Facebook Pixel Code 5 Cara Menyapih Anak yang Baik dan Efektif

5 Cara Menyapih Anak yang Baik dan Efektif

5 Cara Menyapih Anak yang Baik dan Efektif

 

Bunda, sudah tahu cara menyapih anak yang baik dan benar? Menyapih adalah masa penghentian pemberian ASI dan MPASI untuk si Kecil mulai belajar makan makanan padat seutuhnya. Masa transisi dari MPASI ke makanan padat dan susu formula adalah proses perubahan yang besar. Jadi, sangat wajar jika Bunda mengalami kesulitan dalam menjalankannya. Tapi, tidak perlu khawatir karena kami punya panduan lengkap cara menyapih anak dan tips suksesnya agar tidak rewel di sini!

Tipe-tipe Penyapihan untuk Anak

Setelah usianya genap berusia 2 tahun, anak sudah dianggap siap untuk makan makanan keluarga karena berbagai sistem di dalam tubuhnya sudah semakin berkembang.

Selain itu, semakin besar usia anak kebutuhan gizi untuk menunjang proses tumbuh kembangnya juga semakin meningkat. Oleh karena itu, anak mulai perlu mulai makan makanan yang lebih bervariasi agar bisa mendapatkan berbagai zat gizi langsung dari sumbernya alias tidak lagi diproses terlalu jauh sampai menjadi bubur.

Tidak ada patokan usia tertentu kapan anak bisa mulai disapih. Tapi WHO dan IDAI sama-sama menganjurkan penyapihan sudah bisa dimulai di usia 1-2 tahun. 

Nah, tahukah Bunda bahwa teknik penyapihan anak itu ada macam-macam? Penting untuk mengetahui setiap caranya agar Bunda bisa mempraktekkan teknik yang dirasa paling sesuai untuk si Kecil. Ada 5 tipe penyapihan untuk si Kecil, yaitu:

1. Baby-Led Weaning

Biasanya bayi berhenti menyusu dengan sendirinya. Namun pada bayi yang lebih muda, penyapihan bisa menggunakan teknik BLW (baby lead-weaning). Penyapihan ini biasanya mulai diterapkan pada bayi usia 6 bulan, yakni ketika ia memulai MPASI. Akan tetapi, pada metode BLW ini pemberian makanan padat sifatnya sebagai tambahan. Dalam menerapkan cara menyapih anak ini, si Kecil masih boleh menyusu.

2. Penyapihan Bertahap

Penyapihan bertahap merupakan tipe penyapihan yang berjalan dengan lambat. Tipe ini terjadi selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun. Cara menyapih anak dengan baik dan benar ini dilakukan secara bertahap menyesuaikan adaptasi anak dengan transisi untuk berhenti menyusu.

3. Penyapihan Sebagian

Penyapihan sebagian adalah teknik menyapih yang dapat Bunda pilih ketika Bunda tidak lagi bisa menyusui secara eksklusif tapi tidak ingin berhenti menyusui sama sekali. Salah satu faktor yang menyebabkan tidak bisanya pemberian ASI eksklusif adalah kondisi kesehatan dan psikis yang tidak mendukung.

4. Menyapih Tiba-Tiba

Menyapih secara tiba-tiba adalah mengakhiri menyusui secara cepat. Cara menyapih anak ini bisa dilakukan jika Bunda sakit, mengonsumsi obat-obatan yang bisa memengaruhi ASI, atau kondisi lainnya yang tidak memungkinkan Bunda berada di dekat anak.

5. Penyapihan Sementara

Penyapihan sementara adalah tipe penyapihan ketika Bunda berhenti menyusui untuk waktu yang singkat kemudian dimulai kembali. 

Cara menyapih anak ini bisa dilakukan jika si Kecil memiliki masalah kesehatan atau perlu dioperasi.

Baca Juga: Berat Badan Anak Usia 1 Tahun yang Ideal dan Cara Menambahnya

Cara Menyapih Anak yang Baik dan Benar

Berikut ini penerapan cara menyapih anak yang baik dan benar yang bisa Bunda jadikan panduan:

1. Beri Tahu si Kecil Dulu

Setiap kali akan memulai perubahan dalam hidup si Kecil, Bunda baiknya komunikasikan dulu dengannya agar si Kecil tidak merasa “kaget”. 

Berikan ia pengertian bahwa sekarang ia sudah besar dan mau siap-siap masuk sekolah juga bertemu dengan teman-teman baru, sehingga menyusui sudah tidak lagi bisa dilakukan.

Bunda juga bisa memberikan keyakinan pada si Kecil bahwa anak-anak yang sudah besar tidak perlu lagi menyusu dari ibunya, misalnya dengan berkata, “Lihat Mas Budi, Nak. Mas Budi sekarang sudah besar, kan? Dia sudah nggak pernah lagi nyusu sama ibunya, lho!”

2. Buat Jadwal Sarapan Bersama

Saat anak bangun mungkin ia merasakan lapar. Jadi untuk “mengalihkan” keinginan menyusu si Kecil tiap pagi, segera menyiapkan makanan untuknya sehingga ketika ia bangun makanan sudah siap untuk dimakan.

Biarkan anak makan dengan porsi sedikit, tetapi dalam frekuensi yang sering sebagai bagian dari cara menyapih. Jangan lupa ajak Ayah dan anggota keluarga lainnya untuk sarapan di meja makan bersama-sama agar si Kecil merasa menjadi bagian dari “orang dewasa”.

3. Bunda Boleh Menolak Menyusui

Mulailah pelan-pelan membatasi berapa lama anak menyusu di payudara untuk membiasakannya “lepas” dari ASI. Jika biasanya anak menyusu selama 10 menit, Bunda bisa persingkat waktunya menjadi 5 menit saja.

Bunda pun diperbolehkan untuk menolak menyusui ketika si Kecil minta ASI. Tapi, pada tahapan ini sifatnya masih fleksibel. Dalam artian jika si Kecil ingin menyusu, maka tetap dipersilakan. Namun, teruslah berupaya untuk mengalihkan perhatiannya dengan makanan baru atau aktivitas baru.

4. Tawarkan Gelas atau Botol Susu

Setelah si Kecil mulai agak terbiasa lepas dari ASI, coba mulai tawarkan botol susu yang diisi dengan susu pertumbuhan terfortifikasi, seperti SGM Eksplor 1+

SGM Eksplor adalah satu-satunya susu pertumbuhan dengan IronC™, yaitu kombinasi unik zat besi dan vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi penting yang diperlukan si Kecil hingga 2x lipat.

SGM Eksplor 1+ dilengkapi dengan DHA, minyak ikan, omega 3&6, serta nutrisi penting lainnya untuk bantu si Kecil tumbuh maksimal jadi generasi maju yang berpikir cepat dan berani. ​Anak pasti suka dengan rasa vanila dan madunya yang lezat.

Berikan susu dari botol kemudian secara bertahap biasakan memberikan si Kecil susu di dalam gelas.

5. Alihkan Perhatian si Kecil

Banyak hal yang bisa Bunda lakukan agar bisa membuat anak lupa keinginannya untuk menyusu ASI. Misalnya, memberikan makanan baru yang mungkin disukai si Kecil sehingga ia akan mau mencobanya lagi.

Tapi ingat, makanan baru di sini bukan berarti membujuk si Kecil dengan makanan yang tidak sehat seperti permen atau cemilan kemasan, ya. Bunda bisa berikan potongan buah atau camilan sehat untuk anak 1 tahun seperti keripik bayam atau roti sandwich.

Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Anak 1 Tahun yang Susah Makan

Tips Mudah Menyapih Anak agar Tidak Rewel

Proses penyapihan bisa memakan waktu berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Meski begitu, dengan mengambil pendekatan bertahap untuk menyapih dan memberikan banyak kasih sayang, Bunda pasti bisa membantu si Kecil untuk melakukan transisi yang lancar dari botol ke cangkir.

Nah, selain memahami panduan cara menyapih anak yang baik dan benar seperti di atas, ada beberapa tips mempermudah prosesnya, di antaranya:

  • Izinkan Ayah atau pengasuh lain untuk memberi si Kecil botol. Si Kecil mungkin lebih sering mengambil botol dari orang lain selain Bunda.

  • Berikan makanan padat pada usia 6 sampai 9 bulan. Pada usia ini, beberapa anak lebih mudah dialihkan

  • Perkenalkan benda yang nyaman (selimut yang menenangkan atau boneka mainan) kepada si Kecil selama masa transisi dari proses menyusui hingga menyapih

  • Habiskan waktu dengan berpelukan, menggendongnya, dan bermain bersama si Kecil untuk menggantikan waktu menyusui

  • Ketahuilah bahwa seiring bertambahnya usia si Kecil, menerapkan cara menyapih anak akan lebih sulit terjadi. Alasannya, karena balita biasanya lebih sulit untuk berhenti menyusui. Jika si Kecil terlanjur menjalani proses penyapihan pada usia balita, maka Bunda bisa memilih langsung menyapih ke cangkir dan tidak memberikan botol susunya lagi.

Baca Juga: 10 Ikan yang Baik untuk Tumbuh Kembang Anak

Pertimbangan untuk Menunda Penyapihan

Bunda mungkin sudah membuat rencana yang matang untuk menerapkan cara menyapih anak di usianya yang masuk 2 tahun. Akan tetapi, ada berbagai hal yang bisa mengubah rencana tersebut.

Oleh karena itu, pertimbangkan untuk menunda penyapihan jika terjadi hal-hal berikut:

1. Alergi

Bunda mungkin khawatir jika si Kecil memiliki alergi tertentu. Terutama jika Bunda atau Ayah memiliki riwayat alergi. 

Penelitian yang menunjukkan bahwa mengoptimalkan pemberian ASI dalam 4 hingga 6 bulan bisa menurunkan risiko alergi pada anak. Pertimbangkan untuk menunda penerapan cara menyapih anak hingga si Kecil berusia 1 tahun. 

Namun, Bunda juga bisa memberikan makanan pemicu alergi selama menyusui untuk menurunkan risiko anak terkena alergi.

Untuk mempertimbangkan kedua hal ini, cobalah untuk berbicara dengan dokter anak.

2. Anak Masih Tumbuh Gigi

Jika si Kecil sedang tidak sehat atau sedang tumbuh gigi, cobalah untuk menunda proses penyapihan sampai ia merasa lebih baik. 

Begitu juga dengan Bunda yang sedang merasa tidak sehat dan memilih untuk menunda penyapihan. Keadaan tubuh yang sehat akan membuat cara menyapih anak berjalan dengan baik.

3. Terjadi Perubahan pada Lingkungan Si Kecil

Perubahan besar yang dimaksud, yaitu ketika si Kecil mulai diasuh dan baru saja pindah rumah. Biasanya perubahan tersebut akan sangat berpengaruh pada kondisi si Kecil. Jadi, tunda penerapan cara menyapih anak sampai ia merasa lebih rileks, ya, Bunda.

Jika si Kecil masih kesulitan dalam menerapkan cara menyapih anak, pertimbangkan untuk mencoba lagi dalam satu atau dua bulan kemudian.

Menyapih anak memang bukan tugas yang mudah. Jadi, butuh kesabaran hati, Bun. Jangan sungkan untuk meminta bantuan Ayah atau anggota keluarga di rumah jika mengalami kesulitan saat menyapih anak.

Nah, itu dia berbagai cara yang bisa Bunda lakukan untuk menyapih anak agar tidak rewel. Yuk bergabung menjadi member Klub Generasi Maju supaya Bunda bisa terus dapatkan akses ke berbagai artikel parenting terbaru lainnya serta promo menarik seputar susu SGM!

 

Referensi:

  1. Weaning off breastfeeding: Older children. Raising Children Network. (2022, August 24). Retrieved March 14, 2023, from https://raisingchildren.net.au/toddlers/nutrition-fitness/common-concerns/weaning-older-children 
  2. Donna Murray, R. N. (2022, December 13). Guide to weaning your baby from breastfeeding. Verywell Family. Retrieved March 14, 2023, from https://www.verywellfamily.com/weaning-your-baby-431725 
  3. Mayo Foundation for Medical Education and Research. (2022, February 25). Tips on weaning for breast-feeding parents. Mayo Clinic. Retrieved March 14, 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/weaning/art-20048440 
  4. Gray, D. (2021, April 21). How parents can help prevent food allergies in kids - stanford medicine children's health blog. Healthier, Happy Lives Blog. Retrieved March 14, 2023, from https://healthier.stanfordchildrens.org/en/how-parents-can-help-prevent-food-allergies-in-kids/

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline