Memantau seberapa banyak pertambahan berat badan anak setiap tahun penting untuk mengetahui apakah si Kecil sudah bertumbuh kembang sesuai dengan usianya. Lalu, berapa berat badan anak Bunda di usia 1 tahun ini? Apakah berat badan si Kecil sudah ideal atau belum?
Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!
Berapa Berat Badan Ideal Anak 1 Tahun?
Idealnya, berat badan anak yang sehat cenderung selalu naik setiap bulan, Bun. Jadi jika di bulan ke-11 lalu berat si Kecil ada di rentang 6,9-10 kilogram, idealnya berat badan si Kecil bertambah minimal 300 gr ketika usianya genap 12 bulan.
Nah, untuk mengetahui apakah pertambahan berat badan anak Bunda sudah ideal sesuai usianya, Bunda bisa mengacu pada grafik pertumbuhan anak yang dirancang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Panduan umum ini juga digunakan oleh IDAI serta dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia untuk memantau pertumbuhan anak dan kecukupan gizinya.
Menurut tabel berat badan WHO, patokan kisaran berat badan ideal anak usia 1 tahun adalah:
-
Anak laki-laki 1 tahun: berat badan sekitar 7,7-10.8 dengan tinggi badan mencapai 71-78,1 cm.
-
Anak perempuan 1 tahun: berat badan sekitar 7,0-10.1 dengan tinggi badan mencapai 68,9-76,6 cm.
Dengan mengacu pada kisaran ini, Bunda jadi bisa lebih tahu apakah berat badan si Kecil sudah ideal sesuai usianya atau belum. Namun jika Bunda ingin lebih yakin, ada baiknya bawa si Kecil ke posyandu atau puskesmas secara berkala untuk mendapatkan pengukuran yang lebih akurat dari dokter.
Karena selain mengukur berat badan, dokter juga akan mengukur tinggi badan dan lingkar kepalanya. Data ini akan dicatat setiap bulan untuk memantau apakah tumbuh kembang si Kecil sudah berada di jalur yang tepat.
Bunda juga bisa memantau perkembangan berat badan anak lewat tools Grafik Pertumbuhan Anak yang ada di website Generasi Maju, lho! Lalu, apa penyebabnya jika berat badan anak Bunda kurang dari acuan berat badan ideal di atas dan bagaimana cara mencapainya?
Kenapa Anak Umur 1 Tahun Susah Naik Berat Badan?
Jika berat badan si Kecil masih kurang dari patokan menurut grafik WHO, ini bisa menjadi pertanda anak kurus atau berat badannya kurang (underweight). Namun, jangan cepat-cepat khawatir, Bun.
Jika ingin meningkatkan berat badan anak, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan supaya angkanya naik mengikuti arah grafik pertumbuhan, yaitu:
1. Biasakan Pola Makan Seimbang
Untuk membantu anak mencapai berat badan idealnya, sebetulnya Bunda tidak perlu sampai melipatgandakan porsinya. Bunda masih bisa memberikan makan seperti biasa, yaitu makan besar 3 kali sehari yang ditambah dengan 2-3 kali camilan di sela waktu makan.
Kuncinya adalah menerapkan pola makan seimbang, yang artinya anak bisa mendapatkan jenis makanan variatif dan mengandung zat gizi dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.
Ini berarti dalam menu makanan anak terdapat sumber karbohidrat, protein, lemak, serta mikronutrien lainnya yang penting untuk tubuh. Hindari pemberian makanan rendah gizi seperti junk food.
Berikut adalah pedoman pola makan gizi seimbang berdasarkan anjuran Kementerian Kesehatan RI:
-
Makan 3-4 porsi makanan pokok dalam satu hari, yang tidak hanya dari nasi, tapi juga bisa dari beras merah, kentang, singkong, ubi jalar, jagung, talas, dan lainnya.
-
Biasakan mengonsumsi 2-4 porsi lauk pauk yang berprotein tinggi setiap hari, utamakan protein hewani untuk anak seperti daging, ayam, dan ikan.
-
Biasakan minum air putih yang cukup.
-
Banyak makan buah dan sayur dengan porsi 300-400 gram per orang per hari, atau sebanyak 3-4 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari atau setengah bagian piring berisi buah dan sayur (lebih banyak sayuran) setiap kali makan.
-
Biasakan sarapan pagi.
-
Batasi konsumsi panganan manis dan asin.
Baca Juga: 5 Cara Jitu Mengatasi Anak yang Tidak Mau Makan Nasi
2. Perbanyak Makanan Tinggi Kalori dan Lemak Sehat
Kalori dan lemak seringkali dicap sebagai musuh. Akan tetapi, dua zat gizi ini sebetulnya sangat penting untuk membantu menambah berat badannya. Bahkan, Kemenkes pun menjelaskan bahwa konsumsi lemak tidak perlu dibatasi khusus anak usia 6-24 bulan, asalkan sumber lemaknya berasal dari makanan sehat.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013, anak umur 1 tahun membutuhkan sekitar 13350 kkal per hari dan 45 gram lemak.
Agar berat badan anak bertambah ideal, Bunda bisa memilih makanan tinggi lemak dan kalori yang sehat, seperti:
-
Daging ayam tanpa lemak.
-
Daging sapi tanpa gajih.
-
Hati sapi dan ayam.
-
Telur.
-
Alpukat.
-
Minyak zaitun.
-
Mentega atau margarin.
-
Ikan dan makanan laut (tuna, sarden, makarel, pecak, kakap, bawal, udang, dsb).
-
Keju.
-
Kacang-kacangan, seperti kacang kedelai.
-
Pisang.
-
Mangga.
-
Ubi jalar.
Hindarilah memberikan makanan yang mengandung kalori kosong, lemak jenuh, dan lemak trans, seperti junk food, kukis dan cake, biskuit, dan snack untuk mencegah risiko kenaikan berat badan secara drastis yang dapat memicu risiko diabetes dan obesitas pada anak.
3. Berikan Susu Pertumbuhan yang Terfortifikasi
Untuk anak berusia 1 tahun ke atas, Bunda bisa berikan susu pertumbuhan terfortifikasi seperti SGM Eksplor 1 Plus Pro-gress Maxx dengan IronC sebagai salah satu asupan yang mengandung protein dan lemak sehat.
Susu SGM Eksplor 1+ Pro-gress Maxx merupakan satu-satunya susu pertumbuhan anak yang diperkaya dengan IronC, kombinasi unik antara zat besi dan vitamin C dengan perbandingan 1:2 untuk bantu maksimalkan penyerapan nutrisi penting si Kecil hingga 2x lipat.
SGM Eksplor 1 Plus Pro-gress Maxx IronC juga dilengkapi dengan DHA, minyak ikan, omega 3&6, tinggi protein, tinggi kalsium, vitamin D, tinggi zinc, dan nutrisi penting lainnya untuk bantu maksimalkan pertumbuhan anak.
Nah, sebuah penelitian dari The Indonesian Biomedical Journal tahun 2018 menemukan bahwa asupan zat besi dan zinc dapat bantu meningkatkan nafsu makan, status gizi, dan berat badan anak.
4. Lengkapi Asupan Gizi dengan Pemberian Vitamin
Bila perlu, Bunda juga bisa memberikan vitamin penambah nafsu makan untuk mendukung kenaikan berat badan si Kecil mencapai kisaran idealnya. Namun, baiknya selalu konsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum memberikan vitamin apa pun pada anak.
Kapan Perlu Membawa Anak ke Dokter?
Itulah dia beberapa tips yang bisa Bunda lakukan di rumah untuk membantu menambah berat badan anak dengan cara sehat.
Namun jika setelah berbagai upaya di atas berat badan anak tidak mengalami kenaikan atau tidak sesuai dengan usianya, ada baiknya untuk segera konsultasikan ke dokter atau spesialis gizi anak. Terutama bila si Kecil sering menghindari makanan, pola makannya tiba-tiba berubah, dan berat badannya stagnan atau justru makin turun dari hari ke hari.
Berikut adalah beberapa penyebab berat badan anak susah naik:
-
Kurang mendapatkan cukup kalori.
-
Makanan yang disediakan terbatas.
-
Adanya kelainan genetik.
-
Mengalami gangguan pencernaan, seperti penyakit Celiac atau penyakit Crohn.
-
Terdapat gangguan mulut atau saraf otak yang memengaruhi kemampuan untuk menelan atau mengunyah.
-
Ada gangguan pada pankreasnya. Pankreas sendiri mengandung kelenjar eksokrin yang bertugas menghasilkan enzim penting untuk mendukung pencernaan.
Bila hal-hal tersebut terjadi, segeralah bicarakan dengan dokter anak untuk didiagnosa dan memastikan mereka tidak mengidap penyakit tertentu atau memiliki masalah gizi apapun yang mengganggu naiknya berat badan anak 1 tahun.
Dapatkan juga lebih banyak artikel seputar tips parenting dan kumpulan resep bergizi tinggi untuk anak dengan mendaftarkan diri di Klub Generasi Maju, ya, Bun!
Referensi:
- http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf Diakses pada 17 November 2022
- https://health.clevelandclinic.org/10-possible-reasons-why-your-child-is-not-growing/ Diakses pada 17 November 2022
- https://www.unlockfood.ca/en/Articles/Childrens-Nutrition/Children%E2%80%99s-Nutrition-Raising-Healthy-Kids/How-Can-I-Help-My-Child-Gain-Weight.aspx#:~:text=Use%20whole%20milk%2C%20cheese%2C%20cream,or%20snack%20before%20offering%20fluids.
- https://parenting.firstcry.com/articles/list-of-12-healthy-weight-gain-foods-for-babies-kids/ Diakses pada 17 November 2022
- Smith AE, Badireddy M. Failure To Thrive. [Updated 2022 Oct 6]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459287/