Facebook Pixel Code Manfaat Vitamin D untuk Anak dan Sumber Makanannya

Manfaat dan Sumber Terbaik Vitamin D untuk Anak

Manfaat dan Sumber Terbaik Vitamin D untuk Anak

Kebiasaan berjemur di bawah sinar matahari pagi merupakan salah satu upaya agar tubuh mendapat vitamin D. Vitamin ini memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak. Mari pelajari apa saja manfaat vitamin D serta sumber terbaiknya untuk anak selain dari sinar matahari.

Manfaat dan cara kerja vitamin D dalam tubuh anak

Vitamin D merupakan nutrien yang bekerja bersama kalsium untuk membantu membangun tulang dan menjaganya agar tetap kokoh atau kuat. Tak hanya itu, vitamin ini juga berperan dalam mencegah beberapa kondisi kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, osteoporosis, dan penipisan tulang.

 

Baca juga: Manfaat Vitamin C untuk Anak

 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vitamin D adalah vitamin larut lemak yang berperan dan manfaat penting dalam metabolisme tulang, pengaturan sistem imun, dan anti peradangan.

Tubuh manusia sebenarnya secara alami memproduksi vitamin D ketika terpapar sinar matahari. Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa Anda dan si kecil dianjurkan untuk berjemur di pagi hari.

Namun,  seringkali sinar matahari saja tidak cukup. Beberapa faktor dapat menjadi penyebab kurangnya produksi vitamin D. Salah satu yang paling berhubungan dengan kondisi di Indonesia yaitu akibat warna kulit yang lebih gelap.

Dikutip dari Hopkins Medicine, orang dengan kulit yang sedikit berwarna gelap memiliki pigmen atau melanin yang dapat menahan masuknya sinar matahari sehingga vitamin D tidak diproduksi oleh tubuh secara efektif.

Apalagi penggunaan tabir surya sangat dianjurkan ketika berjemur atau bermain di bawah terik matahari untuk mengurangi risiko kanker kulit. Hal ini juga merupakan faktor penyebab sinar matahari tidak dapat secara efektif diserap oleh kulit.

Oleh karena itu, untuk mendapat manfaat dan asupan vitamin D yang cukup, Anda perlu memperhatikan asupan makanan, terutama untuk anak.

Sumber vitamin D terbaik dan takaran yang dianjurkan

Masih dilansir dari laman daring IDAI, menurut survei di Indonesia, 43 % anak perkotaan dan 44 % anak pedesaan mengalami defisiensi vitamin D (kadar vitamin D darah < 30 nmol/L). Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan atau defisiensi vitamin D antara lain:

  • Kurangnya paparan sinar matahari

  • Asupan makanan yang sedikit mengandung vitamin D

  • Pemberian ASI berkepanjangan tanpa suplementasi vitamin D

ASI memang merupakan sumber makanan terbaik karena mengandung berbagai zat gizi  yang dibutuhkan si kecil. Namun, satu hal yang kurang dalam ASI adalah vitamin D. Maka dari itu MPASI (makanan pendamping ASI) perlu diperkenalkan kepada si kecil ketika telah menginjak usia 6 bulan agar anak mendapat manfaat dari vitamin D.

Namun sayangnya, tidak terlalu banyak makanan yang secara alami memiliki kandungan vitamin D yang dapat diberikan pada anak. Adapun sumber vitamin D terbaik seperti ikan tuna, sarden, mackerel, dan keju cukup jarang dikonsumsi anak di Indonesia.

Dengan alasan tersebut, peran susu pertumbuhan atau formula yang telah difortifikasi atau memiliki kandungan vitamin D merupakan solusinya. Salah satunya yaitu SGM Eksplor yang memiliki kandungan vitamin D, minyak ikan dan omega-3, zink, serat pangan inulin, vitamin C, kalsium, dan zat gizi penting lainnya untuk mendorong tumbuh kembang si kecil.

Memastikan anak mendapat asupan vitamin D yang cukup

Masalah defisiensi vitamin D merupakan masalah yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, tetapi kesadaran masyarakat masih tergolong rendah. Beberapa hal yang dianjurkan untuk mengurangi angka defisiensi dan agar si kecil mendapat manfaat dari vitamin D antara lain:

  • Meningkatkan konsumsi makanan yang kaya vitamin D, yaitu ikan salmon, tuna, mackerel, keju, minyak ikan, jamur shiitake, dan sereal.

  • Mendorong anak untuk lebih banyak bermain di luar serta menjemur bayi pada jam 10.00 – 15.00.

  • Suplementasi vitamin D untuk bayi 0 – 12 bulan sebanyak 400 IU per hari, tanpa memandang jenis makanannya (ASI eksklusif atau tidak).

  • Suplementasi vitamin D untuk anak >12 bulan, sebanyak 600 IU per hari, tanpa memandang jenis makanannya.

  • Anak dengan riwayat defisiensi vitamin D yang disertai gejala harus diberikan suplementasi.

  • Wanita hamil dan menyusui perlu mengonsumsi vitamin D 600 IU per hari.

Kesadaran akan pentingnya manfaat dari vitamin D untuk anak perlu ditingkatkan. Pertumbuhan si kecil terutama kekuatan tulang dapat mengalami kendala apabila asupan vitamin ini tidak ditingkatkan. Jika masih ragu, Ibu dapat selalu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin D harian si kecil.

 

Referensi:

Johns Hopkins All Children’s Hospital. (n.d.). Vitamin D and Your Child.

Retrieved September 15, 2020, from

https://www.hopkinsallchildrens.org/Patients-Families/Health-Library/HealthDocNew/Vitamin-D-and-Your-Child

IDAI - Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2016). PERLUKAH SUPLEMEN VITAMIN D? Retrieved September 15,

2020, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplemen-vitamin-d

KidsHealth.org. (2017). Vitamin D (for Parents). Retrieved September 15, 2020, from https://kidshealth.org/en/parents/vitamin-d.html

CDC - Centers for Disease Control and Prevention.

(2018, December 3). Vitamin D. Retrieved September 15, 2020, from

https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/vitamins-minerals/vitamin-d.html


Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut