Facebook Pixel Code Penuhi Kebutuhan Nutrisi untuk Otak Bayi dengan Makanan Ini

Penuhi Kebutuhan Nutrisi Otak Bayi dengan Makanan Ini

Penuhi Kebutuhan Nutrisi Otak Bayi dengan Makanan Ini

Disebutkan bahwa 1.000 hari pertama merupakan masa terpenting bagi perkembangan otak bayi, yakni mulai bayi berada di dalam kandungan hingga usianya 2 tahun (golden age).  

Pembentukan otak diawali dalam bentuk saraf yang tumbuh dan terhubung dengan ditutupi myelin. Hingga kemudian otak bisa berpikir dan merasakan, lalu ada koneksi yang mempengaruhi sistem sensorik, pembelajaran, memori, perhatian, kecepatan pemrosesan, kemampuan mengendalikan suasana hati, hingga kemampuan melakukan banyak hal.

Intinya, sel-sel otak bayi berkembang dengan kecepatan yang sangat pesat. Nah, seiring pertumbuhan otaknya itu, sistem motorik bayi juga berkembang, nih, Bunda.

Selama periode ini, nutrisi banyak memainkan peranan penting. Dalam artian, jika di masa ini bayi kekurangan nutrisi, akan berdampak buruk pada perkembangan kognitifnya (berkaitan dengan daya ingat), perhatian, dan kemampuan akademiknya di kemudian hari.

Nutrisi Penting untuk Otak Bayi

Ada banyak sekali nutrisi yang bisa membantu mengoptimalkan perkembangan otak bayi, Bunda. Tapi dari sekian banyak nutrisi tersebut, ada beberapa yang lebih memainkan peranan besar, terutama pada perkembangan awal otak. 

Berikut ini beberapa nutrisi yang direkomendasikan untuk mengoptimalkan perkembangan otak bayi:

  • Protein.  Selain berkontribusi mengembangkan otak yang sehat, juga mendukung memori jangka panjang. Protein mudah ditemukan pada daging, unggas, makanan laut, buncis, kacang polong, telur, produk kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian, juga roduk olahan susu seperti keju dan yogurt.

  • Seng. Bayi yang kekurangan seng (zinc), perkembangan kognitif otaknya akan rusak, daya ingat bayi juga ‘tumpul’ dan kemampuannya belajar berkurang. Bunda bisa bantu penuhi kebutuhan seng dengan memberikan udang, daging, ikan, produk susu, dan kacang-kacangan. 

  • Zat Besi. Zat besi berperan dalam perkembangan hipokampus, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab untuk pembelajaran dan ingatan. Selain itu, juga berguna mengatasi anemia, kesulitan belajar dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Sumber terbesarnya adalah daging, kacang-kacangan, lentil, sereal, roti yang diperkaya, sayuran hijau, dan kentang panggang. 

  • Kolin. Masuk dalam kelompok vitamin B yang bermanfaat membentuk membran sel otak dan mencegah penyakit jantung pada bayi. Banyak ditemukan pada daging, susu, dan telur.

  • Folat. Manfaat dari folat adalah mencegah bayi lahir cacat, menjaga kesehatan otak, serta membantu pertumbuhan jaringan dan sel pada tubuh. Folat banyak terdapat pada hati, bayam, sereal dan roti yang diperkaya. 

  • Yodium. Bayi butuh yodium untuk menghasilkan hormon tiroid yang penting dalam perkembangan otak dan proses saraf. Rumput laut adalah sumber yodium yang bagus, serta garam beryodium, makanan laut, produk susu dan biji-bijian yang diperkaya.

  • Vitamin A. Selain menyehatkan mata, vitamin A juga bermanfaat mengoptimalkan pertumbuhan sel dalam sistem imun tubuh si Kecil. Beberapa sumber makanannya adalah hati, wortel, ubi jalar, dan bayam.

  • Vitamin D yang terbaik berasal dari sinar matahari, serta ikan berlemak (salmon), minyak hati ikan, dan produk yang diperkaya (seperti susu yang diperkaya).

  • Vitamin B6 sumber utamanya adalah hati dan jeroan, ikan, kentang dan sayuran bertepung lainnya, juga buah (kecuali jeruk).

  • Vitamin B12 mudah ditemukan dalam produk hewani, seperti daging, ikan, telur, dan susu.

  • Asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang, salah satunya asam lemak omega-3. Paling mudah ditemukan pada ikan berlemak, minyak ikan, dan makanan laut. Khusus untuk makanan laut, hindari memberi tuna dan ikan todak pada bayi karena kandungan merkurinya yang tinggi. Sebagai gantinya, pilih makanan laut yang rendah merkuri seperti udang, salmon, tilapia, kepiting atau ikan cod. 

 

Baca Juga: 7 Cara Seru Stimulasi Perkembangan Otak Bayi

Perhatikan Hal Ini Saat Memberi Bayi Makan 

Saat memberikan bayi makan, perhatikan beberapa hal ini demi kesehatan dan keselamatannya:

  • Hindari madu. Jangan memberi madu atau makanan mengandung madu sebelum usia bayi 1 tahun karena berisiko terkena penyakit botulisme (infant botulism). Ini adalah kondisi serius yang menyerang saraf karena kontaminasi kuman spora Clostridium botulinum yang terkandung dalam madu. Jika spora ini masuk ke tubuh bayi, bisa berubah jadi bakteri dalam usus dan menghasilkan racun yang membahayakan tubuhnya.

  • Waspada bayi tersedak saat mengkonsumsi makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buah kecil seperti anggur, makanan bertekstur lengket (selai), daging keras, atau sayur mentah. Perhatikan juga posisi duduknya saat makan.

  • Kenali makanan pemicu alergi. Umumnya beberapa bayi alergi putih telur, susu, makanan laut, kacang (kacang tanah, almond, pecan, kenari), atau gandum. Perkenalkan satu jenis makanan baru pada satu waktu, dan tunggu 3-4 hari sebelum mencoba makanan baru lainnya. Ini cara mudah agar Bunda bisa melihat makanan apa yang membuat bayi alergi.

Itulah, Bunda, jenis nutrisi otak untuk bayi berusia 10-12 bulan. Pastikan si Kecil mendapatkan semua nutrisi penting ini untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otaknya.

Bunda bisa gunakan Panduan MPASI ini sebagai pedoman. Di dalamnya terdapat aneka resep MPASI yang tak sekadar enak, tapi juga bergizi dan mudah dibuat. Yuk, download sekarang juga. Gratis, kok, Bun!

 

Referensi:

  1. American Academy of Pediatrics. (2022). Nutritional needs of infants, toddlers part of new Dietary Guidelines. https://publications.aap.org/aapnews/news/12374/Nutritional-needs-of-infants-toddlers-part-of-new?autologincheck=redirected 
  2. Harvard Health Publishing. (2018). The crucial brain foods all children need. https://www.health.harvard.edu/blog/brain-food-children-nutrition-2018012313168 
  3. National Library of Medicine. (2016). The Role of Nutrition in Brain Development: The Golden Opportunity of the “First 1000 Days”.  https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4981537/  
  4. National Library of Medicine. (2018). Nutritional Influences on Brain Development. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6045434/ 

Artikel Terpopuler