Facebook Pixel Code Cara Merawat Bayi Baru Lahir yang Wajib Bunda Ketahui

Cara Merawat Bayi Baru Lahir yang Wajib Bunda Ketahui

Cara Merawat Bayi Baru Lahir yang Wajib Bunda Ketahui

 

Setiap ibu baru pasti merasa gugup dan bingung dalam merawat bayi baru lahir. Rasa gugup tersebut wajar dirasakan, apalagi bagi Bunda yang baru memiliki anak pertama kali.

Merawat bayi adalah proses yang bisa dipelajari dengan baik. Seiring berjalannya waktu, Bunda pasti akan terbiasa merawat si Kecil dengan penuh cinta dan perhatian. Yuk, simak cara merawat bayi baru lahir yang benar hingga hal yang tidak boleh dilakukan melalui artikel ini, Bun!

Panduan Cara Merawat Bayi Baru Lahir

Sebagai orang tua, tentu Bunda ingin memberikan yang terbaik dalam merawat si Kecil. Bunda berkomitmen untuk memberikan perhatian, kasih sayang, dan perawatan terbaik agar bayi tumbuh dan berkembang dengan sehat.

Supaya Bunda tidak lagi bingung, berikut rangkuman berbagai cara merawat bayi baru lahir yang benar.

1. Merawat dan Menjaga Kebersihan Tali Pusat

Tali pusat pada bayi baru lahir perlu dirawat sebaik mungkin agar tidak terjadi infeksi, Bun. Saat bayi lahir, tali pusat biasanya dipotong oleh tenaga medis, dan ujung tali pusat akan dibersihkan menggunakan alkohol swab dengan kadar alkohol 70%.

Pastikan tali pusat selalu dalam kondisi kering dan tetap jaga kebersihannya. Tali pusat sebaiknya tidak dibersihkan menggunakan sabun atau cairan lainnya. Biarkan tali pusat terbuka dan tidak menutupnya dengan kasa kering. Pastikan tangan Bunda dalam keadaan bersih saat memegang atau merawat tali pusat untuk menghindari infeksi. 

Ketika Bunda memakaikan popok pada bayi, sangat penting untuk memastikan bahwa tali pusat tidak tertutup oleh popok. Hal ini bertujuan untuk mencegah tali pusat tidak terkena air seni dan tinja bayi. Sebab, infeksi pada tali pusat dapat terjadi jika terjadi kontaminasi bakteri dari air seni atau tinja.

2. Gunakan Air Hangat dan Sabun Khusus

Saat bayi baru lahir, Bunda tidak perlu memandikan si Kecil. Sebab, ia masih dilapisi vernix caseosa, yaitu lapisan pelindung yang berfungsi untuk menjaga suhu tubuh bayi. Sebelum tali pusat bayi lepas, Bunda dapat membersihkan bayi dengan waslap atau spons.

Nah, setelah tali pusat lepas, bayi baru bisa dimandikan dengan dimasukkan ke dalam bak mandi bayi. Pastikan kepala bayi tetap di atas permukaan air dan berhati-hati agar tidak terendam dalam air.

Gunakan air hangat suam-suam kuku, serta gunakan sabun dan sampo khusus untuk bayi. Ini dapat membantu menjaga kebersihan dan kesehatan kulit bayi tanpa mengiritasi kulitnya yang masih sensitif.

3. Topang Kepala dan Leher Bayi saat Menggendong

Bunda juga perlu mengetahui bagaimana cara menggendong bayi yang benar. Hal yang paling penting saat menggendong bayi adalah Bunda harus percaya diri agar si Kecil juga merasa nyaman saat digendong. Sangat penting untuk selalu menopang kepala dan leher bayi saat mengangkat dan menggendongnya.

Cara yang benar menggendong bayi adalah dengan menggunakan satu tangan untuk menopang kepala, leher, dan tulang punggung bayi, sementara tangan lainnya menopang bagian bawah pantatnya untuk memberikan dukungan.

Dengan menopang kepala dan leher bayi, Bunda membantunya tetap stabil dan menghindari cedera pada leher bayi yang masih lemah dan belum cukup kuat untuk menahan tubuhnya sendiri. Menopang di bagian pantat juga penting untuk memastikan bayi merasa aman dan nyaman saat diangkat.

4. Pastikan Posisi Menyusui Benar

Posisi menyusui dan perlekatan bayi yang tidak tepat dapat menyebabkan berbagai masalah seperti lecet pada puting payudara, penurunan produksi ASI, dan bayi susah menyusu.

Oleh karena itu, Bunda perlu memahami cara menyusui yang benar. Berikut langkah-langkahnya.

  • Perah sedikit ASI sebelum menyusui kemudian oleskan ke area puting. Tujuannya untuk melembapkan puting dan memudahkan bayi mengambil puting dengan baik.

  • Pastikan posisi Bunda sudah nyaman, punggung tegak, dan bahu rileks. 

  • Pegang bayi dengan satu lengan, kepala bayi dekat dengan lipatan siku Bunda. Pastikan pantat bayi ditopang dengan telapak tangan Bunda, sehingga bayi berada dalam posisi yang bisa mendekatkan mulut bayi ke puting.

  • Pastikan perut bayi menempel ke tubuh Bunda.

  • Mulut bayi seharusnya membungkus sebagian besar areola (area gelap pada puting). Bayi harus dapat membuka mulut dengan lebar.

  • Jika Bunda mendengar bayi menelan ASI, itu artinya perlekatan sudah benar.

5. Buat Suasana Tidur yang Nyaman

Umumnya, waktu tidur bayi baru lahir adalah 20 jam sehari. Ini terbagi dalam periode tidur dengan durasi 20 menit hingga 4 jam. 

Penting untuk menciptakan lingkungan tidur yang optimal dengan menjaga suhu kamar agar tidak terlalu dingin atau panas, serta memberikan pencahayaan dan ventilasi yang cukup.

Disarankan agar bayi tidur dalam posisi terlentang untuk mencegah risiko sindrom kematian mendadak bayi (SIDS). Gunakan tempat tidur bayi dengan alas yang rata, dan hindari penempatan benda-benda yang dapat menutupi kepala bayi, seperti bantal, selimut, dan boneka.

Baca Juga: Normalkah Bayi Baru Lahir Tidur Terus? Ini Jawabannya

6. Pahami Pola Buang Air Besar dan Buang Air Kecil

Saat merawat bayi, Bunda juga perlu memahami bagaimana pola buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) pada si Kecil. Biasanya, bayi akan BAK sebanyak 5-6 kali dalam sehari dan BAB sekitar 3-4 kali per hari.

Perhatikan juga popok bayi saat akan diganti. BAK yang baik memiliki warna jernih dan tidak pekat, sementara warna tinja akan mengalami perubahan dari hitam pekat menjadi hijau, dan akhirnya berubah menjadi kuning sekitar usia 5 hari.

Apabila tidak terjadi perubahan pada warna tinja, maka perlu dievaluasi apakah bayi mendapatkan asupan ASI yang cukup.

7. Rutin Bersihkan Popok Bayi

Saat membersihkan area kemaluan bayi, gunakan kapas yang sudah dibasahi air bersih atau waslap basah. Pastikan untuk membersihkan dari bagian depan ke belakang. Hindari membersihkan dari bagian bawah anus ke arah kemaluan.

Setelah itu, keringkan area kemaluan menggunakan tisu atau handuk yang lembut. Jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan popok si Kecil ya, Bun.

8. Memahami Isyarat Lapar pada Bayi

Bunda juga perlu memahami isyarat bayi saat lapar. Biasanya, bayi yang lapar akan menunjukkan tanda-tanda seperti menggenggam tangan, memasukkan tangan ke dalam mulut, atau mengeluarkan suara seperti mengecap-ngecap.

Penting untuk tidak menunggu bayi menangis sebelum memberikan ASI. Berikan ASI sesuai dengan keinginan bayi, bukan dalam jadwal yang ditentukan.

Umumnya, bayi akan menyusui selama 5-30 menit. Namun, jika durasinya di luar rentang tersebut, perlu dilakukan evaluasi terhadap proses menyusui. 

Apa yang Tidak Boleh Dilakukan pada Bayi Baru Lahir?

Setelah mengetahui cara merawat bayi baru lahir, Bunda juga perlu memahami apa saja yang tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir agar tumbuh kembangnya berjalan optimal. Sebab, jika salah penanganan, bisa berakibat fatal bagi si Kecil. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Mengabaikan Bayi

Mungkin Bunda menganggap bayi baru lahir belum mempunyai sisi emosional, sehingga sering mengabaikan si Kecil. Padahal bayi baru lahir sudah siap untuk berkomunikasi dengan Bunda, Ayah, dan anggota keluarga lain di sekitarnya.

Bayi memang belum bisa bicara, tapi ia dapat mengekspresikan diri melalui tindakan seperti mendengus dan menggerakkan lengannya. Oleh karena itu, jangan pernah mengabaikan bayi baru lahir. Ajaklah bayi berkomunikasi dengan nyanyian, membacakan buku, atau sekadar mengajaknya bicara.

2. Tidak Mencuci Tangan Sebelum Memegang Bayi

Pastikan untuk mencuci tangan Bunda dengan sabun dan air bersih atau menggunakan pembersih tangan hand sanitizer sebelum memegang bayi.

Bayi yang baru lahir memiliki sistem kekebalan yang belum sempurna, sehingga rentan terhadap infeksi. Penting juga untuk memastikan setiap orang yang ingin memegang bayi sudah membersihkan tangannya.

3. Mengguncang Tubuh Bayi

Hal selanjutnya yang tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir yaitu mengguncang tubuh bayi, baik saat bermain atau dalam keadaan frustrasi. Sebab, mengguncang bayi terlalu keras dapat menyebabkan perdarahan di otak dan bahkan bisa berakibat fatal.

Jika Bunda perlu membangunkan bayi, jangan melakukannya dengan cara menggoyangkan tubuhnya. Sebagai gantinya, coba gelitik kaki bayi atau meniup pipinya dengan lembut untuk membangunkannya. Ingatlah untuk selalu merawat bayi dengan lembut dan penuh perhatian.

4. Membiarkan Bayi Menangis

Dalam empat bulan pertamanya, bayi cenderung lebih rewel dan lebih sering menangis. Ini hal yang wajar karena menangis adalah cara berkomunikasi bayi pada Bunda.

Bayi menangis mungkin sedang merasa tidak nyaman, sedang lapar, kepanasan, popok yang sudah penuh, atau bisa juga karena kolik, Bun. Kondisi kolik ini umumnya terjadi pada bayi berusia 2 minggu sampai 4 bulan. 

Meskipun gendongan tidak selalu efektif untuk meredakan kolik, Bunda dapat mencoba menggendong bayi dengan lembut dan memposisikannya tengkurap. Perut bayi dapat terlihat tegang dalam kondisi ini. Jika ini terjadi, perlu diingat bahwa kolik pada bayi akan berhenti sendiri seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: 6 Cara Stimulasi untuk Dukung Tumbuh Kembang Bayi 1 Bulan

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai cara merawat bayi baru lahir serta beberapa hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir. 

Melihat bayi tumbuh dan berkembang dengan baik, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bunda. Nah, Bunda juga bisa mengetahui lebih banyak tentang perkembangan bayi dari bulan ke bulan melalui fitur Catatan Perkembangan Anak, lho! 

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Bunda, ya!

Referensi:

  1. IDAI | Perawatan tali pusat bayi baru lahir. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-tali-pusat-bayi-baru-lahir
  2. ‌IDAI | Posisi dan Perlekatan Menyusui dan Menyusu yang Benar. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/posisi-dan-perlekatan-menyusui-dan-menyusu-yang-benar
  3. ‌IDAI | Perawatan Bayi Baru Lahir. (2014). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-bayi-baru-lahir
  4. ‌Five Things NOT to Do to Babies. (2020). Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/intl/moral-landscapes/201404/five-things-not-do-babies
  5. ‌A Guide for First-Time Parents (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2023). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/guide-parents.html
  6. ‌IDAI | Kolik pada Bayi (Bagian 1). (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-1
  7. ‌Caring for a newborn. (2023). Who.int. https://www.who.int/tools/your-life-your-health/life-phase/newborns-and-children-under-5-years/caring-for-newborns
  8. ‌Murkoff, H. (2015, April). How to Safely Support a Newborn’s Head and Neck. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/ask-heidi/afraid-of-breaking-baby.aspx

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline