Facebook Pixel Code 10 Cara Tepat Mengajarkan Anak agar Mandiri

10 Cara yang Tepat Mengajarkan Anak agar Mandiri

10 Cara yang Tepat Mengajarkan Anak agar Mandiri


Sebagai orangtua, salah satu tujuan utama dalam mendidik anak adalah membantunya menjadi mandiri. Namun, hal tersebut tidak selalu mudah dicapai karena terkadang anak kesulitan untuk bertanggung jawab. Terkadang, orangtua juga kesulitan melepaskan kontrol.

Beberapa orangtua mungkin merasa terdorong untuk selalu membantu anak dalam segala hal, termasuk memakaikan baju hingga mengikatkan tali sepatu, yang mana sebenarnya hal tersebut tidak selalu baik untuk perkembangan anak. Lalu, bagaimana cara mengajari anak agar mandiri? Untuk mengetahui penjelasannya, simak artikel ini, ya, Bun.

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Anak mandiri adalah anak yang memiliki kemampuan untuk melakukan tugas atau kegiatan secara mandiri, memenuhi kebutuhan diri sendiri, dan bertanggung jawab atas tindakan serta keputusan yang diambilnya. Dengan memupuk kemandirian, anak akan belajar bagaimana membantu orang-orang di sekitarnya. 

Apa Ciri-Ciri Anak Mandiri?

Penting bagi orangtua untuk membiasakan dan mengajarkan sikap mandiri sejak dini kepada anak. Sebab, kemandirian berguna bagi si Kecil saat ia tumbuh menjadi orang dewasa.

Anak yang mandiri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

  • Memiliki inisiatif tinggi.

  • Mau dan mudah melakukan segala sesuatu tanpa disuruh terlebih dahulu.

  • Sering mengeksplor lingkungan sekitarnya.

  • Suka melakukan berbagai hal dengan caranya sendiri.

  • Mudah bergaul dengan siapa pun.

  • Mampu menunjukkan pemikirannya yang kritis melalui cara mereka dalam bertanya karena rasa penasaran yang tinggi terhadap banyak hal. 

Anak yang mandiri adalah anak yang mampu menunjukkan sikap gigih dan tidak mudah menyerah jika menemukan kesulitan, bukannya justru menghindar. Sikap anak yang mandiri juga tidak selalu bergantung kepada orang lain jika menghadapi masalah. Ia mampu mencari solusi atas masalah yang dihadapi dan menyelesaikan semua kesulitan dengan usahanya sendiri.

Baca Juga: 5 Cara Mengembangkan Kemampuan Sosial Anak Usia Dini 

Alasan Pentingnya Mendidik Anak agar Mandiri

Meskipun anak mungkin masih terlalu kecil saat ini, ia tetap akan tumbuh dewasa yang harus mandiri. Mengajarkan beberapa keterampilan hidup sejak dini dapat membantu mempersiapkan dirinya mengatasi tantangan dan tuntutan kehidupan di masa depan, Bun.

Ada beberapa alasan mengapa mengajarkan anak agar mandiri itu penting, berikut penjelasannya.

1. Mengenal Diri Lebih Baik

Bunda mungkin paham bahwa anak yang mandiri memiliki ciri-ciri ia sudah bisa mengambil keputusannya sendiri.

Agar dapat memahami konsep memilih dan belajar untuk membuat keputusan yang sesuai, si Kecil perlu diperkenalkan dengan pilihan-pilihan sejak usia dini. Dengan cara ini, anak akan lebih memahami diri sendiri dan menemukan apa yang sebenarnya membuat si Kecil bahagia.

2. Belajar dari Kesalahan

Hidup secara umum tidak selalu memberikan momen bahagia saja, tapi juga akan muncul tantangan dan kesulitan. Ada saat-saat ketika si Kecil mungkin tidak dapat mencapai apa yang diharapkan. Nah, jika anak memiliki sifat mandiri, ia akan memiliki kemampuan untuk memahami kekurangannya, meminta dukungan dan bimbingan orangtua atau orang dewasa yang ia percayai lainnya, serta belajar untuk menjadi lebih baik.

3. Menghargai Diri Sendiri

Pentingnya mengajarkan anak agar mandiri selanjutnya yaitu agar ia dapat menghargai dirinya sendiri atas segala usaha yang telah ia lakukan. harga diri. Membangun harga diri pada anak dapat dimulai sejak usia dini. Ini akan semakin kuat jika si Kecil percaya pada kemampuan dan keputusannya sendiri. Dengan adanya sifat mandiri, anak dapat merasa dihargai dan memiliki rasa percaya diri.

4. Lebih Siap Belajar

Dengan menjadi mandiri, anak bisa berinisiatif untuk belajar sendiri untuk memperoleh pengetahuan yang ia butuhkan. Hal ini memungkinkan si Kecil untuk mengembangkan keterampilan dan kesiapan belajar yang dibutuhkan menjelang masuk usia prasekolah nanti.

Baca Juga: 5 Cara Mudah dan Seru untuk Tumbuhkan Kreativitas si Kecil 

Cara Mendidik Anak agar Mandiri

Pada dasarnya, anak-anak memiliki hak untuk diajari keterampilan mandiri. Ini merupakan salah satu kebutuhan emosional dasar yang dimiliki semua anak. Memang sulit untuk mengajarkan anak mandiri, sehingga membutuhkan waktu yang lama.

Namun, anak dapat mengembangkan kemandiriannya melalui tugas-tugas rutin seperti merapikan mainan, membantu menata meja, dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, berpakaian, dan menjaga kebersihan diri.

Mengajari anak untuk menjadi mandiri membutuhkan waktu, usaha, dan kepercayaan dari orang tua. Namun, usaha tersebut sangat berharga dan akan membawa manfaat yang besar bagi masa depan anak.

Berikut ragam cara mendidik anak agar mandiri yang bisa Bunda terapkan di rumah:.

1. Libatkan Anak dalam Pekerjaan Rumah

Cara mendidik anak agar mandiri yaitu dengan melibatkan si Kecil dalam pekerjaan rumah. Tugas-tugas yang dilakukan tidak harus yang berat, Bun, tetapi disesuaikan dengan usia anak. Misalnya membersihkan lantai hingga mencuci piring.

Anak juga sudah dapat diajari untuk membantu merapikan meja dan kamarnya sendiri. Melakukan pekerjaan rumah memberikan anak rasa tanggung jawab serta meningkatkan kepercayaan dirinya.

Sebab, anak menyadari bahwa tugas yang dilakukan memberikan manfaat yang berarti bagi keluarga.

2. Biarkan Anak Melakukan Kesalahan

Pada dasarnya, memberi anak kesempatan untuk membuat kesalahan akan mengajari mereka cara untuk berhasil dalam kehidupan di masa mendatang. Saat anak membuat kesalahan, berikan dukungan dan dorong anak untuk merenung serta mencari solusi mengatasinya.

Bunda juga bisa mengajak si Kecil berdiskusi untuk membantunya menghindari kesalahan di kemudian hari. Sebab, kesalahan bisa dilihat sebagai kesempatan untuk belajar, Bun.

3. Beri Anak Pilihan

Cara yang bisa Bunda lakukan demi mengajarkan anak agar mandiri yaitu dengan memberinya pilihan dan membuatnya mengambil keputusan yang tepat.

Daripada memberikan aturan atas segala hal atau terus memberikan jawaban ya atau tidak terhadap permintaan anak, langkah terbaik adalah memberinya opsi untuk memilih.

Contohnya saat anak pulang sekolah, Bunda bisa bertanya pada si Kecil, “Setelah pulang sekolah apa yang mau kamu lakukan? Tidur siang atau bermain bersama teman?”

Dengan memberikan anak kesempatan untuk membuat keputusan sendiri, anak dapat belajar untuk berpikir secara mandiri dan mengalami akibat dari keputusannya sendiri.

4. Latih Anak Mengemban Tanggung Jawab

Untuk mendidik si Kecil agar mandiri, Bunda bisa melatihnya bertanggung jawab.

Sebagai contoh, Bunda dapat memberikan tanggung jawab kepada anak untuk menjaga kamar tidurnya agar tetap rapi dan bersih. Ini artinya, anak harus bisa membereskan mainannya, meletakkan pakaian kotor di keranjang cucian, dan sebagainya. 

Bunda tidak boleh terlalu menuntut pada anak, misalnya memaksanya untuk melakukan pekerjaan berat saat anak merasa lelah sebelum tidur.

Ketika ingin mengingatkan si Kecil atas tugasnya, Bunda bisa minta ia untuk melakukannya sambil bernyanyi lagu bersama agar aktivitas jadi menyenangkan.

5. Biarkan Anak Membuat Keputusan Sendiri

Mungkin ada saatnya Bunda meminta anak menyelesaikan tugas-tugas rumahnya sebelum bermain, tetapi si Kecil lebih suka bermain dahulu sebelum menyelesaikan tugasnya. Sebaiknya, berikan anak kebebasan dengan membiarkan ia membuat keputusannya sendiri. Selama anak dapat menepati janji dan menyelesaikan tugasnya, Bunda tidak perlu khawatir.

Memberikan sedikit kebebasan pada anak dalam hal-hal kecil seperti memilih pakaian atau camilan dapat membantu membangun kemandirian anak, Bun.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Supaya Anak Cerdas di Masa Prasekolah 

6. Beri Anak Ruang untuk Eksplorasi

Anak-anak perlu dikasih ruang untuk tumbuh dan belajar. Tanpa kesempatan untuk benar-benar mandiri, anak tidak akan dapat meningkatkan kemandiriannya.

Oleh karena itu, berikan kesempatan pada anak untuk bereksplorasi secara mandiri tanpa pengawasan berlebihan. Tentunya ini akan mendorong kemandirian si Kecil.

Misalnya, saat anak sudah bisa melakukan hal-hal tertentu seperti berpakaian atau menyikat gigi sendiri, biarkan anak melakukannya sendiri. Mungkin cara anak menyikat gigi agak sedikit berantakan, tapi ini merupakan proses belajarnya, Bun.

7. Hindari Koreksi Berlebihan

Sebisa mungkin, hindari mengoreksi ketika anak mencoba melakukan sesuatu sendiri. Contohnya, jika Bunda meminta anak untuk merapikan tempat tidurnya, dan ternyata hasilnya masih berantakan. Nah, Bunda harus menahan diri untuk segera memperbaiki atau menegur si Kecil. 

Ingatlah bahwa kesempurnaan bukanlah tujuan utama, melainkan memberikan tanggung jawab kepada anak. Jangan selalu menegur setiap kali anak mencoba karena hal tersebut dapat membuat anak merasa tidak cukup baik dan kurang termotivasi untuk terus mencoba.

8. Tetapkan Jadwal yang Rutin

Selanjutnya, cara mengajarkan anak agar mandiri yaitu dengan membuat jadwal rutin. Anak mungkin kesulitan membuat keputusan sendiri jika tidak terbiasa berpikir secara berurutan. Namun, masalah ini dapat diatasi dengan menetapkan jadwal rutin harian untuk si Kecil.

Dengan mengikuti jadwal rutin konsisten yang sudah disepakati bersama, anak akan belajar untuk berpikir secara berurutan dan mengambil tanggung jawab atas tugas-tugasnya dengan lebih mandiri.

9. Tuntun Anak Menyelesaikan Masalah Sendiri

Ada saatnya anak akan memiliki masalah. Misalnya, ketika anak mengalami konflik saat bermain dengan temannya. Meskipun ada momen di mana campur tangan dari Bunda diperlukan, biarkan anak mengembangkan keterampilan mereka sendiri dalam menyelesaikan konflik.

Ketika anak mengeluh tentang seseorang atau situasi, bantu si Kecil untuk berpikir bagaimana cara meredakan situasi, mencari solusi, serta menyelesaikan masalah tersebut.

10. Dengarkan Anak dan Tanya Pendapatnya

Terakhir, cara mendidik si Kecil agar mandiri yaitu sering mengajaknya bicara dan menanyakan pendapatnya. Ajak si Kecil mengobrol secara rutin.

Mendengarkan pendapat anak sangatlah penting, Bun. Tujuannya agar anak tidak hanya bertindak secara mandiri, tetapi juga dapat berpikir serta memiliki kemampuan untuk menciptakan ide dan opininya sendiri. 

Dengan menunjukkan ketertarikan pada pemikiran dan pendapat anak, Bunda dapat memberikan kesempatan pada si Kecil untuk mengekspresikan pendapatnya. 

Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang cara mendidik si Kecil agar menjadi anak mandiri. Ayo terus maksimalkan periode emas perkembangan kognitif si Kecil jelang masuk sekolah nanti lewat ragam aktivitas edukasi dan stimulasi di Sekolah Generasi Maju. Gratis!

jangan lupa juga untuk terus melengkapi kebutuhan gizi harian anak lewat pemberian susu pertumbuhan terfortifikasi, seperti susu SGM Eksplor 3+.

SGM Eksplor 3+ dilengkapi dengan IronC, kombinasi unik zat besi & vitamin C, serta minyak ikan, DHA, Omega 3&6, tinggi kalsium & vitamin D, serta nutrisi penting lainnya untuk bantu teruskan nutrisi si Kecil agar ia siap belajar!

Referensi:

  1. Arora, M. (2018, August 17). 10 Effective Tips to Make Your Child Independent. FirstCry Parenting; FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/10-effective-tips-to-make-your-child-independent/
  2. ‌Parents. (2021). 6 Little Things You Can Do Every Day to Make Your Child More Independent. Parents. https://www.parents.com/kids/development/little-things-you-can-do-every-day-to-make-your-child-more-independent/
  3. Verywell. (2020). How to Teach Your Kids to Be More Independent. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/how-to-teach-your-kids-to-be-more-independent-4779863
  4. Verywell. (2015). How to Instill Self-Confidence and Self-Reliance in Your Kids. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/encourage-independence-in-your-child-620721
  5. ‌Mcilroy, T. (2021, June 23). 10 Daily Activities to Encourage Independence in Preschoolers. Empowered Parents. https://empoweredparents.co/how-to-teach-your-preschooler-to-be-independent/
  6. IDAI | Memupuk Kemandirian Batita (Bagian I). (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memupuk-kemandirian-batita-bagian-i

Artikel Terpopuler

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapat pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut

call center bebeclub
foto careline