Facebook Pixel Code Akibat Bayi Kurang Zat Besi dan Cara Mengatasinya

Dampak Bayi Kekurangan Zat Besi dan Cara Mengatasinya

Disusun oleh: Tim Penulis

Diterbitkan: 27 January 2022

7 - 9 Bulan
Kesehatan
Cover Image of Dampak Bayi Kekurangan Zat Besi dan Cara Mengatasinya

 

Tahukah Bunda bahwa akibat bayi kurang zat besi bukan hanya anemia? Defisiensi zat besi (iron) bisa menempatkan bayi dalam berbagai masalah kesehatan dan tumbuh kembang.

Akibat Bayi Kurang Zat Besi

Kekurangan zat besi (iron) dapat berdampak signifikan pada kemampuan kognitif, motorik, perilaku, serta pertumbuhan bayi. Berikut berbagai risikonya yang perlu Bunda perhatikan:

1. Anemia Defisiensi Besi

Kekurangan zat besi pada bayi dapat menguras cadangan besi (iron) di hati yang akan menurunkan kadar hemoglobin. Kurangnya zat besi juga membuat tubuh tidak bisa membentuk sel darah merah yang cukup.

Kondisi ini dapat menyebabkan anemia defisiensi besi pada bayi. Gejala anemia pada bayi akibat kekurangan zat besi adalah:

  • Warna kulit, bibir, tangan, dan bagian dalam kelopak mata pucat.
  • Rewel.
  • Detak jantung cepat.
  • Bayi cepat lemas, tidak mau aktif bergerak. 

Bunda bisa cek seberapa besar risiko si Kecil mengalami kekurangan zat besi di Kalkulator Zat Besi dengan menjawab 7 pertanyaan singkat terkait asupan nutrisi dan kebiasaan sehari-harinya. Gratis!

2. Lambat Merespon

Anemia akibat bayi kurang zat besi (iron) dapat menyebabkan keterlambatan dalam respons, seperti tidak menoleh saat dipanggil, tidak reaktif terhadap suara keras, atau sulit mengikuti pergerakan benda dengan mata.

Zat besi (iron) penting untuk membentuk hemoglobin yang mengangkut oksigen ke otak. Kekurangan zat besi dapat memperlambat pemrosesan informasi untuk memunculkan respon terhadap rangsangan. 

Baca Juga: Ciri Bayi Anemia dan Penyebabnya yang Perlu Diwaspadai

3. Gangguan Kognitif

Sel-sel di otak membutuhkan oksigen untuk membangun koneksi saraf, menjaga komunikasi antar sel saraf, dan memastikan otak berfungsi dengan baik.

Kekurangan zat besi (iron) bisa menyebabkan gangguan kognitif yang memengaruhi proses belajar. Ini adalah salah satu akibat yang sangat mengkhawatirkan, terutama jika terjadi pada usia bayi.

Gangguan pada proses belajar di usia dini dapat menghambat perkembangan kognitif, bahasa, motorik, serta kemampuan sosial dan emosional.

4. Mudah Tertular Penyakit

Menurut penelitian, mudah sakit karena tertular infeksi merupakan salah satu dampak dari kekurangan zat besi.

Kekurangan zat besi dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan memperlambat pemulihan setelah sakit.

Diare, flu, pilek, dan infeksi telinga merupakan contoh infeksi yang bisa lebih sering terjadi akibat bayi kurang zat besi.

5. Keterlambatan Mencapai Milestone Motorik

Zat besi merupakan sumber energi bagi otot. Kekurangan zat besi dapat mengurangi pasokan oksigen ke otot dan jaringan tubuh, yang memperlambat perkembangan fisik.

Akibatnya, anak bisa mengalami keterlambatan dalam mencapai milestone motorik seperti duduk, merangkak, atau berjalan.

Kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan bayi mudah rewel dan cepat lemas yang mengurangi minat atau antusiasme untuk beraktivitas.

6. Risiko Stunting 

Salah satu akibat bayi kurang zat besi yang harus Bunda waspadai adalah meningkatnya risiko stunting

Anemia defisiensi besi dapat menghambat pertumbuhan bayi karena mengganggu hormon IGF-1 dan mengurangi oksigen ke tulang dan organ penting.

Stunting pun dapat memperburuk kondisi anemia bayi, karena stunting menyebabkan masalah dalam penyerapan gizi yang menghambat asupan zat besi, vitamin A, dan zinc dalam jangka panjang.

Padahal, ketiga nutrisi ini sangat penting untuk proses metabolisme zat besi dalam tubuh.

Cara Mengatasi Bayi Kekurangan Zat Besi

Lantas, apa yang harus dilakukan jika bayi kekurangan zat besi? Berikut rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

1. Berikan Makanan Tinggi Zat Besi

Kunci untuk mencegah dan mengatasi berbagai dampak buruk akibat bayi kurang zat besi adalah dengan memenuhi kebutuhan zat besi bayi.

Pada usia 7-9 bulan, asupan zat besi yang perlu si Kecil dapatkan adalah sekitar 11 mg per hari. Berbagai sumber makanan kaya zat besi yang bisa Bunda sajikan sebagai MPASI adalah:

  • Protein hewani: daging sapi, hati sapi, hati ayam, dan telur.
  • Sayuran, buah, dan umbi: brokoli, bayam, kurma, kantang dengan kulitnya.
  • Makanan laut: udang, tuna, dan sarden.
  • Kacang-kacangan: lentil, kacang almond, kacang kedelai termasuk tahu dan tempe.
  • Biji-bijian: biji wijen dan biji labu kuning.

Berikan MPASI tinggi zat besi minimal 2 kali per hari.

2. Dampingi dengan Vitamin C

Zat besi yang berasal dari sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian kadang sulit terserap dengan baik. Untuk memaksimalkan penyerapannya, tubuh membutuhkan bantuan vitamin C.

Asupan vitamin C bisa membantu zat besi terserap dua kali lebih banyak. Bunda bisa tambahkan jeruk, tomat, mangga, atau brokoli pada menu MPASI bayi.

Baca Juga: Pentingnya Makanan Mengandung Zat Besi dan Vitamin C untuk Bayi

3. Tidak Memberikan Teh

Di usia 7-9 bulan, bayi memang sudah diperbolehkan minum selain ASI. Namun, Bunda sebaiknya tidak memberikan teh. Tetap utamakan pemberian ASI, air putih, dan sari buah sebagai sumber cairan.

Teh memiliki kandungan yang bisa mengganggu penyerapan zat besi. Bila diberikan pada si Kecil selama makan, tentu bisa menyebabkan zat besi tidak terserap secara optimal.

4. Berikan Makanan Terfortifikasi

Mengoptimalkan asupan zat besi bayi bisa dengan memberikan makanan terfortifikasi. 

Makanan terfortifikasi adalah makanan yang ditambahkan nutrisi tertentu agar nilai gizinya meningkat. Bunda bisa memilih bubur bayi yang difortifikasi zat besi.

Baca dengan teliti bagian depan maupun belakang kemasan produk sebelum membelinya ya, Bun!

5. Suplementasi Zat Besi dengan Resep Dokter

Perawatan akibat bayi kurang zat besi atau bayi yang berisiko mengalami anemia defisiensi besi, bisa dengan memberikan suplemen zat besi (iron). 

Namun, pemberian suplementasi zat besi untuk bayi harus di bawah pengawasan dokter. Jadi, Bunda perlu melakukan diskusi dengan dokter dan si Kecil perlu menjalani pemeriksaan terlebih dahulu.

Jika Bunda masih punya pertanyaan mengenai akibat anemia pada bayi atau masalah kesehatan lain akibat kekurangan zat besi, Bunda bisa hubungi Sahabat Bunda Generasi Maju.

Punya kekhawatiran soal anemia atau kurang zat besi pada si kecil? Jangan cemas, Bunda! Cari tau dari ahlinya dengan menghubungi NutriCare Expert yang siap menjawab semua pertanyaan dan keresahan Bunda kapan saja yang tersedia 24 jam, gratis! Yuk, hubungi sekarang!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Bunda

Temukan Topik Lainnya