Facebook Pixel Code Olah dan Simpan MPASI dengan Tepat, Cegah Penularan Penyakit

Olah dan Simpan MPASI dengan Tepat, Cegah Penularan Penyakit

Olah dan Simpan MPASI dengan Tepat, Cegah Penularan Penyakit

MPASI yang mengandung nutrisi lengkap sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil yang aktif. Namun menurut dr. Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK, selain asupan gizi seimbang, Bunda juga perlu memperhatikan tentang kebersihan dalam tahap pengolahan dan penyimpanan MPASI.

Selain itu, IDAI juga menganjurkan agar proses persiapan dan pembuatan MPASI menggunakan cara, bahan, dan alat yang aman serta higienis. Simak beberapa hal yang harus Bunda perhatikan agar MPASI si Kecil selalu bersih dan aman dikonsumsi.

  1. Jaga Kebersihan Diri dan Alat

    “Orang yang mengolah makanan bisa saja menularkan virus melalui batuk atau bersin, ataupun melalui kontak tangan, sehingga sangat penting untuk menjaga kebersihan diri Bunda,” ungkap dr. Juwalita. Apa saja yang sebaiknya dilakukan? Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 30 detik. Ini dilakukan sebelum, selama dan setelah menyiapkan MPASI. Jika Bunda kurang sehat, sebaiknya kenakan masker saat mempersiapkan MPASI.

    Selain kebersihan diri, gunakan peralatan dan air yang bersih. Pilihlah bahan makanan dengan kondisi yang segar sehingga nutrisi di dalamnya masih terjaga. Pastikan tempat membeli bahan makanan pun bersih dan bebas penyakit.

  2. Mentah Vs Matang

    Makanan yang sudah matang bisa saja terkontaminasi kotoran atau penyakit dari bahan makanan yang masih mentah. Oleh karena itu pisahkan bahan makanan mentah dengan makanan yang sudah dimasak. Jangan lupa gunakan alat yang berbeda untuk memasak bahan mentah dan untuk menyajikan makanan yang telah matang. Jangan sampai Bunda menggunakan talenan yang sama untuk memotong-motong bahan mentah dan makanan matang.

    Tak kalah penting, Bunda juga harus pastikan makanan yang dimasak sudah benar-benar matang. IDAI menghimbau agar makanan yang diberikan sebagai MPASI harus benar-benar matang terutama daging, ikan, dan telur. Memasak makanan pada suhu 700C sudah efektif untuk mematikan virus kok, Bun.

  3. Simpan di Suhu yang Tepat

    Menurut dr. Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK, banyak ahli mengatakan bahwa suhu 5-60 derajat Celcius dikenal dengan Temperature Danger Zone. “Kontaminasi sering terjadi pada suhu tersebut. Dikhawatirkan bisa terjadi kontaminasi bakteri apabila makanan dibiarkan pada suhu ruangan (23 hingga 25 derajat) selama lebih dari 2 jam.” Ujarnya.

    Maka, pilihannya adalah menyimpan makanan pada suhu kurang dari 5 derajat atau di atas 60 derajat. “Saran saya sebaiknya MPASI segera dihabiskan sebelum 2 jam. Apabila makanan belum akan dikonsumsi dalam 2 jam, simpanlah dalam wadah tertutup rapat di dalam lemari es (chiller).”

    Sebagai tambahan. jika Bunda memasak menggunakan bahan makanan beku, segera masak bahan tersebut setelah dicairkan. Makanan beku yang telah dimasak tidak baik untuk dibekukan kembali.

  4. Panaskan Makanan dengan Benar

    Makanan yang disimpan dalam kulkas memang biasanya dipanaskan kembali agar lebih nyaman di lambung si Kecil saat dikonsumsi. Ketika akan dikonsumsi, hangatkan makanan hingga suhu di atas 60 derajat.

    Apabila tidak ingin dipanaskan, bunda juga bisa melakukan cara lain. Simpan makanan di dalam wadah tertutup lalu rendam dalam baskom atau wadah berisi air dengan suhu ruang. Tunggu hingga suhu makanan menyesuaikan. Jenis makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan adalah puree buah. Jika puree dalam keadaan dingin, biarkan dalam suhu ruangan dalam wadah tertutup rapat hingga puree tak lagi dingin.

Dengan MPASI yang bersih dan bergizi, Bunda mendukung agar si Kecil tumbuh dengan optimal sesuai tahapan usianya. Biasakan si Kecil mencuci tangan selama 30 detik menggunakan air mengalir dan sabun sebelum dan sesudah makan. Ajak ia melakukan aktivitas fisik rutin dan beristirahat yang cukup setiap hari ya, Bun. Informasi lain terkait nutrisi dan tumbuh kembang anak bisa Bunda dapatkan dengan menghubungi carelinesgm@sarihusada.co.id atau telepon ke nomor 0800 1 360 360.

 

Sumber:

Kuliah Whatsapp bersama dr. Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK. Menjaga Konsistensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Agar Terhindar Dari Covid-19 6 Mei 2020

Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. 2018


Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut