Facebook Pixel Code Jadwal Imunisasi Bayi Terbaru IDAI yang Bunda Wajib Tahu

Jadwal Imunisasi Bayi Terbaru IDAI yang Bunda Wajib Tahu

Jadwal Imunisasi Bayi Terbaru IDAI yang Bunda Wajib Tahu

 

Bunda wajib tahu jadwal imunisasi bayi yang terbaru agar bisa memberikan vaksin pada si Kecil tepat waktu. Dengan begitu, si Kecil bisa mendapatkan perlindungan optimal dari penyakit menular berbahaya. 

Jadwal Terbaru Imunisasi Lengkap untuk Bayi 0-12 Bulan

Imunisasi wajib harus dipenuhi sebelum usia 1 tahun. Jadwal imunisasi yang wajib terbagi menjadi dua jenis, yaitu imunisasi wajib dan imunisasi ulangan (booster). Ini detailnya: 

1. Hepatitis B (HB)

Jadwal vaksin hepatitis B (HB) pertama akan diberikan segera setelah bayi lahir atau selambat-lambatnya sebelum berumur 24 jam, yang didahului dengan suntik vitamin K1 30 menit sebelum vaksin.

Dosis selanjutnya akan diberikan pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. 

Dikutip dari Sari Pediatri, bayi yang tak mendapat vaksin HB pada waktu lahir berisiko terinfeksi 3,5 kali lebih besar dibandingkan bayi yang mendapat imunisasi waktu lahir. 

2. Polio

Menurut jadwal imunisasi IDAI terbaru, vaksin polio diberikan secara oral (lewat mulut) setelah lahir hingga 1 bulan, dan kemudian diulang setiap bulan di usia 2, 3, dan 4 bulan. 

Vaksin polio suntik minimal diberikan 2 kali sebelum usia 1 tahun.

3. BCG

Imunisasi BCG bertujuan melindungi bayi dari bakteri penyebab penyakit tuberkulosis (TB) yang berbahaya. 

Menurut jadwal terbaru dari IDAI, imunisasi BCG sebaiknya diberikan segera setelah bayi lahir atau sebelum bayi berumur 1 bulan, sesegera mungkin.

4. DPT dan Hib

Imunisasi DPT dilakukan untuk mencegah tiga penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. 

Jadwal imunisasi DPT diberikan bersamaan dengan imunisasi Hib sebanyak 3 kali dan berturut-turut pada usia 2, 3, dan 4 bulan atau usia 2, 4, dan 6 bulan.

Booster pertama diberikan pada umur 18 bulan. Booster berikutnya pada umur 5 - 7 tahun atau pada program BIAS kelas 1.

5. MR/MMR

Jadwal imunisasi bayi ini diberikan sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit campak dan rubella yang mudah menular. 

Bayi bisa menerima dosis pertama vaksin MMR mulai usia 9 bulan. Kemudian, dosis kedua diberikan mulai usia 15-18 bulan dan dosis ke-3 pada umur 5-7 tahun.

Baca Juga: Mengapa Urutan Imunisasi Harus Benar?

6. Pneumokokus (PCV)

Imunisasi pneumokokus (PCV) bertujuan mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae. 

Infeksi bakteri ini menyebabkan radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), dan infeksi darah (bakteremia) yang sifatnya mengancam keselamatan jiwa. 

Imunisasi PCV dapat mulai diberikan sejak bayi Bunda berusia 2 bulan dan diberikan 3 kali dengan interval 4 - 8 minggu (usia bayi 2, 4, 6 bulan).

7. Rotavirus

Imunisasi rotavirus bertujuan mencegah diare akut akibat rotavirus. Ada 2 jenis vaksin rotavirus, yaitu monovalen (RV1) dan pentavalen (RV5). Vaksin RV monovalen (RV1) diberikan secara oral, sebanyak 2 dosis.

Dosis RV1 1 diberikan pada usia 6-12 minggu, dan dosis ke-2 dengan interval minimal 4 minggu setelahnya. Vaksin RV monovalen paling lambat diberikan di usia 14 minggu. 

Sementara vaksin pentavalen (RV5) diberikan lewat suntikan dalam 3 dosis yang diberikan jarak 4-10 minggu dari dosis sebelumnya.

Dosis pertama pada usia 6-12 minggu, dosis ke-2 dengan jarak 4-10 minggu dari dosis pertama, dan dosis ke-3 paling lambat diberikan pada usia 32 minggu. 

8. Varisela

Vaksin varisela adalah digunakan untuk mencegah infeksi virus Varicella zoster yang menyebabkan penyakit cacar air. 

Menurut panduan jadwal imunisasi bayi terbaru, imunisasi varisela perlu diberikan sejak bayi usia 12-18 bulan. 

Untuk anak usia 1-12 tahun diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Lalu, untuk anak usia 13 tahun ke atas diberikan 2 dosis dengan interval 4-6 minggu.

9. Japanese Ensefalitis (JE)

Imunisasi JE digunakan untuk mencegah radang otak. Vaksin ini diberikan mulai umur 9 bulan untuk bayi yang tinggal atau akan bepergian ke daerah endemis selama 1 bulan atau lebih. 

Dosis booster akan diberikan 1-2 tahun kemudian untuk perlindungan jangka panjang bagi bayi yang tinggal di daerah endemis.

Area endemis JE di Indonesia antara lain adalah Kalimantan Barat, Bali, Sulawesi Utara, Yogyakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Jakarta.

10. Hepatitis A

Imunisasi ini diberikan untuk mencegah infeksi virus hepatitis A yang dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang terinfeksi. 

Imunisasi diberikan kepada si Kecil mulai usia 12 bulan. Imunisasi sebanyak 2 dosis akan diberikan dengan jeda 6-18 bulan setelah suntikan pertama.

11. Influenza

Jadwal imunisasi bayi ini diberikan mulai usia 6 bulan dan perlu diulang setiap tahun agar perlindungannya optimal. 

Pada usia 6 bulan sampai 8 tahun, imunisasi pertama 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. Sementara itu, usia di atas 9 tahun mendapat imunisasi pertama sebanyak 1 dosis.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Demam pada Bayi Setelah Imunisasi

Apakah Imunisasi Bisa Diberikan Bila Terlambat?

Agar dapat mencapai manfaat imunisasi yang optimal, vaksin sebaiknya didapat sesuai jadwal. Apabila terlambat, Bunda bisa mengejar pemberian beberapa vaksin dengan syarat tertentu.

1.  Hepatitis B

Apabila saat bayi belum mendapatkan vaksin hepatitis B sama sekali, si Kecil bisa mendapatkan imunisasi kejar kapanpun saat berkunjung ke posyandu atau puskesmas. 

Imunisasi kejar dapat langsung dilakukan tanpa harus memeriksa kadar hepatitis B dalam tubuh si Kecil. 

2. BCG 

Imunisasi BCG hanya diberikan 1 kali seumur hidup. Apabila sampai usia 3 bulan si Kecil belum mendapatkan vaksin ini, ia perlu melakukan uji tuberkulin terlebih dahulu.

Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan tuberkulin negatif, maka si Kecil boleh secepatnya mendapatkan vaksin BCG. 

3. DPT

Apabila si Kecil belum pernah mendapatkan vaksin DPT sama sekali saat masih berusia di bawah 12 bulan, ia bisa mendapatkan vaksin sesuai dengan jumlah dan jarak pada imunisasi dasar. 

Namun, ketika si Kecil sudah pernah mendapatkan vaksin DPT, tapi jadwal selanjutnya terlewat, ia tidak perlu mengulang dari awal. Cukup lanjutkan saja imunisasi DPT sesuai jadwal. 

4. Polio

Ketika vaksin polio terlambat diberikan, tidak perlu mengulang jadwal imunisasi bayi ini dari awal. Selama apapun imunisasi terlewat, pemberian vaksin polio harus tetap dilanjutkan sesuai jadwal hingga lengkap

5. Campak

Bayi usia 9-12 bulan yang terlambat imunisasi campak bisa langsung mendapatkan vaksin MR kapanpun mengunjungi puskesmas atau posyandu. 

Bagi bayi yang berusia diatas 1 tahun dan terlambat imunisasi campak, ia akan diberikan vaksin MMR. 

6. HiB

Apabila pada usia di atas 12 bulan bayi belum pernah menerima imunisasi HiB, ia hanya perlu mendapatkan 1 dosis vaksin.  

Sementara itu, anak di atas usia 5 tahun tidak perlu melakukan kejar imunisasi HiB. Sebab penyakit ini hanya menyerang anak di bawah 5 tahun.

7. Pneumokokus

Bayi yang belum mendapatkan imunisasi PCV saat berusia 7-12 bulan, dapat melakukan imunisasi kejar PCV sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan dari dosis sebelumnya. 

Kemudian vaksin booster akan diberikan pada saat si Kecil berusia 12-15 bulan berjarak 2 bulan dari dosis sebelumnya. 

8. Rotavirus

Imunisasi kejar pada bayi yang belum mendapatkan vaksin rotavirus di atas usia 6-8 bulan tidak disarankan. Sebab belum ada penelitian klinis yang menjamin keamanannya. 

9. Varisela

Vaksin untuk mencegah cacar air ini dapat diberikan kapanpun. Apabila si Kecil terlambat mendapatkan vaksin ini dan berusia di atas 12 bulan, ia akan mendapatkan 1 kali suntikan saja. 

Itulah jadwal imunisasi bayi yang perlu Bunda ketahui. Untuk jenis imunisasi primer atau wajib, Bunda bisa memperolehnya secara gratis di puskesmas atau posyandu. 

Bunda bisa mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai imunisasi untuk bayi dan masalah tumbuh kembang lainnya dengan menggunakan layanan Sahabat Bunda Generasi Maju

Layanan konsultasi dengan tim ahli ini dapat diakses 24/7 secara gratis. Yuk, hubungi sekarang juga!

Referensi:

  1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020. Diakses pada 12 Agustus 2022.
  2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-tentang-vaksin-dengue. Diakses pada 12 Agustus 2022.
  3. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-tentang-vaksin-hpv. Diakses pada 12 Agustus 2022.
  4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/tanya-jawab-polio. Diakses pada 12 Agustus 2022.
  5. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-vaksin-pneumokokus. Diakses pada 12 Agustus 2022.
  6. Sari Pediatri. https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1900. Diakses pada 12 Agustus 2022.
  7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://promkes.kemkes.go.id/?p=5422. Diakses pada 12 Agustus 2022.
  8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220411/5839627/imunisasi-kejar-lengkapi-imunisasi-dasar-anak-yang-tertunda/. Diakses pada 12 Agustus 2022.
  9. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/polio/symptoms-causes/syc-20376512. Diakses pada 12 Agustus 2022.
  10. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/japanese-encephalitis-virus-vaccine-intramuscular-route/description/drg-20072758. Diakses pada 12 Agustus 2022.
  11. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/hepatitis-a-vaccine-intramuscular-route/description/drg-20067499. Diakses pada 12 Agustus 2022.
  12. Healthy Children. https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/immunizations/Pages/Rotavirus-Vaccine-What-You-Need-to-Know.aspx. Diakses pada 12 Agustus 2022.
  13. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/typhoid.html. Diakses pada 12 Agustus 2022.
  14. KidsHealth. https://kidshealth.org/en/parents/hepa-vaccine.html. Diakses pada 12 Agustus 2022.
  15. NHS. https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/bcg-tuberculosis-tb-vaccine/. Diakses apda 12 Agustus 2022
  16. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022, Apr 23). Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin Imunisasi Rutin, Salah Satunya HPV. https://www.kemkes.go.id/article/view/22042400001/kemenkes-tambah-3-jenis-vaksin-imunisasi-rutin-salah-satunya-hpv.html. Diakses pada 18 Agustus 2022.
  17. Prasetyo D. (2018, Apr 30). Mengenal Japanese Encephalitis. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/japanese-encephalitis
  18. IDAI | Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023. (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai
  19. ‌IDAI | Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian II). (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-ii
  20. IDAI | Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian III). (2023). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-iii
  21. Website Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. (2019). Jogjakota.go.id. https://kesehatan.jogjakota.go.id/artikel/id/56/yang-perlu-diketahui-tentang-imunisasi-dan-vaksinasi-/

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut