Gizi memiliki peran penting dalam proses tumbuh kembang anak balita. Jika kebutuhan gizi balita tidak terpenuhi dengan baik, hal ini akan dapat membuat pertumbuhan dan perkembangannya terganggu dan dampaknya mungkin akan terlihat hingga ia dewasa.
Sesuai namanya, masa balita dimulai sejak si Kecil berusia 1 tahun sampai di usia 5 tahun. Tapi pertanyaannya, sudah tahukah Bunda berapa kebutuhan gizi balita yang tepat dan seimbang?
Yuk, cari tahu informasi pentingnya dalam artikel berikut ini!
Berapa Kebutuhan Gizi Balita yang Harus Dipenuhi?
Usia balita adalah masa periode emas yang sangat penting dan tidak boleh sampai terlewatkan. Sebab pada rentang usia ini tumbuh kembang anak balita tentu sudah semakin pesat dari segala sisi.
Tidak hanya kemampuan motorik dan sosial emosionalnya yang makin bertambah, tapi juga kemampuan otaknya. Bayangkan saja, karena sekitar 80% perkembangan kognitif anak terjadi paling optimal pada 3 tahun pertama kehidupannya. Menariknya lagi, 90% pertumbuhan otak anak masih akan terus berlangsung hingga si Kecil berusia lima tahun, lho!
Itu kenapa sangat penting bagi orang tua untuk memahami pentingnya peran nutrisi di 5 tahun pertama usia anak-anak. Nutrisi akan menjadi pondasi untuk pengembangan keterampilan kognitif, motorik, dan sosio-emosional sepanjang masa kanak-kanak hingga ia dewasa nanti.
Sebaliknya, kekurangan gizi pada anak balita diketahui bisa memengaruhi kesiapannya bersekolah nanti. Sebab, sebuah penelitian melaporkan, kekurangan gizi pada anak usia dini cenderung berisiko memengaruhi proses berpikir, perilaku, dan produktivitas anak di usia sekolah.
Oleh karena itu, Bunda perlu memperhatikan asupan dan kebutuhan gizi balita agar bisa terpenuhi dengan baik.
Nah, berikut adalah kebutuhan gizi balita sesuai dengan pembagian usianya menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dikeluarkan oleh Permenkes Nomor 28 Tahun 2019,
1. Kebutuhan Gizi Balita Usia 1-3 Tahun
Adapun kebutuhan gizi seimbang pada balita usia satu sampai tiga tahun meliputi:
-
Energi: 1350 kkal.
-
Protein: 20 gr.
-
Lemak: 45 gr.
-
Karbohidrat: 215 gr.
-
Serat: 19 gr.
-
Air: 1150 ml.
Kemudian, angka kecukupan vitamin yang dianjurkan untuk balita usia satu sampai tiga tahun, yakni sebagai berikut:
Sementara itu, anjuran mineral yang perlu dikonsumsi si Kecil berusia satu sampai tiga tahun adalah sebagai berikut:
-
Kalsium: 650 mg.
-
Fosfor: 460 mg.
-
Magnesium: 65 mg.
-
Besi: 7 mg.
-
Natrium: 800 mg.
-
Iodium: 90 mcg.
-
Zinc: 3 mg.
-
Selenium: 18 mcg.
-
Mangan: 1.2 mg
2. Kebutuhan Gizi Balita Usia 4-5 Tahun
Berikut adalah kebutuhan asupan gizi balita usia empat sampai lima tahun.
-
Energi: 1400 kkal.
-
Protein: 25 gr.
-
Lemak: 50 gr.
-
Karbohidrat: 220 gr.
-
Serat: 20 gr.
-
Air: 1450 ml.
Selanjutnya, kebutuhan asupan vitamin yang perlu dipenuhi balita usia empat sampai lima tahun adalah sebagai berikut:
-
Vitamin A: 450 RE.
-
Vitamin D: 15 mcg.
-
Vitamin E: 7 mcg.
-
Vitamin K: 20 mcg.
-
Vitamin B1: 0,6 mg.
-
Vitamin B2: 0,6 mg.
-
Vitamin B3: 8 mg.
-
Vitamin B5: 3 mg.
-
Vitamin B6: 0,6 mg.
-
Folat: 200 mcg.
-
Vitamin B12: 1,5 mcg.
-
Biotin: 12 mcg.
-
Kolin: 250 mg.
-
Vitamin C: 45 mg
Sementara itu, ada pula takaran sejumlah mineral yang juga perlu dipenuhi balita usia empat sampai lima tahun, seperti:
-
Kalsium: 1000 mg.
-
Fosfor: 500 mg.
-
Magnesium: 95 mg.
-
Besi: 10 mg.
-
Natrium: 900 mg.
-
Iodium: 120 mcg
-
Zinc: 5 mg.
-
Selenium: 21 mcg.
-
Mangan: 1.5 mg.
Nah supaya tahu apakah kebutuhan gizi balita di rumah sudah tercukupi dengan baik atau belum, Bunda bisa gunakan Kalkulator Nutrisi untuk mengukur berapa kandungan nutrisi yang terkandung dalam satu porsi makanan si Kecil.
Baca Juga: Tahapan Perkembangan Balita yang Wajib Ibu Ketahui
Kenapa Penting Memantau Status Gizi Balita?
Status gizi balita adalah salah satu indikator kesehatan balita. Status gizi penting untuk dipantau karena menjadi salah satu faktor penentu seorang anak terhadap risiko berbagai penyakit atau gangguan kesehatan yang terkait dengan gizi, seperti obesitas atau stunting.
Itu kenapa sebagai orang tua, Bunda dan Ayah perlu mengetahui seperti apa status gizi buah hati.
Selain itu, penting juga untuk Bunda terus memantau status gizi sambil melanjutkan pemberian nutrisi optimal demi mendukung perkembangan otak si Kecil yang pesat di usia prasekolah ini.
Sebab, masih banyak Bunda yang tidak menyadari bahwa 90% perkembangan otak si Kecil tercapai di usia 5 tahun. Padahal, perkembangan otak yang optimal merupakan fondasi penting untuk mendukung kesiapan dan kemampuan belajar si Kecil.
Mengutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, status gizi terbagi menjadi sebagai berikut.
-
Gizi lebih (overweight), termasuk kegemukan yang selanjutnya dapat berlanjut pada obesitas.
-
Gizi baik (well nourished).
-
Gizi kurang (underweight), masih tergolong ringan.
-
Gizi buruk, termasuk marasmus dan kwashiorkor.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi status gizi, yakni:
-
Langsung: nutrisi, jenis makanan yang dikonsumsi, dan penyakit infeksi.
-
Tidak langsung: sanitasi lingkungan, rendahnya ketahanan pangan tingkat rumah tangga, hingga sosial ekonomi, pengetahuan, dan pola asuh.
Baca Juga: Pentingnya Nutrisi untuk Optimalkan Perkembangan Anak 3 Tahun ke Atas
Rekomendasi Nutrisi Makanan yang Perlu Diberikan untuk Balita
Memasuki usia balita, si Kecil sudah bisa menyantap menu makanan keluarga di rumah, Bun. Ia tidak perlu lagi tekstur makanan yang dihaluskan.
Ini sebenarnya sangat memudahkan Bunda dalam menyajikan menu makanan karena cukup melakukan satu kali proses memasak.
Terlebih, pilihan makanan anak usia 1 tahun ke atas pun semakin bervariasi dan bisa mengikuti menu orang dewasa. Namun, Bunda tetap perlu berhati-hati dalam memilih agar tubuhnya mendapatkan nutrisi dan gizi seimbang demi tumbuh kembangnya.
Untuk rekomendasi menu makanan untuk balita, Bunda perlu memastikan agar makanan yang dikonsumsi si Kecil mengandung nutrisi sebagai berikut.
1. Karbohidrat
Menu makanan si Kecil harus mengandung karbohidrat yang berfungsi sebagai energi, nutrisi, dan serat yang baik untuk balita.
Ada dua jenis karbohidrat yang terkandung di dalam makanan, Bun, yakni karbohidrat kompleks dan sederhana.
Karbohidrat kompleks adalah jenis karbohidrat yang cenderung lebih sulit dicerna dan membuat si Kecil lebih lama kenyang. Beberapa contoh makanan berkarbohidrat kompleks, yaitu roti, pasta, kentang, ubi, jagung, dan singkong.
Sementara itu, karbohidrat sederhana atau yang biasa kita kenal dengan gula, bisa ditemukan pada gula putih, susu, buah-buahan, hingga permen.
2. Serat
Serat adalah salah satu asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh anak sehari-hari. Tak seperti nutrisi lain, serat merupakan jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, Bun.
Mengonsumsi makanan kaya serat dapat membantu proses pencernaan dan melancarkan pengeluaran tinja si Kecil. Selain itu, masalah sembelit atau konstipasi pada anak juga dapat dihindari.
Umumnya, pilihan makanan berserat bisa Bunda dapatkan secara alami melalui sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
3. Protein
Untuk memenuhi kebutuhan protein balita, Bunda bisa memenuhinya dari berbagai jenis makanan, seperti produk hewani dan nabati.
Beberapa jenis makanan mengandung protein yang baik dikonsumsi balita, antara lain telur, daging ikan, daging ayam, daging merah, makanan laut, kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian, tahu, dan tempe.
4. Lemak
Untuk memenuhi kebutuhan gizi pada balita, Bunda jangan lupa menambahkan asupan lemak dalam menu makanan anak sehari-hari, ya. Namun, Bunda perlu memperhatikan apakah itu lemak sehat atau tidak.
Lemak berfungsi sebagai energi, membuat tubuh tetap hangat, melindungi organ vital dalam tubuh, serta membantu menyerap sejumlah asupan vitamin.
Menurut American Heart Association, anak balita usia 2-3 tahun sebaiknya mengonsumsi lemak total sekitar 30 sampai 35 persen dari kalorinya.
Asupan lemak bisa Bunda temukan dalam sejumlah produk hewani (daging dan susu) dan kacang-kacangan.
5. Cairan
Selain nutrisi dari makanan, Bunda perlu mencukupi kebutuhan cairan tubuh balita.
Sebab, anak balita usia 1-5 tahun sedang aktif-aktifnya sehingga membutuhkan banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang. Terlebih, balita cenderung lebih mudah mengalami dehidrasi karena sering mengabaikan rasa haus ketika asyik bermain.
Adapun jumlah kebutuhan cairan balita tergantung pada usia, ukuran tubuh anak, kesehatan, tingkat aktivitas, sampai cuaca (suhu udara dan tingkat kelembapan).
Tak hanya dari air putih atau air mineral, kebutuhan cairan anak balita bisa Bunda penuhi melalui pemberian susu formula.
Susu merupakan sumber kalsium dan vitamin D yang utama bagi balita. Keduanya berfungsi untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi.
Selain nutrisi dari makanan, Bunda bisa melengkapi kebutuhan gizi balita dengan memberikan susu pertumbuhan terfortifikasi seperti susu SGM Eksplor 1+.
Selain tinggi kalsium dan merupakan sumber vitamin D, SGM Eksplor 1+ merupakan satu-satunya susu pertumbuhan dengan IronC™, kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi hingga 2x lipat.
Dilengkapi pula dengan DHA, Minyak Ikan, Omega 3&6 serta nutrisi penting lainnya, bantu si Kecil tumbuh maksimal jadi generasi maju yang berpikir cepat dan berani.
Sebagai contoh, zinc dapat membantu meningkatkan kemampuan atensi (fokus dan perhatian), kapasitas memori, mendukung motivasi untuk belajar, dan energi untuk beraktivitas. Sementara itu, asupan zat besi dari susu formula dapat membantu fungsi kognitif anak berjalan optimal dengan mendukung cara pengambilan keputusan, penalaran, pembelajaran, dan kecerdasannya.
Baca Juga: Ketahui Tinggi Badan Anak yang Ideal untuk Usia 1-5 Tahun
Ingin mencari inspirasi seputar pemenuhan gizi anak sehari-hari sebelum ia mulai masuk sekolah? Yuk, daftarkan diri Bunda di Klub Generasi Maju untuk dapatkan akses ke banyak informasi parenting terbaru serta fitur-fitur menarik lainnya. Gratis!
Referensi tambahan:
- Rokom. (2017, February 16). Status Gizi Balita dan Interaksinya. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20170216/0519737/status-gizi-balita-dan-interaksinya/
- Nutrition Guide for Toddlers (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2018). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/toddler-food.html
- MyPlate Food Guide (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/myplate.html
- Learning About Carbohydrates (for Kids) - Nemours KidsHealth. (2017). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/kids/carb.html
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Masyarakat Indonesia.
- Dietary Recommendations for Healthy Children. (2016, July 22). Www.heart.org. https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart/nutrition-basics/dietary-recommendations-for-healthy-children
- Kids Need Fiber: Here’s Why and How. (2023). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/Kids-Need-Fiber-Heres-Why-and-How.aspx
- Why Drinking Water Is the Way to Go (for Kids) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/kids/water.html
- Gunnars, K. (2020, October 22). 22 High Fiber Foods You Should Eat. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/22-high-fiber-foods#What-is-fiber
- Verywell. (2021). How Much Fiber Do Kids Need Each Day? Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/fiber-fiber-recommendations-for-kids-2633944