hanya kalsium saja, vitamin C memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi anak. 

Pada jangka panjang, asupan vitamin C dapat membantu tulang untuk membentuk kepadatan yang optimal saat anak bertumbuh dewasa.

Kesehatan tulang yang terpelihara juga membuat anak dapat berkegiatan secara aktif dan mandiri.

6. Memelihara Kesehatan Kulit

Mungkin ada kalanya, si Kecil terlalu asyik bermain sehingga kulitnya terluka. Kejadian ini sering terjadi. Kulitnya bisa cepat sembuh ketika ia mendapatkan asupan vitamin C yang cukup.

Vitamin C erat kaitannya dengan kesehatan kulit anak maupun dewasa. Kandungan antioksidan di dalamnya memberi manfaat untuk menjaga kesehatan kulit anak.

Vitamin C berperan menstimulasi produksi kolagen, yakni protein penting dalam pembentukan kulit dan tulang, serta menjaganya agar tetap sehat.

Kolagen juga berperan dalam memperbaiki dan menyembuhkan jaringan kulit yang rusak. Sehingga kulit si Kecil yang luka bisa lebih cepat sembuh.

7. Melindungi dari Bahaya Polusi

Manfaat lain vitamin C untuk anak yang tidak bisa disepelekan adalah perlindungan terhadap bahaya radikal bebas akibat paparan polusi udara.

Polusi udara terdiri dari berbagai zat dan bahan kimia yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan anak.

Paparan polusi udara dalam jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh yang dapat menyebabkan anak lebih mudah terserang penyakit.

Selain itu, paparan berlebihan terhadap polusi udara juga dapat menyebabkan peradangan pada organ pernapasan anak dan mengurangi fungsi paru-paru.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kombinasi asupan vitamin C dan vitamin E memiliki efek antioksidan untuk mengurangi gejala asma dan penyakit paru akibat polusi udara.

8. Mempercepat Kesembuhan Alergi

Sejumlah penelitian menemukan bukti bahwa rutin mengonsumsi makanan tinggi vitamin C dapat membantu mengurangi keparahan gejala alergi kulit atau pernapasan.

Hal ini karena vitamin C mengandung antioksidan alami yang dapat membantu melawan stres oksidatif yang dapat menimbulkan gejala khas alergi seperti gatal-gatal pada kulit.

Dengan kata lain, vitamin C bertindak sebagai antihistamin alami dan antiradang yang kuat untuk mempercepat kesembuhan gejala alergi.

Baca Juga: Cara Mudah Memilih Vitamin C Terbaik untuk Anak

Apa yang Terjadi Jika Anak Kekurangan Vitamin C? 

Defisiensi vitamin C adalah masalah gizi yang cukup jarang ditemui.

Tanda-tanda anak mengalami kekurangan vitamin C adalah cepat, mudah memar, gusi mudah berdarah, dan kulit kasar yang berbintik-bintik menonjol seperti kulit ayam.

Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup vitamin C juga bisa terlihat dari luka di kulit yang lama sembuhnya.

Pada kasus tertentu, kekurangan vitamin C yang parah dan terjadi berkelanjutan dapat menyebabkan masalah kesehatan bernama skorbut atau scurvy.

Skorbut dapat memunculkan gejala berupa tubuh lemas, nafsu makan hilang, mual, diare, dan demam.

Akan tetapi, gejala kekurangan vitamin C yang parah bisa membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk nampak secara nyata.

Sumber Makanan yang Mengandung Vitamin C untuk Anak

Tidak diragukan lagi bahwa manfaat vitamin C untuk anak begitu penting di 2 tahun pertama usianya, ya, Bun?

Pada anak, kebutuhan vitamin C harian bisa berbeda berdasarkan usia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan anak 2 tahun mendapatkan vitamin C sebesar 40 mg setiap hari. 

Oleh karena itu, Bunda tentu ingin terus bisa menyediakan beragam makanan yang mengandung vitamin C agar si Kecil bertumbuh kembang dengan optimal. 

Berikut adalah beberapa contoh sumber makanan tinggi vitamin C untuk anak:

  • Jeruk mengandung 53,2 mg vitamin C per 100 gram.

  • Jambu biji mengandung sekitar 200 mg vitamin C per 100 gram.

  • Stroberi mengandung 58,8 mg vitamin C per 100 gram.

  • Mangga mengandung 36,4 mg vitamin C per 100 gram.

  • Nanas mengandung 47,8 mg vitamin C per 100 gram.

  • Tomat mengandung 40 mg vitamin C per 100 gram.

  • Brokoli memiliki 89,2 mg vitamin C per 100 gram.

  • Bayam merah mengandung 62 mg vitamin C per 100 gram.

Agar anak mendapatkan cukup vitamin C, Bunda bisa memberikan variasi sayuran dan buah-buahan yang berbeda pada setiap waktu makannya. 

Jangan lupa juga untuk mendampingi menu makanan yang mengandung vitamin C untuk anak dengan asupan zat besi dan zinc.

Nah, selain dari berbagai pilihan makanan di atas, Bunda juga bisa bantu lengkapi kebutuhan gizi harian anak dengan memberikan susu pertumbuhan SGM Eksplor 1+.

Susu SGM Eksplor adalah satu-satunya susu pertumbuhan yang mengandung IronC™, yaitu kombinasi unik zat besi dan vitamin C dalam rasio tepat untuk bantu memaksimalkan penyerapan nutrisi hingga 2x lipat.

Selain itu, SGM Eksplor juga dilengkapi dengan DHA, minyak ikan, omega 3 dan 6, zinc, serta nutrisi penting lainnya yang membantu si Kecil tumbuh maksimal jadi Generasi Maju yang berpikir cepat dan berani.

Ingin mencari inspirasi seputar pemenuhan gizi anak sehari-hari sebelum ia mulai masuk sekolah? Yuk, daftarkan diri Bunda di Klub Generasi Maju untuk dapatkan akses ke banyak informasi parenting terbaru serta beragam promo menarik lain seputar susu SGM. Gratis!

Referensi:

  1. Maggini, S., Wenzlaff, S., & Hornig, D. H. (2010, April). Essential Role of Vitamin C and Zinc in Child Immunity and Health. ResearchGate; unknown. https://www.researchgate.net/publication/44642602_Essential_Role_of_Vitamin_C_and_Zinc_in_Child_Immunity_and_Health
  2. Iron and vitamin C: the perfect pair? (2015, February 13). MSU Extension. https://www.canr.msu.edu/news/iron_and_vitamin_c_the_perfect_pair
  3. Soyano A;Gómez M. (2022). [Role of iron in immunity and its relation with infections]. Archivos Latinoamericanos de Nutricion, 49(3 Suppl 2). https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10971835/
  4. Budak, M., & Zochowski, M. (2019). Synaptic Failure Differentially Affects Pattern Formation in Heterogenous Networks. Frontiers in Neural Circuits, 13. https://doi.org/10.3389/fncir.2019.00031
  5. IDAI | Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi
  6. ‌Armitage, A. E., & Moretti, D. (2019). The Importance of Iron Status for Young Children in Low- and Middle-Income Countries: A Narrative Review. Pharmaceuticals, 12(2), 59. https://doi.org/10.3390/ph12020059
  7. Office of Dietary Supplements - Iron. (2022). Nih.gov. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Iron-Consumer/
  8. Martini, L., Pecoraro, L., Salvottini, C., Piacentini, G., Atkinson, R., & Pietrobelli, A. (2020). Appropriate and inappropriate vitamin supplementation in children. Journal of nutritional science, 9, e20. https://doi.org/10.1017/jns.2020.12
  9. Abdullah M, Jamil RT, Attia FN. Vitamin C (Ascorbic Acid) [Updated 2022 Oct 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499877/
  10. Pullar, J. M., Carr, A. C., & Vissers, M. C. M. (2017). The Roles of Vitamin C in Skin Health. Nutrients, 9(8), 866. https://doi.org/10.3390/nu9080866

Artikel Terpopuler