Facebook Pixel Code Tanda Mom Shaming dan Solusinya jika Anak Sering Dibandingkan

Anak Sering Dibandingkan Akibat Mom Shaming, Apa yang Harus Bunda Lakukan?

Anak Sering Dibandingkan Akibat Mom Shaming, Apa yang Harus Bunda Lakukan?

 

Aduuuh, sudah umur 8 bulan kok anak Bunda masih kurus banget? Anak tetangga gemes, lho, gemuk gitu dan aktif banget! Jangan-jangan stunting, nih!” Sering jengkel dan “gerah” mendengar ujaran ini terlontar dari kerabat dekat, Bun? Kebiasaan membanding-bandingkan anak seperti ini tergolong sebagai mom shaming. Yuk, tarik napas dalam-dalam dan buang pelan-pelan. Jangan terburu-buru tersulut emosi, ya.

Menjadi seorang ibu memang bukan pekerjaan yang mudah. Meski tentu Bunda merasa sangat bahagia melihat si Kecil yang bertumbuh kembang dengan sehat, kadang ada saja orang di sekitar yang mencoba menerka-nerka siapa orang tua yang “terbaik” dalam mengurus anak.

Akan tetapi, dibiarkan terus-terusan, perilaku mom-shaming tentu tidak sehat untuk kesehatan mental dalam jangka panjang. Baik itu untuk Bunda sendiri yang menerima “komentar”, si Kecil yang menjadi “objek penilaian”, dan bahkan anak-anak lain seusianya. 

Sebetulnya, apa itu mom shaming dan dampaknya membanding-bandingkan anak sendiri? Yuk, cari tahu informasi selengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Mom Shaming?

Istilah mom shaming adalah kritik yang bersifat mempermalukan, merendahkan, menghina, atau bahkan menyakiti perasaan seorang ibu yang dilontarkan orang lain baik secara sengaja atau tidak. 

Penting diketahui bahwa siapapun bisa menjadi pelaku dari mom shaming. Tak terkecuali diri sendiri, Bun. Selain itu, orang tua kandung, suami, mertua, teman sesama ibu, petugas kesehatan, komentar orang lain di media sosial juga kerap melakukan tindakan mom shaming

Umumnya, kritik yang dilontarkan atau hal-hal yang sering dibandingkan dengan orang lain adalah gaya pengasuhan yang dinilai berbeda yang diterapkan seorang ibu untuk anaknya.

Selain itu, nutrisi dan pola makan anak, tumbuh kembang, kebiasaan tidur, menyusui dan penggunaan botol susu, keamanan anak, hingga perawatan si Kecil juga kerap menjadi bahan kritikan ataupun perbandingan. 

Seperti Apa Ciri-Ciri dan Contoh Mom Shaming?

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tindakan kritik ini memang bisa dilakukan secara sengaja atau tidak disengaja baik orang lain maupun diri sendiri. Ini artinya, Bunda mungkin saja tidak menyadari kalau pernah melakukan tindakan mom shaming terhadap diri sendiri.

Nah untuk mengetahui apakah Bunda pernah mengalaminya atau tidak, berikut ciri-ciri dan contoh mom shaming yang sering terjadi:

1. Mengomentari Nutrisi dan Pola Makan Anak

Salah satu topik yang paling sering dijadikan bahan kritikan dan perbandingan adalah berkaitan dengan nutrisi dan pola anak.

Bahkan, tak sedikit para Bunda yang sering mempertanyakan, bahkan membanding-bandingkan anak sendiri apakah jenis makanan dan pola makan yang diberikan pada si Kecil sudah bergizi dan sehat atau belum. 

2. Membandingkan Tumbuh Kembang Si Kecil

Sudah umur 2 tahun, tapi kok si Kakak belum bisa diajak ngobrol, ya?” pertanyaan satu ini mungkin juga sering Bunda tanyakan kepada diri sendiri. 

Padahal, perlu diketahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak dari bulan ke bulan, bahkan dari tahun ke tahun tidak bisa disamaratakan.

Hal ini karena setiap anak bisa bertumbuh kembang dengan cara dan kecepatannya masing-masing. 

3. Mengomentari Tubuh Bunda dan Anak

Beberapa Bunda mungkin ada yang mendapat komentar dari orang lain atau bahkan bertanya-tanya mengenai bentuk atau perubahan tubuh setelah melahirkan. Misalkan, tubuh Bunda yang terlalu gemuk atau kurus. 

Tak jarang, para Bunda juga kerap mempertanyakan soal perkembangan fisik anak yang terlalu kurus atau gemuk tak seperti anak-anak seusianya. Contoh, “Aduuuh, anakku kenapa kurus banget, ya?

Baca Juga: Cara Mengembalikan Bentuk Tubuh Ideal Setelah Melahirkan

Apa Dampak Membanding-bandingkan Anak?

Tindakan membanding-bandingkan anak bisa membawa dampak yang buruk bagi kesehatan ibu.

Kalimat demi kalimat pertanyaan yang terbersit dalam benak diri bisa menyakit hati Bunda sendiri, bahkan bukan tidak mungkin membuat kesehatan mental jadi terganggu. 

Bunda bisa mengalami stres, cemas berlebihan, dan tidak percaya diri karena merasa apapun yang dilakukannya tidak benar.

