Facebook Pixel Code 3 Metode Pembelajaran Usia Dini yang Cocok untuk Si Kecil

Dari Montessori hingga Reggio, Ini Metode Pembelajaran Usia Dini yang Cocok untuk Si Kecil

Dari Montessori hingga Reggio, Ini Metode Pembelajaran Usia Dini yang Cocok untuk Si Kecil

 

Mengajarkan anak bisa lewat berbagai cara, misalnya saja sentuhan, tindakan, dan gerakan. Bahkan, anak juga bisa belajar melalui penglihatan dan pendengaran.

Itulah mengapa ada beberapa metode pembelajaran untuk anak usia dini yang dilakukan oleh banyak pengajar sampai sekarang. Karena metode belajar yang cocok dengan anak pasti berbeda, para pakar pendidikan telah meneliti model pengajaran anak kecil yang paling efektif.

Berikut adalah tiga metode pembelajaran yang paling terkenal di dunia saat ini.

Baca juga: Normalkah Anak Usia 2 Tahun Belum Bisa Jalan?

3 Metode Pembelajaran Usia Dini untuk Anak

1. Montessori

Ini adalah metode pendidikan yang berpusat pada anak berdasarkan ajaran dokter Italia Maria Montessori. Metode ini paling umum dilakukan pada anak usia 2,5 – 6 tahun, meskipun beberapa sekolah menggunakan metode ini untuk siswa hingga usia 18 tahun.

Inti dari metode pengajaran Montessori adalah anak secara alami memiliki rasa ingin tahu dan berkembang, yang berfokus pada penemuan langsung dan pertumbuhan motivasi diri. Pengajaran Montessori bertujuan untuk memupuk keinginan alami setiap anak untuk belajar dan memahami dunia di sekitar mereka.

Contoh Metode Pembelajaran Montessori pada Anak

Menurut Montessori, beberapa tahun pertama kehidupan adalah tahun-tahun paling penting dalam pengembangan kepribadian dan kecerdasan anak, yang memiliki rasa ingin tahu tinggi dan siap mencari informasi jika diberi kesempatan. Untuk bisa membantu anak berkembangan, orang tua atau pengajar harus menyediakan lingkungan yang memungkinkannya berkembang dengan bebas.

Bunda bisa memberikan kebebasan bagi anak untuk memilih. Jadi, apapun yang diminati anak bisa menjadi aktivitas Montessori. Kuncinya adalah menawarkan beragam pilihan sederhana yang mendorong pertumbuhan dan perkembangannya.

Pro dan Kontra Metode Pembelajaran Montessori

Pro:
Montessori mendorong anak untuk membuat pilihan sendiri dan menjelajahi dunia di sekitar dengan kecepatannya sendiri. Hal ini menumbuhkan disiplin diri pada anak. Selain itu, metode pembelajaran ini juga memungkinkan untuk mengembangkan motivasi anak memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

Kontra:
Kemandirian yang menjadi kekuatan Montessori juga dipandang sebagai potensi kelemahan. Salah satu kekhawatirannya adalah menghambat kemampuan anak untuk bekerja secara efektif dalam tim dan berkolaborasi.

2. Waldorf

Ini adalah filosofi pendidikan berdasarkan ajaran Rudolf Steiner, yang bertujuan untuk menciptakan siswa berpengetahuan luas dengan menawarkan pendidikan holistik akademis, seni, musik, pendidikan jasmani, pendidikan sosial, dan pendidikan emosional.

Karakterisasi yang paling kuat dalam pendidikan Waldorf adalah anak yang bebas dan berkembang. Pengajar memberikan bimbingan bagi anak dengan selalu mendukung minat dan pembelajarannya di bidang seni kebaikan, keindahan, dan kebenaran.

Contoh Metode Pembelajaran Waldorf pada Anak

Bebaskan anak untuk bermain, khususnya di luar ruangan. Bermain sangat diperlukan untuk pertumbuhan kreatif dan emosional anak dan menjadi landasan terbaik bagi perkembangan intelektualnya kelak.

Matikan televisi dan minimalkan penggunaan gadget sebisa mungkin. Lebih baik membacakan cerita untuk anak yang akan mendorong imajinasi, pemahaman, moral, pemikiran, dan empatinya.

Pro dan Kontra Metode Pembelajaran Waldorf

Pro:

Anak menjadi lebih kreatif dan lebih mengetahui apa yang disukainya. Selain itu, anak juga akan belajar sesuai dengan usianya ini karena metode pembelajaran ini sama sekali tidak menekan anak.

Kontra:

Karena sebisa mungkin menghindari televisi dan gadget, anak menjadi kurang dekat dengan teknologi. Selain itu, kurangnya “tekanan” membuat anak tidak belajar berkompetisi dan sangat mungkin membuat anak malas. 

Baca juga: 10 Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun agar Tumbuh Cerdas

3. Reggio Emilia

Filosofi pendidikan yang diajarkan Reggio Emilia berfokus pada kurikulum yang berpusat pada anak. Pengajar dipandang sebagai “rekan pembelajar” dan pengamat terhadap cara belajar yang dijalankan sendiri oleh anak.

Metode Reggio menyarankan agar anak membentuk kepribadiannya pada tahun-tahun awal dan berfokus untuk mengekspresikan diri.

Contoh Metode Pembelajaran Reggio Emilia pada Anak

Di Reggio Emilia, anak belajar dengan berbagai cara dan penting untuk menawarkan banyak kesempatan baginya untuk menunjukkan apa yang dia ketahui. Bebaskan anak melakukan apa pun yang disuka untuk membangun pengalamannya.

Pro dan Kontra Metode Pembelajaran Reggio Emilia

Pro:

Metode pembelajaran ini mendorong anak-anak untuk menjadi pembelajar yang aktif, bersemangat, dan aktif. Di sekolah nanti, anak akan lebih bersemangat melakukan penelitian dan eksplorasi, yang membuatnya belajar menjadi pemecah masalah.

Kontra:

Karena sangat berfokus agar anak belajar dengan caranya sendiri, sebagian orang menganggap pendekatan ini cukup progresif untuk anak yang masih balita dan usia anak prasekolah. Karena biar bagaimanapun, anak di usia ini masih membutuhkan bimbingan dari orang dewasa atau Bunda sebagai orang tuanya.

Agar si Kecil makin semangat belajar, jangan lupa juga untuk terus melengkapi kebutuhan gizi harian anak lewat pemberian susu pertumbuhan yang terfortifikasi, seperti dengan susu SGM Eksplor 3+.

Ini merupakan susu yang dilengkapi dengan IronC, kombinasi unik zat besi & vitamin C, serta minyak ikan, DHA, Omega 3&6, tinggi kalsium & vitamin D, serta nutrisi penting lainnya untuk bantu teruskan nutrisi si Kecil agar ia siap belajar!

Jangan lupa bergabung dengan Klub Generasi Maju untuk mendapatkan akses ke beragam konten edukatif soal pemenuhan gizi anak di usia dini. Dengan menjadi member, Bunda bisa mendapatkan promo serta penawaran menarik seputar susu SGM Eksplor.

Referensi:

  1. Education Degree. (-). Early Childhood Education Methods: Montessori, Waldorf, Reggio, and Beyond. https://www.educationdegree.com/resources/early-childhood-education-methods-montessori-waldorf-reggio/
  2. Aljabreen, Haifa. (2020, 12 Desember). Montessori, Waldorf, and Reggio Emilia: A Comparative Analysis of Alternative Models of Early Childhood Education. SpringerLink. https://link.springer.com/article/10.1007/s13158-020-00277-1
  3. Jones, Stacy. (-). What are Montessori Activities? Examples for Every Age. Montessori for Today. https://montessorifortoday.com/what-are-montessori-activities-examples-for-every-age/
  4. Montessori Toddler. (-). 20 Montessori Pros and Cons (is it the Right Choice for Your Child?). https://montessoritoddler.com/blog/montessori-pros-and-cons/
  5. Conway, Tracy Lynn. (2023, 24 Juli). 13 Ways to Give Your Kids the Benefits of an Expensive Waldorf Education for Free. We Have Kids. https://wehavekids.com/education/Waldorfathome
  6. Andreas. (-). Advantages & Disadvantages of Waldorf Education. https://environmental-conscience.com/waldorf-education-pros-cons/
  7. Bucher, Abby. (2020, 22 Desember). 7 Ideas From Reggio Emilia That Any Early Childhood Teacher Can Use. Edutopia. https://www.edutopia.org/article/7-ideas-reggio-emilia-any-early-childhood-teacher-can-use/
  8. Fernandes, Ruchelle. (2021, 18 Mei). Reggio Emilia Approach to Early Childhood Education. Parenting Firstcry. https://parenting.firstcry.com/articles/reggio-emilia-approach-to-early-childhood-education/

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline