Facebook Pixel Code Apa yang Bisa Dilakukan untuk Menggali Potensi Anak 2 Tahun?

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Menggali Potensi Anak 2 Tahun?

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Menggali Potensi Anak 2 Tahun?

 

Tak terasa usia buah hati Bunda saat ini sudah menginjak 2 tahun. Si Kecil sudah bisa apa, nih, Bun? 

Bunda pasti senang melihat si Kecil sudah berjalan dan berlari ke sana ke mari, mengeksplorasi setiap hal yang ada disekitarnya, juga semakin cerewet karena kosakatanya semakin berkembang dan mampu merangkai kalimat lebih teratur. 

Umumnya, anak usia 2-3 tahun juga sudah memahami konsep waktu sederhana: pagi, siang, sore dan malam, mampu mengidentifikasi bentuk, membandingkan dua benda, berhitung minimal sampai tiga, dan senang bermain peran (pretend to play). 

Lalu, bagaimana dengan bakat, apakah di usia ini anak sudah menunjukkan potensi atau bakatnya?

Yang pasti, anak usia ini masih senang dan butuh bermain. Jika penasaran potensi apa yang dimiliki si Kecil, Bunda bisa memperhatikan minatnya selama ia bermain. 

Misalnya, belakangan ini si Kecil memang sedang tertarik banget dengan bola. Setiap kali melihat benda menyerupai bola, tak peduli warna dan ukurannya, ia pasti akan berusaha meraih dan menendangnya. Apakah ini tanda ia berpotensi jadi pemain bola saat besar nanti? 

Tanda-tanda minat ini memang masih terkesan absurd bagi Bunda, atau dengan kata lain masih jauh disebut sebagai “bakat”. Tapi, bukannya tidak mungkin, loh, jika Bunda mengarahkannya dengan tepat, suatu saat si Kecil bisa jadi pemain bola nasional. 

Baca juga: 10 Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun agar Tumbuh Cerdas

Cara Melacak Potensi Anak Sejak Dini

Berikut ini ada lima cara mudah untuk Bunda melacak potensi anak sejak dini:

1. Cari Tahu Apa yang Paling Diminati Si Kecil

Sudah tipikal anak usia 2 tahun senang melakukan banyak hal dalam satu waktu. Baru saja selesai melukis, eh sekarang dia sudah bermain masak-masakan. Baru saja selesai main bola, sekarang sudah asyik membasahi dan mengepel lantai. 

Ini yang sering kali bikin Bunda bingung, “Sebenarnya anak ini paling senang main apa, ya?” 

Coba deh perhatikan lagi dengan cermat, pasti ada satu permainan atau benda yang selalu menarik perhatian si Kecil setiap harinya. 

2. Perhatikan Hobi Anak

Hobi beda dengan minat. Umumnya hobi ‘berumur’ pendek, seperti aktivitas yang dilakukan di satu waktu yang sudah dijadwalkan. Contohnya, naik sepeda di taman atau mandi bola di mol setiap akhir pekan. Dari hobi-hobi ini, bisa saja terselip minat si Kecil di dalamnya. 

3. Perhatikan Kecintaannya pada Mainan atau Permainan Favoritnya

Kesukaan tiap anak pada satu hal pasti berbeda. Tapi jika hal tersebut kerap ia lakukan, bahkan saat ia sedang tidak berada di rumah (tempat yang dianggap paling nyaman dan aman), bisa dipastikan kecintaannya pada hal tersebut sangatlah besar.

Misalnya si Kecil sangat suka menggambar. Luangkan waktu setiap hari sekitar 30 menit untuk si Kecil memiliki waktu menggambar. Dukung juga dengan melengkapi seluruh peralatan menggambarnya. 

4. Jangan Remehkan Minatnya pada Olahraga 

Umumnya, anak-anak senang dengan olahraga, baik itu bermain sepeda, bola, dumbell, renang, pull up, atau lainnya. Nah, ada beberapa orangtua yang kadang emoh menemani anak berolahraga, entah mungkin karena terlalu lelah atau malas. Padahal jika ditekuni ini bisa jadi profesi untuk masa depan si Kecil. 

Jika Bunda melihat anak memiliki potensi di salah satu cabang olahraga,  tidak ada salahnya ia mendapatkan bimbingan profesional. Atau, minimal Bunda yang menemaninya berolahraga dengan mengikuti panduan dari internet.

Siapa tahu si Kecil menjadi the next Susi Susanti, Bambang Pamungkas atau Richard Sam Bera. Iya, kan?

5. Pelajari Perilaku Anak

Jika saat ia berada di tengah-tengah keluarga, bermain bersama teman-teman seusianya, atau dalam pertemuan sosial (pengajian, gereja atau lainnya). 

Cara anak menempatkan diri dan bagaimana ia memperlakukan orang lain menunjukkan banyak hal tentang kepribadian dan keterampilan interpersonalnya. Dari situ Bunda bisa tahu, apakah si Kecil mampu menangani suatu situasi yang harus dihadapinya sendirian saat itu juga, apakah anak mudah bergaul atau tidak, atau lainnya. 

Dari hal-hal ini Bunda juga bisa tahu, apakah anak memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, mengeluarkan pendapatnya, menawarkan (pemasaran/penjualan) atau mengatur sesuatu (manajemen). Jika Bunda melihat keterampilan interpersonalnya sangat baik, wah sudah bisa dipastikan ia memiliki potensi sebagai pemimpin, nih. 

Baca juga: Normalkah Anak Usia 2 Tahun Belum Bisa Jalan?

Dukungan Terbesar datang dari Keluarga 

Tiap anak memiliki keunikan dengan proses tumbuh kembang dan keterampilannya masing-masing. Jadi, Bunda tak perlu membandingkannya dengan anak-anak lain. 

Yang harus Bunda pahami juga, seiring dengan perkembangan keterampilannya, potensi anak juga ikut bertumbuh. 

Lingkungan keluarga yang sehat juga sangat berperan dalam mengembangkan potensi anak secara optimal. Dan secara naluriah, sikap orangtua dan anggota keluarga lainnya juga bisa menjadi inspirasi, motivasi, dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mengembangkan potensinya itu. 

Jadi, berikanlah segala dukungan yang mereka butuhkan dengan bermain dan memberinya kesempatan mencoba banyak hal. Terutama yang berhubungan dengan keterampilan dasar, seperti menyikat gigi, memilih pakaian sendiri, latihan pispot, menenangkan diri saat menangis, belajar mengendarai sepeda dan masih banyak lagi. Ini akan sangat membantu si Kecil menemukan potensi alamiah dan mengembangkannya secara naluriah. 

Yuk, pantau dan dapatkan segala informasi mengenai tumbuh kembang si Kecil sesuai tahapan usianya melalui pedoman Panduan Tumbuh Kembang ini. Gratis, kok, Bun!

Referensi:

  1. Unicef. (2023). 5 ways to help set your child up for future success. https://www.unicef.org/parenting/child-development/5-ways-to-help-set-your-child-up-for-success
  2. Nurturey. (2023). 5 ways to discover your child’s potential. https://nurturey.com/blog/5-ways-to-discover-your-childs-potential/
  3. Centers for Disease Control and Prevention. (2023). Important Milestones: Your Child By Two Years.  https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-2yr.html
  4. Malik, Fatima dan Raman Marwaha. National Center for Biotechnology Information. (2023). Cognitive Development. National Library of Medicine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537095/

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline