Facebook Pixel Code 6 Cara Mengatasi Stres untuk Ibu Rumah Tangga

6 Cara Mengatasi Stres pada Ibu Rumah Tangga

6 Cara Mengatasi Stres pada Ibu Rumah Tangga

 

Banyak orang berpikir menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang mudah dan sepele.

Tugas-tugas domestik seperti mengasuh anak, merapikan rumah, dan memasak kerap dianggap memerlukan keahlian minim. Seolah-olah pekerjaan tersebut bisa dilakukan oleh siapa saja dalam waktu singkat, tanpa berpikir, dan tanpa manajemen emosi.

Padahal, mengurus pekerjaan rumah 24/7 lama-lama juga bisa menyebabkan stres berat, lho. Yuk, simak penjelasan selengkapnya di artikel ini!

Dampak Stres pada Ibu Rumah Tangga

Ada banyak faktor yang dapat membuat ibu rumah tangga mengalami stres. Penyebabnya kadang bisa bersifat sangat personal.

Mulai dari kewalahan memegang terlalu banyak peran, selalu dituntut menjadi ibu yang sempurna, kurang mendapat apresiasi dan dukungan dari orang-orang terdekat, kurangnya interaksi sosial dengan ibu-ibu lain, hingga tidak adanya waktu untuk mengurus diri sendiri.

Ada banyak hal tidak baik yang akan terjadi ketika ibu rumah tangga terlalu stres. Dampak ini pun tidak hanya dirasakan oleh Bunda seorang, karena bisa juga merembet ke berbagai urusan rumah tangga hingga soal pengasuhan si Kecil. 

1. Selalu Merasa Lelah

Walaupun sudah mendapatkan waktu tidur yang cukup, stres berkepanjangan dapat membuat Bunda merasa selalu lelah dan tidak berenergi. 

Akibatnya performa juga daya kreativitas Bunda dalam kehidupan sehari-hari menurun. Bunda menjadi tidak produktif dan pekerjaan rumah pun banyak yang terbengkalai. 

2. Marah-Marah Tanpa Sebab

Bahkan seseorang yang biasanya kalem dan dapat mengendalikan diri dengan baik, ketika terlalu banyak tekanan dalam jangka waktu panjang, umumnya akan menjadi lebih sensitif. 

Hal-hal yang remeh temeh pun dapat membuat kesal dan menyulut amarah. Kondisi ini tentu saja membuat suasana rumah menjadi tidak nyaman. 

Misalnya, tanpa sengaja membentak atau berteriak pada si Kecil ketika tidak sengaja menumpahkan minum atau sedikit berisik saat bermain. 

Setelah tidak sengaja berteriak pada anak atau pasangan, mungkin Bunda akan merasa sangat bersalah, malu, hingga membenci diri sendiri karena menganggap diri sebagai ibu yang tidak baik. 

Jika tidak segera diatasi, kondisi ini tentu saja turut memberikan dampak negatif pada anak, pasangan, dan anggota keluarga lainnya. 

3. Kesehatan Bunda Sendiri Terganggu

Mungkin ini terdengar klise bagi sebagian banyak orang.

Namun, ketika stres dibiarkan terus menumpuk dan berlarut-larut, efeknya sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan Bunda, termasuk kondisi kesehatan fisik diri sendiri secara menyeluruh. Mulai dari insomnia, sakit kepala, hingga depresi.

Bahkan, stres dalam waktu lama akan merangsang tubuh untuk melepaskan kortisol (hormon stres) yang bisa menghambat respons imun untuk melawan zat asing.

Akibatnya, stres kronis rentan menyebabkan infeksi penyakit, seperti flu kambuhan yang susah sembuhnya, sampai membuat luka sulit sembuh.

4. Anak Lebih Rewel

Tahukah Bunda? Si Kecil sangat peka sehingga mampu merasakan kegelisahan dan stres yang sedang Bunda hadapi, walaupun sudah disembunyikan sedemikian rupa melalui senyum hangat atau tawa-canda. 

Jadi, ketika merasakan bahwa Bundanya mengalami suasana hati yang buruk, si Kecil cenderung akan lebih rewel dan lebih sensitif. Karena ketika Bunda sedih dan tidak sengaja marah-marah, si Kecil mungkin akan ketakutan dan merasa kehadirannya tidak diinginkan.

Bukan tidak mungkin juga ia menirukan sikap agresif Bunda sehingga muncullah berbagai masalah pengendalian emosi dan perilaku di masa depan si Kecil. 

Cara Mengatasi Stres pada Ibu Rumah Tangga

Sekarang Bunda sudah semakin memahami bahwa merawat si Kecil dan mengurus permasalahan rumah tangga memang bukan hal yang mudah. 

Jadi, ketika Bunda merasa stres atau tertekan, hal tersebut merupakan kondisi yang wajar. Bunda tidak perlu merasa malu dan merasa menjadi ibu rumah tangga yang lemah. 

Jangan pernah menyerah dengan keadaan, ya. Ada beberapa pilihan cara yang dapat Bunda coba untuk mengatasi stres dengan tepat agar tidak semakin memburuk dan maksimal manfaatnya pada kesejahteraan mental Bunda sebagai ibu rumah tangga, antara lain: 

1. Prioritaskan Diri Sendiri

Meskipun tugas-tugas rumah tangga bisa sangat mendesak, ingatlah bahwa Bunda juga perlu merawat diri sendiri.

Usahakan sempatkan waktu setiap hari untuk melakukan aktivitas yang Bunda nikmati, seperti pergi jalan-jalan keliling komplek naik motor atau sepeda, memasak makanan enak untuk diri sendiri, sampai menonton drama Korea favorit. Dengan memberi waktu untuk diri sendiri, Bunda dapat mengisi ulang energi dan mengurangi stres.

Selain itu, penting juga untuk mengenali kemampuan dan batasan diri untuk menghindari kelelahan dan stres berlebihan. Belajar untuk mengatakan 'tidak' ketika diperlukan adalah langkah penting dari perawatan diri.

Misalnya ketika Ayah meminta dibuatkan camilan sore tapi Ibu masih kecapekan setelah sibuk menyapu dan mengepel rumah, Bunda bisa tawarkan Ayah kali ini untuk pesan secara online dulu. Untuk urusan makan malam nanti, Bunda tetap akan buatkan setelah istirahat selesai.

2. Buat Rencana dan Atur Jadwal

Mengenali tugas-tugas yang paling penting dan mengaturnya sebagai prioritas dapat membantu menghindari perasaan kewalahan. Tidak semua tugas harus diselesaikan seketika, lebih baik fokus selesaikan yang paling mendesak dulu.

Tentukan waktu untuk tugas-tugas khusus, seperti membersihkan rumah atau menyiapkan makanan, dan pastikan Bunda memiliki waktu untuk istirahat.

Dengan memiliki rencana yang teratur, Bunda dapat menghindari situasi darurat dan merasa lebih terorganisir.

3. Komunikasi Terbuka dengan Suami

Penting juga untuk Bunda bisa bicara terbuka dari hati ke hati dengan pasangan, anak-anak, atau anggota keluarga lainnya tentang perasaan dan harapan untuk membantu mengurangi stres di rumah.

Komunikasi yang terbuka dapat membantu menghindari konflik yang mungkin muncul karena perbedaan ekspektasi.

4. Delegasikan Tugas

Membangun rumah tangga dan membesarkan anak adalah keputusan yang Bunda buat bersama Ayah saat menikah dulu. Jadi, tidak ada salahnya meminta “bantuan” dari Ayah untuk ikut mengerjakan tugas-tugas rumah tangga.

Misalnya jika hari ini Bunda sudah fokus cuci, jemur, dan setrika baju seharian, setelah pulang kantor dan istirahat Ayah bisa turun tangan menyuapi si Kecil makan malam dan menyiapkannya untuk tidur.

Di akhir pekan, bagi-bagilah tugas rumah tangga agar lebih cepat terselesaikan. Jadi misalkan Bunda mau masak untuk keluarga di pagi hari, Ayahlah yang bertugas mengepel dan menyapu rumah.

Ajak anak-anak juga untuk membantu dengan tugas-tugas sederhana sesuai dengan usia mereka. Mengajarkan tanggung jawab kepada anggota keluarga dapat meredakan beban Bunda dan memberikan pelajaran berharga kepada anak-anak.

5. Sempatkan Waktu Bersama Sekeluarga

Temukan cara untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama anggota keluarga. Aktivitas seperti bermain game, memasak bersama, atau berbicara tentang hari-hari masing-masing dapat membantu memperkuat ikatan emosional dan mengalihkan perhatian dari stres.

6. Curhat dengan Teman Bunda

Ingatlah bahwa tidak mungkin untuk melakukan semuanya dengan sempurna. Terimalah bahwa kadang-kadang ada hal-hal yang tidak dapat Bunda kendalikan atau selesaikan dalam waktu yang singkat. Belajarlah untuk memilih “pertempuran” dan jangan terlalu keras pada diri sendiri.

Maka dari itu, penting juga memiliki teman curhat untuk meluapkan perasaan Bunda yang mungkin tidak semua orang mengerti.

Berkomunikasi dengan ibu-ibu rumah tangga lainnya dapat memberikan dukungan emosional dan rasa solidaritas. Mereka mungkin memiliki pengalaman dan saran berharga untuk mengatasi stres.

Jaga diri dengan baik dan ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental adalah langkah penting dalam menjalani peran ibu rumah tangga dengan baik.

7. Beri Reward pada Diri Sendiri

Menghadiahkan diri sendiri setelah mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas dapat menggenjot semangat baru dan semakin memotivasi diri untuk beraktivitas lebih maksimal lagi, lho! Jadi, tidak apa sekali-kali menghadiahkan diri Bunda dengan kado kecil-kecilan, seperti cake coklat, kalung cantik, atau baju baru.

Bunda juga bisa lho daftar di Klub Generasi Maju untuk mendapatkan hadiah langsung seperti berbagai voucher potongan harga atau isi saldo hanya dengan menyelesaikan misi di setiap bulannya. Mulai dari voucher potongan harga, saldo dompet elektronik, sampai barang-barang kebutuhan rumah tangga menunggu Bunda!

Ingatlah bahwa mengatasi stres adalah proses yang berkelanjutan. Tapi jika stres terus berlanjut dan mengganggu kesehatan Bunda secara keseluruhan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang konselor atau psikolog yang dapat memberikan strategi mengatasi stres dengan lebih efektif, ya!

Referensi:

  1. ‌Calechman, S. (2018, February 5). Harvard Health; Harvard Health. https://www.health.harvard.edu/blog/me-time-sounds-good-but-when-exactly-2018020513212#:~:text=Ideally%2C%20she%20says%2C%20it's%20a,five%2C%20Frates%20likes%20deep%20breathing.

  2. Kaplan, V. (2022). Mental Health States of Housewives: an Evaluation in Terms of Self-perception and Codependency. 21(1), 666–683. https://doi.org/10.1007/s11469-022-00910-1

  3. Nash, S. L. (2015, December 16). 5 Signs You Need Alone Time. Psych Central; Psych Central. https://psychcentral.com/health/signs-you-need-a-little-me-time#benefits-of-alone-time

  4. The Impact of Social Isolation on Mental Health. Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/the-impact-of-social-isolation-on-mental-health-7185458#:~:text=Social%20isolation%20and%20mental%20health%20have%20a%20bidirectional%20relationship.,affect%20health%20and%20well%2Dbeing.

  5. The Relationship of Husband Role on Psychological Adaptation Levels of Postpartum Mother in Camar1 Arifin Achmad Hospital Riau Province | KnE Life Sciences. (2015). Knepublishing.com. https://knepublishing.com/index.php/KnE-Life/article/view/3834/7986

  6. Heckman, W. (2021, February). Children Sense When Mom’s Stressed Out - The American Institute of Stress. The American Institute of Stress. https://www.stress.org/children-sense-when-moms-stressed-out

  7. Marie, S. (2022, May 20). What Is “Mom Rage” and When Is It a Sign of a Mental Health Issue? Psych Central; Psych Central. https://psychcentral.com/health/what-is-mom-rage-and-when-is-it-a-sign-of-bigger-mental-health-issue#effects-on-kids

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline