Facebook Pixel Code Penyebab dan Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi

Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi

Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi

Ruam popok pada bayi jadi keluhan banyak ibu, mungkin juga termasuk Bunda. Kondisi ini sering kali membuat bayi jadi rewel dan tentu buat Bunda jadi cemas, bukan? Untungnya, ruam popok bisa diatasi dengan perawatan rumahan dan pengobatan dokter. Untuk tahu cara mengatasinya, Mama perlu mengenali ciri-ciri dan penyebab ruam popok pada bayi terlebih dahulu. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Tanda-tanda Ruam Popok pada Bayi

Ruam popok sering sekali terjadi pada masa tahun awal bayi yaitu sekitar usia 9 - 12 bulan. Menurut data IDAI, sekitar 7-35% bayi akan mengalami ruam popok. 

Umumnya, hal ini terjadi karena masalah pemakaian popok yang dapat menyebabkan iritasi, infeksi, maupun alergi. Jika diperhatikan, tanda ruam popok tidak cuma ruam saja. Berikut ini adalah ciri-ciri ruam popok pada bayi yang perlu Bunda ketahui:

  • Kulit meradang di area popok seperti bokong, paha, dan alat kelamin.

  • Menimbulkan gatal pada ruam.

  • Ada luka di area popok.

  • Bayi jadi tidak nyaman dan rewel, terutama ketika mengganti popok.

Apa Penyebab Ruam Popok pada Bayi?

Ruam popok adalah kondisi bokong atau lipatan paha bayi menjadi kemerahan karena bersentuhan dengan popok. Biasanya, ruam popok muncul akibat iritasi yang disebabkan oleh kontak dengan popok, atau karena terlalu lama bersentuhan dengan urin atau feses. 

Bagian sekitar popok akan menjadi hangat dan lembap, sehingga membuat popok menjadi tempat yang tepat untuk ruam berkembang.

Berikut ini beberapa faktor yang dapat menyebabkan ruam popok pada bayi:

1. Membiarkan Popok Kotor Terlalu Lama

Kulit bayi sangatlah sensitif sehingga akan sangat mudah mengalami ruam. Untuk itu, jangan biarkan popok pada bayi basah atau kotor terlalu lama ya, Bun. 

Selain akan menimbulkan ruam, popok yang basah atau kotor akan membuat si Kecil menjadi tidak nyaman.

2. Popok yang Terlalu Ketat

Dalam memilih popok sebaiknya Bunda sesuaikan dengan umur dan berat badan bayi. Jangan sampai memberikan bayi popok yang terlalu ketat. 

Sebab popok yang ketat akan bergesekan dengan kulit. Kondisi ini dapat menimbulkan iritasi kulit dan ruam popok pada bayi.

3. Menggunakan Produk Baru pada Bayi

Bunda pasti ingin mencoba sesuatu produk baru kepada si Kecil, mungkin karena harganya yang lebih murah atau memang produk unggulan yang mempunyai kualitas lebih baik. Namun, memberikan produk bayi yang baru seperti popok, minyak, atau lotion bisa saja menjadi pemicu ruam pada kulit bayi.

4. Memiliki Kulit Sensitif

Bayi yang mempunyai kondisi kulit seperti dermatitis atopik atau dermatitis seboroik, akan mudah mengalami ruam popok. Jadi, Bunda harus cari tahu dulu kondisi kulit si Kecil.

Jika si Kecil punya masalah kulit ini, konsultasikan dengan dokter dalam merawat kesehatan kulitnya, sekaligus dalam memilih popok yang tepat.

5. Memperkenalkan Makanan Baru

Mencoba jenis makanan baru bisa memicu ruam popok pada bayi. Alasannya, karena struktur feses dan frekuensi buang air akan berubah. Biasanya, kondisi ini rentan terjadi ketika bayi mulai mencoba makanan padat atau memulai MPASI. 

6. Menggunakan Antibiotik

Hal ini mungkin terjadi ketika si Kecil sedang sakit. Penggunaan antibiotik menyebabkan ruam karena dapat membunuh bakteri yang menjaga pertumbuhan jamur. 

Selain itu penggunaan antibiotik juga meningkatkan risiko diare. Bahkan jika Bunda sedang meminum antibiotik dan juga menyusui, bayi berisiko lebih tinggi mengalami ruam popok.

Baca Juga: Gejala Alergi Kulit dan Cara Mengatasinya

Bagaimana Cara Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi?

Sebenarnya ruam popok pada bayi tidak membahayakan, tapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang sangat mengganggu bayi. Berikut ini beberapa cara sederhana yang bisa  Bunda lakukan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya ruam popok pada kulit bayi.

1. Jangan Mandikan Bayi dengan Air Hangat 

Bayi sebetulnya belum butuh banyak dimandikan, lho, Bun. Bahkan mandi 3 kali seminggu saja sebenarnya sudah cukup untuk si Kecil, meski Bunda tetap sah-sah saja memandikannya setiap hari kalau ia keringatan.

Namun yang penting, penggunaan air hangat terlalu sering sebaiknya dihindari, khususnya untuk area bokong dan selangkangan bayi saat terkena ruam. Sebab, sentuhan dengan air bersuhu hangat justru dapat memperburuk proses penyembuhan kulit bayi.

 Frekuensi mandi tiga kali dalam seminggu sebenarnya sudah cukup untuk bayi. Akan tetapi, tidak masalah jika Bunda ingin memandikan si Kecil setiap hari. 

2. Rutin Mengganti Popok

Salah satu penyebab utama muncul ruam popok, ketika terlalu lama membiarkan popok kotor dipakai oleh bayi. Oleh karena itu, Bunda harus segera mengganti popok sesering mungkin. 

Dengan seringnya membersihkan pantat bayi dan mengganti popoknya risiko ruam dapat diminimalkan. Selain itu, penggunaan popok sekali pakai yang mengandung gel penyerap sangat efektif untuk menghilangkan lembap pada kulit.

Jika popok sekali pakai penyebab ruam kulit pada bayi, disarankan untuk tidak menggunakan jenis popok ini sementara waktu. Sebagai alternatif, penggunaan popok kain dapat menghindari kemungkinan terjadinya ruam yang disebabkan oleh iritasi karena bahan popok sekali pakai.

3. Ganti Popok Saat Kulitnya Kering

Setelah Bunda memandikan atau mengganti popok si Kecil, pastikan semua bagian tubuh bayi kering. Terutama pada bagian bokong dan selangkangan sebelum memakai popok. Karena, jika masih ada bekas air yang tersisa dapat menimbulkan lembap atau jamur pada area tersebut. 

Selain itu, Bunda harus mengelap bagian bokong bayi yang mungkin muncul ruam secara lembut atau ditepuk perlahan. Jangan sampai Bunda menggosoknya secara kasar karena dapat menimbulkan iritasi dan memicu ruam popok pada bayi.

4. Angin-Anginkan Dulu Sebelum Memakaikan Popok

Untuk mencegah ruam atau agar kondisinya tidak semakin parah, Bunda bisa mendiamkan are kulit bokong beberapa saat sebelum memakaikan popok. 

Memberikan waktu 5-10 menit sebelum memakai popok bisa menjadi cara alami untuk mengeringkan pantat dan selangkangan pada bayi.

5. Oleskan Krim Pelembap

Jika si Kecil sering mengalami ruam popok, Bunda dapat mengoleskannya krim atau salep setiap kali mengganti popok. Petroleum jelly dan zinc oksida adalah bahan yang telah terbukti mampu mengatasi ruam popok. 

Pemberian krim bukan hanya untuk menyembuhkan ruam pada popok, tapi juga dapat mencegah ruam. Namun, pastikan produknya sudah mengantongi izin BPOM dan teruji klinis, ya.

6. Hindari Menggunakan Tisu Beralkohol

Saat mengganti popok, lebih baik Bunda menggunakan bola kapas lembut dan air bersih. Setelah itu, bersihkan setiap bagian dengan lembut dan perlahan ya, Bun. 

Hindari menggunakan tisu yang mengandung alkohol atau wewangian, ya. Karena zat tersebut dapat membuat kulit yang iritasi menjadi lebih parah.

Pastikan Bunda mencuci tangan sampai bersih baik sebelum dan sesudah mengganti popok. Mencuci tangan dapat mencegah penyebaran bakteri ke bagian lain tubuh bayi atau bahkan ke diri kita sendiri.

Baca Juga: Ciri-Ciri Alergi Dingin pada Anak dan Cara Mengatasinya

Ingat, Bun. Ruam popok pada bayi bisa diatasi dengan menggunakan cara di atas dan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya, ya, Bun. Jangan sungkan untuk konsultasi ke dokter, jika kondisi ruam popok pada si Kecil tidak kunjung membaik. 

Jangan lupa daftarkan diri Bunda di Klub Generasi Maju untuk dapatkan akses ke banyak fitur-fitur menarik lainnya. Daftar sekarang untuk dapatkan lebih banyak informasi terbaru seputar tumbuh kembang anak dan tips parenting lainnya. Bunda juga bisa dapatkan berbagai promo dan penawaran menarik, lho!

Referensi:

  1. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1209/seputar-ruam-popok-pada-bayi
  2. Behring, S. (2018, December 7). Helpful Tips for Diaper Rash: What You Need to Know. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/home-remedies-diaper-rash
  3. ‌Diaper rash - Symptoms and causes. (2022). Mayo Clinic; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diaper-rash/symptoms-causes/syc-20371636
  4. IDAI | 5 Langkah Mengatasi Ruam Popok pada Bayi. (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/5-langkah-mengatasi-ruam-popok-pada-bayi
  5. ‌Jerome, S. (2006, March 15). Diaper Rash Treatments. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/diaper-rash-treatment
  6. ‌Admin Website. (2022, December 22). Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/cara-tepat-merawat-ruam-popok-agar-si-kecil-kembali-nyaman

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut