Facebook Pixel Code 4 Pelajaran PAUD yang Bisa Dipelajari Anak di Rumah

4 Pelajaran PAUD yang Bisa Dipelajari Anak di Rumah

4 Pelajaran PAUD yang Bisa Dipelajari Anak di Rumah

Untuk mempersiapkan anak masuk sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), ada banyak hal yang perlu Bunda pertimbangkan. Selain melihat sudah sejauh mana kesiapan anak untuk bersosialisasi dengan anak-anak sebayanya, Bunda juga perlu memantau sejauh mana keterampilan yang diperlihatkan si Kecil. Itu kenapa Ayah dan Bunda perlu terus mendukung proses belajar anak sejak dari rumah supaya ia lebih siap menerima ilmu baru di sekolahnya nanti.

Jadi, jika Bunda masih bingung harus mulai dari mana mempersiapkan anak, berikut adalah beberapa materi pelajaran dari kurikulum PAUD yang bisa diterapkan di rumah dengan dampingan orang tua.

Pelajaran PAUD yang Bisa Diajarkan untuk Anak di Rumah

Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas, Harris Iskandar, menyatakan bahwa didikan keluarga dan kurikulum PAUD adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena memainkan peran penting untuk mendukung perkembangan anak. Fokus “pelajaran” yang diutamakan di dalam keluarga dan sekolah PAUD pun secara umum sama, yaitu lebih menekankan kepada penerapan pendidikan karakter anak usia dini seperti cara bersosialisasi dan berteman serta mengasah keterampilan dasar anak, daripada kemampuan membaca menulis dan berhitung alias calistung.

Kenapa pendidikan karakter penting untuk anak usia PAUD? Lewat pendidikan karakter yang baik, anak akan mengoptimalkan nilai moral, sikap, akhlak, dan budi pekerti yang positif untuk untuk membentuk dirinya menjadi individu yang lebih baik. 

Jadi, apa saja yang biasanya dipelajari anak di sekolah PAUD dan bisa Bunda mulai terapkan lebih dulu di rumah?

1. Cara Bersosialisasi

Keterampilan bergaul dan bersosialisasi akan anak gunakan terus sampai mereka dewasa untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.

Anak dikatakan memiliki keterampilan sosial yang kuat jika mereka memahami bagaimana caranya berperilaku yang baik dalam berbagai situasi sosial  berbeda, juga memahami aturan tertulis dan tersirat ketika berkomunikasi dengan orang lain. 

Jadi, keterampilan bersosialisasi pun tidak hanya terbatas pada kemampuan anak mengenalkan diri, memulai percakapan, atau menjaga ucapannya, tapi juga keterampilan non-verbal yang mencakup mimik wajah, gerak-gerik tubuh, intonasi, sampai bahasa tubuhnya untuk mempertahankan sebuah hubungan.

Bunda bisa membantu si Kecil belajar bersosialisasi melalui beberapa cara, yaitu:

  • Ajak berpartisipasi dalam kerja kelompok, misalnya membantu Ibu dan Ayah membereskan kamar tidurnya.

  • Undang teman-teman main ke rumah.

  • Bermain peran, misalnya bermain menjadi tukang sayur dan pelanggan atau koki restoran dan pengunjung yang ingin memesan makan. Buat jalur cerita sederhana yang bisa dimengerti anak dan  mungkin sudah pernah ia amati sebelumnya di luar rumah.

  • Contohkan cara menyapa orang dengan etika yang baik, misalnya saat membawa anak ke rumah kakeknya. Tunjukkan bagaimana caranya salim pada orang yang dituakan dan kenapa itu penting, juga bagaimana caranya menanyakan kabar atau memulai percakapan.

2. Belajar Berbagi

Di sekolah PAUD nanti, anak akan menggunakan alat tulis, fasilitas sekolah, atau mainan yang sama dengan teman sekelasnya. Di sinilah pentingnya bagi Ayah dan Bunda untuk mengajarkan caranya berbagi.

Mengajarkan caranya berbagi bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana, seperti dengan menyediakan camilan yang lebih banyak dan beragam. Satu untuknya dan satu lagi untuk kakaknya. Beri tahu si Kecil bahwa dengan berbagi, adik dan kakak bisa merasakan enaknya camilan tersebut sama-sama.

Atau, sediakan krayon yang lebih banyak untuk dipakai beramai-ramai. Katakan padanya bahwa dengan berbagi krayon, bukan berarti miliknya diambil dan hilang, tapi hanya dipinjam sementara supaya mereka bisa mewarnai bersama-sama.

Baca Juga: Si Kecil Mau Masuk Sekolah? Persiapkan supaya Punya 9 Skill Ini!

3. Cara Kerja Sama

Akan ada banyak kesempatan untuk anak belajar kerja sama di sekolah PAUD nanti, misalnya bekerja sama untuk menyelesaikan puzzle atau teka-teki yang diberikan guru.

Bekerja sama berarti saling berkontribusi, berpartisipasi, dan membantu untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama dapat melatih anak memiliki kepekaan, rasa empati, kerendahan hati, dan rasa menghargai orang lain. Selain itu, anak juga bisa belajar tentang pentingnya aturan, bernegosiasi, dan menyelesaikan konflik melalui keterampilan komunikasi mereka.

Bunda bisa mengajarkan anak supaya mau bekerja sama dengan beberapa cara berikut:

  • Coba adakan kerja bakti di rumah setiap 1 minggu sekali. Jika biasanya Bunda dibantu asisten rumah tangga untuk menyapu, mengepel, atau membereskan mainan yang berantakan, kali ini ajak si Kecil melakukannya bersama-sama. 

  • Bagi tugas agar si Kecil mengerti tanggung jawab dan instruksi. Misalnya Ibu tugasnya menyapu, Ayah mencuci dan jemur pakaian, dan anak membereskan mainannya sendiri. Dengan berbagi tugas, si Kecil juga akan mengerti kerja sama ternyata bisa meringankan banyak pekerjaan.

4. Belajar Disiplin

Di sekolah PAUD-nya nanti, anak juga akan belajar tentang kedisiplinan, misalnya masuk kelas tepat waktu, istirahat makan siang hanya di waktu tertentu, dan pulang sekolah juga tepat waktu.

Sangat penting bagi Ayah dan Bunda mengajarkan kedisiplinan di rumah untuk membentuk pribadi yang baik buat anak. Jika anak sudah dididik dengan kedisiplinan sedari kecil, ia akan terbiasa disiplin dalam keadaan apapun sampai ia dewasa nanti.

Kedisiplinan mengajarkan anak untuk mandiri dan memiliki hidup yang teratur, karena ia dibiasakan memahami dan mematuhi peraturan. Disiplin juga berarti anak memiliki rutinitas yang konsisten dalam keseharian mereka. Dengan disiplin, anak akan belajar memahami konsekuensi dari tindakan mereka sehingga bisa membuat keputusan perilaku yang lebih baik.

Bunda bisa mulai membiasakan si Kecil disiplin sejak dini dari hal-hal sederhana, seperti:

  • Membiasakan anak untuk bangun dan tidur tepat waktu.

  • Membiasakan anak merapikan mainan dan kamar tidurnya setiap hari.

  • Membiasakan makan teratur di jadwal yang telah ditetapkan.

  • Menetapkan waktu bermain di luar yang harus dipatuhi, misalnya hanya boleh bermain di taman setelah makan siang atau setelah belajar.

Namun selain dengan memberinya aturan-aturan, Bunda juga perlu memberikan pemahaman kenapa aturan-aturan ini penting. Jadi, jangan sekadar melarang atau membatasi kegiatan mereka, Bun. 

Misalnya, ketika Bunda menerapkan aturan “makan siang dulu baru boleh main”, jelaskan pada si Kecil bahwa ia perlu cadangan tenaga dari makanan untuk bisa kuat bermain lama.

Atau ketika meminta anak merapikan mainannya setiap kali habis main, jelaskan bahwa dengan merapikan mainan yang berserakan di lantai, orang-orang lain di rumah jadi tidak terganggu dan lebih leluasa beraktivitas di dalam rumah.

Baca Juga: Tanda-Tanda Anak Siap Masuk Sekolah PAUD

Demikian artikel mengenai apa-apa saja yang bisa Bunda ajarkan pada anak dari kurikulum PAUD serta tips-tips mudahnya. Memperkenalkan si Kecil dengan pelajaran PAUD ternyata penting sebagai pondasi awal ia aktif bersosialisasi ya, Bun!

Selain itu, pastikan Bunda juga meneruskan pemenuhan nutrisi si Kecil untuk dukung kesiapan belajarnya dengan makanan bergizi dan tambahan susu pertumbuhan terfortifikasi seperti SGM Eksplor 3+ setiap pagi dan malam sebelum tidur. SGM Eksplor 3+ adalah satu-satunya susu pertumbuhan yang mengandung IronC™, yaitu kombinasi unik antara Zat Besi dan Vitamin C dengan perbandingan 2:1 untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan si Kecil hingga 2x lipat.

SGM Eksplor 3+ juga dilengkapi dengan DHA, minyak ikan, omega 3&6, protein, kalsium, zinc, serta nutrisi penting lainnya untuk dukung pertumbuhan si Kecil menjadi generasi maju yang mampu berpikir cepat dan berani.

Tertarik mencoba, Bun? Yuk bergabung menjadi member Klub Generasi Maju supaya Bunda bisa terus dapatkan informasi terbaru soal tumbuh kembang anak dan promo menarik lainnya seputar susu SGM!

 

Referensi:

  1. https://jurnalilmiahcitrabakti.ac.id/jil/index.php/jailcb/article/view/111/82 Diakses pada 6 Oktober 2022
  2. https://www.pbs.org/parents/preschool-learning-at-home Diakses pada 6 Oktober 2022
  3. https://www.pbs.org/parents/preschool-learning-at-home/preschool-math-numbers-counting Diakses pada 6 Oktober 2022
  4. https://raisinglifelonglearners.com/teaching-preschool-at-home/ Diakses pada 6 Oktober 2022
  5. http://www.healthofchildren.com/P/Preschool.html#ixzz7gyQAhtZe Diakses pada 7 Oktober 2022
  6. https://www.whattoexpect.com/toddler/starting-school/daycare-vs-preschool.aspx Diakses pada 7 Oktober 2022
  7. https://www.wonderschool.com/p/parent-resources/teaching-preschoolers/ Diakses pada 7 Oktober 2022
  8. https://www.parents.com/parenting/better-parenting/advice/20-tips-for-parents-from-preschool-teachers/ Diakses pada 7 Oktober 2022
     


Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut