Facebook Pixel Code Bayi Kentut Terus: 7 Penyebab dan Cara Ampuh Mengatasinya

Bayi Kentut Terus: 7 Penyebab dan Cara Ampuh Mengatasinya

Bayi Kentut Terus: 7 Penyebab dan Cara Ampuh Mengatasinya

 

Bayi berusia 2-3 bulan bisa buang gas hingga 13-21 kali dalam sehari. Namun, apakah bayi kentut terus itu normal?

Penyebab Bayi Kentut Terus

Kentut adalah salah satu cara untuk mengeluarkan gas yang menumpuk di dalam perut. Apa yang menyebabkan perut bayi bergas sehingga ia kentut terus? Berikut penjelasannya: 

1. Sistem Pencernaan Bayi Masih Berkembang

Salah satu penyebab utama bayi kentut adalah karena sistem pencernaan yang masih berkembang. 

Selama masa perkembangannya, bayi masih beradaptasi dengan cara mencerna makanan sehingga rentan memproduksi gas berlebih dari hasil olahan bakteri baik di dalam perut.

2. Bayi Menyusu dengan Cepat

Bunda sebaiknya mengamati pada pukul berapa saja si Kecil biasanya minta minum ASI serta memahami tanda-tanda bayi lapar sehingga bisa menyusui tepat waktu. 

Hal tersebut penting untuk menghindari bayi terlalu lapar. Dalam kondisi terlalu lapar, bayi umumnya menyedot dan menelan susu dengan cepat. 

Menelan susu terlalu cepat dapat membuat bayi menelan lebih banyak gelembung udara, sehingga perutnya lebih mudah kembung dan membuat bayi kentut terus. 

3. Perlekatan Menyusu Kurang Tepat

Kemungkinan penyebab bayi kentut terus adalah posisi perlekatan mulut si Kecil di payudara Bunda yang tidak pas sehingga ia justru menelan terlalu banyak udara.

Selain itu, bayi juga bisa menelan terlalu banyak udara saat bayi sedang menguap, batuk, atau saat ia sedang mengoceh.

Udara dari luar yang masuk ke dalam perut lewat mulutnya akan menyebabkan perut bayi kembung terisi gas.

4. Bayi Habis Menangis

Bila bayi terus rewel bahkan menangis terlalu lama, ia juga berisiko menelan udara terlalu banyak sehingga membuat perut kembung dan kentut terus.

Ketika bayi menangis ia cenderung akan menelan udara. Hal ini yang kemudian menyebabkan perutnya kemasukan gas dan membuat bayi sering kentut. 

Baca Juga: Kenali Penyebab Kolik pada Bayi dan Cara Ampuh Mengatasinya

5. Bayi Sedang Sembelit atau Diare

Bayi kentut terus bisa menandakan perut bayi sedang bermasalah. Entah karena sembelit atau diare pada bayi.

Feses yang keras dan tertahan lama di dalam usus dapat mengeluarkan gas. Bayi juga sering kentut jika otot-otot ususnya bekerja keras untuk terus-terusan mengeluarkan feses saat diare.

Dua masalah pencernaan ini umumnya dialami bayi karena perubahan pola makannya atau pola makan Bunda selama menyusui yang memengaruhi kondisi ASI. 

6. Bayi Mencoba Makanan Baru

Bayi sering kentut juga mungkin terjadi saat fase pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). 

Sebab, ini bisa jadi salah satu “respon” yang sangat wajar selama si Kecil baru mengenal makanan karena pencernaannya masih beradaptasi.

Selain itu, mengenalkan makanan baru juga mungkin berisiko menimbulkan reaksi alergi yang salah satunya ditandai dengan perut kembung. 

7. Virus Gastrointestinal

Infeksi virus gastrointestinal (dikenal juga dengan istilah flu perut) dapat membuat perut bayi kembung sehingga ia kentut terus disertai dengan diare dan muntah. 

Kondisi ini pada umumnya disebabkan oleh virus bernama norovirus atau rotavirus. Bayi bisa terinfeksi jika ia mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. 

Si Kecil juga mungkin bisa terinfeksi penyakit ini jika ia berbagi alat makan, makanan, atau handuk dengan penderita gastrointestinal virus. 

Baca Juga: 11 Penyebab Perut Bayi Bunyi dan Solusinya

Bagaimana Cara Mengatasi Bayi yang Sering Kentut? 

Bayi sering kentut adalah hal yang normal terjadi dan umumnya tidak berbahaya. Namun ini bisa membuat si Kecil merasa tidak nyaman. Berikut beberapa cara mengatasi bayi kentut terus: 

1. Memerhatikan Tanda Lapar

Supaya bayi tidak terlalu lapar, menangis heboh, menyusu dengan terburu-buru, dan berakhir dengan sering kentut, Bunda perlu mencoba memahami tanda lapar si Kecil, antara lain: 

  • Memasukkan tangan ke mulut. 
  • Menolehkan kepala untuk mencari payudara Bunda. 
  • Bibirnya mengecap-ngecap. 
  • Bibirnya mengerucut. 
  • Bayi menjilat-jilat bibirnya. 
  • Telapak tangannya mengepal. 

2. Pastikan Posisi Menyusu Sudah Tepat

Pastikan proses pelekatan bayi saat menyusui sudah tepat dengan meninggikan kepala si Kecil sedikit dari perutnya.

Pastikan juga mulut si Kecil menempel penuh pada area melingkar kecil berwarna lebih gelap pada payudara (areola) Bunda.

Cara ini membuat bayi bisa minum ASI lebih banyak dan lancar tanpa banyak udara yang ikut masuk ke dalam perut.

3. Sendawakan Bayi Setelah Menyusu

Cara lain mengatasi bayi sering kentut adalah dengan menyendawakan bayi. Sendawa bisa membantu mengurangi gas yang ada di dalam perut si Kecil. 

Jadi, cobalah untuk memposisikan bayi berdiri dengan posisi kepala di bahu Bunda. Kemudian, tepuk-tepuk lembut punggungnya secara perlahan dengan frekuensi tertentu. 

Bunda bisa melakukan langkah ini di antara waktu menyusui (terutama sebelum berpindah payudara) atau setelah selesai memberikan susu pada bayi. 

4. Gerakkan Kaki Bayi Seperti Mengayuh Sepeda

Cara mengatasi bayi kentut terus juga bisa dengan menggerakkan kaki si Kecil seperti sedang bersepeda. 

Pertama-tama, baringkan si Kecil dalam posisi telentang. Selanjutnya, angkat dan gerakkan kaki bayi memutar ke arah perut seperti sedang mengayuh sepeda.

Bunda juga bisa mendorong perlahan lutut bayi ke arah perutnya. Kemudian, tahan selama 10 detik, lepaskan dan luruskan kakinya. Bunda bisa ulangi beberapa kali sampai ia buang angin. 

5. Pijat Perut Bayi

Memijat area perut bayi dapat membuatnya lebih rileks dan nyaman. Tak hanya itu, pijat bayi bisa membantu meredakan perut kembung sehingga membuatnya jadi lebih sering buang gas. 

Untuk melakukan langkah ini, Bunda bisa menekan perut bayi secara perlahan dengan gerakan memutar untuk membantu mengeluarkan gas berlebih. 

6. Lakukan Tummy Time

Cara lain untuk mencegah bayi kentut terus yakni dengan membantunya tengkurap atau melakukan tummy time. 

Tummy time berguna untuk meningkatkan kemampuannya bergerak, sehingga gas tidak terperangkap di dalam perut. 

Akan tetapi, bayi bisa gumoh bila langsung tengkurap setelah menyusu atau makan.Tunggulah sekitar 20-30 menit sebelum melakukan tummy time. 

Selain itu, pastikan Bunda mengawasi si Kecil saat ia sedang tummy time, ya. Jika si Kecil mengantuk atau ketiduran, segera pindahkan ke posisi telentang. 

Baca Juga: Bahayakah Bayi Gumoh Banyak Seperti Muntah?

Kondisi Bayi Kentut Terus yang Wajib Diwaspadai

Meski bayi sering kentut itu umumnya normal, Bunda perlu berjaga-jaga apabila bayi keseringan buang gas disertai dengan salah satu atau lebih dari kondisi ini:

  • Menangis terus sampai sulit dikendalikan.
  • Bayi tidak kunjung BAB dalam waktu yang lama. 
  • Ada darah dalam feses bayi.
  • Bayi muntah.
  • Bayi demam
  • Bayi mengeluarkan feses yang lebih banyak.
  • Bayi mengalami penurunan berat badan.
  • Bayi susah BAB atau sembelit.
  • Bayi menolak menyusu atau makan.

Segera bawa si Kecil ke dokter spesialis anak bila ada gejala-gejala di atas, ya, karena ini bisa menandakan adanya gangguan pencernaan serius yang membutuhkan penanganan dokter.

Bunda juga dapat bertanya langsung dengan Sahabat Bunda Generasi Maju untuk mendapat lebih banyak informasi seputar kesehatan dan perawatan bayi baru lahir.

Referensi:

  1. ‌Villines, Z. (2019, March 18). Causes and how to relieve gas in a baby. Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324725#causes
  2. Editorial Team. (2022). Viral gastroenteritis (stomach flu)-Viral gastroenteritis (stomach flu) - Symptoms & causes - Mayo Clinic. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/viral-gastroenteritis/symptoms-causes/syc-20378847
  3. Editorial Team. (2009, August). Abdominal Pain in Infants: 8 Possible Reasons Your Baby’s Tummy Hurts. HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Abdominal-Pains-in-Infants.aspx
  4. ‌CDC. (2024, March 15). Signs Your Child is Hungry or Full. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/mealtime/signs-your-child-is-hungry-or-full.html
  5. Brown, T. (2010, April 26). Infant Gas: How to Prevent and Treat It. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/features/infant-gas
  6. Jerome, S. (2006, March 14). Gas in Babies. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-gas
  7. Villines, Z. (2019, March 18). Causes and how to relieve gas in a baby. Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324725#when-to-call-the-doctor
  8. Schaefer, A. (2018, December 14). Baby Gas: Relief and Prevention. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/parenting/baby-gas-prevent-relief#prevention

Artikel Terpopuler