Ada saja drama ketika mengajarkan anak sikat gigi. Namun jangan buru-buru menyerah, ya! Demi gigi yang sehat dan senyum cemerlang, Bunda tetap perlu mengajarkan anak disiplin menyikat gigi setelah sarapan maupun sebelum tidur.
Bahkan menurut riset Edelman terbaru pada 2019, ada dampak tersembunyi dari kesehatan gigi dan mulut terhadap kehidupan anak. Anak dengan kesehatan gigi yang buruk kesulitan bersosialisasi dengan sesama dan kecenderungan memiliki kepercayaan diri yang rendah ketika di sekolah.
Jadi, yuk cari tahu cara mengajarkan anak supaya mau rajin sikat gigi!
Cara Menyikat Gigi yang Benar
Mengetahui cara menyikat gigi yang benar sangatlah penting bagi anak agar ia bisa mencegah timbulnya masalah-masalah gigi seperti gigi berlubang, bau napas tak sedap, atau infeksi gusi sejak usia dini.
Berikut adalah cara tepat menyikat gigi yang perlu Bunda tahu sebelum mengajarkannya pada si Kecil:
-
Genggam sikat gigi dengan tangan dominan dan tuang sedikit pasta gigi di atas sikat gigi.
-
Letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi dengan posisi sikat agak miring membentuk sudut 45° dari gusi. Jadi, Bunda tidak menempelkan keseluruhan permukaan bulu sikat di gigi.
-
Mulailah menyikat gigi dari sisi depan gigi di salah satu sisi mulut. Sikatlah gigi dengan gerakan melingkar berlawanan jarum jam selama 20 detik untuk setiap bagian. Gerakan melingkar ini berfungsi agar bulu sikat dapat membersihkan plak yang terselip di celah gigi dan gusi.
-
Setelah sisi depan dibersihkan, sikatlah gigi bagian belakang, sisi atas dan bawah, dengan gerakan maju mundur pendek secara perlahan. Pastikan semua permukaan gigi sudah disikat, sehingga plak atau sisa makanan yang menempel di gigi bisa hilang.
-
Gunakan ujung sikat untuk membersihkan permukaan dalam gigi depan dengan gerakan ke atas dan bawah..
-
Bagian gigi yang kerap dilupakan untuk disikat adalah sisi dalam gigi seri, baik atas maupun bawah. Untuk menyikat bagian gigi ini, Bunda harus memegang sikat gigi secara vertikal. Gunakan ujung kepala sikat gigi untuk menyikat dengan gerakan ke atas dan bawah.
-
Lakukanlah untuk setidaknya 2-3 menit.
-
Berkumurlah secukupnya dengan air bersih untuk membersihkan gigi.
Kapankah waktu terbaik untuk menyikat gigi? Setidaknya dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur. Ingatkan si Kecil untuk menunggu setidaknya 30 menit dulu setelah makan jika ingin sikat gigi.
Cara Mengajarkan Anak agar Rajin Sikat Gigi
Beberapa anak mungkin sangat sulit diajak menggosok gigi. Mulai dari mengatupkan mulut rapat-rapat, lari ke ruangan lain, hingga menangis histeris.
Padahal semakin anak bertambah besar, semakin banyak gigi yang perlu dirawat agar tidak berlubang dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan baru.
Agar tidak terjadi keributan hingga trauma pada anak hanya karena masalah sikat gigi, Bunda dapat coba terapkan 6 cara seru berikut ini untuk mengajarkan si Kecil sikat gigi dengan baik dan benar.
1. Gosok Gigi Bersama Bunda dan Ayah
Anak adalah peniru ulung! Kata-kata tersebut bukan sekedar kiasan kosong, Bunda. Faktanya si Kecil akan cenderung menirukan apa yang dilakukan orang-orang disekitarnya.
Jadi, kalau ingin si Kecil rajin menggosok gigi tanpa perlu diingatkan berkali-kali, Bunda dan Ayah juga harus rajin menggosok gigi setiap hari.
Kemudian, Bunda dan Ayah dapat secara bergantian mengajak anak gosok gigi bersama. Utarakan ajakan dengan nada bicara yang antusias dan ceria.
Dengan begitu, si Kecil akan menganggap sikat gigi sebagai salah satu aktivitas seru yang dilakukan bersama orang favoritnya.
Oh iya, jangan lupa juga untuk menunjukkan cara Bunda dan Ayah menyikat gigi sehingga si Kecil dapat melihat secara langsung cara membersihkan gigi yang benar.
2. Coba Anak Sikat Gigi Sendiri
Bunda, sebenarnya sebelum anak berusia 8 tahun, kemampuan koordinasi tangan yang dibutuhkan untuk menyikat gigi belum berkembang dengan sempurna.
Oleh karena itu, Bunda perlu selalu mengawasi dan membantu anak dibawah usia 8 tahun untuk menyikat giginya.
Namun, seiring usianya yang semakin besar, si Kecil seringkali menunjukkan keinginannya untuk melakukan berbagai macam hal tanpa bantuan orang dewasa di sekitarnya.
Apabila hal ini terjadi, Bunda dapat memberikan kesempatan pada si Kecil untuk ikut memegang gagang sikat giginya bersama.
Jadi, ia merasa terlibat secara aktif dalam kegiatan menggosok gigi walaupun sebenarnya kontrol gerakan masih ada pada tangan Bunda.
Ketika si Kecil tetap ingin gosok gigi sendiri tanpa bantuan, Bunda dapat menyediakan 2 buah sikat. Satu sikat anak-anak yang lucu dengan gagang ergonomis untuk si Kecil dan satu sikat yang lebih fungsional untuk Bunda.
Kemudian, biarkan anak menyikat giginya sampai puas. Ketika sudah puas, Bunda bisa mengambil alih. Lakukan hal ini hingga seluruh permukaan gigi si Kecil bersih.
Cara satu ini umumnya efektif untuk anak usia 2 tahun ke atas ya, Bun.
3. Narasikan Proses Gosok Gigi
Bunda dapat melakukan berbagai hal agar gosok gigi menjadi lebih seru, salah satunya adalah dengan menarasikan prosesnya.
Contohnya saat akan mulai menuangkan pasta gigi di atas sikat. Bunda dapat mengatakan, “Susssh, peluru pasta gigi sudah dinaikkan di atas pesawat sikat gigi dan siap meluncur untuk melawan kuman-kuman nakal. Prajurit, ayo kita hitung mundur, 3-2-1, wusssssss!”
Buatlah narasi sekreatif dan semenarik mungkin. Tambahkan suara-suara lucu supaya kegiatan sikat gigi semakin seru.
4. Putar Lagu Favorit saat Sikat Gigi
Agar sikat gigi menjadi rutinitas yang menyenangkan, Bunda dapat mengajak si Kecil sikat gigi sambil mendengarkan lagu favoritnya. Sikat gigi bersama sambil menggoyangkan badan mengikuti irama yang diputar.
Selain lagu favorit, Bunda juga dapat memutarkan lagu tentang cara menyikat gigi yang benar kemudian menggerakkan tangan sesuai dengan instruksi pada lirik lagu.
Mengingat si Kecil yang suka kabur-kaburan, mendengarkan lagu juga dapat bantu anak menyikat gigi sesuai durasi waktu yang dianjurkan, yaitu 2 menit.
Menurut penelitian, anak perlu menggosok gigi selama 2 menit agar mulutnya terlindungi fluoride (mineral yang bantu mencegah kerusakan gigi) secara merata.
5. Mengganti Rasa Pasta Gigi
Si Kecil mungkin menolak gosok gigi karena tidak menyukai rasa pasta giginya. Oleh karena itu, Bunda dapat bereksperimen dengan membelikan pasta gigi dengan rasa baru.
Ada banyak varian rasa pasta gigi khusus anak yang dapat Bunda pilih seperti jeruk, stroberi, anggur, hingga bluberi.
Nah, saat masih percobaan, lebih baik beli kemasan yang kecil ya, Bun. Supaya pasta gigi tidak banyak terbuang saat si Kecil tidak menyukai rasanya.
Selain untuk mengetahui varian yang lebih disukai, pergantian rasa pasta gigi juga bisa Bunda gunakan sebagai salah satu cara untuk tebak-tebakan seru bersama si Kecil.
Bunda bisa mengatakan, “Hayo tebak pasta gigi rasa apa yang akan kita gunakan untuk mengusir kuman nakal di gigi hari ini?”
6. Sikat Gigi di Tempat yang Baru
Agar aktivitas satu ini terasa lebih menyenangkan, Bunda dapat mengajak si Kecil untuk gosok gigi di tempat lain.
Bunda dapat mengajak si Kecil gosok gigi di ruang tengah atau teras rumah. Bunda hanya perlu menyiapkan beberapa lembar kertas tissue untuk mengelap busa pasta gigi si kecil dan baskom untuk menampung ludah si Kecil.
Bagaimana dengan air untuk berkumur? Bunda, sebenarnya si Kecil tidak perlu berkumur lho setelah gosok gigi. Sebab, ketika berkumur dengan air, fluoride yang berfungsi melapisi permukaan giginya dapat terbuang sia-sia.
Si Kecil cukup membuang pasta gigi yang ada di dalam mulutnya saja.
7. Memberikan Pujian
Bunda dapat membuat si Kecil semakin semangat untuk gosok gigi dengan memberikan pujian. Syaratnya, pujian harus berfokus pada kemauan dan usaha anak menggosok giginya. Contohnya:
-
Keren, lho, Adik sudah mengusir kuman-kuman jahat yang dapat merusak gigi!
-
Ini, lho, superhero jagoan Bunda! Rajin melawan kuman-kuman jahat yang bisa merusak gigi setiap habis sarapan dan sebelum tidur!
Selain pujian, Bunda juga dapat memberikan hadiah setiap kali ia mau menggosok gigi dengan baik. Contoh hadiahnya adalah sticker lucu yang dapat ia tempelkan di kulkas atau waktu tambahan bermain di taman.
8. Membacakan Buku Cerita Tentang Sikat Gigi
Mengajarkan cara sikat gigi yang tepat pada anak sejak usia dini sangat penting untuk menumbuhkan kebiasaan hidup yang baik sehingga ia dapat tumbuh dengan gigi sehat.
Akan tetapi, nasihat panjang lebar Bunda mungkin hanya akan masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri si Kecil kalau ia juga tidak memiliki bayangan tentang betapa pentingnya sikat gigi.
Jadi, Bunda bisa coba sesekali mendongeng untuk si Kecil dengan buku cerita bergambar untuk membantu anak memahami betapa pentingnya sikat gigi.
Bunda, jangan lupa juga untuk mendaftarkan diri di Klub Generasi Maju supaya bisa mendapatkan lebih banyak informasi penting soal cara pengasuhan anak dan tips-tips menjaga kesehatan si Kecil di rumah. Gratis!
Referensi tambahan:
-
Health. (2013). Toothbrushing - children. Vic.gov.au. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/toothbrushing-children
-
NHS Choices. (2023). Children’s teeth. https://www.nhs.uk/live-well/healthy-teeth-and-gums/taking-care-of-childrens-teeth/
-
Dental care for toddlers. (2022, August 16). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/toddlers/health-daily-care/dental-care/dental-care-toddlers