Ketika Bunda merasa terjebak dalam berbagai tekanan tersebut, bukan tak mungkin Bunda akan kehilangan fokus dan malah melakukan banyak kesalahan. 

Tak jarang Bunda menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak becus menjadi seorang ibu hingga berujung pada depresi. Hal ini tentu saja dapat memengaruhi tumbuh kembang si Kecil.

Bagi Bunda yang baru saja melahirkan, situasi seperti ini juga bisa menyebabkan baby blues dan postpartum depression (depresi pasca melahirkan).

Cara Menghadapi Orang yang Suka Bandingkan Anak

Jika Bunda menjadi korban mom shaming, ada berbagai tips yang bisa dilakukan untuk menghadapinya. Berikut daftarnya.

1. Jangan Dimasukkan ke Hati 

Masukan dan saran dari orang lain mungkin maksudnya memang baik, meski cara penyampaiannya kurang mengenakkan. 

Jadi, jangan terlalu cepat terbawa emosi dulu, ya, Bun. Untuk menetralkan suasana, Bunda bisa ucapkan terima kasih atas perhatian dan sarannya, tapi bukan berarti harus Bunda telan mentah-mentah, kok.

Kondisi setiap ibu dan anak pasti tidak ada yang sama. Masukan dari orang lain belum tentu sesuai dengan kondisi yang Bunda hadapi sehari-hari.

2. Bicara Apa Adanya

Jika Bunda merasa tidak enak mengabaikan masukan dari orang lain, tidak apa-apa juga, kok, untuk bicara apa adanya sesuai kemampuan si Kecil sambil menunjukkan apresiasi terhadap kemajuannya. 

Karena jika si Kecil memang belum mencapai milestone tertentu, mungkin memang belum waktunya. Tapi, bukan berarti ia tidak mencobanya, kan, Bun?

Jadi, tidak masalah untuk merespons komentar tetangga dengan berkata, “Oh, iya memang, si Kecil belum lancar-lancar banget jalannya, nih Tante, tapi di rumah masih terus latihan kok. Doain aja ya bisa lancar jalannya kayak anak Tante!

Kemudian, alihkan pembicaraan dengan topik yang lebih netral. Misalnya dengan, “Kalo Ibu sendiri biasanya ngelakuin apa biar anak mau kenalan dan salaman sama orang tua?

3. Yakinlah Bunda yang Paling Mengenal Si Kecil 

Percaya diri tentang apa yang Bunda yakini merupakan hal terbaik untuk Bunda dan si Kecil, bukan apa yang orang lain katakan soal apa yang seharusnya Bunda lakukan. 

Daripada memikirkan komentar-komentar yang bikin gerah, lebih baik fokus pada tumbuh kembang si Kecil dan tujuan pola asuh yang Bunda tetapkan sendiri. 

4. Cari Informasi Kredibel

Sebaiknya fokuskan energi Bunda untuk menjadi orang tua yang baik ketimbang berlarut-larut dalam kesedihan karena si Kecil kerap dibandingkan. 

Ketika muncul keraguan apakah si Kecil sudah bertumbuh sesuai usianya, Bunda sangat boleh mencari dukungan informasi dari website parenting terpercaya atau langsung saja konsultasi dengan dokter anak agar manfaatnya maksimal. 

Ketika mendapat komentar miring lagi, Bunda dapat meresponnya dengan tenang karena sudah memiliki fakta-fakta atau bukti yang valid.

Apabila dampak membanding-bandingkan anak sangat mempengaruhi kondisi mental, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan psikolog supaya Bunda mendapatkan bantuan dan penanganan yang tepat.

Semoga artikel ini bisa membantu Bunda menyikapi komentar-komentar miring dengan lebih bijak, ya. Dapatkan juga akses ke lebih banyak konten eksklusif seputar panduan tepat pengasuhan si Kecil dengan daftarkan diri Bunda di Klub Generasi Maju. Bunda juga bisa dapatkan informasi tentang promo dan penawaran menarik lain yang manfaatnya maksimal di sini!

Referensi:

  1. Mom Shaming or Constructive Criticism? Perspectives of Mothers Mott Poll Report NATIONAL POLL ON CHILDREN’S HEALTH Among mothers of children 0-5. (2017). https://mottpoll.org/sites/default/files/documents/061917_criticizingmoms.pdf
  2. Bell, A. (2021, January 5). Mom Shaming: Why it hurts more than it helps. Intermountainhealthcare.org. https://intermountainhealthcare.org/blogs/topics/intermountain-moms/2021/01/mom-shaming-why-it-hurts-more-than-it-helps/#:~:text=Mom%20shaming%20happens%20when%20people,re%20doing%20it%20wrong.%E2%80%9D)
  3. Mom-Shaming: Why We Do It and How to Deal with It - Hammond Psychology & Associates, P.A. (2019, August 15). Hammond Psychology & Associates, P.A. https://hammondpsychology.com/mom-shaming-why-we-do-it-and-how-to-deal-with-it/
  4. 10 Ways You Might Be Mom-Shaming. (2019, December 16). Medela. https://www.medela.us/breastfeeding/articles/mom-shaming-10-ways-you-might-be-doing-it
  5. 10 Ways to Deal with Mom-Shaming. (2017). Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/singletons/201710/10-ways-deal-mom-shaming
  6. editor. (2018, April 25). First Year Infant Development. American Pregnancy Association. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/first-year-of-life/first-year-infant-development/

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline