Seiring pertambahan usianya, bayi butuh lebih banyak energi dan nutrisi untuk menjadikannya lebih sehat, kuat dan cerdas. Nutrisi ini didapat bayi melalui ASI, MPASI, dan juga camilan sehat.
Untuk camilan jumlahnya tak perlu banyak. Toh juga perut bayi masih sangat kecil, tapi setidaknya mampu memenuhi nutrisi yang tidak didapat bayi dari ASI dan MPASI.
Setelah melewati usia 6 bulan, ASI tak lagi mencukupi kebutuhan energi dan zat gizi bayi. Oleh karenanya bayi harus diberikan MPASI yang terdiri dari makanan padat dan camilan.
Makanan padat bisa diberikan 2-3 kali sehari, sementara camilan 1-2 kali sehari yang diberikan di antara sesi menyusui. Dengan kata lain, si Kecil tetap menyusu sebanyak yang ia butuhkan.
Masuk ke usia 9 bulan, UNICEF menyarankan porsi makanan padat untuk bayi ditingkatkan menjadi 3-4 kali dan camilan sehat 1-2 kali setiap hari. Dan saat bayi berusia 10 bulan, tingkatkan lagi menjadi 4-5 kali makanan padat dan camilan dua kali sehari.
World Health Organization (WHO) dan ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan, ASI dan MPASI untuk bayi 9-11 bulan diberikan dengan perbandingan 50:50 (camilan masuk di dalam MPASI).
MPASI harus sesuai dengan praktik Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA). Di mana untuk bayi 10 bulan setidaknya mengandung 200-300 kkal per hari yang tiap porsinya harus memenuhi gizi seimbang (karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur dan buah) dengan komposisi yang berbeda.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk bayi 6-11 bulan adalah:
-
Protein: 15 gram
-
Lemak: terdiri dari lemak total 35 gram, omega-3 0,5 gram, 4,4 gram.
-
Karbohidrat: 105 gram
-
Serat: 11 gram
-
Air: 900 mililiter
Ingat ya, Bunda, komposisi di atas berlaku untuk satu hari, sehingga kebutuhan sekali makan dibagi dengan jumlah waktu mengonsumsi MPASI dan camilan bayi.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Cemilan yang Sehat dan Bergizi untuk Bayi 6 Bulan
Camilan Sehat untuk Bayi 10 Bulan
Bayi berusia 10 bulan umumnya sudah bisa memasukkan benda yang ada di tangannya ke dalam mulut. Jadi, Bunda bisa memanfaatkan kemahiran si Kecil ini dengan dengan memberikannya camilan berupa finger food, nih.
Berikut beberapa rekomendasi camilan sehat untuk bayi usia 10 bulan:
-
Sayuran: Wortel, brokoli, kembang kol. Kukus atas rebus sayuran hingga lunak.
-
Buah-buahan: Pilih yang berdaging lembut, seperti pisang, pepaya, buah naga, melon, semangka, atau kiwi. Pir atau apel juga bisa, tapi jika Bunda merasa dagingnya terlalu keras untuk bayi, bisa dikukus terlebih dulu agar lebih lunak di gusi si Kecil.
-
Full-fat plain yogurt (yoghurt tawar tinggi lemak): Kaya akan karbohidrat, kalsium, protein, dan lemak sehat. Makanan ini membantu tubuh menyerap vitamin dan nutrisi penting yang merupakan kunci dalam membangun sistem saraf pusatnya. Bunda bisa menambahkan potongan buah untuk menambah rasa pada camilannya.
-
Keju khusus bayi: Keju merupakan sumber protein yang baik untuk pertumbuhan si Kecil yang berfungsi sebagai bahan penyusun tubuh dan membantu pertumbuhan jaringan dan otot si Kecil.
-
Umbi-umbian rebus seperti kentang, ubi merah atau ubi ungu.
-
Protein nabati rebus / kukus seperti tempe atau tahu dan tofu.
-
Biskuit bayi: Pilih yang benar-benar diperuntukkan untuk bayi ya, Bun. (cek label)
-
Sari buah yang Bunda peras sendiri.
Baca Juga: IDAI: Perhatikan Hal-Hal Berikut ini Sebelum Menyiapkan Resep MPASI
Tips Pemberian Camilan Sehat untuk Bayi 10 Bulan
Ngemil tak selalu menjadi aktivitas menyenangkan bagi bayi. Sama seperti saat memberikan MPASI, ada kalanya bayi malas makan atau tidak suka dengan makanannya. Nah, agar aktivitas ngemil bayi berjalan sukses dan tepat sasaran, ini beberapa tips yang bisa Bunda lakukan:
-
Berikan camilan dalam potongan-potongan kecil agar bayi juga bisa belajar makan dengan jarinya.
-
Buat camilan semenarik mungkin dan atau gunakan alat makan yang lucu agar si Kecil tertarik menyantap camilannya.
-
Pastikan camilan yang Bunda siapkan untuk si Kecil kaya akan nutrisi sehingga setiap gigitannya berarti.
-
Berikan camilan yang beragam setiap harinya agar bayi juga mendapatkan nutrisi lengkap dan seimbang untuk kebutuhan tumbuh kembangnya.
-
Jika si Kecil menolak atau memuntahkan makanannya, jangan paksa ia menghabiskan camilannya. Bunda bisa mencobanya kembali besok. Sebagai trik, Bunda bisa mencampur makanan yang kurang disukainya.
-
Kontrol porsi dan pemberian camilan agar tidak mengganggu waktu makan atau minum susu.
Waktu ngemil bisa Bunda jadikan ajang perkenalan bayi dengan berbagai jenis makanan, sekaligus mengedukasinya tentang kebiasaan makan yang baik. Jika Bunda masih merasa khawatir atau bingung mengenai camilan yang tepat untuk bayi, berkonsultasilah dengan dokter anak atau ahli gizi ya, Bun. Semoga si Kecil selalu dalam keadaan sehat!
Referensi:
- National Health Service. (2022). Baby and toddler meal ideas. https://www.nhs.uk/conditions/baby/weaning-and-feeding/baby-and-toddler-meal-ideas/#:~:text=Babies%20under%2012%20months%20do,carrot%20sticks%20or%20cucumber%20sticks
- Harvard T. H. Chan. (2021). The Science of Snacking. https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/snacking/
- Unicef. (2023). Feeding your baby: 6–12 months. https://www.unicef.org/parenting/food-nutrition/feeding-your-baby-6-12-months
- Erica Jackson Curran. (2022). 9 Healthy Baby Snacks That Are Great On the Go. https://www.parents.com/baby/feeding/center/healthy-snacks-for-babies-toddlers/
- Maria Galuh Kamenyangan. (2020). Nutrisi pada Bayi dan Batita di Era New Normal Pandemi Covid 19. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-bayi-dan-batita-di-era-new-normal-pandemi-covid-19