Facebook Pixel Code 4 Cara Memaksimalkan Tinggi Badan Anak Usia 2 Tahun

Tinggi Badan Anak Usia 2 Tahun dan Cara Maksimalkannya

Tinggi Badan Anak Usia 2 Tahun dan Cara Maksimalkannya

Pertambahan tinggi badan adalah salah satu hal yang menandakan tren pertumbuhan anak sudah sesuai arah kurva pertumbuhan WHO. Anak idealnya terus bertambah tinggi dari tahun ke tahun. Lalu, berapa tinggi badan ideal anak 2 tahun dan bagaimana cara memaksimalkan tinggi badannya?

Yuk, simak informasi selengkapnya di artikel ini!

Berapa Tinggi Badan Anak 2 Tahun yang Ideal?

Dua tahun pertama usia anak adalah masa pertumbuhan tercepat yang disebut juga sebagai periode emas atau 1000 HPK. Pada masa ini terjadi pembentukan otak dan organ penting lainnya, juga pertumbuhan fisik yang salah satunya bisa dilihat dari kenaikan tinggi badan anak.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), cara mudah mengetahui pertumbuhan tinggi anak normal atau tidak adalah dengan melihat pertambahan tinggi badan di usia 1 tahun yang naik 50 persen dari panjang sewaktu lahirnya. 

Lalu, berapa rata-rata tinggi badan anak usia 2 tahun yang ideal? Untuk menjawabnya, ternyata tak tidak semudah dengan patokan angka pasti, Bun. Sebab, tinggi badan setiap anak belum tentu sama persis meski umurnya sepantaran.

Acuan yang digunakan IDAI untuk mengukur tinggi badan ideal anak adalah indikator TB/U, yaitu membandingkan tinggi badan seorang anak dengan anak yang sama jenis kelamin seusianya. Jadi sederhananya, jika anak Bunda laki-laki pertumbuhan tinggi badannya harus dibandingkan dengan sesama anak laki-laki juga yang usianya sama. Begitu juga sebaliknya jika anak Bunda perempuan.

Nah, berikut adalah angka kisaran tinggi badan anak 2 tahun menurut grafik pertumbuhan WHO dan Standar Antropometri Anak dari Kemenkes RI:

  • Anak laki-laki 2 tahun: 81,0 - 96,3 cm dengan berat badan sekitar 9,7 - 13,6 kg.

  • Anak perempuan 2 tahun: 79,3 - 95,4 cm dengan berat badan sekitar 9 - 13 kg. 

Kenapa kisaran tinggi badan di atas bisa berbeda untuk anak laki-laki dan perempuan, ya? Setiap anak umumnya memang memiliki laju pertambahan tinggi badan yang berbeda-beda tergantung pada usia dan jenis kelaminnya.

Jika Bunda melihat si Kecil belum mencapai kisaran tinggi badan yang ideal, tidak perlu buru-buru panik. Setiap anak akan bertumbuh dengan kecepatan yang berbeda sehingga memang perlu pengukuran berkala untuk memastikan tidak ada kelainan.

Untuk memastikan perkembangan dan pertumbuhan si Kecil sudah sesuai dengan grafik, bawa ke posyandu atau dokter anak secara teratur, ya!

Baca Juga: Ketahui Tinggi Badan Anak yang Ideal untuk Usia 1-5 Tahun

Kenapa Penting Memantau Pertumbuhan Tinggi Badan Anak?

Bunda, memantau pertumbuhan tinggi badan anak sangatlah penting dan perlu dilakukan secara berkala setiap bulannya. Tujuannya adalah untuk memastikan anak sudah bertumbuh dengan baik sesuai usianya atau belum.

Menurut IDAI, pertumbuhan tinggi badan berperan penting dalam menentukan status gizi anak ketika dibandingkan dengan berat badan anak, apakah ia termasuk obesitas, gizi berlebih, cukup gizi, kurang gizi, atau gizi buruk. 

Contohnya, apabila anak Bunda memiliki pertumbuhan tinggi badan yang lebih lambat dari berat badannya, maka si Kecil berisiko memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. 

Selain itu, memantau pertumbuhan tinggi badan anak juga penting untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan yang dapat berakibat jangka panjang pada kualitas hidup si Kecil. Misalnya, stunting

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, alias yang terjadi cukup lama dan berkelanjutan. Stunting dapat menyebabkan perawakan tinggi badan anak lebih pendek dari rata-rata usianya, atau bahkan atau sangat pendek (kerdil).

Faktor Apa yang Memengaruhi Tinggi Badan Anak?

Tinggi badan anak 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun dan seterusnya sudah pasti berbeda-beda, Bu. Sebab, ada beberapa hal yang memengaruhinya. 

Salah satu faktor terbesar yang memengaruhi tinggi badan anak adalah genetik warisan dari orang tua. Jadi, kalau misalkan orang tuanya berperawakan tinggi, anak mungkin akan memiliki karakteristik yang sama, Bun. Dan begitu pula sebaliknya.

Selain itu, ada pula beberapa faktor lain yang memengaruhi tinggi badan anak, seperti:

1. Nutrisi yang Dikonsumsi Anak

Selain dari umur, tinggi badan anak juga sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dari kedua orang tua hingga asupan nutrisi dari makanan sehari-harinya. Ya! Misalkan, anak-anak yang memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan anak seusianya bisa jadi akibat asupan nutrisi yang dikonsumsinya, dan begitu pula sebaliknya. 

Meski begitu, bisa pula anak-anak obesitas memiliki tinggi badan pendek karena pemberian makanan dengan nutrisi yang tidak seimbang walaupun porsinya besar. 

2. Jenis Kelamin 

Umumnya, anak perempuan memiliki tinggi dan berat badan yang lebih kecil saat dilahirkan dibandingkan laki-laki.

3. Pola Tidur

Anak yang cukup tidur ternyata kemungkinan besar akan lebih cepat mengalami pertumbuhan fisik maupun motorik. Ini karena sebuah studi menemukan bahwa pola tidur yang cukup ternyata berperan penting dalam menambah tinggi badan anak, lho!

4. Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon, seperti kadar tiroid atau hormon pertumbuhan yang rendah, juga bisa menyebabkan pertumbuhan tinggi badan anak bergerak lebih lambat daripada anak seusianya. Akibatnya, ada balita yang tubuhnya lebih pendek atau sangat tinggi.

Oleh karena itu, Bunda perlu segera memeriksakan si Kecil bila tinggi badan anak usia 2 tahun terlalu pendek atau tinggi karena bisa jadi ia mengalami masalah hormon pertumbuhan. 

5. Masalah Kesehatan Tertentu

Masalah kesehatan tertentu ternyata memiliki pengaruh terhadap tinggi badan anak usia 2 tahun, Bun. Anak-anak yang menderita penyakit kronis (kanker, penyakit ginjal), atau masalah kesehatan tertentu yang mengganggu pola makan dan proses penyerapan nutrisi (gangguan pencernaan, penyakit Celiac) dapat memperlambat tumbuh kembangnya.

Ini karena kondisi medis atau infeksi yang diidap anak bisa mempengaruhi kerja tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan dan melemahkan sistem imunnya.

Cara Memaksimalkan Tinggi Badan Anak agar Ideal

Tinggi badan adalah salah satu indikator yang menentukan seberapa baik gizi anak, apakah ia termasuk cukup gizi, kurang gizi, atau bahkan gizi buruk dan berisiko stunting. Jadi, Bunda sangat perlu memantau pertambahan tinggi badan si Kecil dari tahun ke tahun. 

Nah, adakah cara yang bisa orang tua lakukan untuk memaksimalkan tinggi badan ideal anak di usia 2 tahun ini? 

Untuk memaksimalkan tinggi badan anak 2 tahun, Bunda bisa melakukan beberapa cara sederhana ini di rumah. 

1. Berikan Makanan yang Bantu Anak Tumbuh Tinggi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, potensi tinggi badan seorang anak sangat bergantung pada kecukupan nutrisi yang ia dapatkan selama periode emas ini.

Jadi, makanan apa yang bisa Bunda berikan agar anak anak bisa tumbuh tinggi? Makanan sumber protein hewani dan kalsium berperan sangat penting dalam pertumbuhan tinggi badan anak. 

Makanan kaya protein hewani yang dapat Bunda olah menjadi makanan untuk anak antara lain: 

  • Daging merah.

  • Daging unggas.

  • Ikan.

  • Telur.

  • Ati ayam.

Sumber protein hewani memiliki asam amino lebih lengkap yang dibutuhkan anak untuk mencapai tinggi optimalnya, ketimbang sumber protein nabati seperti dari tahu dan bayam. Jadi, usahakan untuk mencukupi kebutuhan protein hewani anak di usia 2 tahun ini sebagai cara memaksimalkan pertumbuhan tinggi badannya, ya.

Makanan tinggi protein juga hendaknya dibarengi dengan makanan sumber kalsium dan vitamin D, ya, Bun! Makanan kaya kalsium antara lain adalah susu, keju, yogurt, brokoli, kacang kedelai, dan ikan laut.

Sementara sumber vitamin D bisa didapat dari ikan tuna, kuning telur, dan minyak ikan. Asupan vitamin D penting untuk membantu tulang menyerap dan menyimpan kalsium dari makanan secara lebih maksimal.

Baca Juga: Daftar Kebutuhan Gizi Balita Usia 1-5 Tahun yang Wajib Dipenuhi

2. Berikan Susu Pertumbuhan

Susu adalah sumber kalsium, vitamin D, fosfor, dan protein yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang optimal.

Nah, tahukah Bunda bahwa sebanyak 99% cadangan kalsium tubuh terdapat di tulang dan simpanan ini perlu terus 'diisi ulang' setiap hari dari makanan sehari-hari? Jadi penting juga Bunda mendampingi asupan makanan hari-harinya dengan pemberian susu pertumbuhan sebagai cara menambah tinggi badan anak usia 2 tahun.

Nah, Bunda bisa mendapatkan seluruh nutrisi tersebut dari susu SGM Eksplor 1+. Susu SGM Eksplor 1+ merupakan satu-satunya susu pertumbuhan dengan IronC™, kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi hingga 2x lipat.

Dilengkapi dengan DHA, Minyak Ikan, Omega 3&6 serta nutrisi penting lainnya, bantu si Kecil tumbuh maksimal jadi generasi maju yang berpikir cepat dan berani.

3. Pastikan Anak Tidur Cukup

Tidur cukup juga merupakan salah satu faktor penting untuk memaksimalkan pertumbuhan tinggi badan si Kecil di periode emasnya.

Ini karena hormon pertumbuhan biasanya dilepaskan saat tidur, sehingga jika anak terbiasa begadang atau tidur larut malam, pelepasan hormon ini juga akan ikut terganggu. Kurang tidur juga dapat mempengaruhi produksi hormon lain yang memengaruhi pertumbuhan anak.

Lalu, berapa lama tidur yang cukup untuk anak 2 tahun? Untuk anak berusia 2 tahun, sebaiknya mendapatkan tidur selama 11-14 jam sehari. 

Baca Juga: Beragam Manfaat Minum Susu Sebelum Tidur

4. Aktif Bermain di Luar

Siapa yang menyangka bahwa membiarkan anak bermain di luar bisa membantunya tumbuh tinggi? Jadi, yuk ajak si Kecil untuk selalu bergerak aktif secara fisik, baik dengan bermain di luar atau dengan membiasakan olahraga sejak dini.

Aktivitas fisik yang teratur sangat penting untuk perkembangan fisik anak dan mendukung kesehatan tulang dan ototnya. Aktivitas fisik seperti bergelantungan di tiang, bermain mini basket, atau berenang dapat membuat tulang lebih sehat, padat, dan kuat.

Selain itu, beraktivitas di luar juga membantu anak mendapatkan asupan vitamin D yang lebih maksimal karena ia akan terpapar oleh sinar matahari. Seperti yang kita tahu, sinar matahari adalah sumber vitamin D terbaik untuk tubuh.

Akan tetapi, pastikan anak lebih banyak mendapatkan sinar matahari pagi yang lebih sehat, ya, yaitu di sekitar pukul 6-9 pagi, dan cukup 15-30 menit saja per hari. Lebih siang daripada itu, sinar matahari justru tidak baik untuk kesehatannya, Bun.

Cukup mudah bukan cara yang bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan tinggi badan anak di usia 2 tahun ini? Jangan lupa juga bergabung menjadi member Klub Generasi Maju ya, supaya Bunda bisa terus dapatkan informasi terbaru mengenai tumbuh kembang anak yang maksimal. Gratis!

Masih punya pertanyaan terkait nutrisi, pola asuh, ataupun tumbuh kembang si Kecil, Bun? Yuk hubungi Sahabat Bunda Generasi Maju sekarang!

Referensi:

  1. IDAI | Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Bagian 1). (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-1
  2. Graber, E. G. (2023, March 3). Physical Growth of Infants and Children. MSD Manual Consumer Version; MSD Manuals. https://www.msdmanuals.com/home/children-s-health-issues/growth-and-development/physical-growth-of-infants-and-children
  3. Can Lack of Sleep Stunt Your Growth? (for Teens) - Nemours KidsHealth. (2021). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/teens/sleep-growth.html
  4. How to increase height for 1-3 years old baby. (2019). Vinmec.com. https://www.vinmec.com/vi/news/health-news/pediatrics/how-to-increase-height-for-1-3-years-old-baby/
  5. Silver, N. (2022, July 25). How to Increase Your Height: Is There Anything I Can Do? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/how-to-increase-height#how-to-increase-height
  6. Cherney, K. (2020, December 11). Is Height Genetic? Yes and No. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/is-height-genetic#other-factors
  7. Barrell, A. (2020, January 17). What factors influence a person’s height? Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/327514#can-adults-increase-their-height
  8. Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi - Direktorat P2PTM. (2013). Direktorat P2PTM. https://p2ptm.kemkes.go.id/post/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi
  9. Predicting a Child’s Adult Height. (2023). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/Glands-Growth-Disorders/Pages/Predicting-a-Childs-Adult-Height.aspx
  10. Height and weight chart from newborn to 8 years: Average child and baby weight by age. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/baby-development/average-weight-and-growth-chart-for-babies-toddlers-and-beyo_10357633
  11. Verywell. (2022). Find Out the Normal Growth Rate for Young Children. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/normal-growth-of-young-children-2632414#toc-why-tracking-is-important

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline